Dosen Pengampu:
Oleh:
Rania Tasya Tazkiya Syarif
(0802517139)
Pengertian
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi
yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut
sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif.
a) Ciri-ciri Kewirausahaan
1. Percaya diri.
3. Pengambilan resiko.
4. Kepemimpinan.
5. Keorisinilan.
b) Watak Kewirausahaan
Tahap-tahap Kewirausahaan:
a) Kepercayaan diri
a) Tahap memulai
c) Mempertahankan usaha
d) Mengembangkan usaha
Proses Kewirausahaan:
a) proses inovasi
b) proses pemicu
c) proses pelaksanaan
d) proses pertumbuhan
2. Kemampuan berinisiatif
6. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang
kewirausahaan (entrepreneurship) ini, namun di antara keduanya mempunyai kaitan yang
cukup erat, memiliki ruh atau jiwa yang sangat dekat, meskipun bahasa teknis yang
digunakan berbeda. Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian (biyadihi), dan
tidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Qur’an maupun Hadis yang dapat
menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti: “Amal
yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringatnya
sendiri, amalurrajuli biyadihi “(HR.Abu Dawud).
Dengan bahasa yang sangat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk kerja keras
supaya memiliki kekayaan, sehingga dapat memberikan sesuatu pada orang lain), atuzzakah.
(Q.S. Nisa : 77).
Nash ini jelas memberikan isyarat agar manusia bekerja keras dan hidup mandiri.
Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerja keras, menurut
Wafiduddin, adalah suatu langkah nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi
harus melalui proses yang penuh dengan tantangan (resiko). Dengan kata lain, orang yang
berani melewati resiko akan memperoleh peluang rizki yang besar. Kata rizki memiliki
makna bersayap, rezeki sekaligus reziko.
Motif Berwirausaha Dalam Bidang Perdagangan menurut ajaran agama Islam, yaitu:
1. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang, yaitu
menjual barang lebih murah dari saingan atau sama dengan pedagang lain yang sejenis.
2. Membayar harga agak lebih mahal kepada pedagang miskin, ini adalah amal yang lebih
baik dari pada sedekah biasa. Jika membeli barang dari seorang penjual yang miskin
maka lebihkanlah pembayaran dari harga semestinya.
3. Memurahkan harga atau memberi potongan kepada pembeli yang miskin, ini akan
memiliki pahala yang berlipat ganda.
5. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini sesuai dengan prinsip
bahwa pembeli adalah raja.
6. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih
bila orang miskin itu tidak mampu membayarnya dan membebaskan mereka dari
hutang jika meninggal dunia.
3. Motivasi. Sukses dalam Islam tidak hanya diukur dari hasil akhirnya, melainkan juga
dari cara dan alat-alat yang digunakan untuk mencapainya.
6. Kewirausahaan Islami harus bergerak didalam kerangka sistem ekonomi Islam, dan
berperan sebagai kendaraan (vehicle) menuju penerimaan dunia atas sistem Ekonomi
Islam.
2. Menghindari pemborosan
4. Membayar zakat
5. Bisa dipercaya
6. Selalu beribadah
7. Tawakkal
8. Sabar
9. Qana’ah.
Kesimpulan
Dari pernyataan diatas, perbedaanya kewirausahaan terletak dari tujuannya, dalam
kewirausahaan regular tujuannya untuk mencapai atau menghasilkan suatu laba atau nilai
dalam jangka waktu yang lama, sedangkan dalam islam kewirausahaan dalam Al-Qur’an dan
Hadits dijelaskan harus bekerja keras maka dari itulah muncul kewirausahaan dengan dasar
beribadah kepada Allah SWT dan mendapat rezeki.
Referensi
http://rizcaamirapuspa.blogspot.com/2017/04/wirausaha-umum-dan-wirausaha-islam.html
Reynolds, Paul D. (2007). Entrepreneurship in the United States: The Future is Now.
Retrieved December 14, 2014, from Google Books Preview
Mohd. Jan, Nawawi B, and Adnan Alias. (2012). Theories and Concept of Entrepreneurship.
Unpublished Lecture Material.