Anda di halaman 1dari 10

Formulasi M outhwash Ekstrak Etanol Daun Murbei (M orus

alba L.) Sebagai Kandidat Antibakteri Streptococcus


mutans

Nerfischa Frautami1) Andi Arjuna 2) Zulham3)


1)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Kebangsaan Makassar
nerfischafrautami@gmail.com
ABSTRAK
Ekstrak daun murbei mengandung senyawa kuwanon G, dengan
konsentrasi 1% memiliki daya hambat 16,3 mm terhadap bakteri
streptococcus mutans sebagai penyebab karies pada gigi. Mouthwash
umumnya didefinisikan sebagai larutan dengan rasa nyaman
mengandung antimikroba dan berguna untuk menyegarkan mulut. Salah
satu komponen penting dalam mouthwash adalah flavoring agent, dalam
penelitian ini digunakan variasi konsentrasi xylitol 3%, 5%, 7% sebagai
flavoring agent untuk mengetahui tingkat kesukaan masyrakat terhadap
Mouthwash ekstrak etanol daun murbei. Sebelum dilakukan uji kesukaan
terhadap panelis terlebih dahulu dilakukan uji penyimpanan dipecepat
terhadap ke tiga formula. Hasil yang diperoleh bahwa formula 3 disukai
oleh penelis yaitu dengan konsentrasi xylitol 7%.

Kata kunci : ekstrak etanol daun murbei, mouthwash, xylitol

ABSTRACT

Mulberry leaf extract contains kuwanon G compound, with a concentration


of 1% having a inhibitory capacity of 16.3 mm against the bacterium
Streptococcus mutans as a cause of caries in the teeth. Mouthwash is
generally defined as a solution with a comfortable feeling containing
antimicrobials and is useful for refreshing the mouth. One important
component in mouthwash is the flavoring agent, in this study used a
variation of the concentration of xylitol 3%, 5%, 7% as a flavoring agent to
determine the favorite level of the community against Mouthwash ethanol
extract of mulberry leaves. Before a test of preference for panelists is
carried out, the storage test is carried out quickly to the three formulas.
The results obtained were that formula 3 was favored by researchers with
a concentration of 7% xylitol.

Keywords: mulberry leaf ethanol extract, mouthwash, xylitol


PENDAHULUAN sebelumnya dinyatakan bahwa
ekstrak etanol daun murbei
Mulut adalah salah satu memiliki senyawa kuwanon G
bagian tubuh yang cukup vital yang berkhasiat sebagai
karena diperlukan untuk aktivitas antibakteri terhadap
keseharian seperti bicara Streptococcus mutans sebagai
makanan dan minum. Jika mulut penyebab karies pada gigi, serta
terserang penyakit, maka telah dilakukan uji aktifitas
kegiatan lain pun menjadi antibakteri terhadap plak gigi. Uji
terganggu. Masalah mulut yang pendahuluan menunjukkan
sering muncul adalah bau mulut, bahwa ekstrak daun murbai pada
sariawan, dan infeksi mulut. kadar 1% memiliki diameter
Selain itu, ditemukan pula hambat optimal terhadap
masalah mulut lainnya yang lebih pertumbuhan plak gigi sebesar
kompleks, yaitu mulut kering, 16,3 mm (Djamaan, 2014).
radang gusi, karies pada gigi dan Daun murbei juga
kanker mulut (Rachma, 2010). mengandung senyawa kimia
Karies gigi adalah salah ekdisteron, inokosteron, lupeol, β-
satu gangguan kesehatan gigi. sitosterol, rutin, morasetin,
Karies yang terbentuk karena isokuersetin, skopoletin, skopolin,
adanya sisa makanan yang eugenol, linalool, butilamin,
menempel pada gigi, yang pada aseton, adenin, trigonelin, kolin,
akhirnya menyebabkan asam amino, seng, tembaga,
pengapuran pada gigi. bensaldehid, bensil alkohol,
Dampaknya gigi menjadi vitamin (A, B1, C dan karoten),
keropos, berlubang, bahkan asam klorogenik, asam fumarat,
patah. Karies gigi merupakan asam folat, asam
suatu penyakit dan sementum, formiltetrahidrofolik, dan
berupa daerah yang membusuk mioinositol (BPOM, 2015).
pada gigi, terjadi akibat proses satu cara menjaga
secara bertahap melarutkan kebersihan mulut yaitu dengan
mineral permukaan gigi dan terus cara berkumur dengan
berkembang kebagian dalam gigi. mouthwash atau yang biasa
Proses ini terjadi karena aktivitas dikenal dengan obat kumur.
jasad renik dalam karbohidrat Mouthwash merupakan larutan
yang dapat diragikan (Widayati, yang mengandung zat berkhasiat
2014). antibakteri untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme dalam
Secara empiris daun mulut, digunakan sebagai
murbei (Morus alba L.) digunakan pembilas rongga mulut, mudah
untuk mengobati sakit gigi digunakan, dan dapat mencapai
dimasyarakat dengan cara area permukaan di dalam rongga
dikunyah untuk mengurangi mulut yang sulit dicapai oleh sikat
kerusakan gigi lebih lanjut. gigi. Mouthwash dapat
Berdasarkan penelitian mengandung zat berkhasiat
sintetis atau yang berasal dari xylitol sebagai flavouring agent.
bahan alam (Wardani, 2012). Hal ini dimaksudkan untuk
Oleh karena itu bahan alam lebih melihat konsentrasi yang
disarankan untuk penghilangan optimum dari xylitol yang stabil
plak pada gigi. secara fisik.

