Anda di halaman 1dari 29

MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR

Ketika anda duduk di SMP atau SMA, pernahkah anda berpikir untuk
berwirausaha setelah lulus? Apa jawaban anda? Kalau mau jujur dan mau diurut maka
pilihan anda yang pertama adalah melanjutkan ke perguruan tinggi, pilihan kedua
bekerja dan pilihan ketiga baru berwirausaha. Orangtua kita memang tidak mengajarkan
bagaimana cara mencari uang. Mereka hanya menganjurkan kita untuk rajin belajar agar
menjadi pintar dan akhirnya mendapatkan pekerjaan yang terjamin masa depannya.
Kenapa? Karena orang tua tak pernah bermimpi anaknya menjadi pengusaha, pedagang
bahkan pengasong. Selagi orangtua mampu membiayai, anda pasti diberi pilihan kuliah.
Beruntung bagi anda yang orang tuanya mampu secara ekonomi, sehingga bisa
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Mau mengambil jurusan apa? Pertanyaan
ini timbul bagi mereka yang belum mempunyai “passion”. Idealnya ada irisan antara
passion dengan skill dalam memilih jurusan. Namun jangan khawatir skill itu bisa
dilatih, baik soft skill maupun hard skill (akademik).
Selesai kuliah pastinya anda mencari pekerjaan. Butuh waktu berapa lama untuk
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan akademik anda? Apa yang
anda dapatkan saat anda bekerja dengan orang lain, prestise? atau jabatan? atau uang?
Robert T. Kiyosaki mengatakan “ Kalau kamu bekerja demi jaminan kerja, kamu akan
bekerja keras dalam sebagian besar hidupmu. Kalau kamu bekerja untuk membangun
bisnis, kamu mungkin bekerja lebih keras pada awalnya tetapi kamu akan bekerja
semakin sedikit pada akhirnya, dan mungkin akan memperoleh uang sepuluh hingga
100 hingga 1000 kali lebih banyak”.( Rich  Dad,  Poor  Dad ).
Dikatakan bahwa orang yang paling
baik adalah yang paling berguna atau
bermanfaat bagi orang lain. Memiliki bisnis
adalah salah satu cara berguna bagi orang
lain (dalam skala yang besar). Camkan
dalam hati, sejak duduk dibangku kuliah
“memiliki bisnis sendiri adalah sebuah cita-
cita”. Google dilahirkan pada tahun 1996
melalui pemikiran dua mahasiswa dari
Stanford University, Sergey Birn dan Larry Page. Google muncul dari sebuah masalah
yang sangat sederhana, yaitu kebutuhan untuk menemukan informasi dengan cepat dan
akurat (Suhartanto, 2010).

Ditangan Reza
Nurhilman yang
akrab disapa Axl,
kripik Maicih
yang terbuat dari
singkong dapat
“menghipnotis”
pembelinya. Ia
mulai
berwiraswasta di bidang kuliner bulan Juni 2010. Axl sekarang duduk di jurusan
manajemen Universitas Maranatha Bandung. Awal mula mendirikan kripik maicih
adalah dengan pertemuannya dengan perempuan separuh baya yang berjualan kripik di
daerah Cimahi. Pemasaran kripik maicih pertama kali dimulai door to door dengan
pemesanan antar kos-kosan (http://citizenmagz.com/26 Mei 2013).

Kedua contoh di atas merupakan entrepreneur muda yang meraih sukses dari
bangku kuliah. Menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha adalah impian sebagian
besar orang. Apakah hanya orang-orang tertentu yang bisa menjadi pengusaha? Semua
orang berpeluang menjadi pengusaha, asalkan tahu usaha apa yang akan dibangun dan
dikembangkan, tentunya dengan modal dan pemikiran yang matang. Guru besar
manajemen, Peter F Drucker memberikan pernyataan bahwa Most of what you hear
about entrepreneurship is all wrong, its not a magic, its not mysterious, and is has
nothing to do with the genes. It’s a discipline, and, like any discipline, it can be
learned”. Pada dasarnya, ada tiga faktor yang memengaruhi perkembangan manusia
kelak, yaitu lahir, lingkungan dan latihan. Kemudian ada dua golongan input yang
membentuk jiwa entrepreneur yaitu input internal dan input eksternal.

Input internal adalah masukan yang berasal dari dalam individu. Bentuknya
dapat berupa bakat, pengetahuan dan kemampuan awal, motivasi, jiwa, perilaku dan
pengendalian diri. Input eksternal adalah masukan berasal dari luar individu. Bentuknya
dapat berupa lingkungan, keluarga, pengalaman, organisasi dan kelompok. Kedua
golongan input tersebut sama-sama mengaruhi proses pembentukan jiwa entrepreneur
yang penuh kreativitas dan inovasi. Dengan demikian outputnya menghasilkan insan
yng unggul kompetitif dan unggul komparatif.

1. Mengapa Memilih Menjadi Entrpreneur?


Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat
di dunia dengan penduduk terbesar. Sampai dengan tahun 2010, tercatat jumlah
penduduk Indonesia adalah sebesar 237,56 juta jiwa (BPS, 2010). Sementara itu,
pendapatan per kapita Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia dan Singapura. Pada
2011 pendapatan per kapita Indonesia hanya mencapai 4.380 US$. Malaysia dan
Singapura sudah melesat jauh yang masing-masing menyentuh angka 14,603 US$ dan
57,238 US$. Kondisi tersebut lebih disebabkan oleh jumlah wirausahawan atau
entrepreneur di Indonesia yang masih sangat rendah. Masyarakat Indonesia yang kreatif
dan inovatif masih sangat sedikit jumlahnya dan belum sebanyak negara-negara lain
yang telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur di
Indonesia hanya sekitar 0,24%. Padahal, jika suatu negara ingin maju, jumlah
entrepreneur minimal 2% dari total jumlah penduduk. Entrepreneur di Amerika Serikat
jumlahnya mencapai sekitar 11%, di Singapura mencapai 7%, dan di Malaysia
mencapai 5% dari total jumlah penduduk. Data ini memberikan pesan bahwa jika
Indonesia ingin mengejar negara tetangganya seperti Singapura dan Malaysia, lulusan
setiap jenjang pendidikan harus memiliki karakter entrepreneur. Jika dilakukan
pengelolaan dan pengembangan keterampilannya, SDM Indonesia akan menjadi
kekuatan yang besar bagi pembangunan negara dan posisi tawar di mata dunia.
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang untuk
menciptakan kerja, bukan mencari kerja (jabonkita.com).
Menjadi seorang entrepreneur adalah pilihan, dan yakinlah bahwa setiap orang
memiliki peluang untuk menjadi entrepreneur. Begitu banyak alasan kenapa Anda harus
memutuskan untuk membuka bisnis sendiri, di antaranya:
• Anda bisa leluasa mengendalikan waktu anda, sedangkan jika anda bekerja,
perusahaan yang mengatur waktu anda.
• Menurut William Danko: ”Seorang wirausahawan (entreprenuer) mempunyai
kesempatan 4 kali lebih besar untuk menjadi milyuner”.
• Menurut majalah FORBES: ”75% dari 400 orang terkaya di Amerika berprofesi
sebagai enterprenuer”.
• Fakta membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal usaha kecil
(Siswoyo, 2006).
• Menjadi Entrepreneur memperbesar kemampuan kita untuk melakukan hal baik
untuk membantu sesama.

