Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS PENGARUH SIKAP DAN MENTAL BERWIRAUSAHA YANG

DAPAT MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN


MEMBANDINGKAN SISWA BERPROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN ILMU PENGENTAHUAN ALAM DI SMA NEGERI 1 JATINOM
KLATEN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Menenuhi Tugas Proposal Penelitian

Program Studi Manajemen Bisnis Syariah

Oleh :

Zaituni Izzah Nur’aini

NIM: 185211106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2021

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pada dasarnya manusia diciptakan untuk memberi manfaat dan
kontribusi bagi lingkungan atau manusia lainnya. Setiap manusia diciptakan
dengan berbagai kelebihan yang mereka miliki, ada yang pandai dalam
beragama, pandai dalam sosial, pandai dalam politik, dan bahkan pandai dalam
berwirausaha. Dan di era sekarang, banyak orang yang beralih profesi menjadi
wirausaha, bahkan dari mereka ada yang sudah memiliki pekerjaan tetap tapi
mereka masih mendirikan wirausaha sendiri. Ada juga dari mereka yang sedang
menjalankan Pendidikan tingkat lanjut setelah SMA contohnya yaitu kuliah, dan
ada yang sejak awal sudah terjun dibidang kewirausahaan tanpa mereka harus
berkuliah terlebih dahulu. Banyak orang-orang yang bersemangat untuk
mencapai tujuan atau cita-cita mereka, segala upaya mereka lakukan dan
bebagai pengorbanan dari yang paling kecil hingga terbesar mereka laksanakan
hanya untuk satu keinginan yang paling simpel yaitu sukses dalam
berwirasuaha. Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh setiap orang adalah
membasmi kemiskinan dan pengangguran yaitu dengan menmulai berwirausaha,
dan bukan hanya dengan berdagang tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan
bagi setiap orang yang membutuhkan pekerjaan dan mengerahkan semua potensi
yang mereka miliki dengan memberikan kekreatifitasan dan keberanian untuk
mengambil resiko (Fadhlurrahman, 2017).
Wirausaha merupakan salah satu bentuk yang orang-orang dapat
melakukannya secara halal dalam tujuan untuk mencari rezeki. Dengan
berpegang teguh kepada prinsip berwirausaha dan berpedoman dengan Alquran
dan Hadist tentang bagaimana cara berwirausaha yang baik dan benar sesuai dari
syariat Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Allah telah
memberikan kita pengetahuan serta informasi dalam kitab suci Alquran bahwa “
Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rejeki-Nya “ (Al-Mulk [67] : 15). Dari
potongan ayat tersebut maka tersiratlah pesan untuk manusia untuk menjalankan
bisnis sebagai langkah awal untuk meneruskan perjalanan hidupnya agar tidak
terjadi kelaparan dan kekacauan di bumi ini. Didalam surat At-taubah [9] : 105
“Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”. dalam ayat tersebut
dijelaskan bahwa apa yang kita kerjakan akan ada yang dipertanggung jawabkan
dan semua yang kita dapat dari pekeerjaan apapun meski hasilnya besar atau
kecil, terlihat ataupun tidak semuanya akan kembali kepada Allah. Maka dari itu
kita dituntut untuk menjalankan usaha sesuai dengan aturan syariat islam yang
ada agar untuk kedepannya semua usaha yang kita lakukan menjadi aman dan
lancar.
Setiap wirausaha dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan dituntut
untuk siap kerja karena itu adalah hal yang paling menonjol dalam
kewirausahaan. Setiap wirausahawan harus memiliki jiwa kewirausahaan,
terutama mengenai mental yang sangat kuat agar dalam menjalankan usaha
selalu bisa dalam genggaman para wirausahawan dan tidak akan ada terjadinya
perguncangan masalah dari berbagai sisi dalam berwirausaha. Sekarang ini
dimana teknologi dan peradaban semakin maju menuntut sumber daya manusia
yang berkompeten yang memiliki kedisiplinan tinggi dalam menjalankan
perannya sebagai wirausahawan. Ada wirausahawan terdidik dan wirausahawan
terlatih, suatu saat ide atau gagasan dari seorang wirausaha akan dikalahkan oleh
kepintaran dan kemajuan teknologi yang semakin maju dari tahun ke tahun, dan
bisa jadi membuat para usahawan menjadi lemah dan minder untuk tetap
menjalankan usaha yang hanya bermodalkan tenaga kerja fisik serta pikiran
mereka. Semua itu bisa berhasil dan lancar hanya dengan semangat dan
mempunyai mental yang kuat untuk berani mengambil resiko apapun dalam
berwirausaha. Mental yang kuat menumbuhkan perilaku, sikap serta semangat
berkemampuan dalam berwirausaha.
Keberanian dalam mengambil resiko adalah salah satu kunci kesuksesan
seseorang dalam menjalankan usahanya, tidak banyak orang yang mempunyai
bakat dalam hal berani, karena masih banyak orang yang meninggalkan masalah
ditengah jalan karena mereka tidak ingin ambil pusing dalam suatu urusan.
Orang yang pemberani kebanyakan dari mereka telah mengetahui bagaimana
prinsip menjalankan usaha dan bagaimana menentukan hasil keputusan hari ini
untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dengan tetap dalam keadaan lancar dan
baik-baik saja. Al-Baqoroh ayat 150 “ janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku saja, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu,
dan agar kamu mendapat petunjuk”. Surat itu bisa menjadi pedoman yang sangat
kuat agar orang-orang yang sedang menjalankan bisnis atau merintis binis tetap
berada di jalan dan pada tujuan awalnya yaitu berhasil dan sukses. Karena setiap
kejadian dan setiap takdir semuanya telah diatur oleh Allah, apa dan siapapun
yang bisa mencelakai atau menghancurkan usahanya tersebut akan ada Allah
yang akan menjadi perisainya maka kita tidak dianjurkan untuk menyerah dan
merasa takut untuk mengambil langkah maju kedepan dan kita dianjurkan untuk
terus berjalan sesuai kemampuan yang kita miliki karena sesuai izin Allah maka
semuanya akan lancar dan baik-baik saja.
Orang-orang yang ingin berwirausaha adalah mereka yang telah siap
mencurahkan semua potensi dan ketrampilan belajarnya dalam mengembangkan
peluang bisnis serta usaha personal maupun kelompok untuk mewujudkan apa
yang mereka semua usahakan. Seorang wirausahawan harus jeli serta kreatif dan
inovatif dalam melihat seberapa besar peluang berbisnis mereka di era sekarang
dan untuk era yang akan datang nantinya. Wirausahawan juga harus jeli untuk
membuat perubahan dalam dunia bisnis yang mereka kerjakan, mampu
menyaring semua pengetahuan yang masuk serta semua komentar orang-orang
mengenai bisnisnya tersebut, harus tetap bisa membawa kesan profesional serta
wibawanya dalam menerima setiap masukan yang mereka terima bagaimanapun
keadaannya baik itu komentar yang buruk sekalipun seorang wirausahawan
harus benar-benar siap menerima resiko tersebut.
Sesuai dengan hasil pengamatan di lingkungan sekitar, orang yang
berwirausaha kebanyakan adalah orang yang pemberani dan kuat.
Wirausahawan adalah orang-orang yang siap mengambil resiko dan orang yang
tidak takut dengan kegagalan. Orang-orang yang jujur, disiplin, kreatif dan
inovatif, berkomitmen tinggi, mandiri serta realistis juga memiliki ketrampilan
personal. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi kewirausahaan yang sekarang
banyak digandrungi masyarakat. Hal itu karena keahlian dan profesionalitas
seseorang yang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan pengetahuan dan
Teknik kerja tetapi juga keberanian mental. Ada dua pihak yaitu lembaga
Pendidikan dan dunia kerja (industri/perusahaan atau instansi tertentu) yang
sama-sama mempunyai tujuan akhir untuk berwirausaha. Dengan demikian
kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari
perencanaan, penyelengggaraan sampai penilaian penentu keberhasilan.
“Manusia merupakan sumber daya paling bernilai, dan ilmu perilaku
menyiapkan banyak teknik dan program yang dapat menuntun pemanfaatan
sumber daya manusia secara lebih efektif.” (Synder, 1989).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, bahwa yang menjadi kunci utama
berwirausaha adalah kesiapan mental. Maka dari itu, penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH SIKAP DAN
MENTAL BERWIRAUSAHA YANG DAPAT MEMPENGARUHI MINAT
BERWIRAUSAHA DENGAN MEMBANDINGKAN SISWA BERPROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU PENGENTAHUAN ALAM
DI SMA NEGERI 1 JATINOM KLATEN”.

A. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh sikap dan mental terhadap sumber daya
manusia dalam berwirausaha.
2. Apakah ada perbedaan dalam menjalankan usaha tanpa adanya
mental yang kuat didalam diri wirausahawan.
3. Bagaimanakah sikap seorang wirausahawan dalam menjalankan
usahanya.
4. Membandingkan seberapa besar minat berwirausaha siswa yang
masih berada dibangku sekolah.
5. Apakah mental berwirausaha menjadi sorotan utama dalam
menjalankan bisnis.

B. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya Batasan yang harus dibatasi, agar penelitian ini
dapat membahas lebih tuntas dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah yang
ada, penelitian ini lebih memfokuskan pada pengaruh sikap dan mental para
wirausahawan yang dapat mempengaruhi minat dalam berwirausaha dikalangan
siswa SMA IPA IPS. Para siswa dengan jurusan yang berbeda dipilih sebagai
objek penelitian dikarenakan penulis ingin mengetahui apa saja yang dapat
memberikan pengaruh tersebut untuk seorang wirausaha. Penulis ingin
membatasi penelitian ini hanya dengan mencari bagaimana seorang
wirausahawan bersikap dan bagaimana seorang wirausahawan mempersiapkan
mentalnya untuk dapat berwirausaha, dan mengetahui seberapa minat pelajar
yang ingin menjadi wirausahawan.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah sikap seorang wirausahawan berpengaruh dalam sumber daya manusia
dalam berwirausaha?
2. Apakah mental seorang wirausahwan berpengaruh dalam sumber daya manusia
dalam kewirausahaan?
3. Bagaimanakah dampak dari sikap dan mental mempengaruhi sumber daya
manusia dalam berwirausaha?
4. Bagaimakah keuntungan dari adanya sikap dan mental berwirausaha dalam
sumber daya manusia?
5. Bagaimanakah sumber daya manusia yang baik dalam berwirausaha?
6. Bagaimanakah hasil dari membandingkan siswa SMA yang berminat untuk
menjadi wirausahawan?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahhui pengaruh sikap berwirausaha terhadap manajemen sumber
daya manusia dalam kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh mental berwirausaha terhadap manajemen sumber
daya manusia dalam kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui dampak dari sikap dan mental berwirausaha dalam sumber
daya manusia.
4. Untuk mengetahui keuntungan dari sikap dan mental berwirausaha dalam
sumber daya manusia.
5. Untuk mengetahui sumberdaya manusia yang baik dalam berwirausaha.
6. Untuk mengetahui dari siswa dalam program studi apa yang berminat menjadi
wirausahawan

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan tentang pengaruh sikap dan mental
berwirausaha dalam manajemen sumber daya manusia, menjadikan penulis bisa
menilai dari berbagai sumber terkait tentang berwirausaha. Karna untuk penulis
sangat penting mengetahui bagaimana proses seseorang untuk menjalankan
usaha dari bawah hingga sukses, serta penulis ingin mengetahui resiko apasaja
yang bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri untuk melakukan
usahanya. Untuk dimasa yang akan datang penulis bercita-cita sebagai
wirausahawan yang berjaya dengan adanya penelitian ini semoga semakin
meningkatkan tekadnya untuk segera menjalankan bisnis yang penulis impikan.
Serta agar bisa mengajak semua orang untuk dapat berani terjun dalam bidang
bisnis untuk kesejahteraan bersama.
2. Bagi pembaca
Untuk menambah litelature maupun wawasan yang lebih luas tentang
pengaruh sikap dan mental berwirausaha dalam manajemen sumber daya
manusia. Agar pembaca bisa dengan cermat memilah apa yang seharusnya
pembaca lakukan setelah membaca penelitian ini. Dan semoga dengan membaca
penelitian ini si pembaca dapat menentukan ide bisnis yang baik dan bisa
menjalankan sesuai yang penelitian ini lakukan, pembaca bisa memahami apa
yang ada di penelitian ini, karena penelitian ini bisa memberikan petunjuk atau
arahan untuk mengetahui hal apa yang akan dilakukan selanjutnya dan itu adalah
salah satu dari tujuan utama si penulis agar pembaca bisa menentukan ide dan
kreatifitas dalam berbisnis.

