Anda di halaman 1dari 15

Catatan Pelajaran Sejarah

Pengertian masa pra Disebut juga masa nirleka (nir= tidak ada, leka =tulisan )
aksara Zaman ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan
Lebih dikenla dengan sebutan zaman prasejarah
Arti kata sejarah  berasal dari bahasa Arab , syajaratun = pohon
 dalam arti sempit ; sejarah = segala sesuatu yang terjadi di waktu lampau
 sebagai ilmu : pengethauan yang tersusun secara sistematis tentang
berbagai kejadian manusia ayng dipelajari mellaui berbagai sumber dan
bukti, baik berupa tulisan maupaun benda-benda atau monumen-monumen .
Manfaat dari 1. Kita dapat mempeljari ekhidupan manusia pada masa lampau dari
mempelajari sejarah berbagi aspek (geografism ekonomi, budaya, pendidikan , politik)
2. Manfaat paling penting : kita dapat membuat prediksi segala sesautu
yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
A. Sumber yang dapat digunakan untuk mengetahui kehidupaan Zaman Pra-aksara
Fosil  Adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan atau manusia yang sudah
mengeras dan membatu
 Bisa berwujud bekas benda yang menempel pada batu, sementara
benda aslinya sudah mengalami pelapukan atau penghancuran.
 Fosil hanya bisa terjadi bila benda itu tidak melapuk atau hancur ,
atau bila benda itu terlindung dari penghancuran.
 Untuk menjadi fosil dibuthkan waktu yang sangat lama , ribuan
sampai jutaan tahun pada kondisi yang. sesuai
Fosil Pandu Fosil yang dapat memberi petunjuk tentang kehidupan manusia purba
Index fossil pada zaman Praaksara.
Adalah fosil berupa tumbuhan hewan, atau manusia purba yang
menjadi ciri khas dari suatu lapisan kulit.
Dari fosil pandu juga dapat dketahui umur dari kulit lapisan itu
sendiri.
Artefak Sisa-sisa dari perkakas atau alat yang dipakai zaman Pra-aksara
(alat batu, atnah liaat daan anyaman)

B. Pembabakan Zaman Pra-aksara


I . Zaman Batu Zaman sebelum manusia mengenal logam
Dibagi menajdi 4 bagian zaman Bentuk peralatan Cara hidup
1. Zaman Palaeolithikum /Batu Tua Dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar Nomaden atau perpindah-pindah/ belum bertempat
tinggal menetap
2. Zaman Mesolithikum/ Batu Menyerupai peralatan masa Palaeolithikum Mulai bertempat tinggal menetap
tengah
3. Zaman Neolithikum / Batu Muda Dibuat dari batu yang sudah halus dan Menetap dan hidup bercocok tanam
mempunyai bentuk yang indah
4. Zaman Megalithikum/ Batu mulai mengenal kepercayaan
Besar
I. Zaman Logam Manusia mampu melebur logam untuk membuat peralatan hidup
Dibagi menajdi 3 bagian Ciri-ciri zaman Cara hidup
zaman berdsarkan jenis
bahan
1. Zaman Tembaga Zaman tembaga hanya dikenal di bebrapa bagian
Untuk Indonesia jaman dunia saja, Indonesia tidak mengalami.
Tembaga dilewati
Manusia sudah menemukan logam campuran ,
perunggu yang lebih keras daripada tembaga
Jenis benda perunggu dari Indonesia adalah
2. Zaman Perunggu
 Nekara
Perunggu –campuran  Berbagai jenis kapak
tembaga dan timah  Boneka-boneka
 Perhiasan
 Senjata-senjata
Sudah dapat melebur besi daripada bijihnya untuk
dituangkan menjadi peralatan yang diperlukan.
Merupakan zaman terkahir dari masa Praaksara.
3. Zaman Besi Namun, logam besi maupun batu masih dipakai sebagai
bahan pembuat berbagai macam alat keperluan
manusia
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia
Gambar Nama Ciri Penemu , lokasi penemuan Fosil yang ditemukan
dan tanggal
1. Badannya tinggi ( +_ 210 Tahun 1936 dan 1941 rahang bagian bawah
cm), Van Koeningswald dan atas
Meganthropus 2. Tubuh kekar Sangiran, Jawa Tengah pada
Palaeojavanicus/ 3. Tulang rahangnya besar dan lapisan Pucangan (umur
Manusia raksasa kuat Pleistos en bawah)
4. Tulang dahi sempit
dari Jawa Kuno 5. Tulang pipi menonjol Tahun 1952 Rahang bawah
6. Belum berdagu (ciri kera) Marks
Sangiran pada lapisan Kabuh
Hidup 2 juta-1 7. Geraham berciri manusia
(Pleistosen tengah)
8. Bentuk paling primitif
juta tahun yang
lalu

