RSUD “BAYU ASIH” Jl.Veteran No.39 ( (0264) 200100-202215 Fax (0264) 202215 P U R W A K A R T A 41115
INDIKATOR PMKP AREA KLINIK
1. ASESMEN PASIEN JUDUL Persentase kelengkapan assesmen awal keperawatan 1x 24 jam
TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses &
outcome TUJUAN Tergambarnya kelengkapan asesmen awal keperawatan 1x24 jam DEFINISI Asesmen awal keperawatan adalah pengkajian yang harus dilakukan perawat OPERASIONAL dalam waktu 1x24 jam sejak pasien dirawat inap. Pengkajian meliputi identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan fisik, status psikologis, status mental, sosial, status spiritual, skrining gizi, risiko cedera jatuh, status fungsional, skala nyeri, riwayat alergi, dan kebutuhan edukasi. ALASAN DAN Pengkajian awal keperawatan 1x24 jam yang dilakukan secara lengkap dan tepat IMPLIKASI sangat membantu menilai kondisi pasien secara keseluruhan FORMULA Jumlah kumulatif item pengkajian keperawatan yang dilakukan dalam 1x24 jam : jumlah kumulatif seluruh item pengkajian keperawatan yang seharusnya dilakukan terhadap pasien dalam waktu 1x24 jam x 100% = ......% NUMERATOR Jumlah item pengkajian keperawatan yang dilakukan dalam 1x24 jam DENOMINATOR jumlah kumulatif seluruh item pengkajian keperawatan yang seharusnya dilakukan terhadap pasien dalam waktu 1x24 jam TARGET 100% KRITERIA Seluruh pengkajian awal keperawatan yang dilakukan dalam 1x24 jam INKLUSI KRITERIA Pasien yang pulang paksa, dirujuk atau meninggal dalam waktu < 24 jam EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari kerja pencatatan dilakukan oleh perawat ruangan (PIC) REKAPITULASI Setiap bulan, oleh staf ruangan UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Rawat Inap PELAPORAN AREA Instalasi Rawat Inap PIC Kepala Instalasi Rawat Inap
INDIKATOR PMKP AREA KLINIK
2. PELAYANAN LABORATORIUM JUDUL Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik, pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ≤ 140 menit TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium patologi klinik DEFINISI Pemeriksaan laboratorium patologi klinik yang dimaksud adalah pelayanan OPERASIONAL pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai pasien diambil sample oleh petugas sampling sampai dengan hasil pemeriksaan yang sudah diekspertisi diterima loket pengambilan hasil yang diukur dalam satuan menit, untuk setiap pasien rawat jalan yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik pemeriksaan darah lengkap ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan IGD, dengan standar waktu ≤140 menit. ALASAN DAN Janji hasil pelayanan laboratorium khususnya patologi klinik merupakan IMPLIASI gambaran menejemen peningkatan kualitas di unit laboratorium. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosis yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. FORMULA Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik untuk seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik (menit) : Jumlah seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik (orang) = Rata-rata menit/orang NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik untuk seluruh pasien rawat jalan dan IGD yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang diperiksakan laboratorium darah lengkap setiap bulan TARGET 100% (≤ 140 menit) KRITERIA Pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik INKLUSI KRITERIA Pasien yang diperiksakan laboratorium selain darah lengkap dan kimia klinik EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari kerja dengan total sampling dicatat oleh staf Unit Laboratorium setiap ada pasien yang diperiksa darah lengkap dan kimia klinik REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Staf Unit Laboratorium UNIT ANALISA & Setiap bulan, Kepala Unit Laboratorium PELAPORAN AREA Unit Laboratorium PIC Kepala Unit Laboratorium
INDIKATOR PMKP AREA KLINIK
3. PELAYANAN RADIOLOGI JUDUL Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto untuk pasien rawat jalan ≤ 180 menit TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi DEFINISI Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien OPERASIONAL difoto sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertise yang diukur dengan satuan jam. Pelayanan thorax foto yang akan dipantau adalah khusus ditujukan bagi pasien rawat jalan dengan waktu target ≤ 180 menit. Thorax foto merupakan pemeriksaan radiologi konvensional dengan melaksanakan pemeriksaan foto rontgen pada bagian dada pasien. ALASAN DAN Janji hasil pelayanan radiologi khususnya thorax foto merupakan gambaran IMPLIASI menejemen peningkatan kualitas di unit radiologi. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosa yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. FORMULA Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤180 menit (orang) : Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap bulan (orang) x 100 % = ____% NUMERATOR Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤180 menit DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap bulan TARGET 100% (≤ 180 menit) KRITERIA Pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto INKLUSI KRITERIA Pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi selain thorax foto EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari kerja, dengan total sampling setiap ada pasien rawat jalan yang dilaksanakan thorax foto, oleh Staf Unit Radiologi REKAPITULASI Setiap bulan, Staf Unit Radiologi UNIT ANALISA & Setiap bulan, Kepala Unit Radiologi PELAPORAN AREA Unit Radiologi (Pasien Rawat Jalan) PIC Kepala Unit Radiologi
INDIKATOR PMKP AREA KLINIK
4. PROSEDUR-PROSEDUR BEDAH JUDUL Kesesuaian Diagnosis Medik Pre dan Post Operasi TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome TUJUAN Mengetahui ketepatan penegakan diagnosa pre operasi oleh dokter ahli bedah dengan harapan menghindari kesalahan diagnosis DEFINISI Kesesuaian Diagnosis Medik Pre dan Post Operasi adalah keselarasan antara OPERASIONAL diagnosa yang ditegakkan sebelum dan setelah tindakan operasi yang diukur dengan jumlah pasien. Kesesuaian ini tidak termasuk diagnose banding, dengan memfokuskan pada pasien operasi dan tidak menggunakan pasien dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk diagnostik. ALASAN DAN Ketidakselarasan diagnosa sebelum dan setelah tindakan operasi mengindikasikan IMPLIKASI kesalahan diagnosis dan kesalahan prosedur operasi. FORMULA Jumlah pasien dengan tindakan operasi yang diagnosa pre-op sesuai dengan diagnosa post-op dalam 1 bulan : Jumlah seluruh pasien dengan tindakan operasi pada periode yang sama x 100% = ___% NUMERATOR Jumlah pasien dengan tindakan operasi yang diagnosa pre-op sesuai dengan diagnosa post-op dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien dengan tindakan operasi pada periode yang sama TARGET 100% KRITERIA Seluruh pasien dengan tindakan operasi INKLUSI KRITERIA 1. Pasien dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk diagnostic EKSKLUSI 2. Pasien batal atau tunda tindakan operasi 3. Pasien dengan tindakan operasi emergency PENCATATAN Setiap hari kerja, oleh Staf Kamar Bedah REKAPITULASI Setiap bulan, oleh staf Kamar Bedah UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Kamar Bedah PELAPORAN AREA Kamar Bedah PIC Kepala Kamar Bedah INDIKATOR PMKP AREA KLINIK 5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DAN PENGOBATAN LAINNYA SERTA PELAYANAN FARMASI JUDUL Penulisan Resep Obat Sesuai Formularium oleh Dokter TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome TUJUAN Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien DEFINISI Penulisan Resep Obat yang Sesuai Formularium oleh Dokter adalah jumlah item OPERASIONAL (bukan jumlah pcs) nama/jenis obat yang ditulis dalam resep obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit. Fomularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit yang telah ditetapkan jumlah item nama/jenis obat ALASAN DAN Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah suatu daftar obat baku beserta IMPLIKASI peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam pemakaian obat di suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi obat yang sah dan kebutuhan pasien di rumah sakit. FORMULA Jumlah item obat yang sesuai daftar formularium yang diorder dalam resep setiap pasien dalam 1 bulan (buah) : Jumlah seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien pada periode yang sama x 100% = ___% NUMERATOR Jumlah item obat yang sesuai daftar formularium yang diorder dalam resep setiap pasien dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien pada periode yang sama TARGET ≥80% KRITERIA Seluruh item obat yang diorder dalam resep setiap pasien INKLUSI KRITERIA Resep obat yang ditunda EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari kerja, dengan purposive sampling setiap order obat harus diperiksa, oleh staf Instalasi Farmasi, item obat yang tidak sesuai maka dicatat sebagai insiden REKAPITULASI Setiap bulan, oleh staf Instalasi Farmasi UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Farmasi PELAPORAN AREA Instalasi Farmasi PIC Kepala Instalasi Farmasi INDIKATOR PMKP AREA KLINIK 6. KESALAHAN MEDIKASI DAN KNC JUDUL Kesalahan dispensing obat oleh farmasi TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome TUJUAN Tergambarnya insiden keselamatan pasien Kejadian Nyaris Cedera (KNC) kesalahan dispensing obat oleh farmasi, sehingga tidak menimbulkan cedera kepada pasien yang harus teridentifikasi sebelum obat diberikan kepada pasien. DEFINISI Kesalahan dispensing obat meliputi: salah dalam memberikan jenis obat, salah OPERASIONAL dalam memberikan dosis, salah orang, dan salah jumlah. Apabila terjadi, insiden ini harus teridentifikasi sebelum obat diberikan kepada pasien (saat distribusi ke ruangan pasien) untuk menghindari cedera kepada pasien. ALASAN DAN Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan kebijakan instalasi IMPLIKASI farmasi/sarana pelayanan kesehatan lainnya tentang keselamatan pasien yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden. FORMULA Jumlah kesalahan dispensing obat oleh farmasi dalam 1 bulan : Jumlah kumulatif obat yang diorder dalam resep setiap pasien pada periode yang sama x 100% : ___% NUMERATOR Jumlah kesalahan dispensing obat oleh farmasi dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah kumulatif obat yang diorder dalam resep setiap pasien pada periode yang sama TARGET 0% KRITERIA Seluruh obat yang diorder dalam resep setiap pasien INKLUSI KRITERIA Resep obat yang ditunda EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari, dengan purposive sampling untuk setiap insiden yang dicatat oleh Staf Instalasi Farmasi REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Staf Instalasi Farmasi UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Farmasi PELAPORAN AREA Instalasi Farmasi PIC Kepala Instalasi Farmasi INDIKATOR PMKP AREA KLINIK 7. PENGGUNAAN ANESTESI DAN SEDASI JUDUL Kejadian muntah durante anesthesi pada pasien dengan tindakan sedasi sedang dan dalam TIPE Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome INDIKATOR TUJUAN Tergambarnya angka efek samping anestesi berupa muntah durante operasi pada pasien yang menjalani operasi dengan tindakan sedasi sedang dan dalam. DEFINISI Kejadian muntah durante anestesi pada pasien dengan tindakan sedasi sedang dan OPERASIONAL dalam adalah kejadian muntah yang berkaitan dengan efek samping anestesi saat operasi, yang bukan disebabkan penyakit yang dideritanya. ALASAN DAN Mencegah terjadinya hipoksia jaringan saat perioperative. Kemampuan dokter IMPLIKASI anasthesi untuk memantau saturasi oksigen sangan diperlukan untuk memastikan jalannya operasi aman bagi pasien. FORMULA Formula : Jumlah pasien yang mengalami muntah durante operasi dalam 1 bulan (orang) : jumlah pasien yang menjalani operasi dengan tindakan sedasi sedang dan dalam dalam 1 bulan (orang) x 100 % = ___% NUMERATOR Jumlah kejadian yang mengalami muntah durante operasi pada pasien dengan tindakan sedasi sedang dan dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah pasien yang menjalani operasi dengan tindakan sedasi sedang dan dalam pada periode yang sama TARGET 0% KRITERIA Seluruh pasien operasi dengan tindakan sedasi sedang dan dalam INKLUSI KRITERIA Pasien yang memiliki risiko muntah karena penyakit yang dideritanya EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu), oleh Staf Kamar Bedah REKAPITULASI Setiap bulan oleh Staf Kamar Bedah UNIT ANALISA & Setiap bulan oleh Kepala Kamar Bedah PELAPORAN AREA Kamar Bedah PIC Kepala Kamar Bedah INDIKATOR PMKP AREA KLINIK 8. KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN CATATAN TENTANG PASIEN JUDUL Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah Selesai Pelayanan Rawat Inap TIPE Struktur √ Proses Outcome Proses & outcome INDIKATOR TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab staf medis dalam kelengkapan informasi rekam medik DEFINISI Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf OPERASIONAL medis yang meliputi : identitas pasien, anamesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut, dan resume (dinyatakan lengkap/ tidak lengkap oleh Petugas Unit Rekam Medis). Rekam medik harus disetor ke Unit Rekam Medis selambat-lambatnya 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap ALASAN DAN Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi IMPLIKASI dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan dipatuhi untuk dilaksanakan. FORMULA Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam dalam 1 bulan (orang) : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap pada periode yang sama x 100% = ___% NUMERATOR Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap pada periode yang sama TARGET ≥ 95 % KRITERIA Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap INKLUSI KRITERIA - EKSKLUSI PENCATATAN Setiap hari, dengan total sampling, oleh Staf Rekam Medis REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Staf Rekam Medis UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Rekam Medis PELAPORAN AREA Infokes dan Rekam Medik PIC Penanggung Jawab Rekam Medis INDIKATOR PMKP AREA KLINIK 9 INSIDEN RATE HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) JUDUL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN, PENGAWASAN, SERTA PELAPORAN INFEKSI TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & outcome TUJUAN Tergambarnya manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit DEFINISI Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah adalah infeksi yang terkait OPERASIONAL dengan pemberian pelayanan kesehatan di setiap institusi pelayanan kesehatan (misalnya, rumah sakit, fasilitas pusat kesehatan masyarakat, rawat jalan, dan perawatan keluarga / komunitas). HAIs didefinisikan sebagai infeksi lokal atau sistemik yang dihasilkan dari reaksi yang merugikan keberadaan agen menular atau toksin, yang muncul ≥ 48 jam masa perawatan. HAIs terdiri dari, IADP, VAP, HAP, ILO dan ISK (penjelasan masing-masing indikator terlampir) ALASAN DAN HAIs adalah penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas pasien. Personil IMPLIKASI kesehatan harus secara aktif terlibat dalam pengawasan, diagnosis, dan manajemen awal HAIs dengan tujuan mengurangi risiko komplikasi dapat dicegah (IFIC, 2011) Surveilans HAIs di negara berkembang dilakukan di 173 ICU di Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa sejak bulan Januari 2003 sampai Desember 2008 oleh Konsorsium Pengendalian Infeksi Nosokomial Internasional, menemukan ada sebanyak 155.358 pasien rawat inap dalam studi. Insiden IADP untuk kateter vena sentral (CVC) adalah 7,6 CVC-BSIs per 1.000 hari pemasangan CVC. Insiden VAP juga jauh lebih tinggi; 13,6 VAPs per1.000 hari pemakaian ventilator. Insiden ISK adalah 6,3 per 1.000 hari pemasangan kateter urine. FORMULA Jumlah pasien dengan insiden HAIs terdiri dari, IADP, VAP, HAP, ILO dan ISK dalam 1 bulan (orang) : Jumlah pasien yang berisiko mendapatkan HAIs pada periode yang sama (orang) x 100% = ___% NUMERATOR Jumlah pasien dengan insiden HAIs terdiri dari, IADP, VAP, HAP, ILO dan ISK dalam 1 bulan DENOMINATOR Jumlah pasien yang berisiko mendapatkan HAIs pada periode yang sama TARGET ≤1,5% KRITERIA Seluruh pasien yang berisiko HAIs yang masuk ke rumah sakit INKLUSI KRITERIA - EKSKLUSI PENCATATAN Teknis sampling terlampir REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Panitia PPI RS UNIT ANALISA & Setiap bulan, oleh Panitia PPI RS PELAPORAN AREA Area terlampir PIC Ketua Panitia PPI RS FORMAT Terlampir PENCATATAN