Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISTIK DAN PENGERTIAN WIRAUSAHA

Disusun Oleh :
Dara Salsabilla (12111621025)
Sarifa Yuni (12111621789)
Dita Ayu Wanda (12111624466)
Maidelia (12111621209)
Rahdifa Fhardiny (12111620403)
Revilah Fahira (12111621352)
Wabela Witra (12111620548)
Rizky Adib Kurniaqil (12111610987)
Deana Afiffah (12111622460)
Sri Ulva Whulan Sari (12111620586)
Cindy Fatikah (12111621970)
Dosen Pengampu:
Hasgimianti S. Pd, Kons

PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah Kewirausahaan Dalam BK ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa

kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap

semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan

kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 05 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Kewirausahaan.......................................................................................................5
B. Karakteristik Kewirausahaan................................................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan sikap dan jiwa yang selalu aktif serta kreatif. Ini
berarti memiliki daya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha untuk
meningkatkan pendapatan melalui kegiatan usaha. Seseorang yang memiliki sikap dan
jiwa wirausaha tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapai, tetapi
selalu berusaha untuk mencapai lebih.
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menilai sebuah peluang bisnis
tergantung pada rangkaian faktor kunci yang kompleks, salah satunya adalah
karakteristik wirausaha itu sendiri. Karakteristik ini termasuk alasan pribadi untuk
memulai usaha, sikap terhadap risiko, dan kemampuan untuk melihat dan
memanfaatkan peluang.
Surat Al-Baqarah Ayat 198 memberikan izin kepada umat Muslim untuk mencari
rezeki dari keuntungan berdagang pada hari-hari pelaksanaan haji. Ayat ini
mengajarkan bahwa mencari nafkah melalui perdagangan atau usaha adalah hal yang
diperbolehkan dalam Islam, selama tidak mengganggu ibadah haji. Ini bisa
dihubungkan dengan konsep kewirausahaan, di mana seseorang berusaha mencari
pendapatan melalui usaha atau bisnis yang dijalankan

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian kewirausahaan menurut para ahli, serta apa saja konsep,
tujuannya?
2. Bagaimana karakteristik wirausaha?
3. Apa Pentingnya mempelajari tafsir Al-Baqarah ayat 198 tentang kewirausahaan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan menurut para ahli, serta apa saja
konsep dan tujuan nya
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik wirausaha
3. Untuk mengetahui pentingnya mempelajari tafsir Al-Baqarah ayat 198 tentang
kewirausahaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi peluang dan menciptakan sesuatu

yang baru, baik berupa produk, layanan, atau proses. Ini melibatkan pengambilan

risiko, inovasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Beberapa

definisi kewirausahaan menurut para ahli: Menurut Zimmerer (1996): Kewirausahaan

adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam rangka menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Drucker (1954): Kewirausahaan adalah

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Suryana

(2006): Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang

dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada penciptaan sesuatu yang

baru dan berbeda.

Ciri-ciri kewirausahaan: Kreativitas dan inovasi: Wirausahawan mampu melihat

peluang di mana orang lain tidak melihatnya dan mereka mampu mengembangkan

solusi kreatif untuk masalah. Pengambilan risiko: Wirausahawan berani mengambil

risiko yang diperhitungkan untuk mencapai tujuan mereka. Kegigihan: Wirausahawan

tidak mudah menyerah dan mereka terus berusaha meskipun ada rintangan.