2. Mengapa harus Memulai Belajar Bisnis Semenjak Kuliah?


Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus
meningkat. Namun peningkatan tersebut
tidak diiringi oleh pertambahan
jumlah lapangan pekerjaan. Menurut
data BPS (2010), jumlah pengangguran
pada Februari 2010 sebesar 8,59 juta orang. Lulusan perguruan
tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta
lapangan kerja. Masa tunggu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan
adalah enam bulan hingga tiga tahun. Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran
terdidik yang tidak terhindarkan. Akibatnya, setiap kali ada lowongan kerja/bursa kerja,
diserbu oleh ribuan pencari kerja. Sebagian besar lulusan merasa tidak siap untuk
membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri atau menjadi wirausahawan. Oleh
karena itu, perlu dikembangkan tipe pendidikan yang dapat membuat siswanya berpikir
mencipta, bukan menyandarkan harapan kepada orang lain.
Untuk mencetak insan entrepreneur yang hebat tidak bisa dilakukan secara
instan, tetapi harus melalui proses pendidikan yang panjang dan tersistematis. Nilai-nilai
entrepreneurship harus diintegrasikan ke dalam lingkungan pendidikan mulai dari
jenjang pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Seperti halnya suatu
keahlian yang harus dilatih semenjak dini. Begitu pula berbisnis, harus dilatih sedini
mungkin. Psikolog Seto Mulyadi menjelaskan, bahwa setiap anak yang dihargai dengan
berbagai kelebihannya ia akan percaya diri dan bisa mengembangkan potensinya.
Dengan begitu anak pun siap menjadi entrepreneur yang punya gagasan orisinal, mampu
memecahkan masalah dan bisa memberikan terobosan (kompas.com). Berlatih berbisnis
semenjak kuliah belum terlambat dan mulailah dari bisnis yang kecil. Berikut hal–hal
yang anda dapat lakukan dan latih pada saat dibangku kuliah.
• Berorganisasi. Pelajaran sederhana berorganisasi adalah kemampuan
memimpin (leadership skill). Kelak, seorang entreprenuer akan memimpin
sebuah usaha dengan struktur laiknya sebuah organisasi.
• Disiplin . Disiplin dalam menggunakan waktu. Kebiasaan ini akan membuat
individu sigap dan leluasa, sehingga tidak pernah sulit mengembangkan usaha ke
arah manapun asalkan tepat langkah dan tujuannya.
• Networking. Networking atau jaringan luas bisa dimulai dengan menjaga
hubungan baik dari sekarang. Anda dan dosen, serta anda dan sesama teman
kuliah. Jaringan yang luas adalah syarat sukses anda menjual usaha anda sendiri.
• Bisnis dan Akutansi. Ada baiknya mengenal pengetahuan dasar-dasar bisnis
dan akuntansi. Selain
berbekal ilmu di bangku
kuliah, perlu dipahami
kedua prinsip tersebut.
Hal ini untuk membuat
perencanaan keuangan
sebelum dan saat
berbisnis.
• Kreatifitas. Seorang
entrepreneur harus berdaya kreatifitas tinggi. Ide akan selalu segar untuk
menjadi the first, different, the best, atau gabungan ketiganya sekaligus.

3. Menyelaraskan Otak Kiri dan Otak Kanan


Hasil penelitian Daniel Goleman, pencetus "Emotional Intelligence", tentang
otak dan ilmu perilaku yang dimuat The New York Times menarik untuk dikaji.
Menurutnya, kita memiliki dua otak, yaitu yang berpikir (otak berpikir) yang disebut
otak kiri dan yang merasakan (otak emosional) yang disebut otak kanan. Berdasarkan
fungsinya, otak kiri merupakan sisi analitis, yaitu sisi yang mengatur keterampilan
mengolah angka-angka, logika, urutan-urutan, linear, bahasa verbal, analisis, dan
pertimbangan baik atau buruk. Sedangkan otak kanan adalah sisi kreatif, yaitu sisi yang
mengatur kemampuan imajinasi dan kreativitas seperti simbol, musik, irama, ruang,
warna, lukisan, bentuk, dan gambar. Sebenarnya yang mana lebih dulu terjadi? Menurut
penelitiannya, Coleman (2008) menyebutkan bahwa otak emosional ternyata terjadi
lebih dulu sebelum otak berpikir. Lantas, apa manfaat yang bisa dipetik dari
penelitiannya itu, khususnya bagi yang bergerak di dunia usaha?
Penelitian tersebut mengingatkan kita bahwa dalam menggeluti dunia usaha
sebaiknya kita bisa menyelaraskan antara otak kiri dengan otak kanan. Keselarasan
kedua otak sangat dibutuhkan, terutama saat kita mengambil keputusan penting dalam
bisnis.

4. Bagaimana Mencerdaskan Otak Kanan?


Upaya memberdayakan otak
kanan semakin hari semakin penting. Baik
itu untuk kepentingan kehidupan sehari-
hari maupun kegiatan usaha. Mengasah
kecerdasan otak kanan akan berpengaruh
pada kemampuan intuitif seseorang.
Merangsang kecerdasan otak kanan juga
mampu memacu kemampuan kreativitas,
inisiatif, dan keberanian seorang
pengusaha. Hanya saja, bagaimana cara
kita mencerdaskan otak kanan itu? Serta,
latihan apa yang perlu kita lakukan? Sebaiknya anda bisa melakukan hal-hal berikut:
• Anda harus lebih banyak menyukai kegiatan atau hobi di alam terbuka.
Misalnya: berenang, memancing, besepeda, berjalan-jalan, lari-lari, berkemah,
atau hiking.
• Melatih diri untuk berfikir yang aneh-aneh, dan suka humor. Sehingga, anda
akan lebih mudah menemukan ide-ide kreatif.
• Mengaktifkan kemampuan bawah sadar anda. Latihan sederhana misalnya yang
bisa anda lakukan yaitu: di saat anda menerima pelajaran, mata dalam keadaan
terpejam, atau mendengarkan radio sambil memejamkan mata tetapi tidak tidur.
• Bisa lewat pendekatan religious, seperti zikir dalam hati, meditasi, yoga, dan
puasa.
• Sebagian besar orang lebih dominan otak kirinya. Itu karena sejak masuk SD
sampai perguruan tinggi, yang dicerdaskan hanya otak kiri. Dalam konteks ini,
jika kita ingin mencerdaskan otak kanan, maka otak kiri otomatis semakin
cerdas. Sebaliknya jika otak kiri yang dicerdaskan, otak kanan tidak otomatis
tambah cerdasnya. Sebab, otak kanan berkaitan dengan munculnya gagasan-
gagasan baru, gairah, dan emosi. Sementara, otak kiri sangatlah berkaitan
dengan hal-hal yang logis, linear, dan rasional. Namun, itu bukan berarti peran
otak kiri diabaikan begitu saja. Penberdayaan otak kiri tetap penting. Memang,
ada saatnya seorang entrepreneur itu harus bisa menyeimbangkan pemanfaatan
otak kanan dan otak kirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang entrepreneur,
maka anda harus terus berusaha mencerdaskan otak kanan, selain bermanfaat
mempertajam intuisi anda, juga akan meningkatkan daya kreativitas anda. Anda
lebih percaya diri, dan optimis dapat memenangkan persaingan bisnis. Bahkan
anda akan lebih jadi sabar dan tabah di dalam setiap menghadapi berbagai
cobaan hidup maupun bisnis. Anda akan merasa lebih nyaman dengan hal-hal
yang anda lakukan, dan tak mustahil laju keberhasilan bisnis anda bakal
meningkat (belajarusahapenjolpart1.blogspot.com).

