Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PELAYANAN

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT

(IPSRS)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN


JALAN SYEH NAWAWI AL BANTANI SERANG – BANTEN
TAHUN 2018

1
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN
NOMOR : 188 / /Akre-RSUB/2018

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA
RUMAH SAKIT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN,

Menimbang :
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
lingkungan Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 351/Menkes/SK/III/2003
tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor
Kesehatan
6. Pedoman Instalasi Perawatan Sarana di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan RI Tahun 2009;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN
PEMELIHARAAN FASILITAS RUMAH SAKIT.
KESATU : Pedoman Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit untuk dapat
dilaksanakan dan digunakan sebagai acuan pelayanan.
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya surat Peraturan
ini dibebankan pada Anggaran Biaya Rumah Sakit Umum
Daerah Banten
KETIGA Surat Peraturan ini berlaku terhitung mulai diditetapkannya
surat Peraturan ini dengan ketentuan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan

2
dilakukan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Serang
Pada tanggal 07 September 2018

Plt. DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

dr. Hj. SUSI BADRAYANTI

DAFTAR ISI

3
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1
BAB II TATA LAKSANA
A. Kegiatan Pemeliharaan............................................................. 2
B. Lingkup Pemeliharaan.............................................................. 3
C. Lingkup Perawatan.................................................................... 6
D. Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perawatan................................ 7
E. Komponen Mekanikal Gedung................................................. 9
F. Komponen Tata Udara............................................................... 11
G. Komponen Transportasi Vertikal.............................................. 13
H. Komponen Proteksi Kebakaran................................................ 14
I. Komponen Elektrikal Bangunan Gedung................................... 16
J. Perlengkapan Dan Peralatan Untuk Pekerjaan Pemeliharaan
Dan Perawatan Gedung.............................................................
...................................................................................................
17
K. Standar Kebersihan................................................................... 18
L. Standar Mutu Ruangan.............................................................. 19
BAB III PENUTUP ............................................................................... 20

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fasilitas rumah sakit yang diketahui dengan padat modal dan padat
tekhnologi sangat diperlukan untuk kelangsungan proses pelayanan rumah
sakit. Peralatan yang modern, canggih dan siap digunakan merupakan syarat
mutlak untuk menambah nilai promosi atau daya tarik bagi masyarakat
pengguna jasa kesehatan untuk memanfaatkan fasilitas rumah sakit tersebut.
Pengadaan fasilitas kesehatan yang padat modal dan tehnologi ini akan
merupakan suatu hal yang sia-sia jika perawatan ataupun pemeliharaan dari
sarana tersebut tidak dijalankan dengan baik. Untuk menjaga agar proses
pemeliharaan sarana dan prasarana dapat dilaksanakan dengan baik. Fasilitas
merupakan Segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun
Alat (baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh RS dalam
memberikan pelayanan yang sebaik - baiknya bagi pasiennya.

B. TUJUAN
1. Pedoman ini bertujuan untuk dapat terwujudnya sarana dan prasarana
rumah sakit sesuai fungsi yang ditetapkan dan yang memenuhi persyaratan
teknis: keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta
kelestarian lingkungan.
2. Sebagai acuan dalam mengatur pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit.

1
BAB II
TATA LAKSANA

A. KEGIATAN PEMELIHARAAN
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan tahunan, bulanan, mingguan dan
harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian
sarana dan peralatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan
peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan
peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu:
 Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
 Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.
 Melakukan tindakan dalam keadaan darurat terhadap peralatan
medis dan penunjangnya.
d. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu:
 Dalam rangka pengadaan.
 Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
 Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi.
 Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e. Menyusun laporan, yaitu:
 Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
 Menyusun laporan kegiatan.
f. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:
 Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.

2
 Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam.
 Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
g. Melakukan rapat.
 Rapat internal IPSRS.
 Rapat koordinasi dengan kepala unit terkait
3. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun
peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III.
4. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun
petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk
menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan
datang.