3. Bagi narasumber
Dapat memberikan suatu gambaran atau referensi baru yang dapat
digunakan untuk strategi kebijkakan di masa yang akan datang, bisa
memberikan arahan untuk pengusaha pemula agar mereka mampu menyiapkan
segala hal yang berkaitan dengan bisnis dan usaha. Tetapi sebagai narasumber
juga merupakan inti dari sebuah penelitian, karena semua informasi didapatkan
darinya. Seorang narasumber harus paham tentang isi dari sebuah informasi
yang ingin orang lain dapatkan, mereka harus berhati-hati dalam memberikan
informasi dengan tujuan agar informasi tersebut lebih akurat. Keuntungan bagi
narasumber salah satunya juga dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang
suatu topik yang akan dibahas dan wawasan narasumber akan menajdi lebih
luas.
Narasumber juga dapat memperluas jaringan karena sebuah informasi
tidak mungkin hanya ada satu orang yang ingin mencari tahu kebenarannya.
Banyak orang yang akan membutuhkan informasi tambahan yang akurat.
Narasumber akan bertemu dengan berbagai jenis sifat dan sikap orang lain dan
narasumber bisa memilah mana saja yang akan mereka beri informasi penting.
Jadi seorang narasumber memiliki peran penting dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. BAB 1 PENDAHULUAN, berisi uraian tentang:

a. Latar belakang masalah

b. Identifikasi masalah

c. Batasan masalah

d. Rumusan masalah

e. Tujuan penelitian

f. Manfaat penelitian

g. Sistematika penulisan

2. BAB II LANDASAN TEORI, berisi uraian tentang:

a. Kajian teori

b. Hasil penelitian yang relevan

c. Kerangka berfikir

d. Hipotesis

3. BAB III METODE PENELITIAN, berisi tentang:

a. Waktu dan wilayah penelitian


b. Jenis penelitian

c. Populasi, sampel, dan Teknik pengambilan sampel

d. Data dan sumber data

e. Teknik pengumpulan data

f. Variabel penelitian

g. Definisi operasional variabel

h. Teknik analisis data

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Kewirausahaan

Kewirausahaan atau Entrepreneur dalam masyarakat disebut juga dengan


pebisnis atau pengusaha. Segala aktifitas yang berhubungan dengan jual-beli
disebut juga dengan bisnis. Segala sesuatu yang berhubungan dengan produksi
dan konsumsi disebut juga dengan kewirausahaan atau entrepreneur. Dimana
semua pebisnis telah mempertimbangkan dari berbagai aspek sampai titik
terkecil sebuah kewirausahaan.” Kewirausahaan terdiri dari beberapa suku kata,
yaitu Ke-wirausah-an, menurut Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah:
seorang yang mampu melihat adanya peluang krmudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis
yang baru. Atau kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang
usaha dan dimanfaatkannya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh
waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.” (Alfianto,
Eko Agus, 2012).

Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis yang digunakan untuk


membuat nilai tambah suatu barang atau jasa serta kemamurannya. (Peter
F.Drucker. 1994). Menjelaskan bahwa kewirausahaan adalah sebagai kemapuan
menciptakan ide bisnis yang baru dan yang berbeda. Menciptakan ide bisnis
yang baru dan berbeda tidaklah sulit untuk seorang yang mempunyai jiwa
pebisnis yang berkompeten karena mereka mampu memberikan kreasi inovasi
yang sangat mudah untuk mereka tuangkan dalam ide bisnis di bidang apapun.
Dalam artian jika mereka adalah seorang pebisnis yang handal mereka akan siap
memberikan nuansa yang baru untuk bisnis yang sedang dijalankan.
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk melihat seberapa jeli
seseorang dalam memberikan kemampuan kreatif dan inovatif. Jeli melihat
peluang bisnis yang terbuka untuk memasukkan energi dan masukan positif agar
mereka bisa membawa bisnis untuk terus tumbuh dan berkembang. Salah satu
pendorong terciptanya inovasi bisnis selain perubahan dan keharusan
beradaptasi adalah mereka harus mengetahui kesadaran tentang adanya celah
untuk apa yang ada dan apa yang belum ada diantara yang diinginkan oleh
masyarakat dengan menawarkan kreasi baru. Bisnis memiliki nilai yang sangat
baik dan bagus serta bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan
dengan mereka yang sudah memulai bisnis sejak lama dan sukses hingga saat ini
serta dapat memberikan kemakmuran bagi mereka yang membutuhkan sandang,
pangan, dan papan juga mereka yang telah memberikan lapangan pekerjaan bagi
mereka yang mempunyai bakat dibidang masing-masing untuk dapat ikut serta
dalam bisnis yang sedang dijalankan. Itu semua adalah nilai utama bisnis yang
paling penting dan positif untuk dijalankan serta ditirukan oleh semua orang.
Berbisnis sebaiknya harus memiliki nilai dan bermanfaat. Hal itu bisa
dicapai mulai dari kegiatan kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh
wirausahawan dengan menerapkan konsep kewirausahaan yang baik dan benar.
Memantau atau merujuk dari konsep berbisnis yang baik dari berbagai sumber
seperti negara lain contohnya. Berbagai negara membicarakan masalah bisnis
terkait perkembangannya sesuai eranya masing-masing dan mereka sangat
antusias untuk lebih bisa mengembangkan bisnisnya hingga mendapatkan
pencapaian maksimal. Di negara lain permasalahan bisnis menjadi fokus utama
yang membutuhkan banyak sinergi dari berbagai pihak yang terkait, karena
penanggulangan permasalahan bisnis akan menjadi lebih cepat mendapatkan
solusi apabila dikerjakan bersama-sama dari banyak pemikiran.
Wirausaha memiliki beberapa manfaat yang dapat diambil oleh seorang
wirausahawan diantaranya ialah, (1). membuka lapangan kerja baru (2). Sebagai
tolak ukur lingkungan kehidupan dalam mempertahankan kehidupannya. (3).
Mengetahui berbagai informasi dari dalam negeri ataupun luar negeri. (4).
sebagai lahan bertukar pengalaman. (6). Mengukur bagaimana kejujuran,
disiplin, keunggulan, dan keberanian seseorang (7). Mendidik untuk bisa
bertanggung jawab atas apapun masalah yang terjadi dan segera mencari solusi
atas masalah tersebut (8). Menciptakan kerukunan ddidalam setiap lingkup
lingkungan, dan lain sebagainya.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia atau biasa orang sebut dengan MSDM
adalah cara bagaimana setiap orang bisa mengontrol apa saja yang menjadi
Batasan dan apa saja yang harus dilakukan untuk sebuah proses. Sumber daya
manusia mencapai titik tengah dalam mewujudkan kinerja yang meneptakan
manusia sebagai fungsi terpenting dalam pencapaian. Harga dan nilai manusia
sangat berarti dalam konteks ini karena manusia diprogram sedemikian rupa
untuk bisa menjalankan apa saja yang telah diatur dalam manajemen sumber
daya manusia. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini namun faktor manusia
tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi.
“Salah satu sumber daya yang terpenting dalam manajemen sumber saya
mamnusia adalah human resource. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu
disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen Pendidikan
islam. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
identic dengan manajemen itu sendiri.” (Almasri, M Nazar. 2016). Salah satu
contoh sumber daya manusia yaitu akal pikiran manusia. Akal adalah alat utama
yang merupakan karunia dari Allah SWT. Akal manusia yang berfungsi untuk
menganalisis suatu kejadian perkara dengan berbagai bidang yang
kemampuannya sangat tergantung dari luasnya pengalaman yang didapatkan
dalam pendidikan formal atau informal. Alat digunakan sebagai media
pengingat, menyimpulkan, menganalisis, serta menilai apa yang benar dan apa
yang salah. Kemampuan setiap akal manusia berbeda-beda. Daya tahan serap
manusia tidak bisa disamaratakan maka itu setiap orang memiliki pendapat yang
berbeda-beda.
“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkat
mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan kami lebihkan dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk
yang telah kami ciptakan.” (QS. Al-Israa’ : 70). Dari ayat tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwasannya akal adalah suatu kelebihan yang diberikan Allah
SWT kepada manusia dan sekaligus sebagai faktor pembeda dari setiap mahluk
Allah dengan yang lainnya. Allah SWT menodorng manusia untuk berfikir
menggunakan akal mereka masing-masing.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang yang
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Karena sumber daya manusia dianggap semakin penting peranannya dalam
pencapaian tujuan, maka bebagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang
sumber daya manusia dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut
dengan manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti
sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana harusnya memanage
(mengelola) sumber daya manusia (Veithzaal Rival, 2005: 1).
3. SIKAP
Sikap manusia merupakan faktor utama bagi perilaku atau tindakan
sehari-hari, meski terdapat faktor lain tetapi sikap sangat mempengaruhi segala
jenis tidakan dan perilaku. Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu sikap kognitif,
afektif, dan konatif. Kognitif merupakan keyakinan seseorang, afektif
merupakan bentuk emosional, dan konatif cenderung ke sikap tindakan yang
sesui dengan sikap masing-masing. Emosianal adalah paling yang berpengaruh
di dalam sikap, yang paling bertahan untuk memperngaruhi perubahan sikap
seseorang (Azwar, 1988:17-18).

