i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Keluarga yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Dewasa dengan Diabetes
Mellitus Di Kelurahan Kraton Sidoarjo” dengan lancar.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat dan semua pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................32
4.2 Saran...........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................33
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan Diabetes
Mellitus.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami:
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Etiologi Diabetes Mellitus
3. Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus
4. Komplikasi Dari Penyakit Diabetes Mellitus
1
5. Patofisiologi Dan Pathway Diabetes Mellitus
6. Pemeriksaan Diagnostik Diabetes Mellitus
7. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
8. Diagnosa Keperawatan Diabetes Mellitus
9. Intervensi Keperawatan Diabetes Mellitus
10. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Diabetes Mellitus
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang
melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta
berkembangnya komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist.
( Long, 1996 : 4 )
2
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
( Smeltzer,2002 : 1220 )
Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Glukosa
secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa
dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan Suddarth, 2002)
2.2 Etiologi
Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus ( Sjaifoellah, 1996 : 692 ) yaitu
:
1. Faktor keturunan
Karena adanya kelainan fungsi atau jumlah sel – sel betha pancreas yang
bersifat genetic dan diturunkan secara autosom dominant sehingga
mempengaruhi sel betha serta mengubah kemampuannya dalam mengenali
dan menyebarkan rangsang yang merupakan bagian dari sintesis insulin.
2. Fungsi sel pancreas dan sekresi insulin berkurang, jumlah glukosa yang
diambul dan dilepaskan oleh hati dan yang digunakan oleh jarinagan
perifer tergantung keseimbangan fisiologis beberapa hormon. Hormon
yang menurunkan glukosa darah yaitu insulin yang dibentuk sel betha
pulau pancreas.
3. Kegemukan atau obesitas
Terjadi karena hipertrofi sel betha pancreas dan hiperinsulinemia dan
intoleransi glukosa kemudian berakhir dengan kegemukan dengan diabetes
mellitus dan insulin insufisiensi relative.
4. Perubahan pada usia lanjut berkaitan dengan resistensi insulin, pada usia
lanjut terjadi penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post
reseptor.
3
kadar gula dalam darah dan air seni, cenderung terjadi pada mereka yang
berusiadibawah 20 tahun.
Sedangkan diabetes mellitus tipe II muncul secara perlahan – lahan
sampai menjadi gangguan kulit yang jelas, dan pada tahap permulaannya
seperti gejala pada diabetes mellitus type I, yaitu cepat lemah, kehilangan
tenaga, dan merasa tidak fit, sering buang air kecil, terus menerus lapar dan
haus, kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya, mudah
sakit yang berkepanjangan, biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas
40 tahun tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak – anak
dan remaja.
Gejala – gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai
keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine
sehingga bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubungi oleh semut adalah
tanda adanya gula. Gejala lain yang biasa muncul adalah penglihatan kabur,
luka yang lam asembuh, kaki tersa keras, infeksi jamur pada saluran
reproduksi wanita, impotensi pada pria.
2.4 Komplikasi
Komplikasi diabetes mellitus terbagi menjadi 2 yaitu komplikasi akut
dan komplikasi kronik. ( Carpenito, 2001 ). Komplikasi Akut, ada 3
komplikasi akut pada diabetes mellitus yang penting dan berhubungan dengan
keseimbangan kadar glukosa darah dalam jangka pendek, ketiga komplikasi
tersebut adalah ( Smeltzer, 2002 : 1258 )
1. Diabetik Ketoasedosis ( DKA )
Ketoasedosis diabatik merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari
suatu perjalanan penyakit diabetes mellitus. Diabetik ketoasedosis
disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin
yang nyata ( Smeltzer, 2002 : 1258 )
2. Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHHN)
Koma Hiperosmolar Nonketotik merupakan keadaan yang didominasi oleh
hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai perubahan tingkat
4
kesadaran. Salah satu perbedaan utama KHHN dengan DKA adalah tidak
terdapatnya ketosis dan asidosis pada KHHN (Smetzer, 2002 : 1262)
5
A. Hypoglikemia
Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian preparat insulin atau preparat
2002 : 1256)
B. Mikrovaskuler
C. Penyakit Ginjal
adalah perubahan pada struktural dan fungsi ginjal. Bila kadar glukosa
: 1272)
E. Neuropati
6
Diabetes dapat mempengaruhi saraf - saraf perifer, sistem saraf otonom,
F. Makrovaskuler
kulit yang mengalami hipertropi, pada sel –sel kuku yang tertanam pada
bagian kaki, bagia kulit kaki yang menebal, dan kalus, demikian juga
Pathway
8
Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar
gula darah antara 70-110 mg/dl (engliglikemi) dalam kondisi asupan
makanan yang berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan
serta pada waktu tidur.
