Anda di halaman 1dari 10

7 Religiositas 9 : Bergaul Dan Bekerjasama

Kompetensi dasar Memahami perlunya bergaul dan bekerja sama dengan siapa pun
1. Mendeskripsikan arti dan makna bergaul dan bekerja sama
2. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung pergaulan dan kerja sama dengan
siapapun
B. Indikator 3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang menghalangi pergaulan dan kerja sama
pencapaian hasil dengan siapapun
belajar 4. Menyebutkan ajaran agama & kepercayaan mengenai pergaulan dan kerja sama
dengan siapapun
5. Merencanakan dan melaksanakan aksi bergaul dan bekerja sama dengan siapa
pun

C. Landasan pikiran
Arti BERGAUL = Berteman dengan siapapun
berga BEKERJA SAMA = kegiatan atau usaha yg dilakukan oleh
ul & beberapa orang (lembaga, pemerintah, dsb) untuk mencapai
beker tujuan bersama.
ja
sama:
perbedaan pendapat
perilaku yang menjengkelkan atau sering seenaknya
Fakto memperlakukan (mengejek/mengolok-olok) teman
r adanya perasaan dikucilkan
yang memilih-milih teman
meng penuh curiga (negative thinking)
halan kurang pd
gi keseringan dipermalukan
seseo sikap manusia yang egois
rang temannya bertindak aneh seperti berteriak-teriak
dalam dan memperlakukan tidak baik
perga sok perfect
ulan: sikap munafik
ketidakpercayaan/saling curiga
ketidaktulusan dalam pertemanan (friendship)
tidak menyesatkan tidak membeda-bedakan
tidak sombong (diskriminasi
bukan pengkianat memberikan ketenangan
memberi nasehat satu dan percaya diri
sama lain kesederhanaan /simple,
tidak memilah2 menerima orang lain apa
bisa dipercaya adanya
menerima seseorang apa menjaga rahasia
Tipe teman dalam pergaulan

adanya, luwes setia kawan


bisa diandalkan pada saat mendengar aspirasi
kesusahan/kegembiraan orang lain
bisa menghargai satu bertanggung jawab
sama lain netral/tidak mengadu
setia domba,
tenggang rasa sabar, saling memberi
murah hati nasehat,
jujur bisa diajak bekerjasama
bisa dipercaya, tidak memanfaatkan
tidak munafik teman
bertanggung jawab care
memahami dan menerima dan
memperhatikan orang lain menghargai kekurangan
memiliki keterbukaan orang lain
mudah memaafkan.

 dapat memperoleh atau  menjalin kekerabatan;


tukar info atau berbagi memperkaya pengalaman
cerita hidup
 memudahkan  saling membantu dan
mendapatkan mengurangi kesedihan
Keuntungan memiliki banyak teman:

pertolongan  teman dalam suka dan


 saat sedih mendapat duka
penghiburan  menjadi teladan yang
 bisa bekerjasama, baik
bergaul  bisa bekerja sama
 bisa mengenal perbedaan  bekerja sama dalam hal
yang ada positif
 teman curhat  mendapatkan banyak
 menambah wawasan informasi – menambah
 sosialisasi dengan wawasan
mudah,  mengenal jati diri
 bisa bekerja sama dan seseorang
saling membantu  mengenal
 bermain dan belajar karakter/budayanya
bersam  memberi nasihat (advisor)
 bertukar pikiran
 kerja/diskusi kelompok
 mengunjungi teman yang sakit
 kerja bakti, gotong royong;
 menolong korban bencana alam
 bermain bersama
 membersihkan kelas/piket
Contoh
 saling meminjam alat tulis
bekerja
 berorganisasi; musyawarah
sama:
 partner kerja; olahraga
 memecahkan suatu masalah dan mencari solusi
 mendoakan sesama/berdoa bersama
 “operasi semut” membersihkan lingkungan sekolah;
menjaga ketenangan kelas (silentium)
 paduan suara
 sangat senang dan gembira
 bangga dan gembira/bahagia/sukacita
Perasaan memiliki banyak teman:

