Anda di halaman 1dari 17

SUBYEK MATTER, FOCUS OF INTEREST DAN BIDANG TELAAHAN

ILMU POLITIK

Disusun Oleh:

Friska Christy Hutauruk (190902023)


Yulia Ramadani (190902025)
Nadila Tri Ramadhani (190902027)
Ojak Simamora (190902029)
Mia Audina Sianturi (190902031)
Fadhillah Triayu (190902033)
Agung Gumelar (190902035)
Sa’diah Muayyadah (190902037)
Glory Nofyanti Purba (190902039)
Nurul Fadillah Nasution (190902041)
Bintang Andika Damanik (190902043)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jl. Dokter A. Sofian, Padang Bulan, Medan

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan Hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan
melimpahkan nikmat kepada kami, sehingga makalah ilmu politik ini dapat
diselasaikan dengan baik dan sesuai yang direncanakan.

Makalah ini berjudul “Subyek Matter, Focus Of Interest, dan Bidang


Telaahan Ilmu Politik.” Disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Politik,
pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada, Bapak Drs. Zakaria,
M.SP selaku Dosen Pembimbing Pengantar Ilmu Politik yang terlah memberikan
motivasi, bimbingan dan arahan serta saran-saran kepada kami sejak awal sampai
terselesaikanya makalah ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada orang
tua dan teman-teman kami yang telah memberikan masukan dan telah membantu
kami menyelesaikan makalah ini.

Kami berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah


ini, namun kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Sekiranya isi makalah
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 13 September 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1.1 Latar Belakang ..................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................

1.4 Manfaat penulisan .............................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................

2.1 Subyek Matter Ilmu Politik ...............................................................

2.1.1 Pengertian Subyek Matter ........................................................

2.1.2 Subyek Matter Ilmu Politik ......................................................

2.2 Focus Of Interest Ilmu Politik ...........................................................

2.2.1 Pengertian Focus Of Interest ....................................................

2.2.2 Focus Of Interest ......................................................................

2.3 Bidang Telaahan Ilmu Politik ...........................................................

2.3.1 Menurut Pendefinisian Ilmu Politik .........................................

2.3.2. Menurut Unesco ......................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................

3.2 Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari negara, politik,
dan pemerintahan. Ilmu politik berurusan secara luas dengan analisis sistem
politik, aplikasi teoritis dan praktis untuk politik, dan pemeriksaan perilaku politik.
Ilmu politik bukan bidang mandiri dan itu memotong banyak cabang lain seperti
sosiologi, ekonomi, sejarah, antropologi.

Subyek matter, Focus of interest dan Bidang Telaahan Ilmu Politik adalah
kajian yang terdapat dalam pembahasan ilmu politik. Sejatinya, ketiga bagian
tersebut juga terdapat pada disiplin ilmu lainnya. Namun penyebutannya saja yang
berbeda. Pada umumnya dalam disiplin ilmu lain, hal tersebut dinamakan obyek
material dan objek formal sedangkan untuk bidang telaahan tersebut merupakan
pembahasan yang lebih mendalam dalam suatu ilmu.

Pemahaman subject matter, focus of interest, serta bidang telaahan ilmu


politik yang masih jauh dari kata baik, mengakibatkan kesalahpahaman serta salah
artian didalam seluruh lapisan masyarakat, sehingga perlunya diberikan sosialisasi
serta pengenalan pengenalan terhadap konsep konsep politik dalam ruang lingkup
masyarakat khususnya ruang lingkup kampus, dengaan pembekalan materi serta
pemberian tugas kelompok. Tujuannya tak lain agar pemahaman terhadap konsep
konsep ilmu politik seperti ke 3 (tiga) materi diatas, dapat terlaksana ,serta dapat
tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Subyek Matter?

2. Apa yang dimaksud dengan Focus Of Interest?

3. Apa saja pendefinisian Ilmu Politik menurut para ahli?


4. Apa saja pembagian Bidang Telaahan Ilmu Politik menurut Unesco?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Subyek Matter.