Mouthwash atau obat METODE PENELITIAN


kumur umumnya didefinisikan Jenis Penelitian
sebagai sediaan larutan dengan Jenis penelitian ini bersifat
rasa yang nyaman, mengandung eksperimental berskala
antimikroba dan berguna untuk laboratorium.
menyegarkan mulut. Kandungan III.2 Waktu dan Tempat
obat kumur yang satu dan yang Penelitian
lain beraneka ragam secara Penelitian dilaksanakan
umum kandungan obat kumur pada bulan September 2018
adalah etanol dan pelarut lain, hingga Januari 2019 di
humektan, flavoring agent, Laboratorium Biologi,
pengawet, dan ph regulator Laboratorium Farmasetika
(dapar) (Rachma, 2010) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Makassar, Laboratorium
Salah satu komponen Farmasetika Universitas
penting dalam suatu sediaan Hasanuddin Makassar dan
mouthwash adalah flavouring Laboratorium Biofarmaka
agent yang berfungsi Universitas Hasanuddin
memberikan sensari rasa yang Makassar.
lebih nyaman pada saat
digunakan. Adapun bahan yang Alat dan Bahan
biasa digunakan sebagai
flavouring agent dalam suatu Alat yang digunakan
formulasi adalah xylitol. Xylitol dalam penelitian ini antara lain:
biasa digunakan sebagai batang pengaduk, cawan
pemanis dalam berbagai sediaan porselin, perangkat gelas
farmasi, termasuk tablet, sirup, (Pyrex®), lumpang alu, pH meter
dan coating. Xylitol juga (Satorius®), sendok tanduk,
digunakan sebai alternative sudip, timbangan analitik,
sukrosa dalam makanan, permen viscometer brookffield (LV®)
karet, mouthrinses, dan dalam wadah maserasi dan wadah
pasta gigi sebagai agent yang mouthwash.
menurunkan resiko plak gigi dan Bahan yang digunakan
kerusakan gigi (dental caries) dalam penelitian ini, antara lain:
(Rachma, 2010). alkohol 70%, aquadest, asam
sitrat, daun murbei (Morus alba
Oleh karena itu, pada
L.), etanol 96%, menthol, natriium
penelitian ini dilakukan optimasi
benzoat, peppermint oil,
formula Mouthwash ekstrak
propilenglikol, tween 80, xylitol.
etanol daun murbei dengan
berbagai variasi konsentrasi
Prosedur Penelitian
Pengambilan Sampel penyarian diulangi 2 kali dengan
Daun murbei (Morus alba L.) menggunakan jenis dan jumlah
yang digunakan diperoleh dari pelarut yang sama. Semua
Desa Lawawoi, Kabupaten maserat dikumpulkan, kemudian
Sidenreng Rappang, Sulawesi diuapkan diperoleh ekstrak
Selatan. kental. Rendemen yang diperoleh
ditimbang dan dicatat (BPOM RI,
Pengolahan Sampel 2004).
Daun murbei (Morus alba L.)
terlebih dahulu disortasi basah, Pembuatan Mouthwash
dicuci bersih dengan air mengalir. Dilarutkan ekstrak daun murbei
Sampel dirajang dan dikeringkan menggunakan tween 80,
dengan cara diangin-anginkan ditambahkan sedikit etanol 70%.
dan dilakukan sortasi kering Dilarutkan menthol dengan
(Dirjen POM, 2008). sedikit alcohol 70%. Dilarutkan
xylitol kedalam aquadest,
Pembuatan Ekstrak Daun ditambahkan natrium benzoate,
Murbei asam sitrat dan propilenglikol
Pembuatan Ekstrak diaduk hingga homongen.
Sebanyak 800 gram serbuk Kemudian dimasukkan larutan
daun murbei dimasukkan ke mentol dan larutan ekstrak
dalam wadah maserasi, diaduk, ditambahkan satu tetes
ditambahkan etanol 96%. peppermint oil, dicukupkan
Direndam selama 6 jam pertama volumenya menggunakan
sambil sekali-sekali diaduk, aquadest, kemudiaan disaring
kemudian didiamkan selama 18 dan dimasukkan ke dalam
jam. Maserat dipisahkan dengan wadah.
cara filtrasi (penyaringan), proses