 senang karena dapat bergaul dan mengenal perbedaan2


 enjoy dan damai
 senang; bisa bertukar pikiran
 gembira karena tidak kesepian dan tidak dikucilkan
 terbuka pikiran
 dapat membagi dan menyalurkan inspirasi; nyaman
karena dapat memberi solusi dalam menyelesaikan masalah;
puas
 senang jika teman menjadi tempat curahan hati dan
tidak jika teman tersebut egois dan tidak bertanggung
jawab serta munafik
 happy, merasa diterima/dihargai, tempat curhat, aman,
dikenal banyak orang , tidak kesepian, bangga

Agama/ Ajaran
kepercayaan
Manusia: makhluk individu + sosial  setiap orang perlu bergaul dan bekerjasama.
Konsekuensinya orang harus makruf (baik) dan sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Allah
menghendaki agar setiap orang menjalin hubungan yang baik dengan-Nya (hablum
Minallah) tetapi juga dengan sesama (Hablum Minannas).
Cara berbuat baik terhadap teman sejawat (sekerja): saling menghormati, saling
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan serta bekerjasama demi kesejahteraan
1. Agama
bersama baik duniawi maupun ukhrawi.
Islam
Cara berbuat baik terhadap tetangga (tempat tinggal atau yang bertalian dengan
hubungan darah): saling menjenguk taatkala sakit, mengantarkan jenazah jika
meninggal, saling memberi ucapan selamat ketika mendapat rejeki, saling
membantu ketika ada musibah, dll.
Hal yang perlu dihindari dalam pergaulan: sikap dan perilaku yang tercela yang
menyakitkan hati dan merugikan sesama seperti: hasad (dengki), ghibab
(menjelek-jelekan sesama), namimah (mengadu domba), melakukan penipuan dan
pencurian.
 Menurut iman Katolik: setiap orang harus memilih teman sesuai kehendak Tuhan
agar kita tidak ikut berbuat dosa.
 Orang yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan: orang cabul, kikir, penyembah
berhala, pemfitnah, pemabuk, penipu, dll.
 Dalam pergaulan tidak tertutup kemungkinan adanya pengaruh positif (kebajikan)
dan buruk (kejelekan).
 Maka dalam pergaulan orang harus menghindarkan diri dari pengaruh/cara
2. Agama
kehidupan buruk.
Katolik
 Tetapi bagi orang Katolik tidak boleh menjauhkan apalagi mengucilkan mereka yang
berpengaruh jelek.
 Justru terhadap orang seperti inilah seorang Katolik diajak untuk mewartakan
nilai-nilai kristiani (kebaikan, kesalehan) sehingga dia berubah menjadi ssahabat
yang baik.
 Yesus sebagai teladan dalam pergaulan. (bandingkan point-point yang ada dalam
agama kristen)
 Dalam Sarasamuccaya (salah satu kitab Tripitaka) ada 2 tipe pergaulan:
1. Pergaulan orang sadhu atau satsang: pergaulan ini sangat dianjurkan untuk
dilakukan oleh jemaat Hindu
3. Agama
2. Pergaulan orang jahat: pergaulan ini perlu dihindari supaya orang tidak
Hindu
mendatangkan keburukan untuk orang lain.
 Setiap orang harus bergaul dengan rasa cinta kasih dan itikad baik sehingga
kesejahteraan umat manusia dapat terpenuhi.
Bergaul dengan sesama harus dilandasi kasih sebagaimana yang diajarkan oleh Tuhan
Yesus Kristus. Kriteria pergaulan menurut Yesus yaitu:
o Bergaul dengan siapapun termasuk para musuh (Mat 5:43-48)
5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan
menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 5:46 Apabila kamu
mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga
berbuat demikian? 5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-
4. Agama saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang
Kristen tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
o Bergaul dengan semangat saling melayani dan merendahkan diri (Yohanes 13:13-17)
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuhan. 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan
Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 13:15 sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu. 13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba
tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang
mengutusnya. 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu
melakukannya.
o Bersedia menegur mereka yang berbuat dosa (Matius 18:15-17)
18:15. "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 18:16 Jika ia tidak
mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 18:17 Jika ia tidak mau
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga
mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau
seorang pemungut cukai.
o Bersedia menolong mereka yang menderita tepat waktu dan tepat sasaran sesuai
kebutuhan mereka (Matius 25:31-40)
o Bersedia mengampuni
o Waspada supaya tidak tersesat dalam bergaul serta menjaga perilaku hidup (Amsal
23:17-21)
23:17. Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan
TUHAN senantiasa. 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan
hilang. 23:19. Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang
benar. 23:20 Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. 23:21
Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian
compang-camping.
 dinasihatkaan untuk mengutmakan sifat Satya dan dapat dipercaya
 Ada 3 macam sahabat yang membawa faedah
1. Suka memahami Li (kesusilaan) dan Yue (musik)
2. Suka membicarakan perbuatan baik orang lain
5. Agama
3. Suka bersahabat dengan ornag-ornag yng bijakasana
Khonghucu
 3 macam kesukaan yang membawa celaka
1. Suka akan kesombongan dan kemewahan
2. Suka bermalas-malasan dan berkeliaran
3. Suka berpesta pora yang tiada artinya
 Sang Buddha menganjurkan agar dalam pergaulan seseorang tidak boleh memandang
asal usul, suku, status sosial atau status-status lain. Sedangkan yang tidak dianjurkan
adalah bergaul dengan orang sesat karena pergaulan dengan orang-orang ini bisa
6. Agama berakibat buruk seperti membuat nama baik tercemar, bisa menjadi sasaran tuduhan dan
Buddha fitnahan serta pergunjingan masyarakat walaupun dirinya tidak terlibat dalam kejahatan
tersebut
 “Tidak bergaul dengan orang sesat adalah berkah Utama” dan “Bergaul dengan orang
bijak adalah suatu berkah Utama”