2. Untuk mengetahui pengertian Focus Of Interest.

3. Untuk mengetahui definisi Ilmu Politik menurut para ahli.

4. Untuk mengatahui pembagian Bidang Telaahan Ilmu Politik menurut


Unesco.

1.4 Manfaat Penulisan

Mahasiswa diharapkan dapat menambah pengetahuan Ilmu Politik dengan


adanya makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Subyek Matter Ilmu Politik
2.1.1 Pengertian Subyek Matter
Pengertian subyek matter secara Etimologis yaitu , subyek berasal dari bahasa
inggris yang artinya pokok dan matter artinya masalah , berdasarkan arti tersebut
subyek matter dapat di artikan sebagai kajian pokok masalah ilmu politik
Pengertian subyek matter secara Epimologis terbagi jadi 2 yaitu :
1. Menurut Miriam: Subyek matter atau objek materi yang di sajikan untuk
mempertimbangkan dalam diskusi dan pemikiran atau belajar
2. Menurut berbagai sumber juga di bagi menjadi 2
a) Umum
Subyek matter merupakan pokok kajian umum dalam mempelajari suatu ilmu
yang mana subyek matter atau pokok kajian yang terdapat dalam ilmu politik
membahas tentang Negara
b) Bahan
Subyek matter adalah bahan bahan atau material dalam mempelajari suatu
ilmu, yang mana subyek matter atau bahan bahan dalam mempelajari ilmu
politik adalah Pemerintahan, Fakta-fakta politik, Kegiatan politik, Organisasi
masyarakat
2.1.2 Subyek Matter Ilmu Politik
Selama hampir 2.500 tahun telah ada spekulasi, studi dan argumentasi yang
berkenaan dengan negara – hakikatnya, pembenarannya, batas, fungsi, proses,
dan metode yang paling cocok untuk mempelajarinya. Dengan kebebasan
akademik dan dengan kecanggihan metode untuk pengamatan dan
pengukurannya, dan sama sekali tidak berarti karena jumlah ilmuwan politik
yang cakap makin meningkat, ilmu politik mengembangkan berbagai bidang
atau subdisiplin. Tetapi tidak semua ilmuwan politik yang cakap makin
meningkat, ilmu politik mengembangkan berbagai bidang atau subdisiplin.
Tetapi tidak semua ilmuwan politik sepakat bahwa daftar berikut ini sudah
lengkap atau tepat, dan pada gilirannya hal ini adalah ulasan yang mengunggah
studi politik menjadi “ilmiah”.
1. Filsafat politik

Karena sifatnya, filsafat politik tidak menjadi subdisiplin ilmu politik.


Pendekatan ini berkaitan dengan impilikasi normatif dari organisasi politik dan
tingkah laku cara bagaimana seharusnya negara dan masyarakat di organisir
dan bagaimana seharusnya warga negara bertingkah laku, inilah nilai dasar
manusia. Keadaan ini menunjukan bahwa apabila subdisiplin ilmu politik
lainnya mengabaikan implikasi nilai dari penelitian dan penemuan
penemuannya, mereka dapat dikatakan menyimpang dari nilai nilai
kemanusiaan dalam kehidupan politik yang merupakan kebenaran dari
keberadaan mereka. Ilmu tanpa filsafat bukanlah bertugas membantu manusia,
melainkan malahan menjadi tuannya.