B. LINGKUP PEMELIHARAAN
Pekerjaan permeliharaan meliputi jenis pembersihan, perapihan,
pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan atau penggantian bahan atau
perlengkapan, dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedoman
pengoperasian dan pemeliharaan sarana prasarana.
1. Lingkup Pemeliharaan Arsitektural Gedung
a. Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar sebagai sarana
penyelamat bagi seluruh pengguna gedung.
b. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur tampak luar gedung
sehingga tetap rapih dan bersih.
c. Memelihara secara baik dan teratur unsur-unsur dalam ruang serta
perlengkapannya.
d. Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang memadai dan
berfungsi secara baik, berupa perlengkapan atau peralatan tetap atau
alat bantu kerja (tools).

3
2. Lingkup Pemeliharaan Struktural Gedung
a. Memelihara secara baik dan teratur unsur struktur gedung dari
pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, dan pembebanan di luar batas
kemampuan struktur, serta pencemaran lainnya.
b. Memelihara secara baik dan teratur unsur pelindung struktur.
c. Melakukan pemeriksaan secara berkala sebagai bagian dari perawatan
preventif (preventive maintenance).
d. Mencegah dilakukan perubahan dan atau penambahan fungsi kegiatan
yang menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada gedung di
luar batas beban yang direncanakan.
e. Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur gedung dengan
benar serta mengfungsikannya agar sesuai dengan penggunaan yang
direncanakan.
f. Memelihara dan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
sistem tata udara, agar mutu udara dalam ruangan tetap memenuhi
persyaratan teknis dan kesehatan yang disyaratkan meliputi
pemeliharaan peralatan utama dan saluran udara.
3. Lingkup Pemeliharaan Tata Ruang Luar Gedung
a. Memelihara secara baik dan teratur kondisi dan permukaan tanah dan
halaman luar bangunan gedung.
b. Memelihara secara baik dan teratur unsur pertamanan di luar dan di
dalam bangunan gedung, seperti saluran pembuangan, pagar dan pintu
gerbang, lampu penerangan luar, serta pos atau gardu jaga.
c. Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan dan
lingkungannya.
d. Melakukan cara pemeliharaan taman dengan benar oleh petugas yang
mempunyai keahlian atau kompetensi di bidangnya.
4. Lingkup Pemeliharaan Elektrikal
a. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan
pembangkit daya listrik cadangan.

4
b. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan
penangkal petir.
c. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara sistem instalasi
listrik, baik untuk pasokan daya listrik maupun untuk penerangan
ruangan.
d. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan instalasi
tata suara dan komunikasi.
e. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan sistem
tanda bahaya dan alarm.
f. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem transportasi
elektrikal dalam gedung, baik berupa lift dan peralatan transportasi
elektrikal lainnya.
5. Lingkup Pemeliharaan Tata Graha (House Keeping)
Meliputi seluruh kegiatan Housekeeping yang terkait dengan pemeliharaan
dan perawatan sarana - prasarana, di antaranya : mengenai Cleaning
Service, Landscape, Pest Control, General Cleaning mulai dari persiapan
pekerjaan, proses operasional sampai hasil kerja akhir.
a. Pemeliharaan Kebersihan (Cleaning Service)
Program kerja pemeliharaan kerja gedung meliputi program
kerja harian, mingguan, bulanan dan tahunan yang bertujuan untuk
memelihara kebersihan gedung yang meliputi kebersihan Public Area,
Office Area dan Toilet Area serta kelengkapannya.
b. Pemeliharaan dan Perawatan Hygiene Service
Program kerja Hygiene Service meliputi program pemeliharaan
dan perawatan untuk pengharum ruangan dan anti septik yang
memberikan kesan bersih, harum, sehat meliputi ruang kantor, lobby,
lift, ruang rapat maupun toilet yang disesuaikan dengan fungsi dan
keadaan ruangan.
c. Pemeliharaan Pest Control
Program kerja pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan Pest
Control bisa dilakukan setiap sebulan sekali dan enam bulan sekali

