Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR MATERI PRIFESIONAL

MODUL 6 PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI

DARING PPG TAHAP 4 TATA BUSANA LPTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : SRI WIGATI

NO. PESERTA : 19051469810052


PT. INDO GARMENT

1. LANGKAH MENANGANI ORDER

a. Order sheet

PT. INDO GARMENT

Order sheet
Order Product Size Kuantiti Price
Order
( pcs )
S 120 pcs

M 245 pcs

L 240 pcs

2L 375 pcs

3L 255 pcs

Bahan : Cotton twill

Warna : black

Total order 1235


b. PRODUCTION SHEET

PRODUCTION SHEET
Factory : PT. Indo Garment Model Name : 2nd RED MEN Fabric : denim Size Range : S, M, L, 2L, 3L
Buyer : 2ndRED collection Style Number : 115515 Colour : Black Date sample :
Brand/Label: 2nd red Sample Size : S dan M Fabric design : solid Delivery date :
SIZE PACK SKETCK
Waist band with belt loop
Button

Yoke Line
and label
Slanted Side Pocket on right
body back

Patch Pocket
Zipper

CATATAN
c. Sampel produk dan analisis time studi :

Sampel produk :

Analisis time studi :

d. Analisis jumlah mesin jahit dan mesin pendukung


 Pt. Indo garmen mendapat order celana panjang pria dewasa sebanyak
1235 pcs perbulan.
 Dalam 1 bulan ada 26 hari kerja
 Dalam 1 hari kerja ada 8 jam kerja
 Line sewing yang dibutuhkan :
1. Target produksi perhari = 1235 pcs : 26 hari = 48 pcs / hari
2. Berdasarkan work study diketahui 1 line terdiri 30 tahapan proses
3. Waktu proses / tahapan /line
= waktu proses : jumlah tahapan
= 40’ : 30 proses = 1,33’ / tahapan/ line
4. Produksi / line dalam 1 jam
= 60’ : waktu proses /tahapan/line
= 60’ : 1,33’ = 45 pcs / hari
5. Produksi / line dalam 1 hari
= jumlah produksi / jam x jam produksi
= 45/ jam x 8 jam = 360 pcs / hari
6. Jumlah line
= target produksi /hari : jumlah produksi /line/ hari
= 48 pcs : 360 pcs
= 0,13 line = 1 line ( dibulatkan)
 Sehingga jumlah produksi perhari jika menejemennya menyedia kan 1 line
adalah :
7. Total produksi maksimal (rill)
= jumlah line x jumlah produksi / hari
= 1 x 360 pcs = 360 pcs / hari
= 360 pcs / hari : 8 jam kerja
= 45 pcs per/jam
 Pt. Indo garmen, kunci perhitungan kebutuhan ada pada bagian sewing.
 Dalam melakukan work study, time study, dan line yang diperlukan maka kita
dapat mengetahui kebutuhan mesin, alat, bahan juga pegawai.
 Contoh dari hasil work study produksi celana panjang pria dewasa diketahui
ada 30 proses dan tisp proses di kerjakan 1 operator,
 Maka kebutuhan manusia (TK) dibagian sewing = 1 line x 30 proses =
30 orang
 Dari hasil perhitungan kebutuhan mesin /alat diatas juga dapat dijadikan
dasar perhitungan kebutuhan (TK) bagian Cutting, finishing.
 Kebutuhan (TK) untuk proses cutting :
= jumlah mesin cutting / jam x 1 orang
= 7 mesin x 1 = operator
 Kebutuhan (TK) untuk proses fusing
= jumlah mesin pressing / jam x 1 orang
= 6 mesin x 1 = 6 operator
 Kebutuhan (TK) untuk proses ironing :
= jumlah mesin ironing / jam x 1 orang
= 8 mesin x 1 = 8 operator
 Dengan diketahuinya jumlah operator yang dibutuhkan, maka kitapun juga
dapat mengetahui berapa besar biaya tenaga kerja yang harus disediakan.
e. Persiapan K3 yang harus diindahkan :