2. Peradilan dan proses hukum

Undang-undang yang mengatur aktivitas perdagangan, perusahaan, atau


serikat buruh, bisa dipelajari berkenaan dengan kelompok kelompok
kepentingan yang selalu terlibat dalam pembuatan undang undang dan
peradilan yang juga mempengaruhi kepentingan mereka. Keputusan hakim
dapat digolongkan menurut kepentingan yang mempengaruhinya atau masalah
yang muncul dari suatu kasus, pada masa itu. Keputsan hakim mungkin bisa
dinilai dari berdasarkan kadar keliberalan atau kekonservatifannya ataupun
mendukung keteraturan atau anti keteraturan. Hal tersebut mungkin bisa
dijelaskan dengan menujuk latar belakang sosial dan politik si hakim sebelum
pengangkatannya di bidang pengadilan, atau hal hal tersebut mungkin bisa
digunakan untuk meramalkan keputusan yang dibuat dikemudian hari dalam
perkara serupa atau yang bertentangan. Dalam hal ini subdisiplin peradilan dan
proses hukum lebih banyak berkembang daripada study tentang konstitusi,
pembuatan undang - undang oleh badan legislatif, dan implementasinya oleh
badan eksekutif dan badan peradilan.

3. Proses eksekutif
Simbol yang paling nampak dari suatu negara ialah kepala eksekutifnya.
Bagaimana ia dipilih, tanggung jawab resmi dan tidak resmi, dan tambahan
kekuasan apa yang bisa ia dapat dari perannya dalam proses politik. Peranan,
kepribadian, ambisi, tujuan, citra di mata masyarakat dan internasional, dan
juga kekuatan partainya dalam badan legislatif. Semua yang membuat studi
subdisiplin ini menjadi menarik. Studi proses eksekutif mengisi sebagian besar
studi tentang birokrasi., bagaimana ia diorganisir dan bagaimana ia berfungsi.

4. Organisasi dan Tingkah-laku Administratif

Studi tentang masalah ini tak dapat dihindarkan dari studi administrator itu
sendiri, pada setiap tingkatan hirarki birokrasi. Penelitian tak hanya berkaitan
dengan karakteristik format dari organisasi administrasi tapi juga dengan pola
tingkah-laku yang timbul bertepatan dengan peranan administratif, tanggung
jawab dan tipe-tipe kepribadian. Para peneliti dalam subdisiplin ini sering
bersandar pada studi kasus rinci yang menjajaki interaksi para administrator
dalam merumuskan dan melaksanakan program-program pemerintah yang
sifatnya khusus.

5. Politik Legislatif

Tentang bagaimana undang-undang diciptakan dan dibuat, peraturan dan


cara-cara badan legislatif mempengaruhi kebijakan legislatif, pendistribusian
kekuasaan antara para anggota badan legislatif, dan hubungan anggota partai
komite-senioritas dan keakraban mereka dengan pejabat pemerintah juga pada
anggota legislatif lain yang dapat mempengaruhi proses legislatif.

6. Partai Politik dan Kelompok Kepentingan

Kebanyakan ilmuwan politik memandang badan legislatif sebagai lembaga


utama yang struktur konflik kepentingan dan tuntutannya dinyatakan oleh
partai politik dan kelompok lain yang mempunyai orientasi politik. Dan dari
sudut pandang “teori kelompok”, pengesahan undang-undang melalui badan
legislatif selalu dilihat sebagai perebutan pengaruh antarkelompok yang
berkompetisi, yang masing-masingnya berusaha memajukan kepentingan
sendiri. Wajar mempertanyakan berbagai jenis kepentingan yang disuarakan
oleh kelompok ini, dan juga dalam hal partai politik.

7. Pemungutan Suara dan Pendapat Umum

Mengenai pikiran yang ada dalam masyarakat, pendapat, sikap, dan


keyakinan warga negara dalam mempengaruhi pembuatan keputusan para elit
politik. Motivasi mereka untuk memilih (atau tidak memilih), dan juga
orientasi dari pemilih dilihat dari latar belakangnya. Dengan demikian jelas
perkembangan terakhir subdisiplin ilmu politik yang demikian itu sangat
tergantung pada kecanggihan ilmu (pengetahuan) dan seni riset survei-menarik
kesimpulan dari pendapat dan ciri sejumlah kecil responden untuk mewakili
seluruh penduduk.

