PENDAHULUAN
Sistem urine adalah suatu sistem saluran dalam tubuh manusia, meliputi
ginjal dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari
zat-zat yang tidak diperlukan. Sebanyak 1 cc urine dihasilkan oleh kedua ginjal
kiri dan kanan setiap menitnya dan dalam 2 jam dihasilkan sekitar 120 cc urine
yang akan mengisi kandung kemih. Saat kandung kemih sudah terisi urine
sebanyak itu mulai terjadi rangsangan pada kandung kemih sehingga yang
tetapi biasanya masih bisa ditahan jika volumenya masih berkisar dibawah 150
cc.
terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain
yang mempengaruhi daya larut substansi. BSK pada laki-laki 3-4 kali lebih
banyak daripada wanita. Hal ini mungkin karena kadar kalsium air kemih
sebagai bahan utama pembentuk batu pada wanita lebih rendah daripada
lakilaki dan kadar sitrat air kemih sebagai bahan penghambat terjadinya batu
Kejadian batu saluran kemih lebih banyak terjadi pada orang yang banyak
menahan buang air kemih. Duduk lama saat bekerja akan menyebabkan daerah
20
infeksi saluran kemih, serta terlalu banyak duduk akan mengakibatkan kalsium
batu saluran kemih karena adanya kristal dalam saluran kemih. Kebiaaan
menahan buang air kemih akan menimbulkan stasis air kemih yang kemudian
Maka dilakukan praktikum kali ini untuk mengetahui apa saja yang terdapat
dalam sedimen urine untuk mengetahui suatu penyakit pada pasien terutama
Untuk mengidentifikasi apa saja yang terdapat dalam sedimen urine dan
sedimen urine.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Urin atau dengan kata lain adalah air seni merupakan zat yang dikeluarkan
oleh tubuh kita setiap harinya secara alami (tanpa menggunakan alat bantu,
seperti jika kita ingin mengeluarkan darah, kita harus membutuhkan jarum).
Zat merupakan salah satu pembuangan dari tubuh kita. Sebelum dibuang oleh
tubuh, urin telah melalui proses metabolisme didalam tubuh kita. Karena itu
saluran kemih, tetapi kita dapat mengetahui fungsi pelbagai organ dalam
urine seseorang untuk menunjang diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal,
(hipertensi), dan evaluasi terhadap status kesehatan umum ( medical check up)
1. Ginjal
cekungannya menghadap kemedial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu
20
tempat struktur-struktur pembuluh darah, system limfatik, system saraf
dan ADH (anti diuretik hormone) dalam mengatur jumlah cairan tubuh,
2. Ureter
mengalirkan urin dari pielum ginjal kedalam buli-buli. Pada orang dewasa
Jika karena sesuatu sebeb terjadi sumbatan pada aliran urine, terjadi
dirasakan sebagai nyeri kolik yang dating secara berkala, sesuai dengan
terdapat beberapa tempat yang ukuran diameter relatif lebih sempt dari
pada ditempat lain, sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari
20
ginjal sering kali tersangkut ditempat itu. Tempat-tempat itu antara lain
adalah (1) pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi-
ureter junction, (2) tempat ureter menyilang arteri iliaka dirongga pelvis,
dan (3) pada saat ureter masuk ke buli-buli. Ureter masuk ke buli-buli
keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli-buli ke
3. Kantung Kemih
terdapat di dalam tubuh manusia. Selain ginjal, organ lain yang termasuk
juga ke dalam sistem ini adalah saluran ureter yang mengalirkan urine dari
perubahan. Jaringan elastis pada kandung kemih menjadi lebih kaku, otot-
terisi urine pun berkurang. Kandung kemih menjadi tidak bisa menahan
4. Uretra
buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian
20
yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, organ ini berfungsi
uretra eksterma yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior.
Sfingar uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem
simpatik sehingga pada saat buli-buli penuh, sfinger ini terbuka. Sfinger
uretra eksterma terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh sistem somatic
kencing sfinger ini terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing.
1. Urin Sewaktu
yaitu urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan dengan
khusus. Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin
2. Urin pagi
dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari
urin yang dikeluarkan siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan sedimen,
berat jenis, protein, dan baik juga untuk tes kehamilan berdasarkan adanya
3. Urin Postprandial
20
makan. Urin pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaringan terhadap
glukosuria.
4. Urin 24 jam
metabolik dalam tubuh. Hanya jika urun itu dikumpulkan selama waktu
atau lebih yang dapat ditup dengan baik. Botol itu harus bersih dan
dikeluarkan kemudian, termasuk juga urin jam 7 pagi esok harinya, harus
lesi lainnya yang mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urin
sedimen dan agar sedimen mudah terlihat jelas oleh mata. Penderita harus
20
berkemih langsung kedalam gelas-gelas itu, tanpa menghentikan aliran
urinnya:
keluar. Urin ini terutama berisi sel-sel dari pars anterior dan pars
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau
obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urine sebagai zat
yang "kotor", Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urine tersebut berasal dari
ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinenya pun akan
mengandung bakteri. Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urine sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang
dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urine itu
merupakan zat yang steril. Urine dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang
20
yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine yang bening seperti
air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning pekat atau
a. Eritrosit
Eritrosit dalam air seni dapat berasal dari bagian manapun dari saluran
trauma ginjal, batu saluran kemih, infeksi, inflamasi, infark ginjal, nekrosis
tubular akut, infeksi saluran kemih atas dan bawah, nefrotoksin, dll.
b. Eritrosit dismorfik
20
Eritrosit dalam air seni dapat berasal dari bagian manapun dari saluran
c. Leukosit
saluran kemih.
dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari saluran urogenital,
misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau meatus uretra eksterna pada
laki-laki.