- Tujuan K3 sendiri adalah diantaranya :


a. Kenyamanan Pekerja
b. Keamanan Pekerja
c. Keselamatan Pekerja
d. Kesehatan Pekerja
e. Peningkatan Produktifitas Kerja
f. Mencegah atau Mengurangi Kerugian
- Kecelakaan dan Pencegahan di Ruang Jahit
Dalam dunia menjahit, ada banyak kemungkinan resiko keselamatan kerja
yang harus dihidari atau dicegah diantaranya sebagai berikut :
a. Tertusuk jarum tangan
Pencegahan :
 Konsentrasi saat menjahit
 Menggunakan bidal/tudung jari/pelindung jari
b. Tertusuk jarum mesin jahit
Pencegahan :
 Konsentrasi saat menjahit
 Tidak meletakkan kaki pada pengayuh/injakan dinamo saat
memasang atau melepas jarum mesin
 Mematikan mesin saat memasang/melepas jarum mesin
c. Terkena Gunting
Pencegahan :
 Tidak meletakkan gunting di atas meja mesin atau di pangkuan saat
sedang menjahit
 Meletakkan gunting di laci mesin atau di tempat lain yang tersedia
dimesin
d. Terkena Setrum listrik
Pencegahan : -
 Menggunakan alas kaki saat menjahit
 Menggunakan kabel sesuai kebutuhan
 Memastikan kabel yang digunakan dalam keadaan baik
2. Pola dasar dan pecah pola celana

Pola grading :
3. Langkah membuat marker

a. Buka aplikasi RP-GMS


b. Pilih load, pilih file celana
c. Buka pola yang akan dibuat markernya dan isikan jumlahnya sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan
d. Tata pola dengan pilih nesting, start autonesting

SIZE S, M, L, XL

SIZE M, L, 2L (2), 3L
4. Jumlah marker yang harus disiapkan
Jumlah marker yang harus disiapkan jika rasio ditetapkan 1:2:2:3:2 dan
kemampuan mesin potong 60 lapis
Jumlah marker celana panjang = 375 : (3x60) = 2,08 maka ditambah 1 marker =
3 marker

Ukuran S M L 2L 3L Jumlah
Kuantiti order 120 245 240 375 255 1235
Size ratio marker 1 1 2 2 3 2 10
Hasil Potongan (PCS) 60 120 120 180 120 600
U/60 Layer
Selisih Potongan (PCS) 60 125 120 195 135 635
Size ratio marker 2 1 2 2 3 2 10
Hasil Potongan (PCS) 60 120 120 180 120 600
5. U/60 Layer
Selisih Potongan (PCS) 0 5 0 15 15 35
Size ratio marker 3 1 2 2 3 2 10
Hasil Potongan (PCS) 0 5 0 15 15 35
U/60 Layer
Selisih Potongan (PCS) 0 0 0 0 0 0
Total Potongan (PCS) 120 245 240 375 255 1235
Kebutuhan bahan

S: M:L:2L:3L = 120: 245: 240 : 375 :255 = 1:2:2:3:2


Maka jumlah rasio ukuran adalah 1+2+2+3+2 = 10
Dengan jumlah order adalah 120+245+ 240 + 375 +255 = 1235 piece
Sehingga kebutuhan bahan adalah 10 m x 1235 piece = 1235 meter
10
Toleransi bahan 10 % x 1235 = 123,5 m + 1235 m = 1358,5 m dibulatkan menjadi
1359 m
Berdasrakan data diatas maka dalam proses marker komponen pola yang harus
ditata adalah 1 set ukuran S, 2 set ukuran M dan 2 set ukuran L, 3 set ukuran 2L dan
2 set ukuran 3L sehingga jika proses pemotongan bahan dilakukan dalam 3 kali
proses, mengingat kemampuan mesin potong hanya 60 layer, maka penggelaran
kain sepanjang 10 meter sebanyak 60 lapis/tumpukan. Maka proses pemotongan
dilakukan 3 kali.
6. Peta proses menjahit celana