5. Potensi Kesuksesan
Gardner (1983) menyatakan bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang
berbeda-beda yang dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Linguistic Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan bahasa, mampu
menulis atau berbicara dengan baik. Orang yang memiliki kemampuan ini cocok
menjadi ahli pidato, politikus, penyair, editor, atau wartawan.
b. Logical-.Mathematical Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan
angka-angka dan berpikir kritis. Cocok menjadi ahli matematika, akuntan, ahli
anguine , ilmuwan, programmer.
c. Spatial Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan ruang dan
visualisasi. Cocok menjadi interior design, arsitek, seniman, pelukis.
d. Bodily-Kinesthetic Intelligence. Kemampuan mengolah tubuh untuk
mengekspresikan ide atau perasaan, memproduksi atau mentransformasi benda-
benda. Cocok menjadi angu, atlet, penari, pematung, mekanik, atau ahli bedah.
e. Musical Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan angu. Cocok
menjadi pemusik, pencipta lagu, penyanyi.
f. Interpersonal Intelligence. Kemampuan untuk memahami orang lain. Cocok
menjadi salesman, guru, pekerja sosial.
g. Intrapersonal Intelligence. Kemampuan untuk memahami diri sendiri. Cocok
menjadi pengarang, konselor, ahli filsafat.
h. Naturalistic Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan alam. Cocok
menjadi petani, tukang kebun, pecinta alam.
i. Existensial Intelligence. Kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal
supranatural. Cocok menjadi rohaniwan, paranormal, astrolog.
Di samping klasifikasi kecerdasan di atas, ada pula istilah-istilah kecerdasan yang
belakangan ini semakin popular, yaitu “enam pilar kesuksesan” yang meliputi:
1)Intelligence Quotient (inteligensi intelektual), 2)Emotional Quotient (inteligensi
emosi), 3)Spiritual Quotient (nteligensi spiritual), 4)Adversity Quotient (inteligensi
ketahanan), 5)Financial Quotient (inteligensi finansial), 6)Entrepreneurial Quotient
(inteligensi berwirausaha).
Aribowo Prijosaksono dan Sri Bawono (2004) memberikan definisi tentang apa
itu kecerdasan berwirausaha. Menurut mereka, kecerdasan wirausaha adalah dorongan
hati dan kemampuan seseorang untuk memanfaatkan kreativitas dan kemampuan
pribadinya menjadi sebuah usaha atau bisnis yang bisa memberikan nilai tambah bagi
dirinya secara berkelanjutan.Seperti diungkapkan dalam buku tersebut para pebisnis
sukses memiliki kesamaan karakteristik sebagai berikut:
a. Mereka memiliki kemampuan melihat visi masa depan;
b. Memiliki kemampuan mengatasi tantangan;
c. Memiliki passion (kecintaan pada apa yang ditekuni dan kepedulian pada
orang lain);
d. Kreatif dan inovatif;
e. Mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain
f. Memiliki ambisi yang luar biasa sehingga mampu bekerja keras
g. Rendah hati;
h. Optimis dan memiliki sikap tenang;
i. Bersikap konsisten;
j. Fokus melakukan hal yang benar.
Kesepuluh karakteristik di atas merupakan perpaduan antara IQ EQ SQ AQ dan FQ
yang disebut dengan kecerdasan berwirausaha.

6. Mengenal Diri Sendiri


Setiap individu diciptakan unik. Dalam Buku You and Heredity (Amram
Scheinfeld) dijelaskan bahwa hanya ada 1:300 juta kemungkinan bahwa pada saat
terjadi pembuahan akan lahir seseorang yang sama persis dengan Anda. Dengan kata
lain, jika anda memiliki 300 juta saudara laki-laki dan perempuan, mungkin mereka
semua akan berbeda dari anda. Ada baiknya kita mengenali jenis-jenis manusia di
sekitar kita sebagai berikut :
a. Manusia Wajib: Manusia yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan
ketidakhadirannya membuat orang-orang kehilangan.
Karakteristik: Bekerja dengan tulus, administrasi lengkap, kemampuan
mengerjakan tugas bagus, selain belajar juga aktif dalam berbagai kegiatan,
memandang bekerja itu sebagai belajar.
b. Manusia Sunah: Manusia yang keberadaannya dibutuhkan tetapi
ketidakhadirannnya tidak membuat orang lain kehilangan.
Karakteristik: bekerja pamrih, kemampuan bagus, memandang bekerja
untuk mendapatkan sesuatu.
c. Manusia Mubah: Manusia yang kehadiran dan ketidakhadirannya sama saja
tidak berpengaruh.
Karakteristik: Bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai
keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan karier.
d. Manusia Makruh: Manusia yang kehadirannya tidak diharapkan
(bermasalah) dan ketidakhadirannya membuat orang lain merasa tenang
bekerja.
Karakteristik: selalu usil terhadap pekerjaan orang lain, selalu mengkritik
orang lain/ atasan tetapi bila disuruh kerja tidak mampu, pekerjaannya tidak
baik.
e. Manusia Haram: Manusia yang kehadirannya tidak diharapkan dan
ketidakhadirannya sangat diharapkan.
Karakteristik: Berperilaku tidak baik dengan sesama teman dan
pekerjaannya.

Bila ditanya sebagai manusia apa anda? Pastilah jawabannya “manusia wajib”.
Sebagaimana doa orangtua kita yang senatiasa mengharapkan kita kelak menjadi anak
yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Kunci proses pengembangan diri adalah
mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier,
melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial
masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa
yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta
tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia
lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.
7. Menggali Potensi Diri
Banyak orang yang tidak tahu
potensi dirinya. Tidak tahu apa saja
kelebihan yang dimilikinya. Coba saja
tanya diri kita sendiri atau orang-orang
terdekat kita. Apa sih kelebihan diri
kamu? Apa ya, Bingung jawabnya. Tapi
kalo ditanya apa kekurangan atau
kelemahan diri, banyak orang yang
dengan cepat bisa menjawab kurang
ganteng, miskin, tidak pandai, dan sebagainya. Sebagian orang beranggapan kita tidak
boleh sombong, jadi tidak boleh membanggakan diri dengan menyebut-nyebut apa yang
kita bisa. Sombong itu memang tidak boleh tapi tahu potensi diri itu harus. Bukan untuk
disombongkan tapi untuk dikembangkan. Potensi diri yang terus tumbuh dan
berkembang akan menjadi modal kesuksesan. Anda mau sukses kan?
Beberapa cara untuk mengetahui potensi diri anda, yaitu:
Bidang apa saja yang kita senangi. Sesuatu yang penuh gairah dan semangat
kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh. Anda akan melakukannya secara
sukarela tanpa dibayar, bahkan anda mau mengeluarkan uang untuk apa yang anda
lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi. Seseorang yang punya hobi tertentu akan
melakukannya dengan sepenuh hati. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga
penghasilan “If we do what we love, then money will follow”.
Bertanya kepada orang terdekat. Orang yang paling tahu diri anda adalah
orang terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah
yang tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa potensi diri
anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk
membantu menyadarkan.
Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini.
Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk
melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu
saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum dan agama. Dengan mencoba
banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.
Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak
informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu
bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika anda suka membaca perkembangan dunia
komputer, internet dan semacamnya. Anda bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten
untuk menambah pengetahuan.
Potensi diri itu harus digali, sama seperti minyak bumi. Tidak ada minyak yang
berada di atas tanah. Kita harus mencari lokasi yang tepat untuk menggali minyak.
Kedalamannya pun tidak selalu sama. Ada yang cepat ditemukan, ada juga yang perlu
menggali lama karena minyaknya ada jauh di kedalaman. Perlu diingat, tidak ada
manusia yang lahir ke dunia langsung menjadi ahli di bidang tertentu. Semua harus
diraih dengan proses. Jika anda sudah tahu potensi diri anda, itulah modal kesuksesan.
Jika anda bisa mengembangkan potensi anda menjadi prestasi, kesuksesan sudah
menanti.

8. Lifeline Discovery
Sebagian besar ahli karier sepakat bahwa kesuksesan bekerja dipicu oleh tiga
faktor utama yaitu minat, keterampilan dan kemampuan, serta kepribadian. Lifeline
Discovery adalah sebuah alat untuk membantu mendefinisikan dan menguji ketiga
faktor ini.