Formula
Tiap 100 mL mengandung :
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Range
F1 F2 F3
Ekstrak daun murbei Zat aktif 1% 1% 1% -
Propilenglikol Humektan 15% 15% 15% 10-15%
Xylitol Flavouring agent 3% 5% 7% 0.5-10%
Menthol Cooling agent 0.15% 0.15% 0.15% 0.1-.2%
Asam sitrat Pendapar 0.15% 0.15% 0.15% 0.1-02%
Natrium benzoate Pengawet 0.15% 0.15% 0.15% 0.1-0.5%
Tween 80 Pelarut 3% 3% 3% -
Alkohol 70% Pelarut 10% 10% 10% -
Pepermint oil Pengaroma 1 tetes 1 tetes 1 tetes -
Aquadest Pelarut Ad 100% Ad 100% Ad 100% -

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian pembuatan mouthwash dengan konsentrasi
formulasi mouthwash ekstrak 1% dengan menggunakan variasi
etanol daun murbei bertujuan flavouring agent.
untuk mengetahui konsentrasi Untuk mengetahui
optimal xylitol sebai flavouring stabilitas sediaan mouthwash
agent serta mendapatkan maka dilakukan pengujian
sediaan mouthwash yang stbil kestabilan sebelum dan sesudah
secara fisik. penyimpanan dipercepat pada
Sampel yang digunakan suhu 5ºC dan 40ºC selama 6
pada penelitian ini adalah daun siklus. Satu siklus terdiri dari
murbei, dimana sampel yang penyimpanan selama 24 jam
diambil dibuat dalam bentuk pada suhu 5ºC dan 24 jam pada
ekstrak dengan metode maserasi suhu 40ºC (Banker, 1979).
karena senyawa aktif yang Evaluasi ini meliputi uji
terdapat di dalam daun murbei organoleptis, uji pH, uji viskositas,
yaitu kwanon G yang tidak tahan dan Rheologi.
terhadap pemanasan. Dalam
metode maserasi daun murbei 1. Organoleptik
ditimbang sebanyak 800 g Pemeriksaan warna, bau,
dilarutkan dengan etanol 96%. rasa, dan bentuk menggunakan
Maserasi dilakukan selama 3x24 panca indera. Pengujian ini
jam pada suhu kamar. Setelah dilakukan selama 12 hari dengan
dimaserasi didapatkan ekstrak waktu pengamatan pada hari ke
kental sebanyak 90 g dengan % 0, 4, 8, dan 12 (Anastasia, 2016).
rendamen yaitu 10,625%. Ekstrak Syarat: warna, bau, rasa,
ini kemudian dibuat sebagai dan bentukmemenuhi spesifikasi
bahan berkhasiat dari sediaan formula (Fatmawaty, 2015).

Hasil Uji organoleptik Sebelum dan Sesudah Penyimpanan


Formula Karakteristik Sebelum Sesudah
Bentuk Cair Cair
Xylitol 3% Warna Hijau kekuningan Hijau kekuningan
(F1)
Bau Mint Mint
Rasa Agak pedas Agak pedas
Bentuk Larutan Larutan
Xylitol 5% Warna Hijau kekuningan Hijau kekuningan
(F2) Bau Mint Mint
Rasa Agak pedas Agak pedas
Bentuk Larutan Larutan
Xylitol 7% Warna Hijau kekuningan Hijau kekuningan
(F3) Bau Mint Mint
Rasa Agak pedas Agak pedas