8. Sosialisasi Politik dan Kebudayaan Politik

Riset survei tidaklah mungkin diabaikan dalam usaha mempelajari


bagaimana warga negara sampai kepada pendapat, sikap, dan keyakinan dasar
yang membentuk perilaku politik mereka. Ciri-ciri sosialisasi politik dan
rangkaian pendapat, sikap, serta keyakinan itulah yang sesungguhnya menjadi
bagian dari kebudayaan politik masyarakat. Sedangkan ciri-ciri kebudayaan
politik tertentu merupakan variabel penting dalam menjawab beberapa
pertanyaan dasar dan abadi tentang ilmu politik. Sejauh mana tingkah-laku
politik sehari-hari dan “kebiasaan moral” warga negara sesuai dengan norma-
norma perilaku yang ditentukan oleh konstitusi negara.

9. Perbandingan Politik

Setiap atau semua subdisiplin ilmu di atas bukan tidak bisa dipadukan
dalam suatu kerangka perbandingan. Analisa perbandingan politik merupakan
suatu alat untuk memahami dan mengidentifikasikan ciri-ciri yang mungkin
bersifat universal yang ada pada setiap proses politik, kapan pun, di mana pun.
Dengan adanya studi perbandingan politik, lahir pula bidang penelitian baru
seperti, studi perbandingan elit politik, kekerasan politik, dan penyalahgunaan
kekuasaan politik. Sosialisasi politik, kebudayaan politik, dan bidang studi
yang lebih tradisional seperti, partai politik dan kelompok kepentingan telah
semakin diperkuat dengan masuknya bidang studi tersebut.

10. Pembangunan Politik

Dengan bertambahnya jumlah ilmuwan politik, dan dengan munculnya


negara yang baru merdeka di dunia, mengalirnya dukungan finansial dari
lembaga pemerintah dan yayasan swasta, lahir dan berkembangnya para
peneliti Amerika dan Eropa yang mampu berbahasa di luar kebudayaan barat,
dan semakin canggihnya metode penelitian dan alat analisa, telah
menyebabkan meledaknya minat dan pengetahuan yang melebihi batas
kebudayaan yang mereka miliki. Dan sebenarnya semua masyarakat bisa
dipahami dari proses pembangunan politiknya.

11. Politik dan Organisasi Internasional

Fokus dari subdisiplin ini pada pokoknya berhubungan dengan sumber-


sumber yang bisa menjelaskan perbedaan dalam pembagian kekuasaan
internasional. Kecenderungan dari kebanyakan (meski tidak semua) para ahli
politik internasional untuk menganggap negara sebagai unit analisa yang
memiliki cara tersendiri, sebagaimana kebanyakan individu menyadari dirinya
sendiri, sering menyebabkan mereka berusaha memisahkan subdisiplin ini dari
subdisiplin ilmu politik lainnya.

12. Teori dan Metodologi Ilmu Politik

Salah satu tanda matangnya bidang pengetahuan adalah dari


ketidakmudahannya mengaitkan masalah pengembangan teorinya ke dalam
disiplinnya. Istilah “teori politik” digunakan untuk membedakannya dengan
“filsafat politik”, teori dapat dibuktikan atau disanggah, atau secara lebih
formal lagi, “ditetapkan” atau “dibuang”, sedangkan filsafat hanya memisah-
misahkan masalah tersebut. Namun demikan, pers ilmuwan politik akhirnya,
menarik garis yang lebih tajam antara filsafat politik dan teori politik, yang
maksudnya adalah jelas untuk membuat ilmu politik seilmiah mungkin.

Penganut-penganut aliran tradisional dan perilaku. Adanya aliran itu bukan


berarti adanya patahan arang antara para ilmuwan politik yang berpaham
tradisional dan perilaku. Perdebatan mencapai puncak pada akhir 1950-an dan
awal 1960-an, menunjukkan adanya pertumbuhan yang pesat dari disiplin ini
setelah perang dunia II, yaitu dengan berkembang biaknya bidang-bidang
penelitian mereka, dan munculnya generasi baru para ilmuwan politik. Mereka,
dibanding dengan para pendahulunya, lebih bersemangat dalam upaya
mengilmiahkan ilmu-ilmu sosial yang sejenis, terutama sosiologi dan
psikologi.

Perkembangan jenis data yang baru itu disertai pula dengan pengenalan
teknik analisa yang baru; analisa isi, pembentukan model, analisa faktor dan
regresi, dan teknik lainnya yang dirancang untuk lebih menjamin ketetapan
hasil dengan penemuan yang ada tanpa harus mengancam pendapat para ahli
yang ada. Tumbuhnya minat di kalangan para ilmuwan politik pada akhir
1970-an terhadap “teori sistem” dan “fungsionalisme struktural” menunjukan
adanya perhatian yang sangat baik terhadap kelompok perilaku.

2.2 Focus On Interest Ilmu Politik


2.2.1 Pengertian Focus On Interest
Secara etimologis focus of interest berasal dari bahasa inggris yang artinya
pusat perhatian yang terdapat pada suatu ilmu . focus of interest atau biasa di
sebut ( objek formal ) lebih bersifat khusus dan spesifik

Secara etimologis , ada 2 bagian

1) Menurut para ahli

a. Menurut Arif Rohman, Rukiyati ,dan L.Adriani, objek formal (focus


of interest) adalah sosok objek material yang di lihat dan di dekati dengan
sudut pandang dan presfektif tertentu atau dalm istilah lain kemampuan
berfikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yang benar
b. Menurut Surajito, objek formal filsafat ilmu adalah sudut pandang
yang di tujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan
itu.

2) Menurut Berbagai Sumber

Focus of interest mrupakan pusat perhatian kajian khusus dan


mempelajari suatu ilmu yang mana kajian dalam ilmu membahas tentang
kekuasaan. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seorang
atau kelompak guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang di berikan, kewenangan tidak boleh di jalankan melebihi
kewenangan yang di peroleh atau kemampuan seseorang atau kelompok
untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain.

Focus of interest memiliki langkah langkah atau cara dalam mencapai


tujuan. Pada umumnya berpendapat bahwa pusat perhatian ilmu politik
ialah di pusatkan pada perjuangan untuk mendapat atau menyimpan
kekuasaan, menggunakan kekuasaan atau mempengaruhi penggunaan
kekuasaan. Jadi ilmu politk pada pokoknya memusatkan perhatian pada
kelompok masalah yang menyangkut perjuangan kekuasaan dalam
kehidupan masyarakat. Perjuangan ini berwujud pada usaha untuk
memperoleh kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan .

2.2.2 Focus On Interest

Objek merupakan pokok pembicaraan yang akan diteliti, diamati,


dipelajari dan dibahas. Setiap objek materi disiplin ilmu lainnya bisa saja sama
karena bersifat umum dan dibahas secara global. Namun, yang membedakan
suatu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya adalah objek formalnya. Objek
formal lebih bersifat khusus dan spesifik, karena merupakan pusat perhatian
(Focus Of Interest) suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek formal lebih
meninjau sasarannya hanya dari sudut pandang dengan cara yang khas dan
khusus.

Objek Formal atau Focus of Interest Ilmu Politik adalah:


1. Pemilihan Umum
2. Kelompok Oposisi
3. Pendapat Umum
4. Partai Politik
5. Kelompok Pendukung Pemerintah
6. Elit Politik
7. Kekuasaan

2.3 Bidang Telaahan Ilmu Politik


2.3.1 Menurut Pendefinisian Ilmu Politik
Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa yunani “ politeia” yang
akar katanya adalah polis dan teia. Kata polis ini mmiliki arti kesatan
masyarakat yang berdiri sendri, yaitu negara. Sedangkan kata teia memiliki
arti urusan .

Secara efistimologis, ilmu politik menurut para ahli,yaitu:

1. Menurut Sri Sumantri, ilmu politik merupakan pelembagaan yang


berhubungan antar manusia yang dilembagakan pada macam-macam badan
politik baik suprastruktur politik dan infrastuktur politik.

