Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit yang terjadi pada manusia dapat disebabkan oleh berbagai faktor,

antara lain lemahnya sistem imun, faktor genetik, pola makan dan asupan gizi

yang tidak sehat. Pengobatan penyakit dapat dlakukan secara medis dan

tradisional. Pengobatan secara medis kerap digunakan bahan-bahan kimia yang

bukannya memberikan kesembuhan, akan tetapi menambah penyakit baru karena

berbahan dasar kimia, seperti Amoxicilin, Kloramfenikol, Azithromycin.

Sedangkan pengobatan secara tradisional menggunakan bahan dasar alami.

Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder dan keberadaannya pada

daun tanaman dipengaruhi oleh proses fotosintesis sehingga daun muda belum

terlalu banyak mengandung flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa bahan alam

dari golongan fenolik.

Dalam uji fitokimia dapat dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap

senyawa aktif metabolisme sekunder tersebut, sehingga potensi relatif dari

masing-masing tanaman dapat diukur. Fitokimia merupakan senyawa yang begitu

bermanfaat bagi antioksidan. Beberapa studi pada manusia dan hewan

membuktikan zat-zat kombinasi fitokimia ini didalam tubuh memiliki fungsi

tertentu yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi itu antara lain meneghasilkan

enzim-enzim sebagai penagkal racun, merangsang sistem pertahanan tubuh,


mencegah penggumpalan keping-keping darah, menghambat sintesa kolestrol

dihati, meningkatkan metabolisme hormon dan menimbulkan efek anti bakteri.

Percobaan dilakuan dengan menggunakan metode uji fitokimia. Dengan

sampel yang digunakaan adalan daun sirsak. Berikutnya pada percobaan uji

fitokimia dengan menggunakan sampel daun sirsak dilakukan untuk menguji

kandungan yang tardapat pada sampel daun sirsak yaitu dengan menguji :

1. Tannin

a) Uji Ferric Chloride: Menambahkan beberapa tetes 5% besi klorida solusi

untuk 2 ml larutan uji. Pembentukan warna biru menunjukkan adanya

tanin terhidrolisa.

b) Gelatin Test: Ditambahkan lima tetes gelatin 1% mengandung 10%

natrium klorida ke 1 ml larutan uji. Pembentukan putih presipitat

dikonfirmasi tes.

2. II. Alkaloid

Sekitar 50 mg ekstrak dilarutkan dalam 5 ml suling air. Selanjutnya

asam klorida 2M ditambahkan sampai asam reaksi terjadi dan disaring.

Filtrat diuji untuk Kehadiran alkaloid seperti yang dijelaskan di bawah ini

a) Dragendorff: Untuk 2 ml filtrat ditambahkan 1 ml Reagen Dragendorff

di sepanjang sisi tabung uji. Formasi dari endapan coklat kemerahan

oranye atau oranye menunjukkan tes sebagai positif.

b) Mayer: Untuk 1 ml larutan uji atau filtrat ditambahkan setetes atau dua

pereaksi Mayer di sepanjang sisi tabung uji. Sebuah putih atau endapan

krim menegaskan tes sebagai positif.


c) Hager: Untuk 1 ml larutan uji atau filtrat, satu atau dua tetes Reagen

Hager ditambahkan. Pembentukan endapan kuningmenunjukkan tes

sebagai positif.

d) Uji Wagner: Dua tetes reagen Wagner ditambahkan ke 1ml dari solusi

tes di sepanjang sisi tabung uji. Formasi endapan kuning atau coklat

menegaskan tes sebagai positif untuk alkaloid.

1.2 Tujuan Percobaan

Suatu pendekatan untuk mengetahui golongan kelompok senyawa (alkoloid,

triterpenoid, steroid, saponin, flavonoid, tannin, polifenol dan kuinon) yang

terkandung pada bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, ranting, daun, biji dan

buah).