1. Tinggi badan (+- 160 cm) Ada beberapa jenis


2. Tulang rahang sudah Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus menyusut Pithecanthropus Erectus
3. Tulang dahi masih sempit Pithecanthropus Robustus
4. Tulang pipi menonjol
Dinamakan Pithecanthropus Tahun 1936 Fosil tengkorak ukuran
Pithecantropus 
Mojokertensis atau Tjokrohandoyo (di anak-anak
Mojokertensis/ Pithecanthropus Robustus bawah ahli purbakala
manusia kera dari  Tergolong jenis Duyfjes) di Kepuhlegen,
Pithecanthropus yang utara Perning dan
Mojokerto
paling tua Mojokerto
Pada lapisan Pucangan
(Pithecantropus (Pleistosen bawah )

Robustus)
Tinggi badan sekitar 165 Tahun 1890 Bagian-bagian kerangka
180 cm Lebah sungai Bengawan
Pithecantropus Volume otak berkisar Solo
Erectus / antara 750 1000 cc Ahli pubaka Belanda
Bentuk tubuh & anggota Eugene Dubois
manusia kera badan tegap Desa Trinil (Ngawi)
berjalan tegak Alat pengunyah dan alat Jawa Timur
tengkuk kuat
Geraham besar dengan
hidup 1 juta-1/2 rahang yang kuat
juta tahun yang Bentuk tonjolan kening
lalu tebal
Bagian belakang kepala
tampak menonjol
1. Tinggi badan sekitar 165 TAHUN PENEMUAN :
180 cm
1939
2. Volume otak berkisar
antara 750 1000 cc
3. Bentuk tubuh & anggota Von Koeningswald dan F.
badan tegap Weidenreich
Pithecanthropus 4. Alat pengunyah dan alat
Trinil-Sangiran, Lembah
Robustus tengkuk kuat
5. Geraham besar dengan Bengawan Solo
rahang yang kuat
6. Bentuk tonjolan kening
tebal
7. Bagian belakang kepala
tampak menonjol
Artinya manusia tulang pipi sudah menipis
Homo Tulang rahang sudaah menyusut
Sudaah berdagu
Artinya manusia tulang pipi Tahun 1889 Wajak (dekat Campur Fosil manusia purba jenis
sudah menipis Penemu : Van Darat), Tulungagung , Homo
Tulang rahang sudaah Rietschoten Jawa Timur Ruas leher dan tengkorak
menyusut Peneliti : Eugene Diselidiki pertama oleh : yang mempunyai isi +- 1650
Sudah berdagu Dubois Dubois cc.
Homo Tingkatan lebih tinggi Tahun 1890 Fragmen tengkorak ,
Wajakensis / daripada Pithecanthropus Eugen Dubois rahang atas dan bawah,
Erectus Daerah Wajak tulang kering. Tulang
manusia dari Tergolong dalam jenis paha
Wajak Homo
Memiliki banyak
kesamaan dengan
tengkorak penduduk asli
benua Australia

Sulit menemukan rasnya karena memiliki ciri-ciri ras Mongoloid


Kemungkinan, berasal dari ras melayu Indonesia dan berevolusi menjadi ras Austromelanesoid sekarang.
Meliputi manusi yang hidup 25,000 -40,000 tahun yang lalu di Asia Tenggara
Manusia Niah (Malaysia)
Manusia Tabon (Pulau Palawan, Filipina)
Cina Selatan
Juga mengguunakan peralatn yang terbuat dari tulang dan tanduk seperti Homo Soloensis
Dari penelitian : Homo Tahun 1931-1934
Soloensis lebih tinggi Dtemukan oleh : Ahli
tingkatnya daripada purbakala ter Haar dan Ir.
Pithecanthropus Erectus Oppenorth
Bisa dikatakan lebih mirip Lembag Sungai bengawan Solo
Homo
manusia (dekat Desa Ngandong)
Soloensis/ Menggunkan peralatan dari Diselidiki oleh : G.H.R. Von
Manusia dari tulang dan tanduk Koenigswald
Solo
Berarti Homo sapiens di Indonesia
Berasal dari zaman Holosen ( +- 40000 tahun lalu)  Telah mempunyai kebudayaan yang lebih tinggi
Manusia ini sudah mengalami pengecilan pada daripada manusia purba , kebudayaan yang disebut
bagian kepala dan tubuh sehingga fisiknya sudah Mesolithikum
hampir sama dengan manusia zaman sekarang  Kebudayaan, pengaruh dari Bascon-Hoabinh di
Homo Sapiens/ Mulai menggunakan akal untuk berpikir Vietnam yang masuk ke Indonesia melalui Thailand
Dianggap nenek moyang manusia modern. dan Malaysia.
manusia cerdik
Kelanjutan dari Homo Wajakensis karena lebih  Sudah mengenal tempat tinggal yang tetap
menunjukkan ciri-ciri Homo Sapiens daripada  Bercocok tanaman secara sederhana
Phitecanthropus  Yang tinggal di tepi pantai membangun rumah-rumah
Perbedaan terletak pada bentuk tengkorak. panggung, yang di pedalaman tinggal di gua-gua