KD 10 PENGALAMAN GAGAL
KD: Memahami pengalaman gagal sebagai sukses yang tertunda

INDIKATOR
1. Mendeskripsikan arti gagal
2. Mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan kegagalan
3. Menjelaskan sikap menghadapi kegagalan
4. Mendeskripsikan ajaran agama dalam menghadapi kegagalan
5. Aksi nyata: menghibur yang gagal
ARTI GAGAL
 KBBI: GAGAL= tidak berhasil, tidak tercapai
 KEGAGALAN: Ketidakberhasilan atau tidak tercapainya suatu usaha
 setiap orang tidak pernah luput dari kegagalan
 Contoh: anak kecil tidak mampu berdiri, mendapat nilai jelek pada waktu ulangan, menjadi teman/sahabat bagi
lain, menjaga nama baik teman, kejujuran.

KESAN & SIKAP TERHADAP KEGAGALAN


 Stress, frustrasi, sakit hati, marah, sedih, kecewa, trauma
 Menyesal, patah semangat, malu, pesimis, menangis dan kesal
 Melempar kesalahan kepada orang lain/menyalahkan orang lain bahkan Tuhan
 bunuh diri, gantung diri
 Berdoa , sabar dan tawakal

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN


FAKTOR DARI DALAM DIRI
 Terbatasnya kemampuan diri seseorang
 Kurang persiapan
 Kelengahan
 Kemalasan
 Pesimis
 Malas, menunda-nunda tugas dan ceroboh
FAKTOR DARI DALAM DIRI
 Terbatasnya kemampuan diri seseorang
 Kurang persiapan
 Kelengahan
 Kemalasan
 Pesimis
 Malas, menunda-nunda tugas dan ceroboh

CARA MENGATASI KEGAGALAN:


