PEMBAHASAN
E. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya harga diri rendah,
meliputi:
a) Faktor Biologis
Pengaruh faktor biologis meliputi adanya faktor herediter anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma
kepala.
b) Faktor Psikologis
Pada pasien yang mengalami harga diri rendah, dapat ditemukan
adanya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti
penolakan dan harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan
F. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan harga diri rendah
meliputi:
G. Penatalaksanaan Medis
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) penatalaksanaan pada pasien
dengan gangguan konsep diri berfokus pada tingkat penilaian kognitif
terhadap kehidupan yang terdiri dari :
1. Persepsi
2. Kesadaran pasien akan emosi dan perasaan
3. Menyadari masalah dan perubahan sikap.
Prinsip asuhan keperawatan yang diberikan terlihat dari kemajuan
pasien meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu :
1. Meluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan
keterbukaan dan saling percaya.
2. Menyelidiki dan mengeksplorasi diri (self-exploration) yaitu membantu
pasien untuk menerima perasaan dan pikirannya.
3. Perencanaan realita realita planing) membantu pasien bahwa hanya saja
di yang dapat merubah bukan rang lain.
4. Tanggung jawab bertindak (comitment to action) membantu pasien
melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladaptif dan
mempertahankan respon adaptif.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data diatas , yang didapat melalui observasi , wawancara atau
pemeriksaan fisik bahkan melalui sekunder, maka perawat dapat menegakkan
diagnose keperawatan pada pasien sebagai berikut :
C. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan pada Pasien
Tujuan:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
4) Klien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
5) Klien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
6) Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah
dilatih.
Tindakan Keperawatan
10 | H A R G A D I R I R E N D A H
Tujuan:
1) Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki
2) Keluarga memfasilitasi aktivitas pasien yang sesuai kemampuan
3) Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
latihan yang dilakukan, dan memberikan pujian atas keberhasilan
pasien
4) Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan
pasien.
Tindakan Keperawatan
1) Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada
pasien
2) Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan memuji
pasien atas kemampuannya
3) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan
yang sudah dilatihkan pasien dengan perawat
4) Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku
pasien.
Orientasi :
11 | H A R G A D I R I R E N D A H
yang bapak/ibu hadapi? Mau berapa lama , bagaimana kalau 30 menit
?”
Kerja :
Terminasi :
12 | H A R G A D I R I R E N D A H
Ekspresi wajah murung, lebih sering menunduk saat bicara, tidak
mau menatap mata perawat, sulit mengungkapkan kata-kata, nada suara
rendah. Pakaian kurang rapi, tercium bau kurang sedap.
Orientasi :
Kerja :
“bapak/ibu apa saja kemampuan ini yang dimiliki ? Bagus, apa lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa
bapak/ibu lakukan? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu?
Mencucui piring ?.......dst”. Wah, bagus sekali ada 5 kemampuan dan
kegiatan yang bapak/ibu miliki.”
Terminasi :
13 | H A R G A D I R I R E N D A H
Orientasi :
Kerja :
Bapak/ibu, dari 7 kegiatan dan kemampuan ini yang mana masih dapat
dikerjakan di rumah? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang
kedua …… sampai 7 (misalnya ada 4 yang masih bisa dilakukan).
Bagus sekali ada 4 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah.
Menurut bapak/ibu adakah bantuan yang diperlukan? Iya, bagus
sekali!”
Terminasi :
Orientasi :
Kerja :
14 | H A R G A D I R I R E N D A H
“Mari kita lihat daftar kegiatan yang sudah kita buat dua hari yang
lalu”.
“Coba bapak/ibu pilih yang mana yang masih bisa dilakukan di rumah.
Yang nomor 1 merapikan tempat tidur, bagaimana bapak/ibu? Wah
tentu bisa dilakukan ya. Bagus sekali. Yang nomor 2 main tennis, wah
saat ini belum bisa dilakukan. Baik, nomor tiga mencuci piring, bisa
ya. (dst sampai nomor 7 didiskusikan, misalnya ada 5 kegiatan yang
dipilih dan dapat dikerjakan di rumah)”.
Terminasi :
Orientasi :
Kerja :
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kira pindahkan
dulu bantal dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya dan
kasurnya kita balik.” Nah sekarang kita pasang lagi spreinya, kita
mulai dari atas, ya bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan,
lalu sebelah pinggi masukkan. Sekarang ambil bantal, rapikan, dan
15 | H A R G A D I R I R E N D A H
letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki. Bagus!”
Terminasi :
Orientasi :
Kerja :
Terminasi :
16 | H A R G A D I R I R E N D A H
“Bagaimana bapak/ibu? Ada yang ingin ditanyakan? Baik, jangan
lupa ya bapak/ibu dua hari lagi saya datang lagi untuk melatih kegiatan
yang lain. Nanti kita lakukan bersama- sama. Sampai jumpa.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, pesimis,
tidak ada harapan, dan putus asa. Rentang respon HDR berfluktuasi dari
rentang adiptif sampai rentang maladiptif. Etiologi atau penyebab dari
harga diri rendah terdiri factor predisposisi dan factor presipitasi. Faktor
predisposisi terdiri dari factor biologis, psikologis dan social budaya. Factor
presipitasi yakni seperti trauma yang pernah dialami oleh pasien. Tanda dan
gejala yang biasa dialami pasien yakni Mengkritik diri sendiri dan orang
lain, Penurunan produktivitas, Destruktif yang diarahkan pada orang lain,
17 | H A R G A D I R I R E N D A H
Gangguan dalam berhubungan, Rasa diri penting yang berlebihan, Perasaan
tidak mampu, Rasa bersalah, Mudah tersinggung atau marah berlebihan,
Perasaan negatif tentang dirinya sendiri, Ketegangan peran yang dirasakan,
Pandanangan hidup yang pesimis, Keluhan fisik, Pandangan hidup yang
bertentangan, Penolakan terhadap kemampuan personal, Destruktif
terhadap diri sendiri, Pengurangan diri, Menarik diri secara sosial,
Penyalahgunaan zat, Menarik diri dari realitas, dan Khawatir. Adapun
mekanisme koping untuk pasien dengan harga diri rendah terdapat
mekanisme koping jangka panjang dan jangka pendek.
Asuhan keperawatan pasien dengan harga diri rendah dimulai dari
pengkajian sampai evaluasi, pengkajian dimulai dengan melakukan
wawancara dan observasi kepada klien lalu, didapatkan diagnose yakni
gangguan konsep diri: Harga diri rendah setelah dirumuskan diagnose
selanjutnya dilakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan kepada
keluarga pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan, tahap akhir yaitu
evaluasi terhadap pasien dan keluarga.
B. Saran
1. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar meningkatkan keterampilan dalam
memberikan praktikasuhan keperawatannya, serta pengetahuannya pada
pasien dengan Harga Diri Rendah, sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan yang maksimal dan dapat menjadi edukator bagi klien
maupun keluarganya.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa dengan adanya makalah ini dapat
membantu dalam dalam pembuatan asuhan keperawatan.
18 | H A R G A D I R I R E N D A H
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI., 1999, Kumpulan Materi Perkuliahan Kesehatan Psikiatri.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.2006. Modul IC-CMHN
Manajemen keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas Desa Siaga Sehat
Jiwa. Jakarta: Universitas Indonesia.
Keliat, B. A., 1998, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Stuart, dkk 2006, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3 Jakarta : EGC
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing. 8thedition. Missouri: Mosby
Stuart, G. W. dan Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend M. C, (1998). Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri,
19 | H A R G A D I R I R E N D A H
Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan, Jakarta: EGC.
Keliat Budi Ana. (1999). Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta: EGC.
Fajariyah Nur. (2011). Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Harga Diri
Rendah. Jakarta: Trans Info Media.
Sutejo. Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa: Gangguan Jiwa
dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
20 | H A R G A D I R I R E N D A H