1.3 Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini berdasarkan komposisi kandungan

tumbuhan yang akan dianalisis. Analisis ini bersifat kualitatif sehingga data yang

dihasilkan adalah data kualitatif. Oleh karena itu dengan metode fitokimia dapat

diketahui secara kualitatif kandungan kimia, dalam jenis tumbuhan.

1.4 Manfaat Percobaan

Mahasiswa dapat mengetahui golongan kelompok senyawa dalam tumbuhan

daun pecah beling dan kandungan-kandungan yang terkandung didalamnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Fitokimia

Uji fitokimia untuk tanaman obat sangat diperlukan, biasanya uji fitokimia

digunakan untuk merujuk pada senyawa metabolit sekunder yang ditemukan pada

tumbuhan yang tidak digunakan atau dibutuhkan pada fungsi normal tubuh.

Namun memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peranan

aktif bagi pencegahan penyakit (Rohyani, 2015).

Phytochemicals are the chemicals that present naturally in plants. Now- a-

days these phytochemicals become more popular due to their countless medicinal

uses. Phytochemicals play a vital role against number of diseases such as asthma,

arthritis, cancer etc. unlike pharmaceutical chemicals these phytochemicals do

not have any side effects. Since the phytochemicals cure diseases without causing

any harm to human beings these can also be considered as “man-friendly

medicines”. This paper mainly deals with collection, extraction, qualitative and

quantitative analysis of phytochemicals.


Fitokimia adalah bahan kimia yang hadir secara alami pada tumbuhan.

Sekarang ini fitokimia menjadi lebih populer karena penggunaan obat yang tak

terhitung jumlahnya. fitokimia bermain peran penting melawan sejumlah penyakit

seperti asma, radang sendi, kanker, dll. tidak seperti farmasi zat kimia

phytochemical ini tidak memiliki efek samping. Karena obat fitokimia penyakit

tanpa menyebabkan kerusakan pada manusia ini juga dapat dianggap sebagai

"manusia-obat-obatan ramah ”. Makalah ini terutama berkaitan dengan

pengumpulan, ekstraksi, kualitatif dan analisis kuantitatif phytochemical (Banu

dan Catrine, 2015).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Kimia Organik II Percobaan V dengan judul “Uji Fitokimia”

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 09 April 2018, pukul 13.00 WITA sampai

selesai. Bertempat di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Penndidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2 Alat dan bahan yang digunakan

Alat yang digunakan yaitu satu set tabung reaksi, gelas kimia, corong pisah,

corong kaca, batang pengaduk, labu alas bulat, pemanas, pipet ukur, filer.

Sedangkan bahan yang digunakan yaitu n-heksana, air, etil asetat, metanol, etanol,

asam sulfat, asam klorida, asam asetat, kloroform, eter, amoniak 10% dan

pereaksi untuk uji fitokimia ( mayer, dragendorf, lebermann-burchard) HNO3 ,

HgCl 2, KI, Bi(NO)3, logam magnesium, larutan FeCl3, glatin 10%.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Uji alkaloid


Diambil sampel segar yang telah diekstraksi dan disaring. Filtratnya

dimasukan kedalam corong pisah dan ditambahkan 10 mL asam sulfat 2N,

dikocok kuat-kuat kemudian didiamkan sampai terbentuk dua lapisan. Diambil

lapisan asam sulfatnya dan dibagi kedalam dua tabung reaksi. Kemudian didalam

masing-masing tabung di tambahkan pereaksi meyer dan pereaksi dragendorf.

Apabila positif alkoloid maka pada mayer ada endapan putih dan pada dragendorf

ada endapan coklat kemerahan.

3.3.2 Uji Steroid, Triterpenoid, dan saponin

Diambil sampel segar yang telah diekstraksi dan disaring. Ekstrak kemudian

diuji lagi dengan pereaksi Libermann-burchard, warna biru/hijau menunjukan

adanya steroid dan warna ungu/merah menunjukan adanya triterpenoid.kemudian

residu yang tidak larut ditambahkan dengan air dan dikocok kuat-kuat.adanya

busa yang stabil selama 30 menit menandakan adanya saponin.

3.3.3 Uji Flavonoid

Diambil sampel segar yang telah diekstraksi dan disaring. Filtratnya

disaring kemudian diuapkan dengan n-heksana. Residu diekstraksi dengan 10 mL

ethanol 80% dan dutambahkan 0,5 g logam magnesium. Kemudian dibagi dalam

dua tabung, dimana tabung pertama ditambahkan asam klorida pekat 0,5 mL (2-3

tets). Warna merah muda atau ungu menunjukan adanya flavonoid. Dan pada

tabung kedua digunakan sebagai kontrol.

3.3.4 Uji Tannin dan Polifenol

Diambil sampel segar yang telah diekstraksi dan disaring. Dipindahkan

dalam gelas kimia dan didihkan, di saring dan dibagi menjadi dua bagian. Larutan
pertama diteteskan dengan larutan FeCl3 (2-3 tetes), bila timbul warna biru hingga

hitam positif tannin/polifenol. Bagian kedua diteteskan (2-3 tetes) larutan gelatin

10%, bila timbul endapan putih positif adanya tannin.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Uji Alkoloid


Tabel 4.1. Data Hasil Pengamatan Uji Alkoloid
No Perlakuan Pengamatan
1. Dimasukkan ekstrat kedalam Larutan berwarna hijau pekat
corong pisah
2. Dimasukkan 5 mL asam sulfat 2 Larutan terbagi menjadi dua lapisan.
N, kemudian corong ditutup dan Lapisan atas berwarna hijau pekat
diguncang selama beberapa menit dan lapisan bawah berwarna bening
lalu larutan tersebut didiamkan
selama 15 menit untuk mencapai
kesetimbangan
3. Diambil lapisan bawah dan Larutan berwarna bening
dimasukkan kedalam 2 Tabung
reaksi
4. Tabung pertama ditambahkan Berwarna coklat dan terdapat
pereaksi meyer endapan putih (+ alkaloid)
5. Tabung kedua ditambahkan peaksi Berwarna coklat (- alkaloid)
Dragendorf

4.1.2 Uji Steroid, Triterpenoid dan Saponin


Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Uji Steroid, Triterpenoid dan Saponin
No. Perlakuan Pengamatan
1. Dimasukkan ekstrat kedalam 2 Berwarna hijau tua
tabung reaksi
2. Ditambahkan pereaksi Tabung pertama berwarna biru
Liebermann-Buchard kedalam ketuan (+ steroid)
masing-masing tabung Tabung kedua berwarna hijau (-
triterpenoid)
3. Dimasukkan ekstrat kedalam Menghasilkan endapan
tabung reaksi dan ditambahkan
eter
4. Hasil endapan dipisahkan dari Endapan larut (-saponin)
larutan kemudian ditambahkan air
dan dikocok kuat-kuat

4.1.3 Uji Flavonoid


Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Uji Flavonoid
No. Perlakuan Pengamatan
1. Filtrat dimasukkan kedalam cawan Larutan berwarna hijau dan hamper
dan dipanaskan kering
2. Filtrat yang telah dipanaskan Berwarna hijau dan menghasilkan
kemudian ditambahkan n-Heksana endapan
3. Hasil endapan ditambahkan etanol Endapan larut dan berwarna
80% kemerahan
4. Ditambahkan logam magnesium Larutan berwarna merah bata
dan dimasukkan kedalam 2 tabung
reaksi
5. Tabung pertama ditambahkan Larutan berwarna merah pudar
larutan asam klorida pekat
Dan tabung kedua sebagai
pembanding

4.1.4 Uji Tannin dan Polifenol


Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan Uji Tannin dan Polifenol
No. Perlakuan pengamatan
1. Ekstrat dimasukkan kedalam 2 Hijau
tabung reaksi
2. Tabung pertama ditambahkan Berwarna kehitaman
dengan larutan besi(III) klorida
3. Tabung kedua ditambahkan 10%
gelatin

4.2 Reaksi Kimia

 Pereaksi meyer (Kalium tetravodo merkorat)

4KI + HgCl2 → K2HgI4

 Pereaksi dragendorf (Kalium tetraiodo bismutat (II))

4KI + Bi(NO3)3 HNO3 → KBI4 + 3KN


4.3 Pembahasan

Menurut Robinson (1991) alasan lain melakukan fitokimia adalah untuk

menentukan ciri senyawa aktif penyebab efek racun atau efek yang bermanfaat,

yang ditunjukan oleh ekstrak tumbuhan kasar bila diuji dengan sistem biologis.

Pemanfaatan prosedur fitokimia telah mempunyai peranan yang mapan dalam

semua cabang ilmu tumbuhan. Meskipun cara ini penting dalam semua telaah

kimia dan biokimia juga telah dimanfaatkan dalam kajian biologis.

Percobaan yang dilakukan yaitu percobaan uji fitokimia. Pada percobaan

ada berbagai uji coba yang dilakukan pada uji coba pertama dilakukan uji

alkaloid, dimana alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat

basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen)

dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis,

dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan

hewan. Pada percobaan ini dilakuakan untuk mengetahui apakah dalam sampel

daun sirsak atau annona muricata positif mengandung alkaloid yang diuji dengan

menggunakan pereaksi meyer dan dragendrorf, yang ditandai dengan terjadinya

perubahan warna jika ditambah dengan pereaksi meyer maka akan terdapat

endapan putih dan jika ditambah dengan pereaksi dragendorf maka akan terdapat

endapan coklat kemerahan.


Uji steroid, uji triterpenoid dan uji saponin. Saponin adalah jenis glikosida

yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Semua kerangka steroid mempunyai

kerangka steran, yaitu siklopentano-fenantrena yang terhidrogenasi penuh.

Biasanya cincin rangka ini diberi nama A, B, C dan D. Penomoran atom

karbonnya mempunyai konformasi kursi pada steroid yang berada di alam. Pada

percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam daun

sirsak. Pada percobaan ini untuk mengetahui apakan dalam daun sirsak positif

steroid, triterpenoid, dan saponin, dilakukan dengan , menggunakan pereaksi

Liebermann-Burchad yang mana jika terjadi perubahan warna biru/hijau maka

positif steroid, dan jika berwarna ungu/merah maka positif triterpenoid.sedangkan

untuk menetukan apakah daun sirsak mengandung saponin dilakukan dengan

menyaring residu yang di tambah dengan air lalu dikocok, dimana pada proses ini

apabila terdapat busa yang stabil berarti menandakan adanya saponin.

Uji flavonoid dimana Secara kimia, flavonoid mengandung cincin aromatic

yang tersusun dari 15 atom karbon dengan inti dasar tersusun dalam konjugasi

C6-C3-C6 (dua inti aromatik terhubung dengan 3 atom karbon). Banyaknya

senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkosilasi

atau glikosilasi dari struktur tersebut. Dimana pada uji ini ditandai dengan

perubahan warna merah muda/ungu yang menunjukan adanya flavonoid.

Selanjutnya pada uji tannin dan polifenol yang dimana pada uji ini tidak

menggunakan indicator sebagai penunjuk adanya tannin atau polifenol. Pada uji

ini dilakukan dengan melarutkan fecl3 kedalam larutan annona muricata dan apa

bila terjadi atau timbul warna biru atau hitam maka positif tannin/polifenol.
Semua percobaan ini dilakuan untuk menguji kandungan apa saja yang terdapat

dalam daun sirsak.selain itu pada percobaan inni juga kita dapat mengetahui

golongan kelompok senyawa yang terkandung pada bagian kelompok senyawa.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam uji fitokimia dapat dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap

senyawa aktif metabolisme sekunder tersebut, sehingga potensi relatif dari

masing-masing tanaman dapat diukur. Dimana pada percobaan fitokimia

menggunakan daun sirsak (annona muricata) sebagai bahan alam yang akan di uji

kandungan yang terkandung didalamnya dengan menggunakan pereaksi mayer,

dragendorf, dan Lieberman-burchard.

5.2 Saran

Sebaiknya bahan yang akan digunakan dalam percobaan uji fitokimia di

lengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Patel S, Patel J. K,. 2016. A review on a miracle fruits of Annona muricata.


JOURNAL OF PHARMACOGNOSY AND PHYTOCHEMISTRY. india.
5(1).

Banu, Sahira,k. 2015. General Techniques Involved in Phytochemical Analysis.


International Journal of Advanced Research in Chemical Science
(IJARCS). vol.2. no.4.

Roopalatha.U.C,. Mala , vijay .2013. Phytochemical analysis of successive


reextracts of the leaves of moringa Oleifera lam. International Journal
of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.karnataka india. vol.5. no.3.

Moghadamtousi S.Z, Fadaeinasab M, Nikzad S, Mohan G, Ali M.H, Kadir A.H.


2015. Annona muricata (Annonaceae): A Review of Its Traditional
Uses, Isolated Acetogenins and Biological Activities. International
Journal of Molecular Sciences.University Of Malaya. Vol 16.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Protein Dan Asam Amino
    Laporan Protein Dan Asam Amino
    Dokumen18 halaman
    Laporan Protein Dan Asam Amino
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Desain Penelitian Adisi Standar
    Desain Penelitian Adisi Standar
    Dokumen6 halaman
    Desain Penelitian Adisi Standar
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Tugas Elusidasi Struktur Senyawa Organik
    Tugas Elusidasi Struktur Senyawa Organik
    Dokumen2 halaman
    Tugas Elusidasi Struktur Senyawa Organik
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Desain Penelitian Adisi Standar
    Desain Penelitian Adisi Standar
    Dokumen6 halaman
    Desain Penelitian Adisi Standar
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Biokimia Karbohidrat
    Biokimia Karbohidrat
    Dokumen20 halaman
    Biokimia Karbohidrat
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Kromium
    Kromium
    Dokumen13 halaman
    Kromium
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Gugus Fungsi
    Gugus Fungsi
    Dokumen16 halaman
    Gugus Fungsi
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Percobaan III
    Percobaan III
    Dokumen19 halaman
    Percobaan III
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Percobaan I
    Percobaan I
    Dokumen19 halaman
    Percobaan I
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Laporan Ddpa KLT
    Laporan Ddpa KLT
    Dokumen15 halaman
    Laporan Ddpa KLT
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Percobaan II
    Percobaan II
    Dokumen33 halaman
    Percobaan II
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Biokimia Karbohidrat
    Biokimia Karbohidrat
    Dokumen20 halaman
    Biokimia Karbohidrat
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • KROMATOGRAFI
    KROMATOGRAFI
    Dokumen21 halaman
    KROMATOGRAFI
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Antioksidan
    Analisis Data Antioksidan
    Dokumen6 halaman
    Analisis Data Antioksidan
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Prosedur
    Lampiran Prosedur
    Dokumen2 halaman
    Lampiran Prosedur
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Biokimia I
    Biokimia I
    Dokumen21 halaman
    Biokimia I
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Biokimia
    Laporan Praktikum Biokimia
    Dokumen25 halaman
    Laporan Praktikum Biokimia
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Lipid
    Bab 2 Lipid
    Dokumen6 halaman
    Bab 2 Lipid
    TUTI AMALIA IRIANTI A1L116057
    Belum ada peringkat