Positif: (benar)
 Mengubah perlaku menjadi lebih baik
 Menghindari kesalahan yang sama
 Memperbaiki agar tidak terulang kembali
 Berdoa kepada Tuhan/Meminta bantuan kepada Tuhan
 Tidak naik kelas: tidak bolos, rajin belajar, tidak bolos agar tidak ketinggalan materi
 Jika ada ulangan, tekun belajar
 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru lebih
 Bersemangat dan percaya diri dan berani mengatakan saya bisa
 Tetap optimis dan lebih rajin
 Lebih giat, mendengarkan nasihat, dan berusah tidak bolos
 Tidak larut dalam kesedihan
 Menyadari kegagalan sebagai motivasi untuk maju
Negatif: (salah)
 Bunuh diri
 Beranggapan bahwa kegagalan adalah akhir segala-galanya
 Putus asa, dan pesimis
 Mengkonsumsi narkoba/free-sex
 Lari dari kenyataan, serta mempersalahkan Tuhan dan sesama

Cara terbaik mengatasi kegagalan adalah berpikir positif dan bukan sebaliknya melarikan diri pada hal-hal yang
negative. Orang harus tidak terlalu lama larut dalam merenung kegagalan. Kita harus segera bangkit dan berusaha
lagi!

AJARAN TENTANG KEGAGALAN

AJARAN ISLAM
 Kegagalan bukan merupakan akhir dari segala-galanya. Dengan terus berusaha kesuksesan dapat tercapai.
 Agama Islam pun mengajarkan tentang berpikir positif atau Qona’ah, yang berarti rela menerima apa adanya
dan menjauhkan diri dari sikap tidak puas yang berlebihan. Hal ini berarti tidak pasrah begitu saja atau hidup
bermalas-malasan tetapi dituntut untuk berusaha sekuat tenaga.
 Sikap yang diharapkan andaikata usaha tidak berhasil dan mengalami musibah: tidak boleh
menyesal,menjauhkan diri dari sikap malas, tabah dan berharap sepenuhnya pada Allah SWT.
 Tabah berarti sabar melaksanakan perintah Allah dan sabar menerima cobaan. Ketabahan merupakan kunci
kesuksesan.
 Sikap Qonaah mengandung berberapa bagian:
o Menerima apa adanya dengan ikhlas
o Memohon kepada Allah dengan ikhlas
o Tidak tertarik oleh tipu daya manusia
 dalam setiap usaha bagaimanapun kita harus pasrahkan kepada Allah sebab yang menentukan hanyalah DIA.

AJARAN HINDU
 Berhadapan dengan pasang surutnya kehidupan Agama Hindu mengajarkan supaya manusia mengahayati
hukum karma, karena hukum ini sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, dan terutama menjadi penuntun
bagi kita dalam menghadapi gejolak hidup ini.
 Beberapa manfaat jika orang menyadari adanya hukum karma:
• Kesabaran, ketenangan dan ketabahan: berhadapan dengan kemalangan dan kesedihan agar orang selalu
sabar, tenang dan tabah sertamenyadari bahwa semua itu adalah buah karma yang tidak baik (sancita
karma/prarabda karmanya). Dalam hukum karma ada tiga jenis karma yang didasarkan atas waktu dari karma itu
diterima yaitu :
o Prarabda Karma yaitu suatu perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup sekarang dan diterima dalam
kehidupan sekarang juga.
o Kriyamana Karma yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang didunia ini tetapi hasilnya akan diterima setelah
mati dialam baka.
o Sancita Karma yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang didunia ini yang hasilnya akan diterima pada kelahiran
(reinkarnasi) yang akan datang didunia ini.
• Keyakinan: dengan keyakinan yang kuat seorang akan dapat hidup lebih baik dan bahagia serta menimbun
perbuatan baik (Subha Karma)
• Kepercayaan kepada diri sendiri: dengan hal ini orang tidak ragu dalam berbuat kebaikan atau menimbunkan
Subha Karma
• Pengendalian diri: Orang yang menguasai dan menghayati hukum karma, seseorang dapat menguasai dirinya
sendiri ketika mengalami masalah dalam hidupnya. Jika dia menemukan kegagalan, kekecewaan dan saat kritis dia
tidak perlu menyalahkan orang lain. Dia tahu dan sadar bahwa semuanya itu diterima semata-mata akibat
perbuatannya (karmanya sendiri).