Berikut cara pembuatan Lifeline Discovery:


a. Tetapkan titik tinggi dan titik rendah anda.
Kenanglah kejadian – kejadian yang mewakili titik – titik tinggi dan rendah dalam
kehidupan anda dan tempatkan kejadian – kejadian itu pada sebuah garis waktu
yang terbentang ke belakang sejauh yang anda dapat ingat.
Sumbu vertical merepresentasikan kesenangan atau kegembiraan, sumbu horizontal
merepresentasikan waktu.
“Titik tinggi” dan “Titik rendah” adalah :
• Kejadian kejadian spesifik yang penting dalam kehidupan anda, baik atau
buruk, pribadi atau professional, yang terkait dengan pekerjaan, kehidupan
sosial, cinta, hobi, akademik, pencarian spiritual, atau bidang bidang lain
• Kejadian – kejadian penting atau hal – hal yang menonjol yang anda ngat
dengan jelas dan berhubungan dengan perasaan yang kuat.
• Perubahaan penting dalam karier, baik positif maupun negative.
b. Uraikan kejadian
Tuliskan satu atau dua kalimat yang menguraikan masing – masing kejadian.
Idenya adalah untuk menulis sebagian dari pendorong kepuasan kerja yang
disebutkan sebelumnya, khususnya mengenai minat, kemampuan/ keterampilan dan
nilai nlai. Petunjuk : gunakan kata kata tindakan seperti mendesain, memimpin,
merakit dll.
Sebagai contoh, jika anda membawakan sebuah lagu, maka daripada hanya menulis
“menyanyikan lagu”, tulislah kalimat seperti “menyeleksi, berlatih ulang,
menampilkan lagu di pertunjukan talenta se-sekolah. Saya memperoleh banyak
tepuk tangan!”.
c. Kenali Minat.
Sekarang waktunya untuk sedikit penggalian diri.
Minat adalah sebuah sumber daya kunci yang benar benar dapat menjanjikan anda
sebagai diri sendiri. Perhatikan kejadian – kejadian yang berada pada titik yang
tinggi, hal hal yang menggembirakan anda. Dalam konteks apa kejadian kejadian itu
terjadi? Aktivitas atau tindakan apa saja yang terlibat didalamnya? Kesamaan lain
apa saja yang mengarah pada bidang minat tertenu?
d. Identifikasi keterampilan/Kemampuan
Lihatlah kembali kejadian sepanjang hidup anda dan lingkarilah titik – titik yang
tinggi. Kemudian kajilah tabel dibawah ini. Beri tanda centang pada kotak sel yang
berisi kata – kata yang menggambarkan aktivitas yang anda lakukan pada saat titik –
titik tinggi. Sedikit dari kata – kata tersebut yang menggambarkan aktivitas anda
secara tepat, oleh karena itu berikan tanda centang pada kata kata serupa. Kemudian
jumlahkan tanda centang pada masing masing kolom.
e. Sepuluh besar dan lima favorit
Buatlah peringkat sepuluh besar aktivitas dengan menghitung jumlah keseluruhan
tanda centang dalam masing masing kotak sel
Selanjutnya identifikasi lima aktivitas favorit anda, tanpa memandang berapa
banyak tanda centang yang diterimanya. Perhatikanlah apa yang telah anda tuliskan
pada bagian b. Apakah ada aktivitas disitu yang menjadi favorit anda? Apakah
aktivitas tersebut semua menerima banyak tanda centang, atau apakah sebagian
diantaranya merupakan aktivitas yang anda ingin menghabiskan lebih banyak waktu
melakukannya?
f. Definisikan apa yang anda bisa dan ingin lakukan
Dari daftar sepuluh besar dan lima favorit tadi, identifikasikan tiga sampai lima
aktivitas yang anda suka dan mampu gunakan dalam bekerja.

8. Hard skills dan Soft skills


Hard skills dapat diartikan sebagai keterampilan seseorang dalam hal
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan
dengan bidang ilmunya. Ia berhubungan dengan kemampuan olah pikir (kognitif) dan
kemampuan olah fisik (psikomotorik). Dengan kata lain, hard skills merupakan
representasi dari kecerdasan intelektual dan juga kecerdasan kinestetik. Dalam konsep
UNESCO, hard skills merupakan ekspektasi dari pilar pendidikan learning to know dan
learning to do.
Sementara itu soft skills adalah keterampilan seseorang dalam mengatur dirinya
sendiri (intrapersonal skills) yang dapat meningkatkan kinerja secara optimal dan
keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills). la
berkaitan dengan kemampuan afektif dan berada di luar ranah teknis dan akademik
sehingga bersifat psikologis. Konsep soft skills merupakan istilah sosiologis yang
merupakan representasi dari kecerdasan emosional. Dalam konsep UNESCO, soft skills
merupakan ekspektasi dari pilar pendidikan learning to be dan learning to live together.
Penunjang kesuksesan entrepreneur dipengaruhi oleh hard skills dan soft skills
yang dimilikinya. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat
ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan
sekitar 20% oleh hard skills dan sisanya 80% oleh soft skills. Bahkan, orang-orang
tersukses di dunia bisa berhasil disebabkan lebih banyak didukung kemampuan soft
skills daripada hard skills. Meskipun demikian, bukan berarti hard skills tidak
bermanfaat sama sekali, keduanya justru perlu dipadukan agar mendukung keberhasilan
yang lebih cepat dan lebih baik. Namun sistem pendidikan di Indonesia saat ini, soft
skill hanya diberikan rata-rata 10% saja dalam kurikulum (Sailah Illah, 2007).
Senada dengan hal itu, Samani Muchlas (2007) mengungkapkan pendidikan di
Indonesia tampaknya terlalu teoritik, seperti di awang-awang, tidak bisa membumi, dan
memisahkan dari kehidupan sehari-hari. Melihat kondisi ini, berarti pendidikan di
negara kita selama ini belum membekali peserta didik bagaimana menghadapi
kehidupan nyata di tengah masyarakat, sehingga menyebabkan mereka tidak tahu apa
yang harus dikerjakan, kecuali belajar dengan buku untuk mendapatkan selembar ijasah.
Dari penelitian yang dilakukan Goleman, D (1998) sebagaimana dikutip Widhiarso
Wahyu (2007) menemukan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh
seberapa pintar seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan mendemonstrasikan
keterampilannya, akan tetapi seberapa besar seseorang mampu mengelola dirinya dan
berinteraksi dengan orang lain. Adanya konsekuensi tersebut, maka tidaklah terlalu
berlebihan jika dikatakan bahwa pada era globalisasi ini universitas sebagai
penyelenggara pendidikan tinggi diposisikan sebagai kunci utama untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dalam kancah persaingan global.
Bahkan dari laporan Professional Standarts Council New South Wales yang dikutip Asia
Pacific of Journal Cooperative Education (2005) disebutkan: “It challenges to
recognize the importance of soft skill to professional competence and to develop
programs to increase proficiency in these areas” (Tantangan ini mengakui pentingnya
soft skill untuk kompetensi profesional dan mengembangkan program peningkatan
kemampuan di bidang tersebut).
Entrepreneurship merupakan jiwa dari seorang yang diekspresikan melalui
sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu usaha. Mengacu
pada pengembangan Soft Skill dan Entrepreneurship Fakultas Teknologi Industri Usakti
pada tahun 2009 yang diturunkan dari Visi FTI, atribut soft skill pengguna lulusan oleh
BAN-PT: Borang Akreditasi Program Studi Sarjana 2008, Tri Krama Trisakti yang
merupakan landasan bagi setiap warga kampus dalam memelihara integritas moral,
harkat, kewibawaan dan martabatnya, 23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di
lapanan kerja(Illah Sailah, 2007), atribut soft skill di dunia kerja oleh Patrick O’Brien:
Winning Characteristics (Making College Count), Personal Soft Skill Indicator menurut
John Doe (20010 dalam AN Ubaedy (2008), Survei dari National Association of
Collage and Employee (NACE) USA (2002), kepada 457 pemimpin, tentang 20 kualitas
penting seorang sarjana dan kompetensi sarjana, maka diperoleh atribut
entrepreneurship sebagai berikut:
1. Selalu berusaha untk mencapai sesuatu (keep trying to achieve something)
2. Memiliki semangat kuat dan energi untuk maju (Driven and energy)
3. Kemampuan berkomunikasi (Communication Skill)
4. Kemampuan berinteraksi dengan orang lain (Human relation skill)
5. Kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik (Good listener)
6. Kemampuan untuk memotivasi (Motivator)
7. Kemampuan untuk mengorganisasikan sesuatu (Organizator)
8. Kemampuan untuk bertanggungjawab (responsibility)
9. Kemampuan untuk berkolaborasi (Koorperatif)
10. Kemampuan untuk merencanakan (Planning ability)
11. Kemampuan untuk menghadapi tantangan (persistent)
12. Kemampuan untuk berinisiatif (Initiative)
13. Memiliki rasa percaya diri (Self confident)
14. Memiliki kreatifitas dan inovasi (Creativity and Innovation)
15. Memiliki kebutuhan untuk mencapai sesuatu (need to achieve)
16. Mandiri
17. Kemampuan untuk mengambil resiko (Risk taker)
18. Kepemimpinan (Leadership)
19. Memiliki daya saing (Competitiveness)