Sikap telah menjadi konsep utama dalam psikologis sosial dalam


perkembangannya (Allport dalam Baron dan Byne, 1997). Sikap dipandang
sebagai salah satu faktor utama dalam berperilaku. Sikap dapat diartikan sebagai
suatu kecenderungan kepribadian seseorang dalam berperilaku di lingkungan
sekitarnya. Sifat memiliki dua jenis yaitu sifat yang positif dan sifat yang
negative, kebanyakan manusia jika tinggal dilingkungan baik dengan faktor
keluarga dan lingkungan sekitarnya kemungkinan besar sikap seseorang tersebut
juga memiliki sikap positif begitu juga sebaliknya. Tapi tidak menutup
kemungkinan setiap yang orang yang bernafas dibumi mereka memiliki dua tipe
sikap tersebut, karena bagaimanapun manusia adalah tempatnya kekurangan dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata.
Dari sekian definisi mengenai sikap, ada bebrapa konsep sikap, yaitu (1).
Mempunyai objek tertentu (perilaku, konsep, situasi, benda, dan yang lainnya).
(2). Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka-tidaksuka) sebagaimana
yang dikemukakan oleh Bem et.al dalam Sarwono (1999). Dan sikap
mengandung tiga komponen sikap yang paling menunjang yaitu (1). Kognitif
merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap (2).
Afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan, (3).
Konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan
sikap yang dimiliki oleh seseorang (Azwar, 1997).
4. Mental

Membangun karakter adalah proses membentuk kebiasaan atau pola


piker seseorang yang sedemikian rupa sehingga berbentuk unik, menarik, dan
berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Mental adalah hal-hal yang
berkaitan dengan psikologis atau kejiwaan yang dapat mempengaruhi perilaku
individu. Setiap gerak-gerik perilaku individu akan telinhat dari kondisi mental
seseorang. Sikap mental wirausaha berarti kecenderungan pribadi/juwa
seseorang yang membuahkan Tindakan / tingkah lak, baik sebagai wirausaha
atau potensi menjadi wirausaha. Kekuatan mental yang membangun kepribadian
yang kuat ada enam (Ashidiq, 2013) yaitu, (1). berkemauan keras (2).
Berkeyakinan yang kuat atas kekuatan pribadi (3). Pengenalan diri (4).
Kepercayaan diri (5). Pemahaman tujuan dan kebutuhan (6). Kejujuran dan
tanggung jawab. Yang diperlukan adalah moral dan tanggung jawab, disiplin
dan ketahanan diri dan mental jasmani rohani, kesabaran serta ketabahan,
ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras dan pemikiran yang konstruktif dan
kreatif.

Mental wirausaha memang seharusnya ditanamkan kepada mereka yang


ingin menjadi pengusaha sejak dini, karena mental adalah modal awal dan modal
utama yang kemudian akan diwujudkan dalam bentuk keberanian dalam
mengahdapi segala risiko dan tantangan yang ada. Sebagai wirausahawan
memang harus siap menghadapi segala risiko. Risiko disini dalam artian adalah
semua risiko yang telah diperhitungkan dari awal mulai dari bagian yang paling
kecil sampai yang paling besar untuk mendapatkan hasil yang ingin mereka
dapatkan sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan, dan hal tersebut harus
sesuai dengan porsi proposional mereka sebagai wirausahawan yang siap
menerima risiko yang akan datang kepada mereka. Serta harus bisa belajar
mengella risiko yang akan berhubungan langsung dengan pihak lain seperti
bank, investor, konsumen, pemasok dan lain sebagainya mereka harus benar-
benar siap.
Keterlibatan mental dalam dunia bisnis terbukti efektif serta membantu
kinerja bisnis secara profesional dalam bidangnya. Mental dapat meningkatkan
kesadaran kolektif untuk terciptanya keberanian yang ada dalam diri seorang
wirausahawan. Mental adalah kondisi dimana seorang individu menyadari
kemampuannya dalam menghadapi semua permasalahan yang ada dengan cara
positif dan mampu bekerja secara produktif dan efisien serta mampu
berkontribusi terhadap apa yang mereka usahakan. Mental adalah dasar individu
yang yang berfungsi sebagai keunggulan dalam setiap diri manusia dan
menjalankan perannya di kehidupan keluarga, masyarakat, dan lingkungan kerja.