2. Pemeriksaan dengan Hb
Dilakukan untuk pengontrolan DM jangka lama yang merupakan Hb
minor sebagai hasil dari glikolisis normal.
3. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa darah
untuk memantau kadar glukosa darah pada periode waktu diantara
pemeriksaan darah.
2.7 Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktifitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadi komplikasi
vaskuler serta neuropatik.Tujuan terapetik pada setiap tipe DM adalah
mencapai kadar glukosa darah normal tanpa terjadi hipoglikemia dan
gangguan serius pada pola aktifitas pasien. Ada 5 komponen dalam
penatalaksanaan DM yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi dan pendidikan
kesehatan.
1. Penatalaksanaan diet
Prinsip umum : diet dan pengndalian berat badan merupakan dasar dari
penatalaksanaan DM.
Tujuan penatalaksanaan nutrisi :
a. Memberikan semua unsur makanan esensial missal vitamin, mineral
b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
c. Memenuhi kebutuhan energi
d. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap haridengan
mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-
cara yang aman dan praktis.
e. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
2. Latihan fisik
Latihan penting dalam penatalaksanaan DM karena dapat menurunkan
kadar glikosa darah dan mengurangi factor resiko kardiovaskuler. Latihan
akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan
9
glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan
tonus otot juga diperbaiki dengan olahraga.
3. Pemantauan
Pemantauan glukosa dan keton secara mandiri untuk deteksi dan
pencegahan hipoglikemi serta hiperglikemia.
4. Terapi
a. Insulin : Dosis yang diperlukan ditentukan oleh kadar glukosa darah
b. Obat oral anti diabetik
Sulfonaria
Asetoheksamid ( 250 mg, 500 mg )
Clorpopamid(100 mg, 250 mg )
Glipizid ( 5 mg, 10 mg )
Glyburid ( 1,25 mg ; 2,5 mg ; 5 mg )
Totazamid ( 100 mg ; 250 mg; 500 mg )
Tolbutamid (250 mg, 500 mg )
Biguanid
Metformin 500 mg
5. Pendidikan kesehatan
Informasi yang harus diajarkan pada pasien antara lain :
a. Patofisiologi DM sederhana, cara terapi termasuk efek samping obat,
pengenalan dan pencegahan hipoglikemi / hiperglikemi
b. Tindakan preventif(perawatan kaki, perawatan mata , hygiene umum )
c. Meningkatkan kepatuhan progranm diet dan obat
(Smeltzer and Bare,1996 Price and Wilson, 1992 )
10
2.9 Intervensi Keperawatan (Doenges, 1999)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
defisiensi insulin, penurunan intake oral, status hipermetabolisme
Tujuan : klien mendapatkan nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil:
- BB stabil
- BB mengalami penambahan ke arah normal
Intervensi :
Mandiri :
- Timbang BB setiap hari sesuai indikasi
- Tentukan program diet dan pola makan klien
- Auskultasi bising usus, catat adanay nyeri , mual muntah
- Berikan makanan oral yang mengandung nutrient dan elektrolit
sesuai indikasi
- Observasi tanda – tanda hipoglikemi
Kolaborasi :
- Pantau kadar gula darah secara berkala
- Kolaborasi ahli diet untuk menentukan diet pasien
- Pemberian insulin / obat anti diabetik
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA DEWASA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
DI KELURAHAN KRATON SIDOARJO
A. Data Identitas
1. Nama kepala keluarga: Ibu X
2. Alamat : Kelurahan Kraton Sidoarjo
3. Komposisi keluarga :
Genogram
14
4. Tipe Keluarga: Single Parent (Orang tua tunggal)
5. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku Jawa, bahasa yang dipakai
adalah bahasa Jawa.Ibu. X tidak menjalankan diet DM.