5
dengan pola kerja bersifat umum, berdasarkan volume gedung secara
keseluruhan dengan tujuan untuk menghilangkan hama tikus, serangga
dan rayap dengan cara penggunaan pestisida, penyemprotan,
pengasapan (fogging) atau fumigasi, baik indoor maupun outdoor
untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna gedung.
d. Program General Cleaning
Program pemeliharaan kebersihan yang dilakukan secara
umum untuk sebuah gedung dilakukan untuk tetap menjaga keindahan,
kenyamanan maupun performance gedung yang dikerjakan pada hari
hari tertentu atau pada hari libur yang bertujuan untuk mengangkat
atau mengupas kotoran pada suatu objek tertentu, misalnya lantai, kaca
bagian dalam, dinding, toilet dan perlengkapan kantor.

C. LINGKUP PERAWATAN
Pekerjaan perawatan meliputi perbaikan dan atau penggantian sarana
prasarana berdasarkan pertimbangan tertentu.
1. Rehabilitasi
Memperbaiki sarana prasana yang telah rusak sebagian dengan maksud
menggunakannya kembali sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan.
2. Renovasi
Memperbaiki sarana prasana yang telah rusak berat sebagian dengan
maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah
dari yang telah ditentukan.
3. Restorasi
Memperbaiki sarana prasana yang telah rusak berat sebagian dengan
maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah
dari yang telah ditentukan dengan tetap mempertahankan bentuk dan
strukturnya.

D. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN


1. Sistem Pelaksanaan

6
Persyaratan Pelaksanaan :
a. Tidak mengganggu aktivitas kantor
b. Hasil perbaikan atau penggantian seperti
kondisi semula atau aslinya (mutu dan jumlahnya)
c. Memenuhi spesifikasi teknis pelaksanaan
sesuai dengan material yang diperbaiki
d. Menjaga kebersihan dalam pelaksanaan
pekerjaan
e. Petugas berseragam, memakai tanda
pengenal, dan bila diperlukan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).
2. Peralatan dan Bahan yang Digunakan
a. Jenis bahan pengganti harus disesuaikan terhadap bahan yang
terpasang sebelumnya
b. Pelaksana pekerjaan harus mengikuti perkembangan teknologi dalam
hal:
 Bahan bangunan dan metoda pemasangannya
 Peralatan yang digunakan untuk perbaikan.
c. Pelaksana pekerjaan harus mengajukan contoh bahan, rencana kerja
perbaikan kepada Ketua Yayasan selaku pemberi tugas sebelum
memulai pelaksanaan pekerjaan.
3. Waktu Kegiatan
a. Untuk kerusakan yang terdapat di
area yang bisa mengganggu aktivitas kantor, maka perbaikan harus
dilaksanakan di luar jam kerja atau pada saat ruangan tidak dipakai
untuk kerja dengan seizin Ketua Yayasan selaku pemberi tugas.
b. Untuk kerusakan yang terdapat di
luar area yang ditempati karyawan atau area yang tidak mengganggu
aktivitas kantor, maka perbaikan boleh dilaksanakan pada jam kerja
kantor dengan seijin Ketua Yayasan selaku pemberi tugas.
4. Tenaga Kerja