AJARAN KRISTEN
 Suatu kegagalan bisa terjadi jika rancangan yang dibuat manusia tidak matang. Olehnya keberhasilan sangat
ditentukan oleh rencana yang matang (Amsal 15:22)
15:22. Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.
 Untuk mencapai keberhasilan manusia juga hendaknya menyerahkan diri kepada Tuhan dan merancang
hidupnya sesuai ranangan ALLah. (Amsal 16:3; Yeremia 29:11-14)
Amsal 16:3. Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.
29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap
hati,
29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan
keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah
Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku
telah membuang kamu. --

AJARAN KATOLIK
 Agama Katolik mengajarkan bahwa kegagalan tidak selalu menyenangkan. Tetapi dalam iman kegagalan yang
tampak mengecewakan itu ternyata dipergunakan Allah untuk mengajar kita supaya lebih tekun.
 Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Santo Paulus menasehatkan agar: Kita tidak boleh menganggap enteng
didikan Tuhan. Diperumpamakan bahwa Allah sebagai ayahnya dan kita sebagai anak-anak-Nya. Sebagai ayah,
Allah mengajar kita untuk kebaikan kita, dan menghasilkan buah kebenaran yang memberi damai.

AJARAN BUDDHA
 Kesungguhan adalah salah satu sikap yang menjadi sarana mencapai sukses.
 Kesungguhan ini menjadi jalan menuju keabadian (nirwana), sedang sikap acuh tak acuh adalah jalan kematian
 Orang-orang bijak, meditatif, stabil, selalu memiliki kekuatan-kekuatan yang besar akan memiliki nirwana
puncak kebahagiaan.
 Jadi kegagalan bisa diatasi jika orang secara sungguh-sungguh menjalani hidup ini.

AGAMA KHONGHUCU
 Kegagalan sering membawa hikmah, olehnya orang tidak boleh berputus asa dalam mengalami kegagalan
 Di dalam kitab Zhong Yong disebutkan hikmah yang perlu disadari: “Bila orang lain melakukan hal itu dalam
satu kali, diri sendiri harus berani melakukan seratus kali. Bila orang lain dapat melakukan dalam sepuluh kali, diri
sendiri harus berani melakukan seribu kali Hasil yang dicapai dengan jalan ini, sekalipun yang bodoh akan jadi
mengerti, sekalipun yang lemah akan menjadi kuat”
Beberapa kata bijak dari orang bijak yang bisa menjadi panduan dalam menanggapi kegagalan:
• Hukum Murphy & Prinsip Peter: “Yang namanya kesalahan itu tidak ada. Yang ada hanyalah pelajaran untuk
berbuat lebih baik lagi”.
• Mahatma Gandhi: “Orang yang gampang bersedih akan sukar mencapai apa yang dicita-citakannya”.