6. Identifikasi agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam.Anak sering mengikuti kegiatan
pengajian karena mengikuti pendidikan TPQ di lingkungan tempat
tinggalnya setiaap hari.Sementara Ibu X jarang mengikuti acara
keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya karena terlalu banyak tugas
sebagai guru SD.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Ibu X bekerja sebagai guru, sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga
sehari-hari.Penghasilan keluarga seluruhnya kurang lebih yaitu Rp
3.000.000,-/bulan. Penghasilan tersebut dipakai untuk makan, membiayai
pendidikan anak,bayar listrik, bayar kontrakan, dan kontrol kesehatan. Ibu
X mempunyai tabungan, baik untuk kebutuhan yang mendesak maupun
untuk biaya kesehatan.Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga
adalah 4 buah kursi, televisi 14 inch, kulkas, bufet dan 2 tempat tidur.
15
mempertahankan keintiman pasangan, memenuhi kebutuhan yang
meningkat seperti biaya hidup dan kesehatan keluarga.
K. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah rumah
kontrakan. Luas rumah yang ditempati 100m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah
berbentuk rumah permanen. Lantai rumah terbuat dari ubin dengan
keadaan bersih.Penataan alat / perabot rumah tangga sudah rapi,
pencahayaan dan ventilasi mencukupi. Sumber air minum dan untuk
keperluan cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga
membuang sampah di tempat sampah yang ditaruh di depan rumah, lalu
ada petugas yang mengangkut. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.
16
Denah rumah :
R. Tamu R. Kamar tidur R. Dapur Km Mandi
17
B. Struktur Keluarga
18. Pola dan proses komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga
yang ada di rumah setiap hari.Permasalahan yang dirasakan oleh Ibu
Xtidak diceritakan kepada anaknya.Keluarga kecil ini hidup rukun, jarang
ada pertengkaran, meskipun sesekali ada perbedaan pendapat.
C. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif
Menurut keterangan Ibu X keluarga merasa membutuhkan anggota
keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Antar anggota keluarga saling
memahami perbedaan satu dengan yang lain. Antar anggota keluarga
saling memperhatikan.
18
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam
lingkungan rumah. Ibu Xsering bersosialisasi dengan masyarakat.
E. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
No Pemeriksaan Ibu X D
yang dilakukan
1 Tekanan darah 160/90 120/70
mmHg mmHg
GDA : 300
19
mg/dl
TB: 160 cm
BB:70 kg
20
dengar di S1 lebih
daerah katup jelas di
tricus dan dengar di
mitral, S2 daerah
lebih jelas katup tricus
terdengar dan mitral,
pada katup S2 lebih
aorta jelas
pulmonal terdengar
pada katup
aorta
pulmonal
F. Harapan Keluarga
Keluarga Ibu X berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas
kesehatan dapat membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta
menjelaskan perawatan yang benar untuk keluarganya.
Analisa Data
Data Obyektif :
Gula darah : 300 mg/dl
BB/TB : 70 kg/160 cm
Data Obyektif:
Hasil pemeriksaan tekanan darah
160/90 mmHg
Data Obyektif :
Hasil pemeriksaan tekanan darah
160/90 mmHg
22
dengan hipertensi
23
Total skor 31/2
b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1
Ibu X kooperatif terhadap tindakan
masalah dapat
yang dilakukan, hal ini merupakan
diubah : Sebagian
potensi keluarga yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan
masalah
c. Potensial masalah
untuk dicegah : 2 1 2/3x1=2/3
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan
sedang
keluarga masih dapat beraktifitas.
d. Menonjolnya
Masalah sangat dirasakan oleh
masalah : Ada 1 1 1/2x1=1/2
keluarga dan minta segera di atasi
masalah, tetapi
tidak perlu segera
ditangani
Total skor 3 1/6
24
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Ibu X keluarga ibu X
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
25
26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Kriteria Evaluasi
DX Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Setelah dilakukan Tuk 1
tindakan 1. Keluarga mampu
keperawatan selama mengenal
satu bulan keluarga masalah pada
mampu merawat penyakit
anggota keluarga diabetes melitus
dengan penyakit dengan :
diabetes melitus a. Menyebutkan
pengertian
penyakit Verbal 1. Keluarga dapat Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
diabetes mellitus menjelaskan pengertian penyakit DM.
diabetes melitus yaitu Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian
penyakit yang disebabkan DM
oleh kekurangan hormon Anjurkan pada keluarga untuk mengulang
insulin dalam tubuh. kembali pengertian DM
Verbal
b. Menyebutkan 4 2. Keluarga Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan
dari 6 tanda dan menyebutkan tanda-tanda gejala penyakit DM
gejala diabetes dan gejala penyakit
melitus diabetes melitus yaitu
poliuri, polidipsi, polifagi.