7
a. Diperlukan satu orang
supervisor yang memahami aspek-aspek yang terkait dengan
pemeliharaan dan perawatan gedung.
b. Tenaga seperti: tukang batu,
tukang kayu, dsb dengan pengalaman yang cukup, serta dengan jumlah
yang disesuaikan dengan luasan volume pekerjaan.
5. Tujuan Perbaikan
Memelihara penampilan gedung agar selalu dalam keadaan
terbebas dari kerusakan akibat pemakaian, cuaca dan pudar karena kondisi
waktu.
6. Standar Teknis
a. Mendata semua komponen yang ada pada gedung
b. Pemeriksaan dan memasukan ke dalam Check List kondisi
komponen gedung
c. Menyusun program pemeliharaan komponen gedung
d. Menentukan jadwal pemeliharaan komponen gedung
e. Menentukan skala prioritas pelaksanaan perbaikan
f. Menentukan usulan teknis pelaksanaan perawatan pekerjaan
g. Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan
perawatan
h. Mengajukan rencana anggaran biaya perawatan disertai jadwal
pelaksanaan untuk mendapat persetujuan
i. Menginformasikan jadwal pelaksanaan pekerjaan kepada jajaran
terkait
j. Melakukan pengawasan pada saat pelaksanaan pekerjaan
k. Menyiapkan berita acara pemeriksaan pekerjaan
l. Menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan

E. KOMPONEN MEKANIKAL GEDUNG


1. Saluran Air Kotor
Pemeliharaan :

8
a. Periksa saluran tegak air kotor pada gedung,
terutama saluran yang menggunakan bahan PVC, periksa pada setiap
sambungan yang menggunakan lem sebagai penyambungnya. Bila
ditemui terdapat kebocoran segera tutup kembali. Cara perbaikannya :
 Ampelas atau buat kasar permukaan yang
retak atau pada ujung sambungan
 Beri lem PVC pada daerah yang ingin
disambung
 Sambungkan kembali bagian tersebut.
b. Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar
gedung dari barang-barang yang dapat menggangu aliran air dalam
saluran, sekurang-kurangnya 1 ( satu ) bulan sekali
c. Pada saluran tertutup air kotor, periksa melalui
bak kontrol saluran, beri jeruji dari batang besi sebagai penghalang
sampah agar saluran tidak tersumbat.
2. Saluran Air Bersih
Pemeliharaan :
a. Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan adalah saluran
PVC yang tidak terlindung dari panas matahari
b. Tambahkan penggantung pada dinding untuk menopang atau
menyanggah pipa PVC bila ada sebagian penggantung yang lepas
c. Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, maka lakukan
hal-hal:
 Matikan aliran air dari stop kran yang ada
 Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau
balut dengan karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat
(bersifat sementara) sehingga kebocoran dapat dihentikan
 Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.
3. Peralatan Sanitair
Pemeliharaan :

9
a. Peralatan sanitair adalah washtafel, bath tub, shower, kloset duduk
dan kloset jongkok
b. Bersihkan setiap hari dengan cairan sabun atau bahan pembersih
lain yang tidak menyebabkan terjadinya korosi pada alat-alat yang
terbuat dari metal
c. Gosok dengan spon plastik atau sikat yang lembut
d. Bilas dengan air bersihKeringkan dengan kain lap yang bersih
4. Pemanas Air
Pemeliharaan:
a. Matikan aliran listrik atau gas
b. Alirkan dari kran air panas, air selama 10 (sepuluh) menit agar
kotoran yang ada dalam tangki water heater menjadi bersih
c. Lakukan pembersihan atau service sesuai dengan petunjuk
pemasangan setiap 4 tahun sekali
d. Usahakan pembersihan lebih sering bila menggunakan air sumur
yang tidak diolah terlebih dahulu.
5. Kran Air
Pemeliharaan :
a. Kencangkan baut pengikat putaran kran
b. Ganti bila perlu, seal atau karet pada batang putar ulir kran.
6. Bak Cuci Piring
Pemeliharan :
a. Bersihkan setiap kali sesudah dipergunakan atau sekurang-
kurangnya setiap hari
b. Gunakan plastik spon yang halus dan cairan pembersih, sabun atau
deterjen
c. Jangan menggunakan ampelas untuk membersihkan permukaan
bak cuci.
F. KOMPONEN TATA UDARA