Homo sapiens terdiri atas bebrapa subspeies Pembagian yang abstrak dan sudah kabur karena terjadinya perrkawinan silang
atau ras: antarras dan keturunannya yang sudah berlangsung ribuan tahun
1. Ras Mongolid 2. Ras Kaukasoid 3. Ras Negroid 4. Ras Austramelanesoid 5. Ras Khausanoid
Berkulit kuning Berkulit putih  Berkulit hitam  Penyebaran :Menyebar di Ras Indian (berkulit
Penyebaran ; menyebar di Hidung mancung  Berbibir tebal kepulauan Pasifik f dan merah) yang dahulu
Asia tenggara, Asia Timur, Jangkung  Berambut keriting pulau-pulau di antara Asia mendiami Benua Amerika
dan sebagian di Asia Selatan Penyebaran : Menyebar di  Penyebaran : Menyebar dan Australia dan sekarang terdesak
dan Asia Barat Eropa dan asia Kecil (Timur di Afrika, Australia dan oleh orang kulit putih.
Tengah) Iria (penduduk asli) Penyebaran: Benua
Amerika
b. Masyarakat Indonesia pada masa praaksara ditinjau dari aspek ekonomi

Zaman Ciri-ciri masyarakat

1. Zaman berburu 1. Memiliki akal dan kecapakpan yang masih sangat terbatas Aspek Kondisi

dan mengumpulkan 2. Hidup di dataran rendah ynag dekat dengan sumber air dan Keadaan alam Kondisi bumi masih belum stabil (zaman
makanan tersier)
makanan 3. Hidup secara bekelompok dalam jumlah yang ekcil untukmslaing Flora Pohon salam dan rasamala, umbi-umbian,
melindungi dari binatang buas buah-buahan, sayuran
4. Hidup berpindah-pindah (nomaden), bergantung pada ketersediaan Fauna Lembu, gajah. Harimau
makanan di suatu tempat Kehidupan Didominasi jenis Pithecanthropus erectus,
5. Alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana : potongan batu, masyarakat food gatherer, nomaden, belum mengenai
tulang dan kayu yang tidak dibentuk sistem religi
Peralatan Kapak perimbas, kapak genggam, alat-alat
serpih

2. Zaman berburu dan 1. Berburu menggunakan alat berupa : kapak batu, tongkat, Aspek Kondisi
tombak kayu . Perburuan telah menjangkau daerah yang Keadaan alam Perubahan iklim dari musim dingin ke musim
mengumpulkan cukup jauh panas (pascapleistosen)
makanan tingkat lanjut 2. Proses mengumpulkan makanan tidak hanya dilakukan di Flora Biawak, kera, banteng, kerbau, kijang, ikan,
sekitar tampat tinggal, tetapi mencakup daerah lainnya kerang, siput (pada umumnya berukuran lebih
3. Bertempat tinggal di gua-gua besar dibandingkan saat ini)
4. Hidup berpindah tempat ketika ketersediaan makana Fauna Umbi-umbian, buah-buahan, sayuran
berkurang Kehidupan Berburu, tinggal di gua-gua, nomaden, sudah
5. Alat-alat yang digunakan masih beberbentuk kasar , masyarakat mengnal sistem religi bercocok tanam secara
terbuatd ari batu, tulang dan tanduk yang lebih tajam dan sederhana
runcing. Peralatan Terbuat dari batu, tulang, tanduk (masih
berbentuk kasar) )