Masalah mental memang jadi titik fokus utama dalam bisnis. Mental
harus diintervensi dalam ranah kewirausahaan. Sebab jika seorang
wirausahawan tidak memiliki mental yang siap dengan segala resiko yang ada
mereka akan terbengkalai dalam bisnis yang sedang dijalankan. Beban bisnis
akan selalu ada dalam pikiran para wirausahawan tentang bagaimana agar bisnis
mereka tetap berjalan lancar dan selalu sigap mendapatkan solusi jika muncul
permasalahan-permasalahan yang baru. Karena mental sangat mempengaruhi
kelancaran berwirausaha, gangguan pikiran, emosi, dan tingkah laku serta
persepsi dan juga perhatian seseorang disebabkan oleh beberapa faktor dari
mental tersebut. Oleh karena itu munculah mental sebagai kunci utama agar
bisnis tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Individu dalam keadaan mental yang lemah maka konsentrasi
berbisnisnya akan memberikan berbagai masalah karena ia kurang mampu untuk
mengendalikan emosi. Mereka bisa saja memberikan kegagalan dalam berbisnis
serta akan berdampak kehilangan energi serta minat dalam melakukan bisnis.
Akan terjadi perubahan aktivitas yang sangat signifikan karena melemahnya
mental. Penyebab utama gangguan mental adalah tekanan sosial dan ekonomi
dari lingkungan sekelilingnya. Maka lingkungan yang sehat dan rekan-rekan
kerja yang sejalan juga positif akan memberikan pengaruh besar di dalamya.
Lingkungan yang baik akan menghambat terjadinya gangguan dalam berbisnis.
Kecemasan biasa terjadi melalui persepsi terhadap peristiwa yang tidak
terkendali (uncontroled), sehingga menjadikan individu akan berfokus kepada
tindakan yang tidak terkendali juga ( Shin & Newman, 2019). Dalam konteks ini
tindakan yang takterkendali tentang bagaimana mengelola usaha yang baik akan
memberikan dampak yang buruk bagi bisnis yang sedang berjalan. Berbagai
aktivitas akan terhambat jika terjadi dalam ruang bisnis yang tidak segera
menemukan solusi permasalahanya. Reaksi kecemasan akan berbeda-beda
dalam setiap individu. Untuk sebagian orang reaksi kecemasan tidak selalu
disertai fisikologis tetapi ada juga yang dapat menurunkan respons saat bekerja.
Setelah orang merasakan terjadi ketidaknyamananan dalam bekerja biasanya
mereka lebih memilih untuk berhenti atau istirahat sejenak. Mereka akan
melakukan refresing untuk mengembalikan semangat bekerjanya. Karena itu
merupakan tahapan terakhir untuk solusi kecemasan yang mereka rasakan.
Merupakan bentuk pertahanan diri agar tindakan yang tidak masuk akal dapat
diminimalisir.

Permasalah mendadak juga mempengaruhi mental wirausahawan.


Permasalahan yang tiba-tiba bisa menyebabkan orang lemah dalam berfikir
karena tidak semua orang bisa mendapatkan solusi secara cepat dan tepat.
Banyak orang yang masih takut untuk menyatakan pendapat karena takut akan
terjadi kesalah. Juga ada orang yang takut berpendapat karena faktor
lingkungannya tidak mendukung atau lemahnya jabatan mereka di instalasi
perusahaan. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh faktor keberanian
berpendapat di tempat umum dan terbuka. Masalah yang datang secara tiba-tiba
mungkin bisa terjadi terus-menerus tanpa tau waktu karena itu sifatnya
universal. Menilai tingkat bahaya melalui penyelesaian informasi yang diterima
dari berbagai kalangan dengan kebijakan yang ada tidaklah mudah karena itu
merupakan kunci atas penyelesaian solusi secara langsung.

5. Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha adalah pemusatan perhatian, keinginan, ketertarikan,
dan kesediaan seseorang dalam bidang berwirausaha dan memiliki jiwa pekerja
keras serta berkemauan untuk bekerja keras dengan tujuan untuk memenuhi apa
yang menjadi tujuan awal mereka ingin menjadi pengusaha. Kebutuhan hidup
akan terpenuhi jika seseorang mampu memberikan seluruh hidupnya untuk tidak
merasa takut akan hal-hal yang akan terjadi padanya, resiko dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya pasti aka nada dan bagaimana cara menyelesaikannya
hanya mereka yang berfikiran tenang tentang bahwa kehidupannya akan aman.
Dalam berwirausaha akan terdapat banyak resiko, tetapi orang yang berkemauan
dan berkemampuan keras insya allah mereka akan berhasil didalamnya.
(Santoso, 2017), memnyatakan bahwa minat berwirausaha adalah suatu gejala
psikis untuk memusatkan banyak bentuk perhatian dan bebuat sesuatu pada
wirausaha itu dengan memberikan perasaan senang, karena dengan itu akan
membawakan manfaat bagi dirinya maupun orang lain.

B. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara lebih ringkas
disini karena penelitian ini akan dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu.
Maka dari itu penelitian tersebut dapat dijadikan referensi untuk saling
melengkapi dan menjadi batasan antara penelitian ini dengan penelitian
terdahulu. Berikut ini adalah ringkasan dari penelitian sebelumnya:
Penelitian Nursanti (2017), tentang peran UIN Alauddin Makassar
terhadap sikap mental berwirausaha mahasiswa. Metode penelitian dengan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel sebanyak 50 responden penelitian
yang dilakukan di UIN Alauddin Makasar yang terletak di Samata Gowa, yang
digunakan Hasil penelitian ini belum begitu efektif karena banyak faktor yang
terjadi di dalam setiap upaya beserta fasilitas yang diberikan UIN Alauddin
Makasar dan alasannya karena sumber daya manusia nya sendiri.
Penelitian Iin Asrinda Putri (2019), tentang kewirausahaan dan mental
berwirausaha terhadap motivasi berwirausaha. Metode penelitian frngan jenis
deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 119 responden yang dilakukan
pada pelaku usaha di Pasar Segar Kota Makassar. Hasil penelitian mental
berwirausahanya menunjukkan berada di posisi teratas yang artinya pelaku
usaha di Pasar Segar Kota Makassar memiliki kemampuan untuk meningkatkan
keinginan, harapan, dan dorongan yang tinggi dalam menjalankan usahanya.
Penelitian Dvorsky dkk. (2020). tentang pesepsi resiko bisnis oleh
pengusaha sesuai dengan pengalaman kegagalan. Metode penelitian yang
dilakukan dengan cara membagi kuisioner dengan sampel sebanyak 454
responden dengan metode statistik Z-test. penelitian yang dilakukan kepada
pebisnis di Europcan Commission. Hasilnya menunjukkan bahwa yang paling
penting dalam melakukan usaha menurut para pengusaha adalah risiko pasar,
keuangan, dan personalia.
C. Kerangka Berfikir
Wirausaha sebagai salah satu pokok utama kegiatan yang ada dalam lapisan
masyarakat yang sudah menjadi dasar alasan bagaimana orang bisa bertahan hidup.
Peran penting lainnya dalam berwirausaha yaitu adalah sumber daya manusia
(SDM), bagaimana cara mengembangkan dan meningkatkannya tergantung dari
suatu manajemen yang ada didalamnya, semua sudah tertata rapi dengan konsep
yang sudah ditentukan. Tujuan berwirausaha adalah mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dalam artian titik tertinggi dalam berwirausaha adalah sukses
dalam berbagai hal, maka dari itu memanajmen sumber daya manusia yang ada
menjadi salah satu peran terpenting untuk bisa melahirkan pengusaha-pengusaha
muda dan membangun jiwa-jiwa entrepreneur. Untuk lebih jelasnya terdapat
kerangka berfikir yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

KEWIRAUSAHAAN

SIKAP MENTAL

MINAT BERWIRAUSAHA

Gambar 2.1

Dari gambar diatas menjelaskan bahwa penelitian ini berkesinambungan.