10
Pemeliharaan dan perawatan tata udara harus memperhatikan mutu
udara dalam bangunan agar tidak menimbulkan dampak pada kesehatan dan
kenyamanan manusia.
Pemeliharaan dan perawatan tata udara yang baik tidak terlepas dari
peralatan-peralatan tata udara yang digunakan. Dengan pemeliharaan yang
baik, maka diharapkan life time dari suatu peralatan akan menjadi lebih
panjang, dan dapat dioperasikan setiap saat.
1. Chiller
Pemeriksaan atau pemeliharaan secara rutin terhadap item menjadi
penentu beroperasinya peralatan chiller tersebut dengan baik.
a. Compressor
Merupakan jantung dari unit chiller yang hampir semua bagian
dalamnya bergerak. Oleh sebab itu pemeriksaan kompresinya secara
berkala adalah suatu keharusan. Kompresi dari compressor diukur di
sisi tekanan tinggi (disharge) dan di sisi tekanan rendah (suction), dan
tekanan diukur dengan menggunakan pressure gauge. Demikian juga
dengan motor compressor sebagai penggerak, arus yang masuk dan
tegangannya diukur dengan menggunakan Tang Ampere dan harus
diukur secara berkala, dan juga harus di - Megger apabila diperlukan.
Dengan menggunakan pressure gauge tekanan oli sebagai pelumas
bagian yang bergerak dalam kompresor diukur secara periodik.
Sedangkan level oli yang dapat dilihat pada Sight Glass secara visual
harus diperhatikan dan tidak boleh lebih rendah dari yang diisyaratkan
oleh pabrik.
b. Condenser atau Cooler
Apabila perpindahan panas pada kedua heat exchanger ini
tidak baik, maka temperatur yang diinginkan tidak akan tercapai.
Untuk mengetahui perpindahan panas baik atau tidak maka tekanan
refrigerant pada condensor dan cooler harus diukur secara rutin.
Khusus untuk condensor, motor fan yang berfungsi untuk

11
menggerakkan udara pendingin harus diperiksa. Untuk Cooler,
temperatur air yang masuk dan keluar diukur secara rutin.
c. Metering Device
Apabila metering device terganggu, maka aliran refrigerant
terganggu, sehingga alat ini harus diperiksa rutin dan diset ulang
apabila terjadi perubahan pada aliran refrigerant. Masalah yang bisa
timbul adalah tersumbatnya orifice pada alat ini.
d. Panel Control atau Power
Komponen pada panel power diperiksa secara rutin terutama
contact shoe dari kontaktor apakah baik atau sudah tidak baik.
Demikian juga terminal kabel apakah ada yang kendor atau tidak.
Sedang untuk panel control, semua setting point harus diperiksa dan di
readjust secara berkala. Terutama komponen yang berhubungan
dengan safety device.
2. AC (Air Conditioner)
Pemeriksaan rutin, dilakukan pada:
a. Mesin AC
Mesin AC harus dibersihakn secara rutin minimal 6 bulan
sekali. AC harus dipelihara dan di cuci dengan bahan desinfektan.
Kandongan Freon harus dipantau secara periodik mengikuti jadwal
service.
b. Instalasi Pipa
Instalasi pipa AC harus diperiksa secara rutin apakah pipanya
bocor dan isolasinya masih cukup baik atau tidak. Kegiatan
pemeliharaan berupa inspeksi, service, dan penggantian suku cadang
terhadap peralatan disesuaikan dengan jadwal.
c. Panel Control atau Power
Komponen pada panel power diperiksa secara rutin apakah
baik atau sudah tidak baik. Demikian juga terminal kabel apakah ada
yang kendor atau tidak.