9. Peluang Di Era Ekonomi Kreatif


Peluang atau kesempatan berbisnis buat seorang pelajar memang terkadang sulit
untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya diantaranya adalah bahwa
seorang yang masih belajar dalam pikiran dia tugasnya hanya belajar saja, walau ada
kesempatan untuk berbisnis disekeliling dia dan kemungkinan dia mampu dan bisa
maka dia tidak mengambilnya, kondisi seperti ini terkadang terjadi. Namun di era
perekonomian yang masih kurang stabil seperti saat ini, akan cukup bijak juga jika
seorang mahasiswa atau mahasiswi memanfaatkan sebuah ide bisnis yang kreatif dan
bermanfaat, selama bisnis tersebut tidak menggangu kegiatan utama mereka yaitu
belajar dan belajar, toh dengan mulai berbisnis sejak sekolah/kuliah akan memberikan
efek yang cukup bagus juga misalnya jiwa kewirausahaan yang terbentuk secara pelan-
pelan sejak dini.
Ekonomi Kreatif adalah manifestasi dari semangat bertahan hidup melalui
penciptaan iklim ekonomi yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya
yang terbarukan dan tak terbatas. Sumber daya yang dimaksud ialah ide, talenta, dan
kreativitas. Paradigma yang berasal dari dunia Barat ini lahir sebagai evolusi ekonomi
yang berawal dari pandangan ekonomi pertanian ke ekonomi industri, ke ekonomi
informasi, hingga ekonomi kreatif.
Industri kreatif di Inggris menyumbang sekitar 8,2% penerimaan nasionalnva
pada 2003 (Togar M. Simatupang, 2007). Sementara di Indonesia, industri kreatif pada
2004 juga sempat mencapai masa keemasannya. Dalam buku Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2025 disebutkan bahwa pertumbuhan industri kreatif waktu itu
mencapai 8,17%. Dengan kata lain lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan
ekonomi nasional yang hanya 5,03%. Hal ini membuktikan bahwa industri kreatif
memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang secara optimal di
Indonesia.
Definisi industri kreatif berdasarkan hasil pemetaan DCMS Task force 1998 di
Inggris (Departemen Perdagangan RI, 2008: 4), yaitu: "Creatives is Industries as those
industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, and which
have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of
intellectual property and content" : Studi pemetaan industri kreatif yang telah
dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007 pun
menggunakan acuan definisi industri kreatif yang sama. Oleh karena itu, industri kreatif
di Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut: "Industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut". Dengan demikian, industri kreatif merupakan
industri yang bermodalkan ide-ide kreatif, keterampilan, dan talenta dengan
memanfaatkan daya kreasi dan daya cipta.
Industri kreatif telah mampu memberikan sumbangan kepada PDB nasional
secara signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 104.638 triliun rupiah (2002-
2006). Dalam persentase sebesar 6,28% atas kontribusi sektor (1) pengangkutan dan
komunikasi, (2) bangunan, dan (3) listrik, gas, dan air bersih. Jumlah tenaga kerja yang
diserap cukup besar, yaitu mencapai 5,4 juta pekerja atau sebesar 5,79 dari total seluruh
tenaga kerja di Indonesia. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja terbesar di tahun 2004
yaitu sebesar 15,656%. Hal ini disebabkan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada
subsektor industri Musik (41,86%); Televisi & Radio (14,53%); Seni Pertunjukan
(12,34%); Fesyen (18,79%); Desain (54,55%); kerajinan (6,83%); dan Film, Video, dan
Fotografi (5,54%).
Nilai ekspor industri kreatif cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Jumlahnya pun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada 2005 nilai ekspor nasional mencapai 76,46 triliun rupiah dengan nilai impor
sebesar 6,915 triliun rupiah, pada 2010 mengalami peningkatan yang relatif signifikan
dengan nilai ekspor sebesar 131,2 triliun rupiah dan nilai impor sebesar 16,26 triliun
rupiah.
Industri kreatif menjadi sektor yang paling baik untuk dimasuki oleh entrepreneur.
Alasannya ialah pangsa pasar yang dijanjikan oleh industri kreatif masih terbuka lebar
dan bahkan cenderung meningkat. Peluang besar tersebut tidak hanya terlihat di dalam
negeri tetapi juga di luar negeri. Potensi pasar dornestik sangat besar karena jumlah
penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa. Sementara itu, potensi pasar di luar
negeri juga sangat besar. Konsumen asing lebih menyukai produk/ jasa yang memiliki
konten lokal dan bernilai seni tinggi. Hal ini lebih disebabkan konsumen asing lebih
menghargai keaslian seni, budaya, desain, dan indigenous-indigenous skill yang dimiliki
oleh pekerja-pekerja industri kreatif
Selain itu, jika diperhatikan ciri entrepreneur adalah kreatif, bisa dipastikan
bahwa kalangan entrepreneurlah yang paling cepat meraih sukses di ranah industri
kreatif. Industri kreatif membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan kreasi
tinggi. Ide-idenya menjadi ruh untuk melanjutkan roda kehidupan industri ini.
Sementara itu, entrepreneur memiliki kemampuan untuk berpikir mencipta sesuatu yang
baru. la mampu memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pernecahan
masalah serta mampu menghubungkan hal-hal yang lama dengan yang baru. Ia juga
dapat memodifikasi sesuatu menjadi lebih berbeda, unik, menarik, dan multifungsi.
Entrepreneur mampu menghidupkan industri kreatif menjadi pilar utama perekonomian
bangsa. Dengan demikian, entrepreneur dengan industri kreatif dapat diibaratkan
sebagai ikan dengan air, entrepreneur adalah ikannya dan industri kreatif adalah airnya.
Ada 14 subsektor industri kreatif yang potensial sekali untuk dijadikan peluang
usaha oleh entrepreneur. Berdasarkan hasil studi Pemetaan Industri Kreatif Departemen
Perdagangan RI (2008: 4 6), subsektor industri kreatif meliputi: (1) Periklanan; (2)
Arsitektur; (3) Pasar Barang Seni; (4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Fesyen; (7) Video,
Film, dan Fotografi; (8) Permainari Interaktif; (9) Musik; (10) Seni Pertunjukan; (11)
Penerbitan & Percetakan; (12) layanan Komputer dan Peranti Lunak; (13) Televisi dan
Radio; (14) Riset dan Pengembangan.
Keempat belas subsektor tersebut tersebar dalam wilayah media, seni budaya,
desain, dan IPTEK. Ada peluang yang hasilnya dapat diraba (tangible) dan ada pula
peluang yang ha'silnya tidak dapat diraba (intangible). Bahkan, ada yang sifatnya
kolaborasi antara keduanya, yaitu berwujud benda tetapi juga memiliki nilai intangible.
Berikut ini beberapa subsektor industri kreatif yang memiliki peluang unggul bagi
entrepreneur.

