Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SWOT

STRENGHT (S)

- Indonesia memiliki laut yang luas dengan posisi yang baik untuk
penangkapan ikan tuna.
- Masih adanya daerah penangkapan ikan tuna yang berstatus under
exploied (UE).
- Kuantitas tenaga kerja yang memadai.
- Adanya hubungan baik dengan negara tujuan ekspor.
- Adanya dukungan pemerintah.

WEAKNESS (W)

- Rendahnya kualitas mutu ikan yang dihasilkan.


- Kualitas tenaga kerja yang belum memadai.
- Rendahnya sistem penanganan hasil.
- Infrastruktur yang kurang memadai.
- Ketergantungan terhadap harga dunia.
- Fasilitas pengolahan berupa cold storage dan integrated cold storage
terbatas

OPPORTUNITY (O)

- Adanya perkembangan teknologi budidaya


- Pangsa pasar yang masih luas
- Adanya tren from red meat to white meat
- Munculnya berbagai macam penyakit terhadap hewan ternak
- Adanya organisasi manajemen perikanan regional.
- Adanya negara yang mau berinvestasi di Indonesia

THREAD (T)

- Peningkatan kekuatan tawar menawar pembeli.


- Peningkatan teknologi budidaya pesaing.
- Adanya hambatan tarif
- Adanya hambatan non-tarif
- Krisis ekonomi baik yang bersifat global atau nasional.
- IUU Fishing.

ANALISIS 5 FORCES PORTER


THREAT OF NEW ENTRANSTS

Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri
tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit
hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan
saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba
akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi
pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut
akan semakin diuntungkan.

Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti:

– Memerlukan modal yang tinggi atau Teknologi tinggi


– Skala Ekonomi Loyalitas Pelanggan
– Hak Paten dan Peraturan

Hambatan untuk masuk ke dalam industri perikanan internasional adalah skala


ekonomi dan loyalitas pelanggan serta aturan yang ketat dari negara penerima
ekspor. Hal ini menyangkut efisiensi pengangkutan, biaya penyimpanan dan
standarisasi mutu produk.

BARGAINING POWER OF SUPPLIERS

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan
baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas
rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan
menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku
yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin
tinggi pula keuntungan perusahaan

Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin
membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok
memonopoli bahan baku yang ada.

Definisi Pemasok dalam industri ini sangat berlimpah jika ditinjau dari
keanekaragaman ikan dan luasnya laut yang dimiliki Indonesia, hanya masalah
perizinan dan teknologi yang digunakan dalam penangkapan yang bisa menjadi
tantangan maupun peluang dalam kategori pemasok ikan.

BARGAINING POWER OF BUYERS

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari


pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga
yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah
profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk
yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di
satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka
semakin menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila
jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya
sedikit pembelinya.

Pembeli/importir produk perikanan adalah negara-negara Eropa dan Amerika.


Standar mutu negara-negara tersebut akan menciptakan persaingan diantara
negara-negara eksportir perikanan seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam.

THREAT OF SUBSTITUTES
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan
produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas
lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk
pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan
kita.

Produk pengganti atas produk perikanan adalah produk daging hewani, meskipun
terdapat produk pengganti akan tetapi produk ikan punya tempat sendiri di
kalangan konsumen. Selera dan kebutuhan terhadap produk perikanan terus
meningkat karena secara kesehatan lebih baik.

RIVALRY AMONG EXISTING COMPETITORS

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif
untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin
diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada
pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan
terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas
pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak
kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.

Kompetitor di industri perikanan berlangsung secara ketat mengingat besarnya


pangsa pasar di negara eropa dan amerika. Kompetitor Indonesia antara lain
Jepang, Vietnam, Thailand, Malaysia melalui Perusahaan Negara maupun Swasta.

STRATEGI LEVEL CORPORATE/NATION


- Menjaga kondisi perekonomian nasional yang mendukung komoditas ikan
nasional dengan Peningkatan peran lembaga pengawasan mutu
- Memberikan pinjaman modal kepada industri/eksportir ikan
- Penyediaan sarana pendukung ekspor perikanan (storage)
- Membenahi sistem transportasi lintas negara yang efisien

STRATEGI LEVEL BISNIS


- Melakukan kerjasama dengan pihak asing
- Memperluas pasar dengan menambah tujuan ekspor
- Mendaftar sebagai anggota lembaga yang menampung hasil ekspor
- Melakukan pembenahan manajemen perikanan perusahaan

STRATEGI LEVEL FUNGSIONAL


- Menerapkan teknologi budidaya ikan melalui lembaga riset
- Meningkatkan teknologi peralatan yang digunakan
- Meningkatkan mutu ikan yang dihasilkan
- Melakukan pelatihan terkait standarisasi produk ekspor

Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri untuk


menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Berikut ini
adalah kelima Kekuatan menurut Michael Porter atau lebih dikenal
dengan Porter’s Five Forces Analysis.

1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke


industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang
tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan.
Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada
market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun.
Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka
posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin
diuntungkan.

Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti:


– Memerlukan modal yang tinggi atau Teknologi tinggi
– Skala Ekonomi Loyalitas Pelanggan
– Hak Paten dan Peraturan Pemerintah

2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual


bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang
berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan
perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi
untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin
rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan

Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli
yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti
ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada.

3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari


pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut
harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi,
semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan
produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan
biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin
menguntungkan bagi perusahaan kita. Daya tawar pembeli tinggi apabila
jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun
hanya sedikit pembelinya.
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)

Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen


mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti
yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah.
Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan
semakin menguntungkan perusahaan kita.

5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan


Kompetitor)

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara


agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita
akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan
tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah.
Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang
merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah,
produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang
memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.

STRATEGI SO

1.Meningkatkan produksi ikan

a) Memberikan pinjaman modal kepada nelayan b) Menerapkan teknologi


budidaya ikan melalui lembaga riset

2. Memperluas pasar

a) Menambah tujuan ekspor b) Mendaftar sebagai anggota lembaga yang


menampung hasil ekspor

STRATEGI WO

1.Melakukan kerjasama dengan pihak asing


2.Melakukan pembenahan manajemen perikanan perusahaan

a) Melakukan pelatihan terkait standarisasi produk ekspor b) Meningkatkan


teknologi peralatan yang digunakan

STRATEGI ST

1.Meningkatkan mutu ikan yang dihasilkan

a) Sosialisasi tentang mutu kepada nelayan oleh pemerintah setempat dan


perusahaan eksportir. b) Peningkatan peran lembaga pengawasan mutu dan
perbaikan SDM-nya

STRATEGI WT

1.Memperbaiki sarana dan prasarana yang mendukung ekspor ikan nasional

a) Membenahi sistem transportasi b) Penyediaan sarana pendukung perikanan

2.Menjaga kondisi perkenomian nasional yang mendukung komoditas ikan


nasional

Anda mungkin juga menyukai