Kemampuan beradaptasi: Wirausahawan mampu beradaptasi dengan perubahan dan

mereka mampu belajar dari kesalahan mereka


B. Karakteristik Kewirausahaan

Wirausahawan dapat diartikan sebagai seseorang yang berbakat untuk mengenali

produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan

produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasi. 1Wirausahawan adalah

orang yang pandai melihat peluang, bersemangat, berani mengambil resiko, dan

inovator yang memiliki ide kreatif untuk menambah nilai guna dari suatu barang atau
2
jasa. Seorang wirausahawan tidak akan mengalami perkembangan tanpa

menggunakan upaya pikir dan fisik untuk menciptakan sesuatu yang positif demi

perubahan untuk memperbaiki suatu keadaan. Dalam pencarian hal-hal yang baru dia

selalu memperhatikan efektivitas dan efisiensi serta kerjasama dengan pihak lain yang

saling menguntungkan

Terdapat beberapa karakteristik lain bagi para wirausaha muslim yang menonjol,

yaitu:

1. Proaktif

Salah satu karakter yang menonjol dari seorang wirausaha ini adalah proaktif,

suka mencari informasi yang berhubungan dengan dunia yang digelutinya agar dia

bisa membuat strategi untuk menghadapi persaingan pasar seperti segmenting,

targeting, dan positioning yang banyak dibahas dalam manajemen pemasaran.

2. Produktif

1
Sumiyati, “Membangun Mental Kewirausahaan Melalui Edupreneurship Bagi Pendidik PAUD,” Al
Hikmah: Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education 1, no. 2 (2017), hal 171.
2
Putri Rachmadyanti and Vicky Dwi Wicaksono, “Pendidikan Kewirausahaan bagi Anak Usia Sekolah
Dasar,” in Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Solo: FKIP
UNS, (2016), hal 422
Salah satu karakter kunci sukses menjadi seorang wirausaha adalah selalu ingin

mengeluarkan uang untuk hal-hal yang produktif, dalam artian ia memiliki

ketelitian, kecermatan, dan penuh perhitungan dalam memutuskan pengeluaran.

3. Pemberdaya

Karakter lain yang juga dimiliki oleh seorang wirausaha muslim adalah

pemberdaya atau memberdayakan orang lain. Bagi seorang wirausaha muslim, hal

tersebut merupakan suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi

Muhammad SAW berikut: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin

harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya” (Muttafaqun ‘Alaih)

4. Suka memberi

Seorang wirausaha berbasis syariah umumnya mempunyai karakter suka

memberi, salah satu cara yang dilakukannya yaitu dengan memperbanyak

sedekah. Bagi mereka, setiap rezeki yang diterima harus ada sebagian yang

dibagikan kepada orang-orang yang kurang beruntung secara ikhlas, karena hal

tersebut dapat menambah kualitas dan kuantitas rezekinya dan hidupnya penuh

berkah.

5. Rendah hati

Seorang wirausaha yang berbasis syariah menyadari bahwa keberhasilan yang

dicapainya bukan sepenuhnya karena kehebatannya melainkan juga karena

pertolongan Allah. Mereka meyadari adanya janji Allah, sehingga selalu

bersyukur, dan rendah hati, sehingga Allah pun mempermudah segala urusan

bisnisnya. Sikap rendah hati ini nampak dari kebiasaannya menolong wirausaha
pemula yang belajar kepadanya, cara kerjanya membina dan mengembangkan

kemampuan karyawannya.

6. Kreatif

Seorang wirausaha juga mempunyai karakter kreatif, yaitu mampu menangkap

dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Di tengah

persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang wirausaha tetap mampu

menangkap dan menciptakan peluang baru untuk berbisnis, sehingga ia tidak

pernah kawatir kehabisan lahan.

7. Inovatif

Seorang wirausaha juga mempunyai karakter inovatif yaitu mampu melakukan

pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis yang ditanganinya, sehingga

bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti

perkembangan zaman.3 Seorang wirausaha yang sukses bukanlah wirausaha yang

memiliki keuntungan berlimpah, tetapi wirausaha yang mampu mengelola

hartanya dengan baik dan selalu menyedekahkan sebagian hartanya pada orang

yang membutuhkan.