Dari hasil pengamatan Semua formula memiliki warna


organoleptik semua formula hijau kekuningan, bau mint dan
setelah uji dipercepat mengalami rasa agak pedas. Sesudah
penurunan konsistensi bentuk.
penyimpanan bau mint Pengukuran pH cairan uji
berkurang. menggunakan
2. Uji pH
pH meter yang telah dikalibrasi dilakukan selama 12 hari
dengan menggunakan larutan (Anastasia, 2016). Syarat: pH 4,5-
buffer standar. Pengujian ini 10

Hasil Uji pH Sebelum dan Setelah Penyimpanan


6.6
6.5 pH sebelum
6.4 penyimpanan
6.3
6.2 pH sesudah
Xylitol Xylitol Xylitol penyimpanan
3% 5% 7%

Pengujian pH merupakan Pada pengamatan


salah satu parameter yang stabilitas berdasarkan parameter
bertujuan untuk menilai apakah waktu penyimpanan pada suhu
sediaan aman atau tidak saat tertentu terhadap nilai pH sediaan
digunakan. pH sediaan terlihat bahwa semua sediaan
dipengaruhi oleh bahan-bahan mouthwash satbil, kecuali pada
yang terkandung didalam formula 1 (xylitol 3%) cenderung
formula. Termasuk salah satunya mengalami penurunan nilai pH
yang paling berpengaruh yaitu yaitu 6,5 menjadi 6,34.
tween 80, suhu juga berpengaruh Nilai pH yang dianjurkan
terhadap pH mouthwash. untuk sediaan mouthwash adalah
Pengaruh tween 80 dapat berkisar diantara 4,5-10. Pada
menurunkan tegangan pengujiaan pH semua sediaan
antarmuka, salah satu sifat mouthwash masih memenuhi
penting dari surfaktan adalah parameter nilai pH yang
kemampuan untuk meningkatkan dipersyaratan.
kelarutan bahan yang tidak larut
atau sedikit larut dalam medium 3. Uji Viskositas
dispersi.

Hasil Uji Viskositas Sebelum dan Setelah Penyimpanan


1.5 Viskosita
1 s
sebelum
0.5
0
Viskositas merupakan ukuran sekali tidak mengalami
resistensi zat cair untuk mengalir. perubahan pada viskositasnya.
Makin besar resistensi suatu zat Pada dasarnya, SNI belum
cair untuk mengalir makin besar menetepkan standar viskositas
pula viskositasnya. Daya tuang pada sediaan mouthwash atau
suatu sediaan cair dipengaruhi larutan lainnya, sehingga harus
oleh viskositas suatu sediaan. digunakan pembanding sediaan
Dari hasil pengamatan nilai sejenis.
viskositas pada 3 formula
mouthwash baik sebelum dan 4. Uji Rheologi
setelah penyimpanan sama
6.0
Rate of Shear

4.0
(s-1 )

2.0

0.0
0 50 100 150 200
Shearing Stress…

Hasil Uji Rheologi Sebelum Penyimpanan

8.0
6.0
Rate of Shear

4.0
(s-1 )

2.0
0.0
0 50 100 150 200
-2.0
Shearing Stress …

Hasil Uji Rheologi Setelah Penyimpanan


kekentalannya tidak dipengaruhi
Keterangan: oleh besarnya gaya.
F1 : Mouthwash dengan
kosentrassi xylitol 3%
F2 : Mouthwash dengan 5. Uji hedonic
kosentrassi xylitol 5% Penilaian variable respon
F3 : Mouthwash dengan cita rasa dari sediaan mouthwash
kosentrassi xylitol 7% dinyatakan dalam skor kesukaan
panelis (20 panelis) terhadap cita
Dari hasil pengujian rheologi rassa. Skor kesukaan dinyatakan
yang dilakukan terhadap ketiga dalam sakala hedonic, mulai dari
formulasi sediaan mouthwash skala 1 (sangat tidak suka)
dapat dilihat pada grafik hingga skala 5(sangat suka).
menunjukkan bahwa ketiga Respon cita rasa yang
formula bersifat Newtonian atau
diharapkan adalah semakin semakin menyukai produk
mendekati skala 5, artinya tersebut.