20
d. Sel epitel skuamosa
saluran kemih.
dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari saluran urogenital,
misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau meatus uretra eksterna pada
laki-laki.
Tampak sebaran sel darah merah dan bentuk bacillary. Dua leukosit juga
20
f. Sel Epitel Tubulus
Memiliki bentuk bulat atau oval, lebih besar dari leukosit, mengandung
inti bulat atau oval besar, bergranula dan biasanya terbawa ke urine dalam
jumlah kecil.
g. Sel Transisi (panah) dan Sel Darah Putih serta Sel Darah Merah.
h. Silinder Hialin
20
ujung-ujungnya membulat.
i. Silinder lekosit
Silinder lekosit atau silinder nanah, terjadi ketika leukosit masuk dalam
j. Silinder eritrosit
20
Silinder lilin adalah silinder tua hasil silinder granular yang mengalami
l. Silinder granular
m. Ragi
Ragi sulit dibedakan dari sel darah merah dan kristal amorf,
20
n. Trichomonas vaginalis
dengan cepat dengan melihat adanya flagella dan pergerakannya yang tidak
menentu.
20
2.5 Interpretasi Hasil
Keterangan :
1. Toluena
Pengawet ini banyak dipakai karena hampir mendekati sifat pengawet all
2. Thymol
jumlah thymol terlalu banyak ada kemungkinan terjadi hasil positif palsu
asetat.
3. Folmal dehida
20
mungkin mengadakan reduksi untuk tes benedict dan mengganggu
diberikan hingga Ph urin lebih rendah dari 4,5. Reaksi asam mencegah
kalsium fosfat.
5. Natrium Karbonat
20
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 PraAnalitik
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum kali ini ialah tabung
reaksi, rak tabung, object glass, deck glass, mikroskop dan centrifuge.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum antara lain ialah
3.3 Analitik
5. Lalu dipipet ke atas objek glass dan ditutup dengan menggunakan deck
glass.
20
BAB IV
4.1 Hasil
sebagai berikut :
Eritrosit 0-3/LPB
Leukosit 1-5/LPB
Kristal kalsium
Ada (+)
oksalat
20
Epitel Banyak sekali (+++)
Silinder
0-1/LPK
granula
4.2 Pembahasan
adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.
Eritrosit atau leukosit didalam sedimen urine mungkin terdapat dalam urine
wanita yang haid atau berasal dari saluran kernih. Dalam keadaan normal tidak
dijumpai eritrosit dalam sedimen urine, sedangkan Leukosit hanya terdapat 0-5
per-LPK dan pada wanita dapat pula karena kontaminasi dari genitalia. Adanya
20
perdarahan dalam saluran kemih, seperti infark ginjal, nephrolithiasis, infeksi
dengan diagnosa positif adalah abnormal. Keadaan ini sering dijumpai pada
infeksi saluran kemih atau kontaminasi dengan sekret vagina pada penderita
dengan fluor albus Epitel merupakan unsur sedimen organik yang dalam
jumlah epitel ini dapat meningkat, seperti pada infeksi, radang dan batu dalam
didapatkan oval fat bodies. Ini merupakan epitel tubuli ginjal yang telah
mengalami degenerasi lemak, dapat dilihat dengan memakai zat warna Sudan
Dalam keadaan normal kristal dalam lapang pandang didapati 0-1 per-
LPL. Pada hasil pemeriksaan didapati hasil adalah (+) positif 1 dengan jumlah
kristal berkisar antara 1-5 per-LPL. Dan khusus untuk kristal Ca-oxallate +
masih dinyatakan normal, (++) dan (+++) sudah dinyatakan abnormal. Kristal
dalam urine tidak ada hubungan langsung dengan batu didalam saluran kemih.
Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan
kristal yang sering ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti, karena
20
didapatkan kristal lain yang berasal dari obat-obatan atau kristal-kristal lain
seperti kristal tirosin, kristal leucin. Sama halnya dengan kristal, slinder dalam
ringannya penyakit ginjal. Banyak peneliti setuju bahwa dalam keadaan normal
silinder seluler seperti silinder lekosit, silinder eritrosit, silinder epitel dan
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam sedimen urine ialah sel eritrosit, sel epitel, sel ofat bodies, kristal
kalsium oksalat, kristal fosfat, kristal asam urat, silinder hyalin, silinder
5.2 Saran
sedimen dalam urine dan pada saat melakukan pemeriksaan sedimen urine
harus lebih teliti agar pembacaan bisa dilihat dengan baik dan jelas.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Setiawaty, Mudiharso. 2016. Praktikum Kimia Klinik Jilid 1. Jakarta: EGC
Gandadosoebrata, R. 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Ismawati. 2014. Unsur-unsur Sedimen Urine. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
Kalimantan Selatan.
Jambia, A., dkk. 2016. Klinik Rutin. Kementrian Kesehatan RI Politeknik
Kesehatan Kendari.
20
LAMPIRAN
Natrium urat
20
Kristal hippuric acid
Eritrosit
Leucine
20