Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Manajemen Strategik Madya


Dosen : Dr. H Fauzi Sanusi, Drs.MM

Dibuat oleh :
Nama : Dadi Afandi
Nim : 7776190040

Kelas 1B

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
SOAL

1. Jelaskan 5 Kekuatan bersaing sebagaimana yang di perkenalkan oleh porter

JAWAB

Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis) – Analisis Lima Kekuatan Porter atau
dalam bahasa Inggris disebut denggan Portes’s Five Forces Analysis adalah suatu alat yang
sederhana namun sangat berguna untuk memahami dimana letak kekuatan perusahaan dalam
menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis.

Berikut ini adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal dengan
Porter’s Five Forces Analysis:

1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika
Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing
akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing
pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin
tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di
industri tersebut akan semakin diuntungkan. Beberapa hambatan bagi para pendatang baru
diantaranya adalah seperti :

– Memerlukan dana atau modal yang tinggi


– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah

2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada
harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya.
Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya
yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan
Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan
baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat
sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada.

3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin
tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk
yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan
produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin
rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan. Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk
pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.

4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)

Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk


pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan
biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran
akan semakin menguntungkan perusahaan kita.

5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila
posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut
yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut
pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat
digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi
persaingan.

SOAL

2. Implementasikan teori tersebut dalam industry penerbangan yang ada di Indonesia

JAWAB
Susi Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang dioperasikan oleh PT ASI Pujiastuti
Aviation dengan penerbangan terjadwal dan charter. Dengan berkembangnya industri
penerbangan di tanah air, Susi Air haruslah menetapkan strategi yang kuat agar tidak kalah
saing dengan perusahaan sejenis dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
karena konsumen adalah raja. Dengan menerapkan strategi yang tepat, maka Susi Air
diharapkan dapat meningkatkan daya saing didalam industri penerbangan perintis yang
digeluti saat ini.

Adapun untuk memahami dimana letak kekuatan perusahaan Susi Air dalam menghadapi
situasi persaingan di dunia bisnis bisa dilakukan dengan Analisis Lima Kekuatan Porter yaitu
:

Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

NO INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN

1 Memerlukan dana atau Kebutuhan modal untuk Ancaman rendah


modal yang tinggi membuka bisnis
penerbangan cukup mahal,
modal untuk sebuah
pesawat minimal puluhan
miliar

2 Teknologi yang tinggi Penguasaan teknologi yang Ancaman rendah


tinggi membutuhkan
keahlian khusus

3 Loyalitas Pelanggan Mulai meningkatya peminat Ancaman rendah


pesawat charter

4 Peraturan Pemerintah Dibukanya rute perintis oleh Ancaman rendah


pemerintah

Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

NO INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN

1 Tingkat Dominasi Pemasok Pemasok hanya didominasi Kekuatan penawaran


oleh 1 perusahaan pabrikan pemasok tinggi
pesawat terbang

Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

NO INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN

1 Tingkat Dominasi Pembeli Para pengguna calter Kekuatan penawaran


pesawat adalah para pelaku pembeli tinggi
bisnis dan industry antar
pulau

Mobiltas masyarakat Daya Beli Masyarakat Kekuatan penawaran


didaerah yang semakin meningkat pembeli tinggi
tinggi

Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)

NO INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN

1 Tingkat Kebutuhan terhadap pesaing mulai menggunakan Ancaman Tinggi


produk pengganti pesawat yang lebih besar

2 Kemudahan mendapatkan Mulai tumbuhnya pesaing Ancaman Tinggi


produk pengganti baru dibisnis penerbangan
perintis

Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)

NO INDIKATOR ANALISIS KESIMPULAN

1 Sistem regulasi Jumlah pesaing sedikit Tingkat persaingan


pemerintahtentang sistem rendah
penerbangan sangat ketat

2 Landasan Pacu Bandara Mulai masuknya pesaing ke


meningkat rute yang dilalui oleh Susi
Air

SOAL

3. Keunggulan bersaing yang berkelanjutan memiliki syarat-syarat sebagaimana yang


diintrodusir oleh aaker (1988) Jelaskan

JAWAB
Menurut Aaker terdapat lima faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing yang
berkelanjutan, yaitu:

1) Diferensiasi

Keunikan atau perbedaan atas produk yang dihasilkan perusahaan dan mempunyai
nilai lebih bagi pelanggan.

2) Biaya Rendah

Kemampuan perusahaan menciptakan produk yang mempunyai harga jual rendah tetapi
menghasilkan keuntungan tinggi bagi perusahaan.

3) Fokus

Perusahaan berkonsentrasi pada satu segmen pasar. Konsentrasi untuk memenuhi kebutuhan
satu segmen pasar.

4) Kepeloporan (Penghalang)

Kemampuan perusahaan untuk menciptakan penghalang bagi pesaing untuk memasuki


segmen pasar perusahaan.

5) Sinergi

Kemapuan perusahaan melakukan kerja sama antar perusahaan dalam kelompok industri
yang sama untuk menciptakan keunggulan pada perusahaan.

SOAL

4. bagaimana kesimpulan hasil penelitian kuntjoroadi dan apa implikasi managerialnya

JAWAB

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kuntjoroadi & Safitri membahas mengenai posisi
bersaing (competitive positioning) Garuda terhadap persaingan dalam jasa penerbangan di
Indonesia, termasuk didalamnya jasa penyedia layanan tiket yang dilakukan dengan promosi
dan kerjasama penyedia tiket online dalam upaya memperkecil kompetitor (rivalty of
competitors). Dalam penelitian tersebut dapat diketahui bahwa melalui media promosi,
Garuda dapat memperkecil persaingan dengan sesama penyedia layanan pesawat terbang
lainnya.

Tujuan akhir strategi bersaing adalah untukmenanggulangi kekuatan lingkungan demi


kepentingan perusahaan. Aturan atau lingkungan persaingan yangada pada industri terdiri
atas lima kekuatan bersaing,yaitu masuknya pesaing baru, ancaman dari
produk pengganti (substitusi), kekuatan pertawaran (tawar-menawar) pembeli, kekuatan
pertawaran pemasok, dan persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada.Masuknya pesaing
baru yang cukup potensi

Selain itu perlu dilakukan optimalisasi terhadap penggunaan strategi sinergi pasar, strategi
pengembangan SDM danstrategi perluasan pangsa pasar

Anda mungkin juga menyukai