1. Subsektor Industri Periklanan


Berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap hasil karya iklan seharusnya
dapat memotivasi entrepreneur agar lebih optimis bergerak di bidang ini. Sekarang
sudah ada penghargaan secara berkelanjutan baik skala regional, nasional, maupun
internasional.
Pada dasarnya ada banyak jenis lapangan usaha yang dapat dijalankan
entrepreneur, salah satunya ialah usaha advertising. Advertising adalah bentuk usaha
yang menyediakan Jasa pembuatan konsep, percetakan, serta penempatan iklan. Jenis
advertising juga dapat dipilih, apakah mau pembuatan konsep saja, percetakan saja, atau
penempatan Man saja, atau bahkan ketiga-tiganya. Peluang usaha untuk advertising
cukup luas dan potensial untuk berkembang karena hampir semua pcrusahaan
membutuhkan jasa periklanan. Selain itu, sistem demokrasi membuat Pemilu dilakukan
secara reguler, baik di tingkat daerah maupun nasional. Jasa periklanan sangat
dibutuhkan sebagai sarana kampanye para politisi.
Dalam hal keuangan, saat ini sudah ada lembaga pembiayaan yang dapat
digunakan sebagai sumber pendanaan. Lembaga pendanaan bukan bank yang sudah ada
ialah Penanaman Modal Madani (PNM) milik BUMN dan KPI milik KADIN. Bunga
yang mereka ambil mulai dari 1,5% sampai 2%. Akan tetapi, usaha ini juga dapat
dijalankan dengan modal yang sangat kecil. Yang terpenting adalah kemampuan untuk
menuangkan ide-ide kreatif ke dalam bentuk iklan. Entrepreneur dapat mencetak
beberapa saja sebagai contoh. Contoh produk yang dihasilkan dalam usaha periklanan
ialah sticker, pin, poster, flyer, spanduk, x-banner, roll banner, one way vision, dan
block note.

2. Subsektor Industri Arsitektur


Definisi arsitektur sebenarnya sangatlah luas. Definisi arsitektur pun hingga saat
ini masih sering diperdebatkan. Tetapi, dalam rangka pengembangan peta jalan
pengembangan industri arsitektur ini, maka arsitektur didefinisikan sebagai wujud hasil
penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam mengubah ruang
dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia
sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang dari tingkat makro
sampai dengan tingkat mikro (Mari Elka Pangestu, 2008: 38).
Kebutuhan terhadap industri arsitektur akan terus ada. Pangsa pasar akan terus
besar di Indonesia. Masyarakat tidak hanya membutuhkan bangunan rumah hanya
sebagai tempat tinggal saja, tetapi juga menginginkan bangunan rumah yang dapat
memberi kenyamanan dan kebanggaan. Selain itu, ada potensi besar untuk menjual
konsep arsitektur asli Indonesia ke luar negeri. Lebih-lebih sekarang sudah didukung
software (Auto CAD, Google Skecth up) yang memudahkan arsitek dalam mendesain
bangunan. Kemudian, ada semacam penghargaan untuk arsitek dan komunitas
pemerhati bidang arsitektur yang dilaksanakan oleh Ikatan Arsitektur Indonesia.
Lapangan usaha potensial bagi entrepreneur ialah sebagai berikut:
1. Kontraktor atau pemborong, yaitu usaha yang akan mengimplementasikan hasil
karya arsitektur;
2. Agen properti dan pengembang, yaitu usaha pembangunan lokasi properti secara
terpadu dan menjualnya ke konsumen akhir;
3. Usaha rekayasa teknik, yaitu usaha jasa perancangan kegiatan yang berhubungan
dengan bangunan. Misalnya, rekayasa struktur bangunan, rekayasa hidrolika,
rekayasa elektronik, dan lain-lain;
4. Surveyor geologi dan pertanahan, yaitu penyedia jasa survei kondisi tanah pada
tempat yang akan didirikan bangunan;
5. Jasa penyedia kredit kepemilikan properti.

3. Subsektor Industri Pasar Barang Seni


Dalam bahasa Inggris, industri pasar barang seni disebutArtMarket. John
Howkins menempatkan art market sebagai salah satu nomenklatur dalam industri
kreatif, dan lebih didominasi untuk pasar karya seni masterpiece. Industri kreatif
subsektor Pasar Barang Seni adalah kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang seni asli (orisinal), unik, dan langka dan berasal dari masa lampau
(bekas) yang dilegalkan oleh undang-undang (bukan palsu atau curian) serta memiliki
nilai estetika seni yang tinggi. Berbeda dengan industri kreatif lainnya yang
mengandalkan penggandaan dari hasil kreativitas, industri pasar barang seni justru tidak.
Pemilik galeri (art dealer) justru mengandalkan faktor kelangkaan dari barang seni
tersebut dan didistribusikan melaluilelang, galeri, art shop, baik secara tradisional
maupun online. Misalnya, peralatan musik tradisional, kerajinan, lukisan, seni rupa,
patung, film, dan lain-lain.
Peluang industri pasar barang seni cukup besar. Agar diminati masyarakat,
pemerintah tengah melakukan usaha untuk mempercantik museum. Banyak hasil karya
seniman Indonesia yang diminati oleh mancanegara. Selain itu, jaringan internet telah
memudahkan pengusaha untuk mengadakan galeri secara online.
Lapangan usaha potensial bagi entrepreneur ialah sebagai berikut:
1. Usaha dagang barang-barang antik;
2. Usaha ekspor barang-barang antik;
3. Usaha jasa galeri atau rumah lelang barang-barang antik.
4. Subsektor Industri Kerajinan
Alternatif definisi industri kerajinan, berdasarkan Simposium Internasional
UNESCO/ITC "Craft and the international Market Trade and Custom Codification "di
Manila tahun 1997, adalah industri yang menghasilkan produk-produk, baik secara
keseluruhan dengan tangan atau menggunakan peralatan biasa, peralatan mekanis
mungkin juga digunakan sepanjang kontribusi para perajin tetap Lebih substansial pada
komponen produk akhir. Produk kerajinan tersebut dibuat dari raw material dalam
jumlah yang tidak terbatas. Produk itu berupa produk kegunaan, estetik, kreatif,
pelestarian budaya, dekoratif, fungsional, tradisional, religius, dan simbol-simbol sosial.
Entrepreneur dapat berkreasi dengan barang-barang kerajinan yang
memanfaatkan potensi lokal. Misalnya, kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat
alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, emas, perak, tembaga, perunggu, besi,
kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liar, dan kapur. Negara yang dapat berpotensi
bestir untuk menjadi tujuan ekspor ialah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman,
Australia, Prancis, Belanda, Korea Selatan, Spanyol, Singapura, Italia, Kanada, Taiwan,
Belgia, Republik Afrika Selatan, Malaysia, Swedia, Uni Emirat Arab, Brasilia, Republik
Rakyat Tiongkok.
Lapangan usaha potensial bagi entrepreneur ialah sebagai berikut:
1. Usaha batik, yaitu usaha pembaikan baik dengan tulis, cap maupun kombinasi di
antara keduanya;
2. Usaha permadani, yaitu usaha pembuatan permadani dan sejenisnya;
3. Usaha bordir, yaitu usaha bordir/~ulaman baik yang dikerjakan dengan tangan
maupun dengan mesin;
4. Usaha kain rajut, yaitu usaha pembuatan kain dengan cara rajut ataupun renda;
5. Usaha pembuatan barang berbahan kulit dan kulit buatan;
6. Usaha anyam-anyaman dari tanaman, rotan, dan bambu yang mencakup usaha
pembuatan tikar, tas, topi, tatakan, dan lain-lain;
7. Usaha kerajinan ukir-ukiran dari kayu dan logam;
8. Usaha perlengkapan rumah tangga, perhiasan dan furnitur, dan lain sebagainya.

Selain itu, entrepreneur juga dapat melakukan bentuk usaha yang mendukung industri
kerajinan, seperti:
1. Supplier bahan baku;
2. Event Orginizer, penyedia jasa penyelenggara even-even promosi di dalam negeri;
3. Asosiasi-asosiasi kerajinan sebagai fasilitator UKM/IKM untuk melakukan promosi
di luar negeri;
4. Broker sebagai penghubung antara produsen kerajinan dengan buyer di luar negeri.