27
d. Menjelaskan Verbal Diskusikan dengan keluarga mengenai
tentang cara 4. Keluarga pencegahan dan perawatan penyakit diabetes
perawatan pada menjelaskan perawatan melitus.
penyakit pada penyakit diabetes
diabetes melitus melitusyaitu: pengaturan
makanan, olah raga teratur,
e. Menjelaskan minum obat sesuai resep
tentang Verbal dokter Diskusikan tentang komplikasi pada penyakit
komplikasi pada diabetes melitusbila tidak dilakukan perawatan
penyakit 5. Keluarga dengan baik.
diabetes melitus menjelaskan tentang Berikan kesempatan keluarga menanyakan
komplikasi penyakit DM penjelasan yang telah diberikan setiap kali
yaitu luka gangren diskusi.
Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
yang belum dimengerti.
Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
didiskusikan dengan keluarga.
Tuk 2
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
takibat
terjadinya
perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh Diskusikan bersama keluarga akibat
a. Menjelaskan
Verbal hiperglikemi
28
akibat bila Berikan kesempatan pada keluarga
terjadi 1. Menjelaskan akibat untuk bertanya
hiperglikemi terjadinya perubahan
nutrisi yaitu: daya tahan
tubuh lemah, mudah terjadi
komplikasi, risiko
b. Mengambil terjadinya hipoglikemi Motivasi keluarga agar dapat
keputusan untuk Verbal mengambil keputusan untuk mengatasi
mengatasi 2. Keputusan keluarga untuk hiperglikemi
hiperglikemi mengatasi terjadinya
yang sudah hiperglikemi
terjadi
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan
tindakan untuk
mengatasi masalah
perub. nutrisi
dengan:
a. Keluarga Verbal
mengerti cara Diskusikan tentang cara mengatasi
mengatasi 1. Keluarga hiperglikemi
hiperglikemi mengerti cara mengatasi
masalah perubahan nutrisi
yaitu mengatur makanan
b. Menjelaska Ibu Xsesuai kebutuhan
Verbal
n tentang diet tubuh
DM Diskusikan dengan keluarga tentang
29
2. Keluarga tujuan dari diet DM tersebut untuk
menjelaskan kembali menyamakan persepsi
tujuan diet DM adalah
Verbal dan menurunkan gula darah
c. Keluarga hingga normal.
Psikomotor
mampu
menghitung Ajarkan kepada keluarga cara
kebutuhan kalori 3. Keluarga menghitung BBR
sesuai dengan mampu menghitung Berikan kesempatan pada keluarga
kebutuhan tubuh kebutuhan kalori sesuai untuk menghitung BBR sendiri
kebutuhan tubuh : Ajarkan kepada keluarga cara
BB (kg) x 100% menghitung kalori sesuai kebutuhan tubuh
TB-100 Berikan kesempatan pada keluarga
untuk menghitung komposisi karbohidrat,
protein dan lemak sesuai dengan jumlah kalori
yang telah dihitung.
d. Keluarga
Psikomotor Ajarkan pada keluarga untuk membuat
mampu menu diet DM sesuai dengan jumlah kalori
membuat menu yang telah dihitung
diet DM untuk 4. Keluarga Berikan kesempatan pada keluarga
satu hari menunjukkan menu diet untuk membuat menu diet DM untuk satu kali
DM untuk 1 hari makan sesuai dengan kalori yang telah dihitung
Verbal
e. ibu X Kunjungan Lakukan asertif training pada ibu X
mampu mendadak agar dapat menerima diet DM sesuai anjuran
menjalan diet
DM Lakukan kunjungan mendadak untuk
5. Ibu X secara melihat menu makan siang keluarga khususnya
30
asertif mau melaksanakan untuk ibu X
diet DM
6. Pada saat
kunjungan mendadak ibu Lakukan diskusi dengan keluarga
Verbal
Tuk 4 X makan sesuai dengan tentang manfaat kontrol gula darah secara rutin
4. Keluarga mampu kebutuan kalorinya ke Puskesmas
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk 1. Menjelaskan
mencegah Psikomotor manfaat kontrol gula darah Motivasi kelurga untuk memanfaatkan
terjadinya secara rutin di Puskesmas fasilitas kesehatan untuk kontrol gula darah
hipoglikemi yaitu untuk mengetahui secara rutin.
kadar gula darah pada
tubuh
2. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
(Puskesmas) untuk kontrol
gula darah
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
33