Agama/ Ajaran
kepercayaan Pacaran sebagai persiapan hidup berkeluarga
Beberapa contoh perilaku anak simpatik:
Bersedia memaafkan teman yang bersalah sebagaimana yang pernah
7. Agama diteladankan Nabi Muhammad SAW
Islam Menjauhi sifat sombong karena tiap orang memiliki kelemahan dan
kekilafan.
Menjauhkan diri dari sikap merendahkan orang lain.
1. Dalam ajaran Katolik, kasih kepada sesama memiliki warna
yang khas.
• Hal itu terungkap dalam jawaban Yesus tatkala ditanyai
Ahli Taurat tentang hukum yang utama:
“Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. 22:38 Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama
dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi."
8. Agama • Jadi perilaku simpatik meliputi:
Katolik o Pertama-tama dan utama sesuai dengan pernyataan
Yesus adalah mengasihi Tuhan.
o Kedua adalah mengasihi sesama. Sesama yang dimaksud
adalah siapapun terutama yang miskin dan melarat (Matius
25:40). Kasih kepada sesama merupakan bukti nyata kasih
kita kepada Allah
• Setiap perbuatan harus dilandasi kasih. Perbuatan yang
disertai kasih memiliki ciri: kasih itu sabar, kasih itu murah hati,
kasih itu tidak cemburu, tidak melakukan yang tidak sopan dan
mencari keuntungan sendiri, tidak marah, tidak menyimpan
kesalahan orang, tidak bersukacita dalam ketidakadilan tetapi
karena kebenaran.
1. Salah satu sikap anak simpatik adalah ikut merasakan kesusahan orang
lain.
2. • Dalam agama Hindu rasa kasihan (karuna) timbul karena beberapa
alasan yakni:
hati ikut merasakan penderitaan orang lain
9. Agama
rasa welas asih yang ada pada diri manusia
Hindu
• siapapun yang menjalankan karuna, tidak segan-segan menolong yang
dalam kesusahan. Hati orang yang karuna adalah pemaaf.
3. Jika setiap orang memiliki sifat karuna tidak akan membiarkan orang lain
jatuh atau larut dalam penderitaan karena akan berusaha menyelamatkan
dan memberikan penghiburan.
a. Anak simpatik adalah anak yang semakin bertambah besar dan
bertambah hikmahnya serta semakin dikasihi Allah dan manusia
10. Agama (Lukas 2:52).
• Untuk menjadi simpatik maka sejak dini seseorang harus
Kristen berusaha menunjukkan buah-buah roh seperti: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia5:22-26)
Beberapa ajaran dapat dihubungkan dengan sikap anak simpatik
1. Perikemanusian /cinta kasih : Dengan mencintai orang lain
2. Kebijaksanaan : dapat mengenal orang lain
3. Dalam cinta kasih kemanusiaan : manusia dapat relaa menderita
11. Agama terlebih dahulu dan tidak mengharapkan keuntungan
Khonghucu Jen = mencakup suatu perasaan manusiawi terhdapat orang lain dan juga
pada diri senidir , pernghormnatan pada diri sneidri, suatu perasaan
menegnai keagungan martaabat manusia di dunia ini
Jika memiliki jen akan muncul sikap seperti murah ahti, percaya diri dan
dermawan.
Beberapa perilaku simpatik yang ditunjukkan Sang Buddha:
o Bila seseorang berbuat salah maka sebagai teman sejati kita
12. Agama
harus berusaha menolongnya ke arah yang benar walaupun dengan
Buddha
paksaan.
o Menolong orang yang membutuhkan dan memberikan bantuan
untuk meringankan beban mereka.
• Menolong teman berarti membangun persaudaraan sejati.
Kendatipun menolong merupakan pekerjaan yang tidak ada
imbalannya tetapi hal itu merupakan perbuatan yang sangat mulia dan
luhur.

 Seksualitas tidak lepas dari prinsip Yin dan Yang, tanpa Yin tidak penciptaan, maka tanpa laki dan
perempuan generasi manusia akan putus.
 Dalam Kitab Li Jili , disurtkan bawha Yin (minum), Shi (makan), Nan dan Nin (laki-laki dan perempuan)
adalah masalah besar dalam hidup manusia karena itu wajib aada penataan yang benar-benar tertib
sesaui dengan Dao, kalau tidak maka dunia ini akan ingkar dari Jalan Suci, akan membawakan musibah
dalam peradaban
 Maka peraturan bagaiama hubungan antara laki-laki dan perempuan wajib diatur sehingga tidak ada
penyimpangaan yang membawa bencana.
 Li (kesusilaan) diatur di dalam Li Ji :
 Gembira, maarah, sedih, cemas, cinta, benci, dan ingin itulah dinamai Tujuh Perasaan (Qi Qing)
 Tujuh perasaan ini orang mampu tanpa mempelajari
 10 Kebenaran /Kewajiban (Shi Yi) dalam kehidupan manusia
Orang tua menyangi anak
13. Agama
Anak berbakti
Khonghucu Kakak lembut hati
Adik rendah hati
Suami menatapi kewajiban
Istri memahami
Yang tua murah hati
Yang muda mematuhi
Penguasa berperi-Cinat Kasih.
Memberi setia
 Mengajarkan
 Membina keharmonisan, mengalah dalam bicara, dan disingkirkan sikap berebut dan merampas.

Anda mungkin juga menyukai