12
G. KOMPONEN TRANSPORTASI VERTIKAL
Pada dasarnya pemeliharaan dan perawatan transportasi dalam gedung
mengikuti standar pemeliharaan yang ditetapkan oleh pabrik pembuat
peralatan yang terpasang. Untuk lift yang ada di rumah sakit kita melakukan
kerjasama untuk pemeliharaannya. Pemeliharaan dan perawatan transportasi
dalam gedung, meliputi peralatan atau perlengkapan dari lift (Penumpang dan
Barang). Setiap lift perlu dipelihara dan diperiksa:
1. Kamar mesin, ruang luncur dan pit harus dijaga
kebersihannya dan bebas dari sampah, debu, dan cecaran minyak
2. Rel pemandu, governor, pesawat pengaman, kereta,
pintu-pintu, mesin, penyangga (buffer) dan peralatannya harus dirawat dan
dilumasi secara teratur, dengan jenis pelumas yang sesuai dengan jenis dan
merknya.
3. Tali baja yang memperlihatkan tanda retak, putus,
atau patah pada beberapa komponen kawat ataupun berkarat harus segera
diganti dengan yang baru.
4. Tali baja yang kering atau menunjukkan adanya
tanda-tanda korosi, harus dilumasi dengan minyak pelumas khusus.
5. Atap Kereta ( Top of Car )
6. Kamar Mesin
7. Lantai Lobby Lift
Pemeriksaan meliputi :
a. Kondisi pintu lantai ( hoistway entrance )
b. Tidak berbunyi
c. Tidak bergetar
d. Posisi tidak miring
e. Pertemuan daun pintu
f. Fungsi tombol-tombol
g. Fungsi lampu- lampu indikator tiap lantai
h. Fungsi emergency key device

13
H. KOMPONEN PROTEKSI KEBAKARAN
Pemeliharaan dan perawatan proteksi kebakaran termasuk menjaga
berfungsinya semua peralatan atau perlengkapan pencegahan api (fire stop):
1. Kontrol bahaya elektrikal
Program inspeksi atau pemeriksaan secara berkala harus ada untuk
mengidentifikasi sirkuit listrik yang kelebihan beban, sambungan
pengawatan peralatan yang ditumpuk terlalu banyak, pengawatan
peralatan yang rusak, tutup kontak atau stop kontak yang hilang, dan
sebagainya.
2. Penyimpanan cairan mudah terbakar
Cairan mudah terbakar harus disimpan di ruang terpisah. Praktek
kerumahtanggaan yang baik menjamin bahwa hanya jumlah terbatas
cairan mudah menyala dan terbakar yang boleh disimpan di daerah kerja
atau produksi, di dalam tempat yang terproteksi dan aman. Penyimpanan
cairan mudah terbakar harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
3. Lingkungan dalam gedung
a. Tidak ada sampah yang terakumulasi atau menumpuk
b. Penyimpanan material mudah menyala yang aman
c. Koridor bebas tidak ada halangan
d. Sprinkler tidak terhalang
e. Fasilitas bebas dari material mudah terbakar yang tidak diperlukan
f. Tidak ada kebocoran atau tetesan dari cairan mudah menyala dan
genangan di lantai
g. Pintu tahan api bebas dioperasikan
4. Lingkungan luar gedung
Lingkungan luar gedung yang tidak memenuhi syarat dapat
mengancam keamanan struktur bagian luar bangunan dan barang-barang
yang disimpan di halaman. Akumulasi barang bekas dan sampah dan
tumbuhnya rumput, ilalang dan belukar yang tinggi bersebelahan dengan
bangunan atau barang yang disimpan adalah bahaya yang biasa ditemui.