Peta proses penjahitan adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-


langkah proses penjahitan suatu pakaian dari awal hingga simpulan yang dilengkapi
dengan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk analisa lebih lanjut. Dari
informasi-informasi yang tercatat dalam peta proses penjahitan ini sanggup
diperoleh manfaat, antara lain sebagai berikut:
a. Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah dan jenis mesin yang dipakai
b. Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan
c. Dapat digunakan sebagai alat untuk memilih tata letak (layout)mesin
d. Dapat digunakan untuk menghitung waktu (proses) yang diperlukan
e. Dapat digunakan untuk memperbaiki cara kerja
f. Dapat digunakan sebagai alat untuk latihan kerja.
Untuk menggambarkan peta proses penjahitan yang baik, terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Baris yang paling atas dituliskan kepalanya “ peta proses penjahitan” yang diikuti
oleh identifikasi lain menyerupai nama obyek, nama pembuat peta,tanggal
dipetakan,nomer peta dan nomer gambar.
b. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical yang menunjukkan
terjadinya perubahan proses
c. Material atau komponen yang akan diproses diletakkan diatas garis secara
horizontal.
d. Penomeran operasi yang akan diproses diletakkan secara berurutan sesuai
proses yang terjadi
e. Agar diperoleh peta proses penjahitan yang baik,maka harus dibentuk terlebih
dahulu analisa penjahitan dari jenis pakaian yang akan diproduksi.
Jumlah pemeriksaaan dan jumlah waktu yang diperlukan,
1. Lambang, lambang yang digunakan dalam peta proses penjahitan belum
dibakukan tetapi banyak sekali, tetap banyak sekali perusahaan
menggunakan lambang yang menyerupai pengertian nya satu sama lainnya.
Lambang yang umum digunakan ialah, contoh simbul kode iklan
2. Analisa penjahitan
Untuk memudahkan pembuatan peta proses penjahitan maka sebaiknya
dilakukan analisa penjahitan dari jenis pakaian yang akan diproduksi.
3. Penahitan perakitan
4. Yaitu perurutan proses penjahitan, perakitan dari masing-masing komponen
yang telah disiapkan hingga menjadi pakaian
7. Rancangan desain label dan teknik pemasangan label

Rencana label berupa label permanen yang menempel pada celana bagian
pinggang langsung dan non permanen berupa lembaran terpisah berupa kertas

Non permanen Label Permanen teknik pemasangan label dengan cara yang
diterapkan End fold, merupakan teknik pemasangan label dengan cara pelipatan
ke belakang pada bagian kanan dan kiri dan kemudian dijahit di ban pinggang
dalam
8. Rancangan pelipatan kain

Metode pelipatan celana yang di pakai sebagai berikut:


a. Lipat celana menjadi setengah dengan bagian inseam dan
outseam menjadi sentral pelipatan.
b. Balik posisi celana dengan menyelipkan/merapikan bagian
ritsleting
c. Lipat celana menjadi setengah, dengan cara menempatkan
bagian bawah dari celana ke bagian atas celana
d. Lipat celana menjadi setengah lagi dari hasil proses c.
e. Jangan melakukan pengepresan pada garmen yang telah
dilipat.
9. Menghitung harga jual celana

Kebutuhan bahan :

- Harga kain cotton twil : Rp. 45.000/meter ( kebutuhan bahan 1359 Meter )

- Benang jahit : Rp. 1000/potong

- Benang obras : Rp. 1000/potong

- Kancing : Rp. 1000/buah

- Resleting : Rp. 2.000/buah

- Kain keras : Rp. 1500/potong

Celana yang dibuat adalah ukuran S, M, L, L2 dan L3 dengan total pemesanan


1235 pieces

Hitungan total kebutuhan bahan pokok dan bahan penunjang sesuai


dengan desain pemesanan celana :

No. Nama bahan Kebutuhan Harga Jumlah


satuan

1. Kain cotton twil 1359 m 45.000 61.155.000

2. Benang jahit 1235 pieces 1.000 1.235.000

3. Benang obras 1235 pieces 1.000 1.235.000

4. Resleting 1235 pieces 2.000 2.470.000

5. Kancing 1235 pieces 1.000 1.235.000

6. Kain keras 1235 pieces 1.500 1.852.500

Jumlah total 69.182.500

Tenaga kerja : Rp. 12.000 x 1235 pieces = Rp. 14.820.000

Bop : Rp. 3.000 x 1235 pieces = Rp. 3.705.000

Packing celana : Rp. 1.000 x 1235 pieces = Rp. 1.235.000

Harga Pokok Penjualan = Bb + Bp + Tk + Bop + Packing


= 69.182.500 + 14.820.000 + 3.705.000 + 1.235.000

= Rp. 88.942.500

Harga jual = HPP + ( 40% x HPP )

= 88.942.500 + ( 40% x 88.942.500 )

= Rp. 124.519.500

Harga jual perpotong = Harga jual : jumlah pemesanan

= 124.519.500 : 1235

= Rp. 100. 825, 506073

Dibulatkan menjadi = Rp. 101.000

Jadi harga jual pesanan celana per potong adalah Rp. 101.000

Anda mungkin juga menyukai