2. Menurut Aristoteles (384-322 SM), ilmu politik merupakan suatu ilmu yang
membahas tentang asal serta terbentuknya negara.

3. Menurut Plato (429-347 SM), ilmu politik merupakan ilmu yang membahas
tentang siapa yang memerintah serta kedudukan individu dalam lingkungan
kekuasaan yang dipegang.

4. menurut Ramlan Surbakti, ilmu politik merupakan interaksi antara


pemerintah dan masyarakat, dalam proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan yang mengikat terhadap kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
disuatu wilayah.

Jadi definisi politik, adalah suatu proses pembentukan dan pembagian


kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.
2.3.2 Menurut Unesco
Pada tahun 1948, suatu badan internasional dibawah naungan united
nations (UN) melakukan survey mengenai bidang telahaan ilmu politik di
beberapa negara yang menghasilkan buku contemporary political sience. Yang
membagi ilmu politik dalam 4 bidang telahaan ilmu politik sebagai berikut:

1. Teori politik

Adalah bahasan atas tujuan dari kegiatan politik, cara-cara mencapai


tujuan politik, kemungkinan dan kebutuhan yang ditimbulkan situasi politik
yang tertentu dan kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik.

2. Lembaga Politik

Yaitu UUD, pemerintahan nasional, pemerintahan daerah dan lokal, fungsi


ekonomi dan sosial dari pemerintah, dan perbandingan lembaga-lembaga
politik.

3. Partai-partai (golongan dan pendapat umum)

Yaitu para partai politik, golongan, asosiasi, partisipasi warga negara


dalam pemerintah dan perbandingan pendapat umum.

4. Hubungan Internasional

Seperti politik internasional, organisasi dan administrasi internasional


serta hukum internasional. Hubungan internasional merupakan hubungan
antara negara-negara. Hubungan yang dimaksud dapat berupa kerja sama
dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan sosial dan lain sebagainya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Subyek Matter, Focus Of Interest dan Bidang Telaahan Ilmu Politik
memiliki keterkaitan antara satu sama lain yang mana Subyek Matter dapat
diartikan sebagai kajian umum dan Focus Of Interest dapat diartikan sebagai
kajian khusus dan Bidang Telaahan dapat diartikan sebagai kajian mendalam
dari Ilmu Politik

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami harapkan mahasiswa/I agar lebih mudah
memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang dikaji tentang Subyek Matter, Focus Of Interest, dan Bidang Telaahan
Ilmu Politik.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kepada para pembaca diharapkan untuk
memberikan saran dan kritik yang membangun agar dikesempatan yang
selanjutnya kami dapat memberikan makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Rodee, Clymer. Carlton, dkk, Pengantar Ilmu Politik, Rajawali Pers, Jakarta ,
1988.

Kurniawan, Aris. Pengetian Ilmu Politik, Guru Pendidikan, Jakarta,


2019.

Darmawan, Sejarah Pendekatan dan Bidang-bidang Ilmu Politik, Jakarta,


2012.

Budiardjo, Miriam, 2006. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta. 2006

Ranjabar, Jacobus, Studi Ilmu Politik. Graha Ilmu, Yogjakarta.


2006
LAMPIRAN

1. Anggota Yang Aktif:

1. Friska Christy Hutauruk (190902023)


2. Yulia Ramadani (190902025)
3. Nadila Tri Ramadhani (190902027)
4. Ojak Simamora (190902029)
5. Mia Audina Sianturi (190902031)
6. Fadhillah Triayu (190902033)
7. Agung Gumelar (190902035)
8. Sa’diah Muayyadah (190902037)
9. Nurul Fadillah Nasution (190902041)
10. Bintang Andika Damanik (190902043)

2. Anggota Yang Tidak Aktif:

1. Glory Nofyanti Purba (190902039)

Anda mungkin juga menyukai