3
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari’ah, Samarinda: Antasari Press, (2011), hal 3.
Tafsir Qs. Al-Baqarah : 189

‫اٌح َع َلْيُك ْم َلْيَس‬ ‫َاْن ُج َن‬

‫الَّض ۤا ِّلْيَن َلِم َن َقْبِلٖه ِّم ْن ُكْنُتْم َو ِاْن َهٰد ىُك ْۚم َك َم ا َو اْذ ُك ُرْو ُه اْلَحَر اِۖم اْلَم ْش َع ِر ِع ْنَد َهّٰللا َفاْذ ُك ُروا َع َر ٰف ٍت ِّم ْن َاَفْض ُتْم َف ِاَذ ٓاَّرِّبُك ْۗم ِّم ْن ا‬

‫َفْض ًلَتْبَتُغ ْو ا‬

Artinya, “Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu (pada musim

haji). Apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masyarilharam.

Berzikirlah kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu meskipun

sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.”

Abu Hayyan menjelaskan korelasi antara ayat ini dengan ayat sebelumnya dapat

dilihat dari tiga (3) aspek :

1. Pada ayat sebelumnya Allah melarang orang yang sedang melaksanakan haji

untuk bermusuhan satu sama lain dan berdagang karena dapat menjadi sumber

permusuhan.

2. Berdagang dulunya diharamkan oleh masyarakat Jahiliyah waktu pelaksanaan haji

karena dianggap dapat menyibukkan diri dengan urusan duniawi.

3. Melihat banyaknya hal-hal yang awalnya boleh menjadi tidak boleh dilakukan

saat haji, menjadikan berdagang salah satu yang dianggap tidak diperbolehkan.

Namun, Allah memperbolehkannya dan mengabarkan bahwa tidak mengapa

melaksanakannya pada saat haji.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kewiraswastaan adalah kemampuan dan semangat untuk mendirikan,

mengembangkan, dan mengelola usaha secara mandiri. Ini dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan memberikan peluang bagi

pertumbuhan individu dan masyarakat melalui tanggung jawab, inovasi, dan

kreativitas.

Kewiraswastaan merujuk pada semangat dan keterampilan seseorang dalam

mendirikan, mengelola, dan mengembangkan usaha atau bisnis dengan tujuan

mencapai keuntungan.

Istilah kewiraswastaan (entrepreneurship) merupakan suatu kemampuan dan

keinginan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan

waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Melalui upaya yang dijalankannya, dengan merencanakan dan mengharapkan

kompensasi dalam bentuk keuntungan juga kepuasan.

Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian

tertentu sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja. Keuntungan yang diperoleh

dalam berwiraswasta ialah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang

diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan, akan semakin besar

harapan yang dapat dari perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis,

meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri (dirinya sendiri, keluarga
dan bangsa), serta memiliki wewenang untuk memerintah serta mengelola

karyawannya. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang

dibutuhkan oleh para pengelola usaha dalam menjalankan roda perputaran bisnisnya

agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas usaha atau perusahaan yang baik.4

B. SARAN

Makalah ini kami buat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Tak

luput dari itu makalah ini tak terhindar dari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu,

kritik dan saran membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan

makalah berikutnya.

4
R.A Emmi Kurniati, Viaya Dini Kertasari, Susiana Susiana, Kewiraswastaan. 2(1), (2017)
DAFTAR PUSTAKA

R.A Emmi Kurniati, Viaya Dini Kertasari, Susiana Susiana. (2017). Kewiraswastaan. 2(1)
Ma’ruf Abdullah. (2011). Wirausaha Berbasis Syari’ah. Samarinda: Antasari Press
Sumiyati. (2017). Membangun Mental Kewirausahaan Melalui Edupreneurship Bagi Pendidik
PAUD,” Al Hikmah: Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education 1, no. 2
Putri Rachmadyanti and Vicky Dwi Wicaksono. (2016). Pendidikan Kewirausahaan bagi Anak
Usia Sekolah Dasar Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Solo: FKIP UNS.

Anda mungkin juga menyukai