3. Zaman bercocok Terjadi perubahan pola hidup yang mendasar dari mengumpulkan Aspek Kondisi
makanan (food gathering) menjadi penghasil makanan dengan cara Keadaan alam Bumi sudah stabil
tanaman Flora Hapir sama dengan keadaan saat ini
bertani dan beternak (food producing)
Fauna Hampir sama dengan keadaansaat ini
1. Hidup menetap di daerah dataran rendah secara berkelompok
Kehidupan Sudah mulai menetap, bercocok tanam
dan sudah memilih pemimpin. masyarakat (food producer) sudah mengenal
2. Sudah mengenal cara bercocok tanam, mengolah tnaha dan pemeliharaan hewan, sistem barter, sudah
memilhara hewan mengenal sistem kepercayaan (animisme
3. Mulai mengenal sistem kepercayaan terhadap roh nenek dan dinamisme)
moyang dan ekkuatan alam. Sistem kepercayaan ini ditunjukan
Peralatan Batu yang sudah diasah (leiung persefi,
kapak lonjomg, gerabah, alat pemukul kulit
simbol-simnbil berupa gambar, bangunan, dan arca yang
kayu
terbuat dari batu
4. Alat-alat yang dipergunakan terbuat dari abtu dan bahan lain
yang sudah diasah.

4. Zaman perundagian Perundagian –berasal dari kata undagi , yang berarti tenaga ahli atau
seseorang yang memiliki ketrampilan dan keahlihan dalam melakukan
Hasil budaya yang berisfat non materil : sistem kepercayaan ada
2
pekerjaan tertentu.
Pada masa ini, masing-masing orang dalam masyarakat sudah mulai 1. Animisme (dari bahasa Latin anima berarti roh)
melakukan pekerjaan yang sesusai ketrampilan masing-masing Kepercayaan bahwa segala sesautu di bumi , baik yang hidup
1. Sudah membentuk kelompok –kelompok kerja dalam bidang maupun yang mati memiliki roh.
pertukangan
2. Sudah mengenal status kenaggotaan masyarkata yag didasarkan 2. Dinamisme (berasald ari bahasa Yunani dunamos yang berarti
pada tingkat kekayaan daya )
3. Sudah mengenal teknik pengolahan logam Kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia memiliki
4. Sudah membuat perhiasan dari emas daya atau kekuatan gaib yang dapat memberikan manfaat
5. Sudah membuat tempat-temapt ibadah yang terbuat dari batu-batu ataupun marabahaya bagi manusia
besar
6. Sudah mengenal sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme)

c. Masyarakat Indonesia pada masa praaksara ditinjau dari aspek ekonomi


Kebudayaan Dilahirakan setiap masyarakat , tak terkecuali masyarakat praaksara
Dibuktikan oleh artefak-ertefak temuan para arkeolog
Pada zaman praaksara tampak mengalami peningkatan

Zaman 1. Zaman
prakasara dapat Zaman Batu Zaman Logam
batu
dikelompokkan
dalam 2 kurun
Paleolithikum/ Mesolithikum Neolithikum Megalithikum
waktu 2. Zaman Zaman Batu / Zaman Batu /Zaman Batu / Zaman Batu
Zaman
Tembaga
Zaman
Perunggu
Zaman Besi
logam Tua Madya Muda Besar

Paleolithikum/Zaman Batu Tua Mesolithikum/Zaman Batu Madya


Kata palaeothikum : paleos (berarti tua ) dan lithikum (akar kata lithos, Zaman Batu Madya/ Zaman Batu Tengah
berarti batu)
Berarti Zaman Batu Tua 10,000 tahun yang lalu, masa Holosen
600,000 tahun yang lalu Peralatan : menyerupai alat-alat Paleolithikum
Peralatan yang terbuat dari batu yang masih kasar Banyak ditemukan di sekitar pantai, tepi sungai , dan danau
Sekitar daerah Pacitan dan Ngandong (Jawa Timur) Kegiatan : berburu dan mengumpulkan makanan
Daerah Pacitan Sudah semisendenter :
1. Kapak genggam Banyak yang itnggal di gua-gua di pinggir pantai (abris sous roche) ,
2. Kapak berimbas di dalamnya banyak sampah dapur (disebut kjokkenmoddinger)
3. Kapak penetak Berdasarakan bentuk dan bahan peralatan
4. Flakes (alat serpihan) a. Pebble culture
Daerah Ngandong b. Bone culture
1. Sama dengan alat-alat daerah Pacitan c. Flake culture
2. Plus banyak peralatan terbuat dari tulang-tulang hewan Terdapat lukisan gua , di hampir sleuruh wilayah Kepualaun
Indonesia (bagian timur) sekitar 40,000 tahun yang lalu
Lukisan sudah mengenal teknik pewarnaan , contoh lukisan di Gua
leang-leang Sulawesi Selatan

Zaman Logam Masa masyarakat sudah maulai


menggunakan peralatan yang terbuat
Ciri-ciri masyarakat
1. Pola hidup menetap
dari logam 2. Peralatan yang digunakan mulai beralih ke bahan-bahan logam
Kemampuan membuat benda-benda dari 3. Mata pencaharain tidak hanya bertani tetapi juga berdagang
logam – dari orana-orang yang (barteralat-0alat dari logam)
bermigrasi dari Dong Son (Vietnam) 4. Pola pikir sudah maju
Peralatan logam : Sudah mengenal sistem kepercayaan yang terwujud mealluiritual
Sebagai penunjang kehidupan sehari- pemujaan terhadap roh nenek moyang
hari juga dimanfaatkan sebagai alata 5. Memiliki kemampuan berlayar dengan menggunakan perahu cadik
upacara karena dianggap memiliki
kekuatan magis.