Si peniliti ingin mengetahui dari mana asal dari konsep kewirausahaan yang
didalamnya mencangkup sikap dan mental. Sikap mempengaruhi kewirausahaan
begitupun sebaliknya. Kewirausahaan dipengaruhi oleh mental dan juga
sebaliknya. Sikap dan mental berpengaruh terhadap minat berwirausaha pun
sebaliknya. Kewirausahaan membutuhkan minat serta sikap dan mental ada di
posisi yang sama untuk mengetahui seberapa penting kedua faktor tersebut di
dalam kewirausahaan khususnya menggunakan minat yang ada. Berpusat pada
sikap dan mental berwirausaha. Melalui teori ini menjadikan minat menjadi
lebih di utamakan. Sedangkan praktiknya seorang wirausaha akan mampu
menjalankan sesuai dengan aturan dari bawah sampai yang teratas dengan tujuan
agar usahanya berjalan lancer dan sukses.

D. Hipotesis
A. Hubungan Antara Sikap Berwirausaha dengan Sumber Daya Manusia
Penelitian yang dilakukan Junaidi (2017), menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang cukup besar hubungan antara sikap berwirausaha dengan sumber
daya manusia karena secara keseluruhan, sifat kewirausahaan pengusaha
industry kreatif UMKM di Kota Jambi dikategorikan baik. Dilihat dari sifat-sifat
unggulannya dapat disimpulkan bahwa terdapat lima sifat dengan kategori
sangat baik, yaitu pengambilan resiko, sifat kerja keras, sifat inovatif, sifat
prestatif, dansifat instrumental. Dan sifat-sifat dalam kategori baik adalah sifat
mandiri dan sifat keluwesan bergaul. Kemudia penelitian Eva dan Vita (2017),
menunjukkan bahwa ada hubungan peran wirausaha dan kompetensi sumber
daya manusia terhadap sikap berwirausaha dengan sumber daya manusia,
Dengan hasil menunjukkan bahwa faktor kompetensi SDM yaitu kemampuan,
ketrampilan, dan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja UKM bidang makanan di Kota Pasuruhan. Kemudia pada penelitian
Ndivhuho dan Richard (2015), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang besar
sikap pribadi seseorang dengan niat kewirausahaan, selain itu pengetahuan
kewirausahaan yang tinggi sangat berdampak pada sikap yang disukai di
kewirausahaan.
H₁: Ada hubungan antara sikap berwirausaha dengan sumber daya
manusia.
B. Hubungan Antara Mental Berwirausaha dengan Sumber Daya Manusia
Penelitian yang dilakukan oleh Agil, Inu, dan Tatang (2016),
menunjukkan bahwa ada hubungan antara mental berwirausaha dengan sumber
daya manusia, karena menurut hasil penelitian mereka menyatakan bahwa
kencenderungan mahasiswa yang memiliki sikap mental wirausaha yang tinggi
akan berpotensi menjadi seorang wirausahawan. Kemudia penelitian oleh
Engkas dan Sri Harini (2016). Menunjukkan bahwa ada hubungan anatara
mental berwirausaha dengan sumber daya manusia, dengan hasil penelitian
bahwa terdapat kondisi mental yang cukup kuat dan jiwa kewirausahaan yang
sangat tinggi, variabel mental berwirausaha berpengaruh positif terhadap jiwa
kewirausahaan. Kemudia penelitian yang dilakukan oleh Eka (2018),
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mental berwirausaha dengan
sumber daya manusia, dengan hasil mental wirausaha dan kreatifitas mampu
menjelaskan 75,9% variasi motivasi berwirausaha.
H₀: Ada hubungan antara mental berwirausaha dengan sumber daya
manusia.

C. Hubungan Sikap Dan Mental Mempengaruhi Minat Berwirausaha


Menurut Mahesa & Rahardja (2012) minar berwirausaha adalah
kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi tertarik dalam
menciptakan sesuatu yang dapat menghasilkan usaha kemudian dapat
mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha
yang sedang dijalankannya sendiri.
Menurut Fuadi (2010) minat berwirausaha yaitu ketertarikan, keinginan,
serta ketersediaan untuk bekerja keras dalam mengembangkan usaha secara
maksimal dan utnuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus merasa
takut akan kegagalan dan resiko yang dihadapi, serta berkemampuan keras
untuk belajar dari kegagalan.
H₀: Ada hubungan antara sikap dan mental berirausaha dengan minat
berwurausaha.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Wilayah Penelitian

Waktu penelitian rencananya dimulai penyusunan laporan penelitian

pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Penelitian ini dilaksanakan

di sekolah menengah keatas yang berada di kabupaten Klaten, yang letaknya

di keamatan Jatinom, yaitu SMA N 1 JATINOM.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan mengunakan

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah dimana penelitian ini

untuk menentukan konsep atau cara baru. Dengan tujuan untuk

mengembangkan atau menggunakan model-model, teori-teori, dan atau

hipotesis yang terdapat keterkaitan dengan penelitian.

C. Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi
Populasi dalam target ini adalah para siswa yang bergerak pada

bidang ipa dan ips. Hal yang dipertimbangkan dalam penentuan populasi

ini adalah, bahwa wirausaha sangat mempengaruhi semua aktifitas

keseharian manusia, baik itu sebagai penjual ataupun pembeli. Tanpa

disadari sepenting itu arti wirausaha di dalam kehidupan, wirausahawan

sebagai obyek penelitian adalah bahwa yang di maksudkan penelitian ini

dalam definisi sumber daya manusia, dengan menggunakan persepsi

sikap dan mental sebagai unit analisisnya. Dengan demikian responden

dalam penelitian ini adalah sudah jelas sebagai manajer sekaligus

pemilik wirausaha.

Dari segi kuantitas, jumlah wirausaha kini semakin banyak dan

meluas, hal ini disebabkan dengan adanya keinginan untuk bertahan

hidup maka dari itu para wirausahawan akan mengupayakan apapun

untuk mereka agar tetap bisa hidup layak maupun berkecukupan. Dengan

cara pengumpulan data-data mereka akan diperoleh hasil yang dicari

dalam penelitian ini.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang merupakan bagian

dari suatu penelitian dan hasilnya di anggap sebagai gambaran asal

populasi. Menurut Sugiono (2017:81) sampel merupakan bagaian dari

jumlah yang dimiliki oleh beberapa populasi. Populasi dalam jumlah dan

karakteristik yang akan diteliti ini belum diketahui seberapa banyak.


Sehingga peneliti harus menentukan jumlah sampel terlebih dahulu.