14
Penting adanya sebuah program berkala untuk mengawasi halaman.
Lingkungan luar gedung meliputi :
 Pengendalian atau kontrol
rumput dan ilalang
 Peyimpanan barang di halaman
secara aman
 Pembuangan sampah di halaman
secara aman
5. Peralatan Pemadam Api Ringan
a. Jenis yang sesuai
b. Dalam kondisi siap dioperasikan
c. Di lokasi yang benar
d. Tanggal pemeliharaan masih berlaku
e. Akses tidak terhalang
f. Personil terlatih untuk menggunakannya
g. Ditandai dengan jelas
6. Sarana evakuasi
Inspeksi harus dilakukan secara berkala setiap 3 bulan atau lebih
sering tergantung kondisi, untuk pintu :
a. Tidak boleh dikunci atau digembok
b. Terdapatnya ganjal atau ikatan yang
membiarkan pintu tertutup, pada pintu yang harus selalu pada keadaan
tertutup
c. Halangan benda dan lain-lain di depan
pintu exit.
Untuk tangga kebakaran :
a. Bersih, dan tidak digunakan untuk tempat istirahat, serta tidak
digunakan untuk gudang
b. Tidak boleh dipakai untuk tempat peralatan seperti panel, unit AC
dan sejenisnya
c. Terdapat pegangan tangga.

15
7. Sistem Alarm Kebakaran
Frekuensi inspeksi atau pemeriksaan berkala pada Sistem Alarm
Kebakaran
a. Peralatan notifikasi alarm
b. Batere sistem Fire Alarm
c. Peralatan komunikasi suara atau alarm darurat
d. Sambungan kabel fiber optik

I. KOMPONEN ELEKTRIKAL BANGUNAN GEDUNG


Untuk bangunan dengan kegiatan yang padat harus dilengkapi dengan
tiga sumber catu daya: pasokan dari Perusahan Listrik Negara (PLN),
Pembangkit Listrik Cadangan (Genset) dan Daya Pasokan Sementara (UPS –
Uninterupted Power Supply) dibeberapa unit peralatan. Pemeliharaan untuk
genset rumah sakit memiliki kerja sama dengan vendor penyedia genset.
1. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Elektrikal
Pekerjaan perawatan, pemeliharaan instalasi listrik pada bangunan
gedung meliputi pekerjaan :
a. Pemeliharaan dan perawatan instalasi listrik dan
penerangan perlu memperhatikan penghematan energi listrik
b. Pemeliharaan panel distribusi tegangan listrik
c. Pemeliharaan panel panel listrik di tiap-tiap lantai
gedung
d. Pemeliharaan genset beserta kelengkapannya
e. Memeriksa kondisi operasi peralatan listrik dengan
menggunakan alat
2. Sistem Penerangan
Dilakukan inspeksi dan perbaikan :
a. Pengamatan setiap titik lampu
b. Kondisi pada lampu emergency jika ada
c. Penggantian bola lampu bila terjadi kerusakan atau telah
melampaui batas usia pakai

16
d. Penggantian pada lampu emergency
e. Penggantian fitting lampu yang sudah rusak
3. Saluran Televisi dan Close Circuit Television ( CCTV )
Layanan tayangan telivisi pada bangunan gedung dilakukan
melalui jaringan kabel, parabola, dan antena. Saat ini layanan televisi
kabel juga dapat dipadukan dengan jaringan internet dan dapat juga
dihubungkan dengan jaringan sirkuit tertutup (CCTV) yang digunakan
untuk keperluan sistem pengaman bangunan gedung. Pemeliharaan CCTV
dilakukan oleh vendor pemasang CCTV. Ruang operator berada di Rumah
Dinas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Banten
4. Genset
a. Memeriksa indikasi status genset
b. Memeriksa indikasi tegangan genset
c. Memeriksa indikasi arus genset
d. Memeriksa indikasi trouble genset.
e. Memeriksa indikasi alarm high fuel tank
f. Memeriksa alarm low fuel tank
g. Memeriksa mesin penggerak diesel