Hasil Uji Hedonik Pada Panelis


5

3 F1
F2
2
F3
1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2. Dari uji hedonik yang telah


Penilaian rasa sediaan dilakukan dapat dikatakan
mouthwash merupakan penilaian bahwa konsentrasi xylitol 7%
yang berdasarkan indera perasa. paling banyak disukai oleh
Hasil penilaian uji hedonik responden.
dengan panelis, yaitu didapatkan
skor rata-rata untuk formulasi 1 DAFTAR PUSTAKA
(xylitol 3%) 3,25, formula 2 (xylitol
5%) 3,5 dan untuk formula 3 Anastasia, Apriyanti. 2016.
(xylitol 7%) 3,95. Skor rata-rata Formulasi Sediaan
ini menunjukkan bahwa rasa Mouthwash Pencegah
mouthwash formula 3 disukai Plak Gigi Ekstrak Biji
para konsumen. Kakao (Theobroma cacao
L.) Dan Uji Efektifitas pada
Bakteri S.mutans. Fakultas
KESIMPULAN MIPA. Universitas
Tandulako :Palu
1. Mouthwash ekstrak etanol
Ansell, H. C. 1989. Pengantar
daun murbei tetap stabil
Bentuk Sediaan Farmasi.
secara fisik dan tidak Cetakan pertama Edisi IV
dipengaruhi oleh besarnya :UI Press
konsentrasi flavouring agent Arditia, Dea Rahman, 2009,
yang di gunakan. Dapat dilihat Optimasi Formula Sediaan
stabilnya sediaan secara fisik Gel Gigi Yang
yang didasarkan pada hasil Mengandung Ekstrak
pengujian organoleptik, pH dan Daun Jambu Biji (Psidium
viskositas yang tidak guajava L.) dengan Na.
mengalami perubahan selama CMC Sebagai Gelling
kondisi penyimpanan Agent.
dipercepat.
Badan Pengawas Obat dan Haryanto, S. 2009. Ensklopedia
Makanan, 2015, Murbei, Tanaman Obat. Penerbit
Naturakos. Palmall. Yogyakarta
Banker, GS and Rodes, CT. Mitsui, T(Ed.). 1997. New
1979, Modern Cosmetic Science. (Hal:
Pharmaceutis, Second 487-490). Amsterdam :
edition, New York: Marsel Elsevier Science B.V
Dokker Inc. Mohammadi, Jamshid. 2012. The
Dalimartha, S. 2000. Atlas Histopathologic Effect Of
Tumbuhan Obat Indonesia Morus Albaleaf Extract On
.Jilid 1. Trubus Agriwidya. The Pancreas Of Diabetic
Jakarta. Rast. Turkey Journal
Depkes RI. 1995. Farmakope Biologi. No. 36
Indonesia Edisi III. Badan Rachma, Muthia., 2010.
Pengawass Obat Dan Formulasi Sediaan Obat
Makanan. Jakarta Kumur Yang Mengandung
Djamaan, Akmal., Fatimah S., Minyak Atsiri Temulawak
Rina W., 2014, (Curcuma xanthorriza)
Pemanfaatan Ekstrak Sebagai Antibakteri
Etanol Daun Murbai Porphyromonas gingivalis
(Morus alba L.) Sebagai Penyebab Bau Mulut.
Bahan Aktif Pasta Gigi Fakultas MIPA : Depok
Dan Uji Aktivitas Raimond, C. R, 2009, Handbook
Antibakteri TerhadapPlak of Pharmaceutical
Gigi, UNAND Padang, Excipients, Sixth
Padang. Edition,Royal
Duarte, Mauricio. 2006. Pharmaceutical Society of
Mouthwash for the Great Britain,London.
Prevention and Treatment Sunarto, H. 2009. 100 Resep
of Halitosis. World Sembuhkan Hipertensi,
Intellectual Property Obesitasdan Asam Urat.
Organization, Patent PT. Alex Media
Cooperation Treaty. Komputindo Kelompok
Fatmawaty, Aisyah, dkk, Gramedia. Jakarta
2015,Teknologi Sediaan Voigh, R 1995. Buku pelajaran
Farmasi, Deepublish, teknologi farmasi.
Yogyakarta. Yogyakarta: Gadja Mada
Gunawan D, Sri Mulyani. 2004. University Press
Ilmu Obat Alam Jilid I. Wardani, I. A. M. K., 2012.
Jakarta Perbandingan Efek
Hariana. 2008. Tumbuhan Obat Antibakteri Berkumur
dan Khasiatnya Seri 2. Seduhan Daun Sirih (piper
Penerbit Swadaya. betle L.) dan seduhan the
Jakarta. 135-136 hitaam (Camellia sinensis
L.) Terhadap Jumlah
Coloni S. mutans Pada
Saliva. UK Maranatha.
Bandung
Widyati, Nur. 2014. Factor Usia
yang Berhubungan
Dengan Karies Gigi pada
anak Usia 4-6 Tahun.
Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas
Airlangga : Surabaya

Anda mungkin juga menyukai