5. Subsektor Industri Desain


Industri desain mencakup desain komunikasi visual, desain produki industri, dan
desain interior. Desain komunikasi visual ialah proses kreatif yang menggabungkan seni
dan teknologi dalam mengomunikasikan gagasan atau ide. Desain produk/industri
berkaitan dengan semua aspek manusia dari suatu produk yang dibuat secara maksimal
dan hubungan antara manusia dengan lingkungan tempat manusia itu berada. Desainer
industry mengerjakan fungsi engineering faktor manusia dari produk yang
bersangkutan, keamanan, bentuk, warna, pemeliharaan, dan biaya.
Desain interior adalah segala macam aktivitas yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang berada di dalam dimensi ruang dan dinding, jendela, pintu, dekorasi,
tekstur, pencahayaan, perabotan, dan furnitur.
Lapangan usaha potensial bagi entrepreneur meliputi semua jenis bidang desain,
yaitu desain komunikasi visual/grafis, desain industri/produk, dan desain interior.
Desain grafis bentuk usahanya dapat berupa jasa konsultan, periklanan, percetakan, dan
penerbitan. Desain industri bentuk usahanya dapat berupa jasa konsultan, public
relation, jasa riset pasar, jasa pembuatan purwarupa, manufaktur, dan supplier. Desain
interior bentuk usahanya berupa jasa konsultasi yang mencakup riset, pengembangan,
dan implementasi dari rencana, dan desain dari suatu ruangan.

6. Subsektor Industri Fesyen


Industri Kreatif Subsektor fesyen/mode adalah kegiatan kreatif yang terkait
dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesori mode lainnya,
produksi pakaian mode dan aksesorinya, konsultasi lini produk fesyen, serta distribusi
produk fesyen. Negara tujuan ekspor yang sangat berpotensial untuk jenis produk
pakaian kulit ialah Hongkong, India, Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Jerman,
Singapura, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Spanyol, Taiwan, Kamboja,
Jepang, Republik Afrika Selatan, Sri Langka, Prancis, Filipina, Amerika Serikat,
Meksiko.
Perkembangan teknologi dalam industri fesyen perlu dimanfaatkan. Alat
komunikasi dan informasi sekarang sudah semakin canggih. Jaringan antarmanusia
lebih mudah untuk dibuat. Dari promosi sampai pada transaksi produk dapat dilakukan
melalui internet. Lapangan Usaha industri fesyen bagi entrepreneur dapat berupa:
1. Usaha pakaian jadi rajutan;
2. Usaha rajutan;
3. Usaha pakaian jadi dari tekstil dan perlengkapannya;
4. Usaha konveksi dan perlengkapannya;
5. Usaha pembuatan alas kaki, seperti macam-macam sandal dan sepatu;
6. Usaha pedagangan besar;
7. Usaha perdagangan eceran;
8. Usaha ekspor dan impor;
9. Usaha perancangan feysen, dan lain-lain.

7. Subsektor Industri Video, Film, dan Fotografi


Industri kreatif subsektor film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi, produksi video, film dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman
video, film dan basil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
Keragaman suku, agama, seni, budaya, dan sejarah merupakan potensi tersendiri
bagi industri video, film, dan fotografi. Misalnya, entrepreneur dapat membuat film
dengan mengangkat cerita rakyat, pengalaman sejarah, tradisi atau bahkan kejadian-
kejadian unik. Tema-tema film tersebut akan banyak digemari masyarakat jika
dilakukan secara modern namun tidak meninggalkan keaslian budaya Indonesia.
Lapangan usaha industri video, film, dan fotografi yang potensial bagi entrepreneur
dapat berupa:
1. Usaha reproduksi film dan video, yaitu rekaman ulang gambar film dan video;
2. Usaha jasa pernotretan, baik untuk perorangan maupun ataukepentingan bisnis
termasukjuga pemrosesan dan percetakan hasil pemotretan tersebut;
3. Usaha produksi dan distribusi film serta video;
4. Usaha kegiatan bioskop

8. Subsektor Industri Permainan Interaktif


Industri kreatif subsektor permainan interaktif adalah kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang
bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan
didominasi sebagai hiburan semata-mata, melainkan juga sebagai alat bantu
pembelajaran atau edukasi. Disebutkan, industri permainan interaktif didefinisikan
sebagai permainan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Berbasis elektronik, baik berupa aplikasi software pada computer (online maupun
standalone), console (Playstation, XBOX, Nintendo, dll), mobile handset, dan
arcade;
2. Bersifat menyenangkan (fun) dan memiliki unsur kompetisi(competition);
3. Memberikan feedback/interaksi kepada pemain, baik antarpemain atau pemain
dengan alat (device);
4. Memiliki tujuan atau dapat membawa satu atau lebih konten atau muatan. Pesan
yang disampaikan bervariasi misalnya unsur edukasi, entertainment, promosi produk
(advertisement), sampai pada pesan yang destruktif.

Peluang bisnis dalam hal industri permainan interaktif cukup menjanjikan.


Peluang pasar domestik sangat besar dan akan terus tumbuh. Sistem outsourcing
menjamin usaha jika akan dilaksanakan dalam waktu pendek. Permainan interaktif yang
berbasis edukasi dan herorientasi pada mata pelajaran di sekolah akan mendapat
dukungan dari berbagai pihak, termasuk orangtua dan guru. Lapangan usaha permainan
interaktif yang potensial hagi entrepreneur clapat berupa:
1. Usaha pembuatan permainan interaktif;
2. Usaha pengumpul permainan interaktif;
3. Usaha publisher dan content provider;
4. Usaha warnet dan jasa kornputer khusus permainan interaktif;
5. Usaha jasa pengisi musik pada permainan interaktif;
6. Usaha penyedia peranti lunak dan peranti keras untuk mendukungpermainan
interaktif;
7. Usaha jasa penyelenggara festival dan kompetisi.

9. Subsektor Industri Musik


Industri kreatif subsektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
Industri ini sedang berkembang dengan pesat di Indonesia. Indikatornya, banyak
menjamurnya band-band di tanah air. Banyak karya musik yang diciptakan dan
bermunculan ajang pencarian bakat-bakat musik di panggung hiburan melalui program
Indonesian Idol, Voice of Indonesia, X Factor, Kontes Dangdut, dan lain-lain.
Perkembangan ICT membuat hasil karya musik tidak hanya dijual dalam bentuk kaset,
tetapi juga dapat dijual melalui ring back tone (RBT), internet music download, dan latar
atau theme song film atau sinetron.
Lapangan usaha yangpotensial bagi entrepreneur dapat berupa:
1) Usaha perekaman suara;
2) Usaha reproduksi;
3) Usaha jasa hiburan, dapat melalui radio televisi, konser musik, dan lain-lain;
4) Usaha jasa penunjang hiburan, seperti: pemotretan, juru rias, penata musik,
peralatan, sound system, syuting, dan lain-lain.

10. Subsektor Industri Seni Pertunjukan


Industri kreatif kelompok seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi
pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik-
tradisional, musik-teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana
pertunjukan, tata panggung dan rata pencahayaan. Seni pertunjukan adalah karya yang
rnelibatkan aksi individu maupun kelompok yang menyajikan tontonan bernilai seni
tanpa terbatas oleh media tertentu walaupun dalam beberapa kasus, penggunaan media
perantara seperti media elektronik dan internet dapat mengurangi nuansa dari karya seni
tersebut.
Peluang industri seni petunjukan masih cukup besar. Meskipunsempat
mengalami kemerosotan, saat ini apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya sendiri
terus meningkat. Lebih-lebih banyak sekolah yang mengembangkan pendidikan
berbasis budaya lokal. Selain itu, komunikasi yang telah terbentuk dapat dijadikan
sarana sharing untuk menciptakan karya seni, yang baik dan laku di pasaran. Usaha ini
dapat dikemas dalam sektor pariwisata dalam bentuk wisata budaya.
Lapangan usaha.yang potensial bagi entrepreneur adalah sebagai berikut:
1. Usaha impresariat yang mencakup kegiatan pengurusan dan penyelenggaraan
hiburan baik yang berupa mendatangkan, mengirim, maupun mengembalian serta
menentukan tempat, waktu, dan jenis hiburan, khususnya bidang seni.
2. Usaha kegiatan drama dan hiburan yang mencakup usaha pertunjukan kesenian dan
hiburan panggung, seperti opera, sandiwara, band, orkestra, penari, dan lain-lain.
3. Usaha jasa penunjang hiburan, seperti jasa juru kamcra, juru lampu, juru rias,
penata musik, penata panggung, peralatan, serta agen penjualan karcis/tiket.

