Anda di halaman 1dari 5

N ama : Khoerotun Nisa

NIM : 1178030096
Kelas : Sosiologi/VII/C
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr. Dede Syarif

Soal
1. Dalam pembahasan dijelaskan bahwa pengusaha ada yang born dan ada yang trained?
Jelaskan maksudnya? Berikan contoh dengan pengusaha dari dua model seperti itu?
2. Jelaskan salah satu materi pembahasan dalam materi KWU dengan melengkapinya dalam
peristiwa yang ril baik pengalaman pribadi maupun orang lain. Penggambaran peristiwa
dilengkapi dengan data dan informasi terkait yang relevan seperti lokasi, serta sumber
informasi peristiwa tersebut (media, buku informan dll).

Jawab
1. Jika menurut sepemahaman saya, bahwa yang disebut dengan pengusaha yang born artinya
dilahirkan, yaitu sifat wirausaha yang dibawa sejak lahir bukan hasil suatu sekolah, pelatihan,
kursus atau dengan lembaga pendidikan tertentu. Merupakan sifat bawaan yaitu jiwa
kewirausahaan, seperti bakat atau potensi yang melekat pada individu semejak dirinya lahir
ke dunia. Hal tersebut merupakan faktor personal.
Sedangkan Menurut Ciputra entrepreneur dapat dibentuk karena seseorang terlahir dari
keluarga entrepreneur pula. Seseorang yang lahir dari keluarga entrepreneur memiliki
kesempatan sejak dini untuk mengenal nilai-nilai entrepreneurship dengan baik, baik melalui
pengamatan sehari-hari ataupun pengalaman terlibat langsung dalam skala kecil maupun
besar terhadap kegiatan entrepreneurship orangtuanya. Dia bisa memahami karakteristik
entrepreneur melalui cara orangtuanya menjalankan usaha. Interaksi yang terus-menerus
mengakibatkan karakteristik entrepreneur seperti kreativitas, ketekunan, dan kerja keras,
pertimbangan matang dalam pengambilan keputusan serta karakteristik lain, akhirnya dapat
terimpartasi ke dalam kehidupannya sebagai modal untuk menjadi entrepreneur. Seseorang
yang lahir di keluarga entrepreneur juga dapat mewarisi bakat entrepreneur yang dimiliki
oleh orangtuanya, sehingga akan lebih mudah untuk menjadi entrepreneur.1
Entrepreneur adalah talenta yang diberikan Allah SWT sejak lahir, seseorang tersebut
memiliki bakat dalam bidang usaha. Ciri-ciri kewirausahaan dalam diri seseorang
merupakan bakat yang bisa diidentifikasi ciri-cirinya, yaitu mencakup agresivitas,
berinisiatif, bersemangat, bersedia menanggung resiko, memiliki kemampuan analisis yang
baik, dan terampil dalam membangun relasi dengan orang lain.2