Dikelompokkan menjadi 3 zaman


1. Zaman Tembaga 3. Zaman Besi
Menggunakan tembaga sebagai bahan pembuatan peralatan Ketika manusia telah dapat melebur besi dari bijihnya untuk dituang dalam
cetakan sehingga menjadi alati-alt yang diperlukan
Tidak ditemukan hasil-hasil kebudayan dari zaman tembaga di Asia Tenggara
Alat-alat memiliki bentuk yang sempurna
(termasuk Indonesia)
Hasil-hasil budaya
Kapak, Sabit, Pisau, Cangkul, pedang, tongkat, tembilang
Daerah ditemukan peralatan dari besi
Bogor
Wanasari
Ponorogo
Besuki
Zaman besi menandakan zaman terakhir dari zaman Prasejarah
2. Zaman Perunggu Mengenal 2 teknik pembuatan peralatan logam
Manusia telah menemukan logam campuran yang sifatnya lebih keras dari
tembaga yaitu perunggu (campuran tembaga dan timah)
a. Teknik a cire perdue ( teknik cetak tuang)
Hasil budaya terpenting : kapak corong dan nekara b. Teknik bivalve (teknik dua setangkup)
Kapak corong Nekara Teknik a cire perdue ( teknik cetak Teknik bivalve (teknik dua
Kapak logam yang ditemukan di Semacam genderang yang tuang) setangkup)
berbagai wiayah Indonesia bentuknya menymepit di baian
a. Sumatra Selatan
pinggang
b. Jawa
Pada umunya, berukuran besar ,
c. Bali sednagkan yang kecil disbeut moko
d. Sulawesi Tengah dan Selatan
Memiliki bentuk yang macam-
e. Pualu Selayar
macam , ada yang polos, ada juga
f. Irian (dekat Danau Sentani) yang berhiasan
Bentuknya mirip sepatu, disebut juga Merupakan bukti kuat bahwa
kapak sepatu
masyarakat pada masa itu
Dipergunakan sebagai alat upacara mengenal sistem kepercayaan
atau tanda kebesaran dari kepala suku karena nekara digunakan untuk
dan para pemimpin masyarakat masa upacara ritual.
itu Di Indonesia ditemukan di
Sumatra , Jawa, Bali
Pulau Sangean dekat Sumbawa,
Pulau Roti, A lot, Leti, Selayar,
Kepulauan Kei
d. Masyarakat Indonesia pada masa praaksara ditinjau dari aspek pendidikan

zaman pra aksara


menerima instruksi secara lebih
ketika mengenal pertanian
terstruktur peradaban yang lebih
membentuk pemukiman yang
melalui cerita, legenda, cerita rakyat, maju
ritual, lagu permanen
teknik-teknik pemeliharaan hewan menerpakan sistem pembagian
kerja
teknik-tekink pembuatan peralatan
menerapkan spesialisasi dalam satu
jadi : membawa sistem bidang keahlian (pemimpin agama,
pengetahuan dan ketrampilan yang pengrajin,pedagang, tukang)
ahrus dipelajari dan diajarkan
kepada setiap egnerasi baru
jadi : pendidikan ketrampilan
dipelajari dari orang- orang yang
berpengalaman pada pekerjaan
tertentu

e. Masyarakat Indonesia pada masa praaksara ditinjau dari aspek politik

hidup menatap membentuk desa- pemimpin


(sedenter) desa sederhana sebagai primus
•meuncul kesadaran •memerlukan aturan interpares
urtnuk membangun •memerlukan orang yang •yang berarti yang
suatu aturan utnuk bertugas untuk menjamin pertama di antara yang
mengatur kehidupan pelaksanaan aturan-aturan sama.
bersama •memilih satu orang yang
•karena masyarakat dinilai mempunyai kelebihan
pertanian memrlukan untuk menjadi pemimpin
solidaritas sosial. •kelebihan bisa kuat secara
•gotong-royong untuk fisik, kewibawaan,
membuat teknologi kemmepuan menyelasaikan
sederhana masalahl

Anda mungkin juga menyukai