Adapun Sugiyono (2017) tentang bagaimana menggunakan sampling

insidental maka sampel tersebut akan di ditentukan secara kebetulan

yaitu dengan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan penelitian

ini yang dapat digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian yang

dianggap cocok untuk dijadikan sampel penelitian, oenentuan jumlah

akan dihitung menggunakan teknik sampling isidental dengan menjadi

alat ukur untuk pengumpulan data kepada siapa saja yang kebetulan

bertemu dan dijadikan responden dengan mengisi kuisioner dalam

penelitian.

Cara pengambilan sampel dengan metode purposive sampling.

Dengan syarat purposive sampling adalah Teknik pengambilan sampel

dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu (Sugiono, 2008). dalam

penentuan karakteristik objek atau subjek sampel, peneliti harus

melakukan studi pendahuluan yang dapat dipertanggung jawabkan

akurasinya. Sampel yang dipilih harus memiliki sifat, dan cirikas, yang

sesuai dengan aspek tersebut dari populasi yang akan dipilih menjadi

sampel. Keseluruhan populasi yang menjadi sampel harus yang palimng

mendekati deskripsi dari tujuan penelitian. sampel merupakan

wirausahawan, baik perusahaan kecil maupun besar. Dalam penelitian ini

hanya menggunakan 2 variabel independent yang artinya hanya butuh


100 responden untuk menjadikannya sampel. Dengan 50 siswa IPS dan

50 siswa IPA.

3. Teknik Pengambilan Sampel Dan Jumlah sampel

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara

survey, survey merupakan salah satu bagian dari pengumpulan data

primer yang menggunakan pernyataan secara lisan dan tertulis. Metode

ini memerlukan adanya hubungan antara peneliti dengan sumber obyek

(responden) penelitian ini untuk memperoleh data yang di perlukan

(Indriantoro, 2006). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Teknik random sampling yaitu Teknik pengambilan sampel yang

memiliki karakteristik dimana setiap anggota populasi berhak

mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

4. Data dan Sumber Data

Data merupakan salah satu informasi yang sangat dibutuhkan

dalam penelitian. Sedangkan sumber data adalah subjek bahwa darimana

data tersebut diperoleh. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah

data primer. Data primer adalah dimana data yang dikumpulkan dan

diperoleh sendiri langsung dari sumber penelitian (Sugiyono, 2009).

Untuk mendapatkan data ini bisa melalui penyebaran kuisioner.

Kuisioner adalah alat yang digunakan untuk penelitian.

Data primer dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Jatinom.


5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode kuisioner. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan

cara mendatangi beberapa responden, mengecek apakah responden tersebut

memasuki persyaratan penelitian, kemudian menyatakan ketersediaannya

untuk menjadi responden penelitian ini untuk mengisi kuisioner. Prosedur

penting ini dilaksanakan peneliti karena peneliti ingin menjaga keamanan

kuisioner dan hanya respondennya sajalah yang dapat mengisi kuisioner

tersebut.

6. Variabel Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan ada tidak nya

pengaruh sikap mental berwirausaha dalam sumber daya manusia dengan

obyek para pelajar. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian

yakni sikap berwirausaha sebagai variabel bebas dan mental berwirausaha

sebagai variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent)

Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel lain dan variabel yang variabilitasnya diukur,

dimanipulasi, dan atau dipilih peneliti untuk menentukan


hubungan dengan sesuatu yang diobservasi (Sarwono, 2013).

Variabel independent dalam penelitian ini adalah X¹ adalah sikap

dan X² adalah mental.

2. Variabel Terikat (dependent)

Variabel dependent dimana variabel yang memberikan

reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel independent.

Variabel dependent adalah variabel yang variabilitasnya diamati

dan diukur

untuk menentukan pengaruh apa yang disebabkan oleh variabel

independent (Sarwono. 2013). Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah berwirausaha (Y)

Indicator-indikator variabel tersebut akan dikembangkan menjadi

beberapa pertanyaan untuk dijadikan kuisioner untuk mendapatkan data

para wirausahawan. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis

menggunakan program statistic yaitu dengan bantuan aplikasi spss.

Untuk itu penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif, hal

ini sama dengan pernyataan Creswell (2014) yang berpendapat bahwa

penelitian kuantitatif merupakan pendekatan untuk menguji teori

obyektif dengan menguji hubungan antar variabel. Variabel ini akan apat

diukur dengan menggunakan instrument penelitian, sehingga data jumlah

dapat dianalisis dengan prosedur statistic yang baik dan benar.


Dalam penelitian ini akan mengukur sikap dan mental

berwirausaha wirausahawan, selanjutnya data yang dihasilkan akan di uji

dengan menggunakan formula product moment dengan tujuan untuk

mengetahui besaran koefisien korelasinya dan menentukan apakah

hubungan dari kedua variabel ini signifikan atau tidak, hal ini

sebagaimana dijelakan oleh price (2012) dan Creswell ( dalam Creswell,

2014 ) bahwa penelitian korelasional merupakan jenis penelitian non

eksperimental dimana penelitian ini mengukur dua variabel dan menilai

apakah ada hubungan statistik diantaranya yaitu korelasi.

7. Teknik Analisis Data

a. Uji Instrumen Penelitian

Metode pengujian instrumen dimaksudkan untuk menguji

validitas dan rehanilitas kuisioner yang akan digunakan dalam penelitian

sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana kuisioner dapat menjadi

alat pengukur yang valid dan reliabel dalam mengukur suatu gejala yang

ada.

1. Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Teknik korelasi

product moment. Instrument penelitian dikatakan valid apabila dari hasil

uji diperoleh nilai korelasi antara faktor positif dengan signifikan pada
tingkat 0,05 atau 0,1 (Rahmawati, A, dkk 2003). Dan pengujian

dilakukan dengan menggunakan SPSS.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakandalam penelitian ini adalah dengan

Teknik Cronbach’s Alpha. Instrument dikatakan reliabel apabila

mempunyainilai alpha lebih besar dari (Azwar, 1997). Pengujian

menggunakan progam SPSS.

a. Nilai Cronbath’s Alpha antara 0,00 - 0,20 = kurang

reliabel.

b. Nilai Cronbath’s Alpha antara 0,21 - 0,40 = agak reliabel.

c. Nilai Cronbath’s Alpha antara 0,41 – 0,60 = cukup

reliabel.

d. Nilai Cronbath Alpha antara 0.61 – 0,80 = reliabel.

e. Nilai Cronbath Alpha antara 0,81 – 1,00 = sangat reliabel.

b. Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,


residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan uji f

yang mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Cara melihat apakah itu terdeteksi normal tidaknya

adalah dengan vara melihat grafik histogram dan normal

probabilitasnya (Ghozali, 2013:160).


1. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel. Kriteria

pengujian pada uji multikolonieritas, nilai Tollerance ≤ 0.10 atau

sama dengan nillai VIF ≥ 10 menunjukkan adanya

multikolonieritas antara variabel dalam menentukan regresi

(Ghozali, 2013:139).

2. Uji Heteroskeditas

Uji Heterokeditas bertujuan untuk menguji apakah dalam


model regresi terjadi ketidaksamaan varian dalam residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, maka itu
disebut homoskeditas dan jika berbeda dalam pengamatan satu
dengan pengamatan yang lain maka itulah yang disebut
Heteroskeditas.
Model yang baik adalah apabila terjadi homoskeditas bukan

heteroskeditas (Ghozali, 2013:139).

Cara untuk mendeteksi adanya heteroskeditas adalah

dengan pengujian Glejser, dengan menyususn regresi antara nilai

absolut residual dengan variabeel independent. Jika variabel

independennya signifikan secara statistic mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi adalah heteroskeditas

(Ghozali, 2013:142). Jika probabilitas signifikan diatas tingkan

5%, maka disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi

heteroskeditas) Ghozali, 2013:143).


2. Analisis Regresi Linier

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisi regresi linier,

karena terdapat satuvariabel terikat dan satu variabel bebas. Dan

pengolahan data menggunakan perhitungan regresi menggunakan

progam SPSS. Persamaan dalam analisis data sebagai berikut:

Y=a+β+X+e

Dimana:

Y : tingkat pemahaman

a : konstanta

β : sikap

X : mental

e : standar eror (faktor pengganggu diluar model)

3. Uji Hipotesis

1. Uji T

Uji statistic t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independent secara individual dalam menerangkam

variabelnya (Ghozali, 2013:98). Hipotesis digunakan dalam

penelitian ini adalah H₀: β = 0, artinya variabelnya bebas. Artinya

tidak mempengaruhi variabel terikat.

Hₐ: β ≠ 0, artinya variabelnya bebas. Secara individual

mempengaruhi yang signifikan terhadap variabel terikat.


Dengan menggunakan angka probabilitas signifikan:

a. Apabila probabilitas > 0,05, maka H₀ diterima dan Hₐ ditolak

artinya faktor sikap dan mental tidak dipengaruhi oleh

variabel berwirausaha.

b. Apabila probabilitas signifikan < 0.05, maka H₀ ditolak dan

Hₐ diterima, artinya faktor sikap dan mental dipengaruhi oleh

variabel berwirausaha. Untuk tingat signifikannya 5%.

c. Membandingkan T hitung dengan T table

 Apabila T table > T hitung maka H₀ diterima dan Hₐ

ditolak.
 Apabila T table < T hitung maka H₀ ditolak dan Hₐ

diterima.

8. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di tujukan untuk umum wirausahawan di sekitar IAIN

Surakarta.

1. 2021
NO KEGIATAN SEP OKT NOV DES JAN FEB
1 Pengajuan ×
judul
2 Survey awal ×
3 Penyelesaian ×
dan
bimbingan
proposal dan
dari bab 1 sd
3
4 Sidang ×
proposal
5 Revisi ×
proposal
6 Penelitian ×
7 Penyelesaian ×
dan
bimbingan
skripsi
8 Sidang ×
skripsi

9. Jadwal Pelaksanaan
Alternatif judul

1. Analisis pengaruh sikap mental berwirausaha dalam sumber daya manusia


2. Analisi psikologis dan urgensi pengetahuan wirausaha terhadap SDM dalam
peningkatan perekonomian di Surakarta.
3. Pengaruh kompetisi, komitmen, dan pengembangan berwirausaha terhadap
kemampuan, tekad, dan keberanian seorang wirausahawan
4. Dampak dan kontestitas Covid-19 terhadap tenaga kerja di Surakarta
5. Impact of corona virus dan pemberdayaan SDM dalam meningkatkan
perekonomian di masa pandemi.

DAFTAR PUSTAKA

( Fadhlurrahman, 2017).
Alfianto, Eko Agus. 2012. Kewirausahaan: Sebuah Pengabdian Kepada
Masyarakat. Jurnal Heritage Volume 1 Nomor 2.
Almasri, M. Nazar. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Implementasi dalam Pendidikan Islam. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 19
(2): 133-151.
Baron & Byrne. 1997. Social Psychology. USA: Allyn And Bacon.
Ndivhuho dan Richard (2015)
Nursanti (2017),
(Azwar, 1997).
(Peter F.Drucker. 1994)
( Shin & Newman, 2019)
(Azwar, 1988:17-18).
(Indriantoro, 2006).
Creswell (2014)
(Sugiono, 2008).
(Sarwono, 2013).
Ghozali, 2013:143).
(Rahmawati, A, dkk 2003).
Dvorsky dkk. (2020
Sugiyono, 2009).
Rifai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
price (2012)
(Azwar, 1997).
Sugiyono (2017)
Junaidi (2017),
Sarwono (1999).

Maulida, Agil N, dkk. (2016). “Karakteristik sikap mental wirausaha

mahasiswa dalam bidang otomotif”. Journal of Mechanical Engineering

Education, Vol. 3, No. 1 Juni 2016. P.15.

Anggita, Irena. “Sikap dan intensi pemanfaatan internet dalam kegiatan

bisnis”. ISSN : 1978-4333, Vol. 04, No. 03 2011, p.389

Wahidmurni. (2017). ‘Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif “.

malang, p.4-5
Sunarso. (2010). “Sikap Mental Wirausahawan Dalam Menghadapi

Perkembangan Zaman”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.10, No.2

Oktober 2010 : 182-189

Junaidi. (2017). “Kualitas Sumberdaya Manusia dan Sifat

Kewirausahaan Pelaku Industri Kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah di

Kota Jambi”, Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.12 No. 2, Jli-Desember 2017

ISSN:2085-1960

Dvorsky, Jan., Petrakova, Zora, dan Fialova, Vendula. (2020). The

Perception Business Risks By Entrepreneurs Based On Their Experience Of

Business Failure. International Journal Of Entrepreneurial Knowledge, Issue 1,

Vol 8, ISSN 2336-2960.

Agus Alfianto, Eko. (2012). Kewirausahaan. Jurnal Heritage Vol. 1 No.

2.

Sarinda Putri, Iin. (2019). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan

Mental Berwirausaha Terhadap Motivasi Berwirausaha (Studi Pada Pelaku

Usaha DI Pasar Segar Kota Makasar). Vol. 1 No. 2

Prihanto, Agung. (2012). Peningkata Kinerja Sumber Daya Manusia

Melalaui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, Dan Komitmen. Value Added,

Vol. 8, No. 2

Almasri, M Nazar. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia:

Implementasi Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,

Vol. 19, No. 2


Suharno. (2017). Sikap Dan Perilaku Wirausahawan. Jurnal Ilmu Dan

Budaya, Vol. 40, No. 56

Anda mungkin juga menyukai