1
Wirawan Radianto. Generasi Entreprenuer, anda bisa menciptakan entrepreneur. (Yogyakarta: ANDI. 2018). 29
2
Hari Lubis. Caracteristiques des Dirigeants, Degre de Croissance et Types d’Organization Dans Les Petites
Entreprises en Indonesia. Etude de 61 Firmes Industrielles de Textile. Disertasi Doktor, IAE Grenoble-Prancis
Contoh sederhananya, misalkan Indra seorang yang berbakat dalam bisnis, sejak kecil ia
senang berdagang dan cerdas menemukan peluang-peluang usaha. Saat duduk di bangku SD,
Indra dikelas berjualan donat. Setiap pagi ia membawa ke kelas dagangannya yang ia ambil
dari warung kemudian dijajakan kepada teman-temannya sebagai sarapan pagi dan ia senang
menjalaninya. Kemudian saat dibangku SMP Indra berjualan alat tulis pulpen dikelas, ketika
teman-temannya kehabisan pulpen maka akan membeli kepada Indra. Dan ketika dibangku
SMA Indra berjualan pulsa, sampai saat lulus SMA ia sukses membuka usaha kuliner hingga
memiliki beberapa cabang. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa Indra sejak kecil
memiliki keinginan untuk menjual atau mendistribusikan sesuatu dan memperoleh laba atau
keuntungan. Dari contoh tersebut entrepreneur secarah harfiah sudah ada didalam diri
seseorang sejak lahir.
Sebagai contoh rill dari pengusaha yang born adalaha salah satunya yaitu Andri Wongso,
adalah motivator asal Indonesia, yang mempunyai riwayat pendidikan tidak tamat SD
(Sekolah Dasar), Namun lebih dari 20 tahun ia berhasil berkiprah sebagai pengusaha sukses.
Kemauannya untuk berbagi semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa
yang sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat dirinya dinyatakan
sebagai The Best Motivator Indonesia atau Motivator No. 1 Indonesia dari Kompas. Sejak
tahun tahun 1989, dia menjadi pembicara/motivator intern PT. Harvindo Perkasa (Harvest
Fans Club di berbagai kota), dan dari sinilah, kemudian ia sering melakukan training
motivasi, tidak hanya untuk Harvindo tetapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi.3
Contoh lainnya orang yang merupakan pengusaha born seperti ini di Indonesia adalah Liem
Swie Lionng atau dikenal dengan nama Sudono Salim, pemilik Salim Group.
Sedangkan pengusaha yang trained artinya dilatih, dibentuk, atau diciptakan, jadi
seseorang menjadi seorang pengusaha itu harus melalui pendidikan terlebih dahulu secara
khusus sehingga didalam menjalannya bisnisnya nanti dapat mudah dicapai, karena sudah
memiliki ilmu-ilmu yang terkait dalam bidang kewirausahaan. Menurut Muhandri pengusaha
yang trained merupakan pengusaha yang umumnya memiliki pendidikan yang tinggi. Orang
yang masuk ke dalam kategori ini adalah orang yang memang mempersiapkan diri untuk
menjadi seorang wirausaha, dengan banyak mempelajari keilmuan (akademik) yang
berkaitan dengan dunia usaha. Dalam kategori ini, terdapat pengusaha yang langsung
memulai usahanya (merasa cukup dengan dasar-dasar keilmuan yang dimiliki) dan ada juga
yang bekerja terlebih dahulu untuk memahami dunia usaha secara rill.4
Pengusaha yang trained adalah entrepreneur dapat dibentuk melalui latihan atau didikan.
Entrepreneur dapat dibentuk melalui upaya yang disengaja dan terstruktur untuk membangun
pola pikir entrepreneur. Program pendidikan entrepreneurship harus dirancang sedemikian
rupa untuk menghasilkan orang-orang dengan pola pikir dan pola tindak entrepreneur.
Pendidikan entrepreneurship menjadi wadah untuk melakukan akselerasi penciptaan
entrepreneur-entrepreneur baru. Meskipun entrepreneur juga dapat dibentuk dari lahir dan
lingkungan, namun jumlahnya tidak sebesar jumlah entrepreneur yang mampu dihasilkan
melalui pendidikan entrepreneur. Selain itu, melalui pendidikan entrepreneur dapat dirancang

3
http://kicaupalembang.com/biografi-andrie-wongso/
4
Opcit., 30
program terstruktur dan sistematis yang akan membantu perubahan pola pikir secara lebih
komprehensif.5
Entrepreneur yang muncul dari proses pendidikan atau pelatihan sering kali disebut
dengan “entrepreneur terdesain”, karena mengalami pendidikan yang sengaja didesain untuk
menjadi entrepreneur.6 Misalnya seseorang ingin menjadi seorang pengusaha, ia kuliah
mengambil jurusan bisnis dan banyak mengikuti seminar-seminar tentang kewirausahaan dan
mengikuti pelatihan-pelatihan dalam berwirausaha. Dengan tujuan sebagai bekal untuk
nantinya ia memulai usaha dengan background studi yang linear dengan apa yang akan ia
lakukan. Maka akan relatif mudah dalam praktiknya karena sudah memiliki ilmu dan
wawasan yang luas sebagai pondasi atau petunjuk arah dalam pelaksanaan usahanya.
Contoh pengusaha yang trained adalah Nadiem Makarim, iamerupakan CEO Gojek, ia
menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.
Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil
jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Nadiem sempat
mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics. Setelah memperoleh gelar
sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar
Master of Business Administration di Harvard Business School.7 Selain beliau juga ada,
Ciputra , pengusaha besar sekaligus bos Ciputra Group yang memiliki latar belakang
pendidikan Insinyur Institut Teknologi Bandung.8
2. Materi Kewirausahaan yang akan saya bahas adalah tentang STP yaitu (Segmentasi, Target
pasar dan Penentuan Potensi) yang saya terapkan pada usaha saya sendiri. Awal mula
terlahirnya usaha ini adalah berawal dari rasa jenuh dan bosan ketika perkuliahan diharuskan
daring dari rumah semenjak awal Maret lalu saat pandemi covid-19 muncul di Indonesia.
Akhirnya untuk menurangi rasa jenuh dan bosan mendorong ide untuk berbisnis yaitu
berjualan pakaian di salah satu marketplace (shopee).

Bidang usaha : Fashion Bussines (Pakaian)


Jenis usaha : Bisnis Online di Marketplace (Shopee)
Nama toko : Tokokugeulis.id (Username: Nisaaaa999)
Pemilik : Khoerotun Nisa
Alamat toko : Dusun Sindang Asih RT 24 RW 4 Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat

Di awal sebelum saya melakukan action dalam usaha yang saya akan jalankan, saya
melakukan analisis STP terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut:
a. Segmentasi (Segmentasion)
Dalam segmentasi geografis, saya ingin menjangkau seluruh wilayah di Indonesia
agar dapat berbelanja di toko saya. Dengan hal tersebut maka saya memilih untuk
berniaga di salah satu marketplace yaitu shopee, agar memberikan peluang lebih besar

5
Wirawan Radianto. Generasi Entreprenuer, anda bisa menciptakan entrepreneur. (Yogyakarta: ANDI. 2018). 30
6
Ibid.,
7
inet.detik.com/cyberlife/d-4555865/lahir-pendiri-gojek-nadiem-makarim
8
Ciputra. Ciputra Quantum Leap, (Jakarta: PT Elex mediacumputindo, 2009). 50
lagi untuk menjangkau konsumen dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan seperti itu
masyarakat luas akan mengetahui produk saya. Kemudian dalam segmentasi demografis,
saya hanya menjual pakaian khusus perempuan saja, cocok untuk kaum hawa yang
berusia muda sekitar 17-26 tahun, yang mengerti fashion mengikuti perkembangan
zaman atau fashion yang sedang up to date. Saya menjual pakaian khusus perempuan ini
diperuntukan untuk kaum menengah ke bawah dengan memberikan harga yang relatif
murah untuk menarik konsumen dan pelanggan.
b. Target Pasar (Targeting)
Target pasar saya adalah kaum hawa dengan usia milenial yang ingin bergaya
style yang up to date dan unik, dan target pasar saya juga adalah kaum menengah ke
bawah. Seperti anak sekolah SMA, mahasiswa, karyawati, ibu rumah tangga dll.
c. Penentuan Potensi (Positioning)
Saya memberikan hal yang berbeda terhadap produk saya agar menjadi pembeda
dengan kebanyakan fashion bussines yang lainnya, saya menjual pakaian import dengan
tujuan dan harapan orang-orang akan membeli produk saya karena model-model bajunya
yang unik, dan model yang tidak pasaran dengan baju-baju produk lokal. Keuntungan
yang dapat didapatkan oleh konsumen juga, jika berbelanja di toko saya adalah bisa
mendapatkan baju-baju yang unik dan kualitas import dengan harga yang relatif murah.
Menurut saya hal tersebut merupakan point plus jika konsumen berbelanja di toko saya.
Sedangkan dalam proses pelkasanaan usaha berjalan, menggunakan hal berikut yang
sudah ditentukan sejak awal usaha dibuka:
a. Strategi, yang sala lakukan adalah berjualan pakaian melalui salah satu marketplace
(shoppe) dengan cara live streaming di Shopeelive dengan metode lelang, agar dapat
menjangkau pembeli dari daerah mana saja dan menurut saya melalui strategi ini sangat
berpengaruh terhadap jumlah pembeli. Setiap harinya selalu ada yang order bahkan
cenderung mengalami overload.
b. Produk, di toko saya yaitu pakaian import khusus wanita dengan model-model yang unik
namun kekinian.
c. Harga, relatif murah karena saya menjual produk dengan harga start Rp. 10.000-
Rp.45.000. Untuk kisaran harganya kisaran berikut:

Jenis Baju Harga


Sweater/ Crewneck 30.000-45.000
Kemeja 25.000-35.000
Blouse 20.000-35.000
Cardigan 25.000-40.000
Dress 40.000-45.000
Tanktop 10.000-15.000

d. Promosi, yang dilakukan adalah dengan cara memperkenalkan akun shopee saya agar
orang-orang mengetahuinya, melalui media sosial facebook, instagram, whatsapp dan
line. Sedangkan untuk di marketplase shopeenya sendiri saya melakukan promosi
melalui postingan produk.
e. Distribusi, untuk penyaluran barangnya dilakukan dengan cara berjualan dengan cara live
streaming dan memajang produk di dalam etalase toko saya di marketplace, dan transaksi
melalui marketplace shopee. Kemudian untuk media komunikasinya saya dan pembeli
menggunakan menu chat didalam shopee, untuk berinteraksi dan menghubungi pembeli.
Pembeli melakukan transaksi melalui check out produk saya kemudian melakukan
payment dengan cara yang bermacam-macam. yaitu: melalui transfer bank, pembayaran
via minimarket, menggunakan fitur e-wallet (shopeepay) yang disediakan oleh shopee.
Ketika ada pemesanaan masuk saya mengirimkan barang ke alamat pembeli melalui jasa
ekspedisi, sehingga barang sampai kepada konsumen atau pembeli.

Sumber Bacaan:
Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap, Jakarta: PT Elex mediacumputindo.

Lubis, Haris. Caracteristiques des Dirigeants, Degre de Croissance et Types d’Organization


Dans Les Petites Entreprises en Indonesia. Etude de 61 Firmes Industrielles de Textile. Disertasi
Doktor, IAE Grenoble-Prancis

Wirawan Radianto. 2018. Generasi Entreprenuer, anda bisa menciptakan entrepreneur.


Yogyakarta: ANDI.

http://kicaupalembang.com/biografi-andrie-wongso/

inet.detik.com/cyberlife/d-4555865/lahir-pendiri-gojek-nadiem-makarim

Anda mungkin juga menyukai