J. PERLENGKAPAN DAN PERALATAN UNTUK PEKERJAAN


PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG
1. Perlengkapan dan Peralatan Sesuai Kondisi Pekerjaan
Perlenglapan dan peralatan kerja yang digunakan:
a. Di tempat yang tinggi: tangga, perancah, sabuk pengaman atau helm
b. Memindahkan benda berat: papan beroda, dongkrak, rantai
c. Kabel, saluran & penggantung listrik: pembengkok pipa, pemotong
pipa.
d. Sambungan las: mesin las, tabung oksigen atau gas, alat las, pelindung
mata, pelindung api, sarung tangan, pengukur tekanan gas, gergaji
besi.
2. Peralatan Mekanikal & Elektrikal

17
Peralatan umum dan peralatan khusus sesuai fungsi perlengkapan dan
peralatan bangunan gedung.
3. Peralatan Tata Graha
a. B l o w e r
Kipas udara digunakan untuk mengeringkan yang basah.
b. Tangga aluminium

K. STANDAR KEBERSIHAN
1. Plafond
Bebas dari kotor, tidak bernoda, tidak ada sarang laba- laba, tidak berdebu.
2. Kaca
Bersih, jelas, bening, tidak bernoda, tidak ada kotoran, tidak berdebu,
frame kaca bersih.
3. Saklar dan stop kontak
Bersih, tidak bernoda, tidak berdebu.
4. Furniture
Bersih, tidak berdebu, tidak bernoda, bila diusap tidak membekas, tidak
ada sampah, tidak ada sarang laba-laba.
5. Lantai
Bersih, tidak berdebu, tidak bernoda, tidak buram, tidak basah, tidak bau.
6. Karpet
Bersih, tidak berdebu, tidak bernoda, tidak bau, tidak basah, tersisir rapi
7. Toilet
a. Ruang
Tidak berbau, tidak pesing dan anyir
b. Closed
Mengalir lancar, tidak bernoda, tidak ada bercak air di sekelilingnya,
tidak bau
c. Kran
Tidak berkarat, tidak basah, tidak kusam
d. Lantai

18
Bersih, kering, tidak ada noda, tidak ada sampah
e. Pintu atau handle
Bersih, tidak ada noda.
8. Tangga
a. Railing
Tidak berdebu, tidak bernoda, bila diusap tidak membekas
b. Bordes
Tidak berdebu, tidak ada sampah, tidak basah, tidak bau
c. Handle
Tidak berdebu, tidak bernoda, tidak ada bercak
9. Taman
Subur, bersih, rapi, indah
10. Halaman
Bersih, tidak ada sampah, tidak banjir, tidak kotor tanah

L. STANDAR MUTU RUANGAN


Untuk menentukan mutu suatu ruangan digunakan standar yang
tercantum dalam peraturan yang berlaku mengenai persyaratan mutu ruangan
(suhu, kelembaban, penerangan atau pencahayaan, kebisingan, kapasitas atau
ukuran, pemanfaatan, dll ) khususnya pada: ruang kerja, ruang rapat, ruang
pendaftaran, ruang arsip, ruang auditorium, ruang sholat, toilet, pantry,
gudang, ruang tunggu, ruang lift, tangga, ruang luar dll.

19
BAB III
PENUTUP

Pedoman Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit penting artinya untuk


pekerjaan permeliharaan meliputi jenis pembersihan, perapihan, pemeriksaan,
pengujian, perbaikan dan atau penggantian bahan atau perlengkapan, dan kegiatan
sejenis lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan sarana
prasarana. Pedoman ini diharapkan mampu menekan timbulnya cedera,
penderitaan, dan kematian yang diakibatkan dari sarana dan prasarana yang ada di
rumah sakit dan memberikan pelayanan berkualitas berkesinambungan bagi
pasien rumah sakit. Pelaksanaan pedoman pemeliharaan sarana rumah sakit dapat
berjalan dengan baik, bila pimpinan atau direktur rumah sakit punya komitmen
yang tinggi terhadap jalannya pedoman tersebut. Selain itu perlu juga
pemahaman, kesadaran dan perhatian yang penuh dari segala pihak yang terlibat
di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai