MODELING (CCM)
Dikelompokkan menjadi 3 :
1. Unit Penunjang Umum (Overhead)
2. Unit Penunjang Medik (Intermediate)
3. Unit Pelayanan Medik (Final)
Menggunakan kaidah CCM – SDCA yang berlaku Agak
berbeda dengan pengelompokan pada umumnya berdasar
SOTK RS
3 (Tiga) Kelompok Pusat Biaya
RS
Penunjang Umum
Overhead Cost
Penunjang Medik
Intermediate Cost
Pelayanan Medik
Final Cost
Kelompok Penunjang Umum (Overhead Cost Centre)
PENUNJANG UMUM
Laundr Rekam
Direksi CSSD Gizi IPSRS
y Medis
Kelompok Penunjang Medik (Intermediate Cost Centre)
PENUNJANG MEDIK
IGD
ICU/PICU/NICU
FARMASI
RADIOLOGI
LABORATORIUM
BANK DARAH
REHAB MEDIK
KAMAR JENAZAH
Kelompok Pelayanan Medik (Final Cost Centre)
PELAYANAN MEDIK
POLI POLI POLI POLI POLI UPF UPF UPF UPF UPF
DAL ANA BED OBG LAIN DAL ANA BED OBG LAIN
AM K AH YN 2 AM K AH YN 2
3. Menentukan Dasar Alokasi (Allocation Base) dan
Lokasi Distribusi
Rp 6.136.356.346,- / 14472 =
Rp 424.016
Model Pembebanan / Alokasi / Distribusi seperti diatas yang
dipergunakan oleh NCC Kemenkes dalam menyusun TARIF INA
CBGs.
Karena target penyusunan tarif Case Mix – INA CBGs adalah
tarif RJTL dan tarif RITL Yang berada pada posisi Unit
Pelayanan Medik
Karena pembebanan Unit Pelayanan Medik berasal dari
pembebanan Unit Penunjang Medik juga maka bentuknya
adalah tarif PAKET
What Next ?
Kalau sudah ketemu Clinical Cost Per Case Main Group
(CMG) Manfaatkan data hasil grouping dalam bentuk
“TXT” Sampai mendapat data Jumlah Koding RJTL dan
RITL
Lakukan Data Cleaning lalu Data Triming (Per Kode
CBGs) Sampai memperoleh CBG Cost per kode CBGs
CBG(a) Cost
“a” adalah contoh satu jenis kode CBGs
1. Hitung Cost Weight (CW) per kode CBGs CW CBG(a)
CW CBG(a) = CBG(a) Cost / Average Cost
2. Hitung CaseMix Index (CMI) per kode CBGs CMI(a)
CMI(a) = CW CBG(a) X Jumlah Kasus CBG(a) / Total Kasus di RS
3. Hitung Hospital Base Rate (HBR) HBR(a)
HBR(a) = Total Cost RS / (Jumlah Seluruh Kasus di RS X CMI(a)