11. Subsektor Industri Penerbitan dan Percetakan


Industri kreatif subsektor penerbitan dan percetakan meliputi kegiatan kreatif
yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah,
tabloid dan konten digital, serta kegiatan kantor berita. Kekuatan karya bernuansa
budaya Indonesia memiliki potensi go international. Buku-buku Indonesia yang
bernuansa budaya sendiri merupakan kekuatan dalam negeri unruk bersaing di kancah
internasional. Misalnya, komik-komik yang bernuansa budaya lokal seperti Hang Tuah,
Jaka Tarub, dan lain-lain.
Lapangan usaha dalam industri ini, bagi entrepreneur dapat berupa:
1. Usaha penerbitan buku, buku pelajaran, atlas/peta, brosur, pamflet, dan publikasi;
2. Usaha penerbitan surat kabar, jurnal, majalah umum dan teknis, komik, dan
sebagainya
3. Usaha penerbitan kliusus yang mencakup industri penerbitan perangko, meterai,
uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga
lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lairinya;
4. Usaha penerbitan foto-foto, grafir, kartu pos, formulir, poster, reproduksi,
percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya. Termasuk usaha rekaman mikro
film;
5. Usaha percetakan surat kabar, majalah, jurnal, buku, pamflet, peta atau atlas,
poster, dan lainnya. Termasuk pula mencetak ulang melalui komputer, mesin
stensil, dan sejenisnya;
6. Usaha perdagangan hasil percetakan dan penerbitan;
7. Usaha perdagangan eceran hasil percetakan, penerbitan, dan perangkat lunak.
Seperti usaha dagang: faktur, nota, kuitansi, kartu nama, etiket, amplop, buku
agenda, kartu ucapan, kartu pos, prangko, materai, amplop, buku gambar, surat
kabar, kartu perdana, majalah, dan lain-lain;
8. Usaha perdagangan ekspor komoditas hasil percetakan dan penerbitan;
9. Usaha mengumpulkan dan menyebarluaskan berita melalui media cetak maupun
elektronik;
10. Usaha pencari berita (free lance), termasuk pencari berita perorangan.
12. Subsektor Industri Layanan Komputer dan Peranti Lunak
Industri kreatif subsektor layanan komputer dan peranti lunak meliputi kegiatan
kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk jasa layanan
komputer, pengembangan peranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem,
desain arsitektur peranti lunak, desain prasarana peranti lunak dan peranti keras, serta
desain portal. Menurut Depperin, industri software ieliputi aplikasi Internet, aplikasi
web, software bisnis, kreatif, dan sains. Sementara konten mencakup e-content,
business intelligence, iklan, eutomerservice, games, animasi, berita, edukasi, dan
lainnya
Pasar besar industri ini ialah pada program e -government. Di Indonesia ada
ratusan kabupaten yang membutuhkan aplikasi yang sesuai dengan kondisi daerahnya
masing-masing Dalam hal teknologi, industri ini dapat berkembang dengan baik.
Sekarang tidak sedikit peranti lunak yang sifatnya opensource, artinya peranti lunak
yang kode pemrogramannya terbuka sehingga dapat dipelajari secara mendetail hingga
ke prinsip dasarnya.
Lapangan usaha bagi entrepreneur dalam industri ini dapat berupa:
1. Usaha jasa portal, yaitu usaha yang menyediakan akses ke gerbang utama dari
pusat enterprise knowledge yang merupakan hasil daripengolahan data dan
informasi sehingga dapat digunakan sebagaibahan pengambilan keputusan;
2. Usaha jasa konsultasi peranti keras dan peranti lunak;
3. Usaha pengolahan dan tabulasi semua jenis data
4. Usaha jasa pelayanan yang berkaitan dengan pengembangan database,
penyimpanan data, penyediaan database dari.berbagaijenis data;
5. Usaha jasa perawatan dan reparasi mesin kantor, mesin akuntasi, komputer,
mesin ketik dan perlengkapan, dan lain-lain.

13. Subsektor Industri Televisi dan Radio


Industri kreatif kelompok televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran dan transmisi
televisi dan radio
Dari sisi teknologi, industri ini memiliki peluang yang, cukup besar. Teknologi
transmisi sekarang sudah mampu menjangkau wilayah yang sangat luas bahkan ke
medan yang cukup sulit. Selain itu, teknologi digital akan terus berkembang. Hal ini
memberikan potensi besar untuk berkembang bagi industri televisi dan radio.
Dalam hal pendanaan, terlihat ada :perhatian pemerintah mengenai pembiayaan
stasiun penyiaran daerah. Banyak daerah yang berkeinginan memiliki radio dan televisi
sendiri. Hal ini terjadi karena kebutuhan pemerintah daerah maupun masyarakat akan
sarana komunikasi yang efektif. Entrepreneur dapat memanfaatkan peluang tersebut,
misalnya dengan cara mengajukan proposal pendirian stasiun penyiaran radio atau
televisi.
Lapangan usaha bagi entrepreneur dalam industri ini ialah sebagai berikut:
1. Usaha penyelanggaraan komunikasi yang khusus digunakan untuk keperluan
penyiaran.
2. Usaha penyelenggaraan siaran radio dan televisi.

14. Subsektor Industri Riset dan Pengembangan


Industri kreatif subsektor riset dan pengembangan meliputi kegiatan kreatif yang
terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan
penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk
baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar. Industri kreatif subsector riset dan pengembangan
tampaknya lebih memfokuskan pada aspek pengembangan, yaitu untuk penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, aspek riset yang berupa upaya pemahaman
dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis
mendapat penekanan yang lebih sedikit
Peluang dalam industri ini dapat dilihat jika kita memerhatikan sumber daya
yang terkandung di Indonesia. Keanekaragaman hayati alam Indonesia sangat tinggi,
yaitu terbesar ke-3 setelah Brazil. Setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing.
Keanekaragaman ini dapat menjadi sumber inspirasi yang bermakna bagi penelitian dan
pengembangan yang produktif. Selain itu, Indonesia juga memiliki wilayah yang sangat
luas terutama lautannya sehingga lahan penelitian di laut masih sangat besar untuk
dikembangkan. Belum lagi kekayaan sumber daya alamnya, Indonesia memiliki
kandungan sumber daya alam yang sangat besar, seperti di Papua, Blok Cepu, Natuna
dan lain-lain.
Dalam hal pendanaan, entrepreneur dapat memanfaatkan dana corporate social
responsibility (CSR). Dana ini akan semakin besar seiring dengan semakin besarnya
tuntutan masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Sumber pendanaan
lainnya dapat diperoleh melalui kompetisi atau program-program yang sering diadakan
di Badan Perencanaan Pembangunan baik di Pusat maupun di Daerah. Lapangan usaha
bagi entrepreneur dalam industri ini dapat berupa:
1. Usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secarasistematis berkaitan
dengan teknologi dan rekayasa;
2. Usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara sistematis berkaitan
dengan ilmu sosial, seperti ekonomi, psikologi, sosiologi, ilmu hukum, dan lain
sebagainya;
3. Usaha penelitian dan pengembangan humaniora secara teratur, seperti: bahasa,
sastra dan seni;
4. Usaha jasa konsultasi bisnis dan manajemen berkaitan dengan pemberian saran dan
bantuan operasional pada, dunia bisnis. Seperti konsultasi hubungan masyarakat,
konsultasi fungsi-fungsi manajemen, konsultasi argonomis pada bidang pertanian,
dan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai