Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEJIK

Anggota Kelompok:

Rizka Rahayu 1910211998

Niken kurnia dewi 191021

Nislatul milla rismawati 1910211964

SM 8

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

SURABAYA

2021
5 ANALISIS KEKUATAN POTTER

1. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru menggerus profitabilitas. Mereka membawa kapasitas baru ke pasar dan
berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar. Itu berpotensi memberikan tekanan pada
harga, biaya dan tingkat investasi yang diperlukan untuk bersaing. Tambahan kapasitas
meningkatkan pasokan di pasar dan mendorong turun harga pasar. Untuk tetap kompetitif
dan mempertahankan pangsa pasar, perusahaan yang ada saat ini harus memikirkan ulang
strategi kompetitif mereka  Tingginya ancaman masuk membatasi potensi keuntungan
suatu industri.

2. Rivalitas antar perusahaan yang ada

Rivalitas tinggi antar pemain yang ada mengurangi potensi keuntungan industri. Rivalitas
tergantung pada: intensitas persaingan dan basis persaingan. Secara umum, rivalitas
antaperusahaan yang ada adalah ketat ketika:

Jumlah pemain banyak. Sehingga, masing-masing perusahaan hanya mendapatkan


bagian kecil dari keuntungan pasar.

Perusahaan memiliki ukuran dan sumber daya yang relatif mirip. Tidak ada
perusahaan yang mendominasi dan berusaha mengeluarkan pesaing dari pasar. Jika ada
yang melakukannya, itu mengundang reaksi kompetitif pesaing. Dan, pesaing dapat
melakukanya dengan kredibel karena sumber daya mereka relatif setara.

Pertumbuhan industri lambat. Potensi permintaan lebih rendah dan karena itu, masing-
masing akan berusaha memaksimalkan penjualan dengan merebut pangsa pasar pesaing.

Produk homogen. Itu membuat biaya peralihan rendah. Konsumen dapat dengan mudah
beralih ke produk pesaing, ketika sebuah perusahaan menaikkan harga. Singkat cerita,
produk yang homogen tidak menciptakan loyalitas pelanggan. 
` Perusahaan tidak dapat membaca sinyal satu sama lain. Sebalik

nya, jika mereka dapat membaca sinyal satu sama lain, besar kemungkinan mereka akan
terlibat dalam kolusi diam-diam. Mereka akan menggunakan sinyal tersebut untuk
berkoordinasi untuk mengurangi intensitas persaingan.

3. Ancaman subtitusi

Produk substitusi memiliki fungsi dan memenuhi kebutuhan yang sama atau serupa dengan
produk industri. Ketika ancaman substitusi tinggi, profitabilitas industri menderita.  Ancaman
substitusi tinggi ketika:

Kinerja dan harga produk substitusi hampir mirip dengan produk industri. Dengan kata
lain, produk bertindak sebagai substitusi dekat.

Produk industri homogen. Sehingga konsumen membeli hanya karena alasan harga. Jika
harga naik, mereka beralih ke produk substitusi. Mereka cenderung tidak loyal terhadap
produk industri.

Variasi substitusi banyak. Itu meningkatkan pilihan pembeli, memungkinkan mereka beralih


ke substitusi ketika produk industri tidak menarik lagi.

Substitusi tersedia melimpah. Konsumen dapat menemukan mereka di mana saja tanpa


menanggung biaya tinggi (seperti biaya transportasi).

Biaya peralihan rendah. Konsumen tidak menanggung biaya ketika mereka beralih ke
produk pengganti. Misalnya, teh adalah substitusi kopi. Ketika harga teh naik, anda mungkin
beralih ke kopi tanpa harus menanggung biaya tambahan. 
4. Daya tawar pembeli

Pembeli dapat mengancam profitabilitas dengan memaksa harga turun. Atau, mereka
menuntut kualitas yang lebih tinggi dan menuntut lebih banyak layanan.  Penurunan harga
mengurangi pendapatan. Sementara itu, kualitas tinggi meningkatkan biaya. Itu pada
akhirnya mengurangi profitabilitas. Semakin kuat daya tawar pembeli, semakin besar
pengaruhnya terhadap profitabilitas. Pembeli memiliki daya tawar yang tinggi ketika:

Jumlah pembeli lebih sedikit daripada perusahaan di industri. Contoh kasus ekstrim


adalah pasar monopsoni, di mana hanya ada satu pembeli dan banyak penjual. Dalam
situasi ini, pembeli kemungkinan menuntut harga rendah dan kualitas lebih tinggi.
Tekanan mungkin lebih longgar dalam pasar duopsoni atau oligopsoni.

Produk industri relatif homogen. Pembeli dapat dengan mudah beralih ke alternatif


ketika harga naik.

Substitusi tersedia melimpah. Itu meningkatkan pilihan pembeli, memungkinkan mereka


beralih ke substitusi ketika produk industri tidak lagi menarik.

Biaya peralihan rendah. Sebaliknya, ketika mereka harus menanggung biaya peralihan


yang tinggi, mereka enggan beralih sehingga daya tawar mereka lebih lemah. 

Pembeli memiliki kemampuan mengancam balik. Mereka memiliki kemampuan dan


sumber daya yang kredibel untuk mengembangkan integrasi ke belakang (backward
integration), memproduksi sendiri dan bersaing langsung dengan produk industri.

5. Daya tawar pemasok

Pemasok yang kuat menekan profitabilitas industri dengan membebankan harga yang
lebih tinggi dan membatasi kualitas. Mereka mungkin juga akan menetapkan persyaratan
penjualan yang ketat. Daya tawar pemasok tinggi ketika:
Input tidak memiliki substitusi. Sehingga, perusahan di industri terpaksa membeli dari
pemasok karena tidak ada alternatif.

Biaya peralihan tinggi. Itu mungkin lebih tinggi daripada penghematan biaya ketika
mereka beralih ke pemasok lainnya. Sehingga, berganti pemasok bukanlah pilihan yang
lebih baik. 

Jumlah pemasok lebih sedikit daripada jumlah perusahaan di industri. Contoh


adalah pasar monopoli di mana hanya ada satu pemasok. Dalam hal ini, pemasok memiliki
kekuatan pasar absolut atas kuantitas, harga dan kualitas produk di pasar.

Keuntungan pemasok tidak tergantung pada pembelian oleh perusahaan di


industri. Mereka dapat menghentikan pasokan kapan saja tanpa membebani keuntungan.

Input terdiferensiasi. Ketika mereka memasok input yang unik, kecil kemungkinan bagi
perusahaan di industri untuk beralih karena cenderung loyal.

Pemasok kredibel untuk menjalankan strategi integrasi kedepan (forward


integration). Mereka dapat menghentikan pasokan, menghasilkan produk industri dan
bersaing langsung dengan perusahaan saat ini. 
ANALISIS 5 KEKUATAN PORTER PADA PERUSAHAAN
PLASTIK

1. PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN SEJENIS


Jumlah pesaing
Jumlah pesaingn yang berada diwilayah surabaya dan sidoarjo
sekitar 40-50 perusahaan namun jumlah potensial pesaing
diwilayah sidoarjo hanya 15 perusahaan.
2. Peningkatan jumlah Pesaing .
Peningkatan pesaing setiap tahunnya 1-3 perusahaan. Maka
persaingan tinggi.
3. Pertumbuhan Industri Sejenis tiap tahunnya.
Terus meningkat seiring meningkatnya permintaan pasar,dimana
pernintaan pasar meningkat 10-15% dan pertumbuhan industri ikut
meningkat hingga 20%
4.Pertumbuhan industri berdampak pada inflasi, karena inflasi
berdampak pada daya beli sehingga penjualan semula 15 ton
menjadi 11 ton
5. Industri plastik pada umumnya memiliki difirensiasi produk
mencapai 3 produk
6. Mayoritas perusahaan menggunakan bahan baku yang sama
7. Kenaikan biaya bahan baku 0-3% rendah 3-5% sedang 5-10%
tinggi dan diatas 10% tinggi Biaya produksi perusahaan tidak tetap
dimana kenaikan berkisar 3-5%

2. ANCAMAN PENDATANG BARU

1. Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal untuk membuka bisnis biji plastik cukup mahal


Modal untuk mesin rata rata minimal 50jt dengan modal lahan,
dimana keseluruhan membutuhkan modal rata rata mencangkup
300 jt. Maka kesimpulan ancaman rendah.
2. Cara mencangkupi kebutuhan modal.
Mencukupi kebutuhan modal melalui pemegang saham dan
pendanaan diluar 0-10% dari modal yang di segor dikatakan
rendah 10-15% sedang 15-20% tinggi. Maka kesimpulan ancaman
rendah.
3. Tingkat loyalitas pelanggan.
Tingkat loyalitas fleksibel tergantung pada kecocokan konsumen
dengan perusahaan. Perusahaan plastik memiliki pelanggan tetap
diatur 75% . Maka kesimpulan ancaman rendah.
4. Terbentuknya loyalitas pelanggan.
Loyalitas pelanggan tidak terbentuk sendirinya melainkan karena
pelayanan dan kinerja yang baik dari perusahaan. Sejauh ini
perusahaan telah berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan
pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan. Maka
kesimpulan ancaman rendah.
5. Akses ke saluran distribusi.
Akses ke saluran distribusi menggunakan armada pengiriman .
Perusahaan memiliki 5 armada pengiriman, dibandingkan rata-rata
kompetitor yang hanya memiliki 3 armada namun juga dapat
menggunakan armada pelanggan . Maka kesimpulan ancaman
sedang.
6. Kebutuhan biaya ke saluran distribusi .
Biaya yang digunakan relatif dan tergantung tonase serta jarak
distribusi. Maka kesimpulang ancaman sedang .
7. Kebijakan Pemerintah.
Pertumbuhan industri tidak terlepas dari kebijakan pemerintah,
dikarenakan pemerintah telah mempermudah perjanjian dan
pengkondisian sektor industri untuk tumbuh. Maka kesimpulan
ancaman tinggi.
8. Dampak kebijakan pemerintah.
Kebijakan pemerintah memiliki dampak cukup besar . Maka
kesimpulan ancaman tinggi

3. ANCAMAN PRODUK SUBSTITUSI

1. Tingkat kebutuhan terhadap produk pengganti

Tingkat kebutuhan terhadap produk pengganti tidak terlalu tinggi, dimana


masyarakat hanya membutuhkan produk pengganti sebesar 5-10%

2. Kemudahan mendapatkan produk pengganti

Mudah dalam mendapatkan produk pengganti sekitar 30%.

4. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI

1. Tingkat dominasi pembali

Pembeli didominasi oleh produsen alat rumah tangga yang terbuat dari plaatik

2. Dominasi pembeli tiap tahun dominasi pembeli tidak konstan tergantung jumlah
pemintaan

3. Dampak biaya peralihan produk

Besarnya dampak biaya peralihan produk tergantung dari nilai yang ada pada peralihan
tersebut. Biaya peralihan <5 juta rendah, 5-10 juta sedang, 10-20 juta tinggi

4. Dana cadangan untuk biaya peralihan produk

Dna cadangan <5 juta rendah, 5-10 jam sedang, 10-20 juta tinggi. Perusahaan memiliki
dana cadangan cukup besar untuk hiaya peralihan produk

5. Tingkat kejelasan informasi produk

Adanya les yang menginformasikan produk kepada pelanggan.

6. Izin resmi dari informasi produk.

Informasi produk tidak memiliki izin resmi

7. Perubahan pangsa pasar pembeli tiap periode.

Pertumbuhan pangsa pasar sekitar 5%-10%

8. Pangsa pasar tiap tahun

Pangsa pasar pembeli tidak konstan tergantung dari daya beli


5. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK

1. Tingkat dominasi pemasok

Pemasok tidak didominasi oleh biaya satu pemasok

2. Alternatif pemasok

Perusahaan memiliki pemasok tinggi, 2-4 pemasok sedang, > 4 pemasok tinggi,
Perusahaan plastik memiliki 4-7 pemasok

3. Tingkat kualitas produk

Kualitas produk pemasok baik karena perusahaan memiliki standar yang harus di penuhi
oleh pemasok

4. Kualitas daru produk pemasok selalu konstan

Kualitas produk pemasok tidak selalu konstan karena ketika mengikuti harga beli dengan
kualitasnya.

5. Tingkat persaingan pasar pemasok

Pemasok bersaing harga dengan menaikkan harga pada saat limbah sedikit

6. Pesaingan pasar pemasok selalu netral

Pesaing pasar pemasok relatif.

7. Besarnya biaya beralih ke pemasok lain

Biaya beralih tergantung dari pemasok mana yang digunakan

8. Biaya peralihan pemasok tiap tahun

Biaya peralihan pemasok tidak selalu konstan tiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai