Kep
I. Identitas Klien
Pendidikan : TK
Pekerjaan :-
Alasan dirawat : Ada benjolan /pembesaran di daerah dahi, kepala terasa sakit di bagian belakang
kepala, lalu muntah-muntah.
Keluhan utama sebelumnya : Mata terasa kabur kemudian tidak bisa melihat total.
Klien sering menderita sakit batuk pilek dan badan panas.Riwayat penyakit asma tidak ada
Mula –mula klien mengeluh badan terasa panas dan sakit kepala kemudian pandangan terasa kabur
disertai muntah-muntah. Sakit dibagian belakang kepala kemudian timbul pembesaran pada daerah
dahi yang makin lama makin membesar. Klien pernah berobat ke RSDS kemudian disarankan untuk
dioperasi tetapi keluarga menolak oleh karena alasan biaya, pada tahun 1998 (4 tahun yang lalu). Sejak 1
tahun yang lalu klien sulit untuk berjalan.
Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami oleh klien.
1. Keadaan umum
Klien tampak lemah, terpasang infus RL – 14 tts/m, posisi tidur terlentang dengan kepala ditinggikan 30
º.
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 36 º C (axilla) ; Nadi : 100 x/m, teratur, kuat ; Tekanan Darah : 110/60 mmHg , lengan kanan, klien
berbaring ; RR : 20 x/m, teratur.
3. Body System
GCS : E = 4 V= 5 M= 6
Total nilai : 15
Kepala : tampak ada pembesaran pada daerah dahi dan bentuk kepala agak membesar.
Mata : sclera : putih ; conjunctiva : merah muda ; pupil: isokor ; reflek cahaya : -/-
5 5 TPR APR
Produksi urine : ± 1500 ml/hari , frekuensi :sering dengan bantuan, warna : kuning muda, Tidak ada
masalah.
Parese : ya
Paralise : tidak
Hemiparese : tidak
Akral : hangat.
Turgor : baik
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13,3
Eritrosit: 8,8
HCT : 36,9 %
SGOT : 19
Urea-N : 12
APTT : 30,7/35,1
PTT : 10,3/8,8
Terapi
Diet : TKTP
Alasan kunjungan: Nyeri Kepala hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri terasa lemah, penglihatan
kabur.
Keluhan utama saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat pemasangan shunt) , telinga
berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4 hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah dan sulit digerakan., Sering terbangun karena nyeri.,
Batuk dan ada lendir, Kalau batuk terasa nyeri.
4. Faktor yang memperberat : Sesak napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri bertamabah kalau
batuk (saat ini)
· Klien belum pernah dirawat sebelumnya, di RSUD Dr. Soetomo,. Pasien rujukan dari RS Kediri.
· Operasi : Dipasang
6. Pola nutrisi :
· Frekwensi makan : 3 kali sehari ( Di rumah sakit klien makan 3 Kali sehari diselingi snack)
· Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Tidak pernah menimbang berta badan
7. Pola eliminasi :
Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 06.00 Wib, Lama tidur/hari : 8 jam, Kebiasaan pengantar tidur : tidak
ada, kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga kesulitan dalam hal tidur : ( X) menjelang tidur
Dirumah sakit :
Klien sulit tidur dan istirahat karena nyeri, Waktu tidur malam sering terbangun karena nyeri
· Olah raga
Di rumah Sakit : Aktivitas sementara dikurangi, Klien juga mengeluh takut melaksanakan aktivitas,
menggerakan tubuhnya karena kalau bergerak terasanya nyeri.
9. Pola bekerja
Genogram
.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
2. Persepsi diri
· Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat sembuh/tidak ?
· Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua kebiasaan yang dapat
mengganggu kesehatannya.
4. Hubungan/komunikasi
· Kehidupan keluarga :
· keuangan : Cukup
· Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
5. Kebiasaan seksual
· Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
6. Pertahanan koping
· Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang menguntungkan.
· Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu dalam pelayanan
perawatan
· Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)sebutkan : Pengajian 1
kali seminggu.
· Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit, sebutkan : sholat
lima waktu.
8. Tingkat perkembangan
Kepala :
Mata :
Ukuran pupil : isokor : - Reaksi terhadap cahaya : baik, akomodasi : baik, bentuk: simetris,
Konjungtiva : anemis, Fungsi penglihatan : Kabur melihat jauh, Tanda-tanda radang : tidak ada,
Pemeriksaan mata terakhir : Tidak pernah memeriksakan mata , operasi : tidak, Kaca mata : Tidak lensa
kotak : tidak.
Hidung :
Reaksi alergi : tidak, cara mengatasinya : tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya
dalam setahun : 3 X setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada
Gigi geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan : tidak, pemeriksaan gigi
terakhir : tidak pernah.
Pernafasan :
Suara paru : whezing (-), Sonor (+), pola napas : teratur, Batuk (+), sputum :(+), nyeri : (-), kemampuan
melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro terakhir : 17 April 2001 Hasil : Multi Nodul pada
kedua paru (metastase sekunder)
Sirkulasi:
Nadi perifer : baik, Capilary refilling : lebih dari 2 detik, Distensi vena jugularis : - , Suara jantung :
aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (-), Palpitasi : (-
), Baal : (+), Perubahan warna kulit : icterus/pucat, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas : Baik , Syncope : (-
), Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak dipasang.
Nutrisi:
Jenis diet : Tingi kalori, Tinggi protein, rendah garam, , nafsu sedang , rasa mual : kadang-kadang,
muntah , intake cairan : Peroral 1000 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-), Konstipasi: (-)
Diare :(-)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-), Urine out put : 1900 cc/24
jam
Reproduksi
Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-), Keputihan : (-),
Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter : (-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah laku : masih
dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan menggenggam: Baik
, Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada, Kelemahan pada kaki kanan
Kulit
Data Laboratorium
23/4/2001 :
Pengobatan
ANALISA DATA
Karakteristik Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
Data subyektif ; Klien Mengatakan nyeri pada daerah dekat telinganya, Mengatakan nyerinya pada skala
7.
Data Obyektif : Klien meringis, sering memejamkan matanya, Kadang – kadang memegang tempat
dialkukan pemasangan shunt, Nadi 104 kali/menit, berkeringat. RR 26 kali/menit,
Tekanan Pada Kulit yang dilakukan shunt
Nyeri
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa haus, sering berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104 Kali/menit, mukosa membran lembab
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah empat hari sejak MRS belum pernah BAB
Imobilisasi
Konstipasi
Data Subyektif :Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya, Bertanya apakah penyakitnya dapat
sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan, Nadi 104 kali/menit, RR 26 kali/menit, Keringat
dingin
Cemas
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah, Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Kelemahan
Gangguan Aktivitas Fisik
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut, Klien kadang memegang balutan
karena, Nyeri
Infeksi
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering terbangun waktu tidur karena nyeri, Tidak merasa puas kalau
tidur
Nyeri
Data Subyektif :
Data Obyektif
Imobilisasi
7. Alasan kunjungan: Nyeri Kepala hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri terasa lemah,
penglihatan kabur.
Keluhan utama saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat pemasangan shunt) , telinga
berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4 hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah dan sulit digerakan., Sering terbangun karena nyeri.,
Batuk dan ada lendir, Kalau batuk terasa nyeri.
11. Faktor yang memperberat : Sesak napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri bertamabah kalau
batuk (saat ini)
· Klien belum pernah dirawat sebelumnya, di RSUD Dr. Soetomo,. Pasien rujukan dari RS Kediri.
· Operasi : Dipasang
· Frekwensi makan : 3 kali sehari ( Di rumah sakit klien makan 3 Kali sehari diselingi snack)
· Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Tidak pernah menimbang berta badan
Dirumah sakit :
Klien sulit tidur dan istirahat karena nyeri, Waktu tidur malam sering terbangun karena nyeri
· Olah raga
Di rumah Sakit : Aktivitas sementara dikurangi, Klien juga mengeluh takut melaksanakan aktivitas,
menggerakan tubuhnya karena kalau bergerak terasanya nyeri.
Genogram
.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
· Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat sembuh/tidak ?
· Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua kebiasaan yang dapat
mengganggu kesehatannya.
12. Hubungan/komunikasi
· Kehidupan keluarga :
· keuangan : Cukup
· Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
· Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang menguntungkan.
· Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu dalam pelayanan
perawatan
· Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)sebutkan : Pengajian 1
kali seminggu.
· Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit, sebutkan : sholat
lima waktu.
Kepala :
Mata :
Ukuran pupil : isokor : - Reaksi terhadap cahaya : baik, akomodasi : baik, bentuk: simetris,
Konjungtiva : anemis, Fungsi penglihatan : Kabur melihat jauh, Tanda-tanda radang : tidak ada,
Pemeriksaan mata terakhir : Tidak pernah memeriksakan mata , operasi : tidak, Kaca mata : Tidak lensa
kotak : tidak.
Hidung :
Reaksi alergi : tidak, cara mengatasinya : tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya
dalam setahun : 3 X setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada
Gigi geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan : tidak, pemeriksaan gigi
terakhir : tidak pernah.
Pernafasan :
Suara paru : whezing (-), Sonor (+), pola napas : teratur, Batuk (+), sputum :(+), nyeri : (-), kemampuan
melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro terakhir : 17 April 2001 Hasil : Multi Nodul pada
kedua paru (metastase sekunder)
Sirkulasi:
Nadi perifer : baik, Capilary refilling : lebih dari 2 detik, Distensi vena jugularis : - , Suara jantung :
aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (-), Palpitasi : (-
), Baal : (+), Perubahan warna kulit : icterus/pucat, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas : Baik , Syncope : (-
), Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak dipasang.
Nutrisi:
Jenis diet : Tingi kalori, Tinggi protein, rendah garam, , nafsu sedang , rasa mual : kadang-kadang,
muntah , intake cairan : Peroral 1000 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-), Konstipasi: (-)
Diare :(-)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-), Urine out put : 1900 cc/24
jam
Reproduksi
Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-), Keputihan : (-),
Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter : (-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah laku : masih
dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan menggenggam: Baik
, Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada, Kelemahan pada kaki kanan
Kulit
Data Laboratorium
23/4/2001 :
Pengobatan
ANALISA DATA
Karakteristik Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
Data subyektif ; Klien Mengatakan nyeri pada daerah dekat telinganya, Mengatakan nyerinya pada skala
7.
Data Obyektif : Klien meringis, sering memejamkan matanya, Kadang – kadang memegang tempat
dialkukan pemasangan shunt, Nadi 104 kali/menit, berkeringat. RR 26 kali/menit,
Tekanan Pada Kulit yang dilakukan shunt
Nyeri
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa haus, sering berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104 Kali/menit, mukosa membran lembab
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah empat hari sejak dioperasi belum pernah BAB
Imobilisasi
Konstipasi
Data Subyektif :Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya, Bertanya apakah penyakitnya dapat
sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan, Nadi 104 kali/menit, RR 26 kali/menit, Keringat
dingin
Cemas
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah, Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Kelemahan
Gangguan Aktivitas Fisik
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut, Klien kadang memegang balutan
karena, Nyeri
Infeksi
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering terbangun waktu tidur karena nyeri, Tidak merasa puas kalau
tidur
Nyeri
Data Subyektif :
Data Obyektif
Imobilisasi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Data subyektif
Data Obyektif :
Klien meringis, sering memejamkan matanya, Kadang – kadang memegang tempat dialkukan
pemasangan infus, Nadi 112 kali/menit, berkeringat. RR 28 kali/menit,
Kriteria :
Nadi : 80 X/menit
RR : 20 X/menit
à Bantu klien untuk menentukan batas nyeri dengan skala 1 - 10.
à Beri alas kapas secukupnya pada daera penekanan (daerah yang diapsang infus)
à Berikan posisi yang nyaman. Hindari pada posisi tempat dilakukan infus
Pengetahuan terhadap skala nyeri untuk dapat melakukan tindakan sesuai dengan intensitas nyeri.
Respon nyeri klien dapat diperlihatkan melalui respon verbal dan non verbal.
Perubahan tanda vital dapat digunakan sebagai indikator adanya perubahan intensitas nyeri.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Resiko Tinggi kurang volume cairan sehubungan dengan kurangnya masukkan melalui oral
Data Subyektif :
Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa haus, sering berkeringat
Data Obyektif :
Kebutuhan cairan terpenuhi selama usus belum berfungsi.
Kriteria :
Kolaborasi :
Dokumentasi yang akurat membantu meng-identifikasi kehilangan cairan atau memenuhi kebutuhan
cairan dan mempengaruhi tindakan selanjutnya.
Penurunan volume cairan petensial untuk terjadinya dehidrasi, kolaps kardiovaskuler tidak
seimbangnya cairan dan elektrolit.
Anemia, Hct rendah terjadi akibat kehilangan cairan pada saat operasi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Data Subyektif :
Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya, Bertanya apakah penyakitnya dapat sembuh atau tidak
Data Obyektif :
Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan, Nadi 104 kali/menit, RR 26 kali/menit, Keringat dingin
Dalam waktu 30 menit setelah diberikan tindakan klien da-pat mengurangi kecemasan
Kriteria :
à Klien dapat mengalihkan perasaan cemasnya de-ngan cara yang kon-struktif seperti membaca,
berceritra, mendengarkan ra-dio dan lain-lain.
à Tanda vital nadi, perna-pasan, suhu dan tekanan darah dalam batas normal.
* N = 60 - 80 x/mt
* P = 16 - 24 x/mt
* S = 26 - 37,5 °C
Kaji tingkat cemas klien, bagaimana klien memecahkan masalah dan koping apa yang digunakan.
Tingkatkan lingkungan yang terbuka dan aman sehingga klien lebih mudah men-diskusikan tentang
penyakit dan perasaannya.
Pertahankan kontak yang sering dengan klien, berbicara dengan memberi sentuhan terapeutik
Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan dan beri kesempatan untuk bertanya.
Hal tersebut dapat memberikan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya dengan informasi yang
akurat untuk meningkatkan koping sesuai dengan situasi.
Memberi jaminan kepada klien bahwa dia tidak sendiri dan tidak merasa ditolak.
Untuk pemenuhan rasa aman dan nyaman serta perasaan perlindungan dari Tuhan.
Mengkaji tingkat cemas klien, bagaimana klien memecahkan masalah dan koping apa yang digunakan.
Menciptakan lingkungan yang terbuka dan aman sehingga klien lebih mudah men-diskusikan tentang
penyakit dan perasaannya.
Mempertahankan kontak yang sering dengan klien, berbicara dengan memberikan sentuhan terapeutik
Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan dan beri kesempatan untuk bertanya.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Data Subyektif :
Data Obyektif :
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi gerakan selama 30 menit klien dapat :
Jelaskan pada klien tentang pergerakan tubuh secara anatomis untuk menjaga stamina
Bantu pergerakan secara bertahap secara pasif kemudian meningkat yang dilakukan secara aktif.
Kolaborasi
Mengevaluasi status sensori motorik klien untuk menyesuaikan dengan latihan yang akan diberikan
menghindari injuri.
Klien akan dapat diajak bekerja sama dalam melakukan latihan pergerakan.
Gerakan bertahap untuk mencegah peregangan mendadak dan perlukaan pada otot
Membantu perencanaan klien dan imple-mentasi program latihan dan mengidentifikasi perkembangan
fungsi tubuh serta kemandirian klien.
Mengkaji kekuatan motorik kaki klien.
Menjelaskan pada klien tentang pergerakan tubuh secara anatomis untuk menjaga stamina
Membantu pergerakan secara bertahap secara pasif kemudian meningkat yang dilakukan secara aktif.
Kolaborasi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Resiko infeksi sehubungan dengan infiltrasi bakteri melalui tempat pemasangan infus.
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
Kriteria :
Kaji keadaan luka (kontinyuitas dari kulit) terhadap adanya : edema, rubor, dolor, fungsio laesa.
Rawat daerah penusukan infus dengan menggunakan tehnik aseptik dan antiseptik
Kolaborasi :
Dx medis : Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah empat hari sejak MRS belum pernah BAB
Data Obyektif :
Klien dapat buang air besar dengan lancar dalam waktu 1 hari setelah diberikan tindakan
Kriteria :
à Tinja lunak
Observasi distensi abdomen bila bising usus menurun atau tidak ada.
Anjurkan untuk makan tinggi serat, banyak minum dan makan buah-buahan.
Peristaltik menghilang pada distensi abdomen / meningkat bila terjadi gangguan usus.
Makanan tinggi serat menjadikan tinja lunak, banyak minum mengurangi penyerapan pada tinja.
Menganjurkan untuk makan tinggi serat, banyak minum dan makan buah-buahan.
Catatan Perkekmbangan
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
: Rencana tanggal 24 Appril 2001 dipertahankan dan dilanjutkan dan persiapakan untuk kolaborasi
pemberian laxantive
Resiko Tinggi kurang volume cairan sehubungan dengan kurangnya masukkan melalui oral
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Klien mengatakan akan minum banyak sesuai anjuran perawat minum, keringat berkurang sering
berkeringat
Rencana Tanggal 23 April 2001 tetap dipertahankan dan diperhatikan selama perawatan
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Klien masih mengeluh lemah, Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut, Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
Catatan Perkekmbangan
Diagnosa : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Sehubungan dengan tekanan pada kulit yang dilakukan shunt.
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
: Klien Mengatakan nyeri ditelinganya timbulnya kadang – kadang saja namun masih berdenging
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
: Diakhiri
Resiko Tinggi kurang volume cairan sehubungan dengan kurangnya masukkan melalui oral
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Klien mengatakan akan minum banyak sesuai anjuran perawat minum, keringat berkurang sering
berkeringat
Diakhiri
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Klien masih mengeluh lemah, Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut, Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
1 komentar:
http://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/
Balas
▼ 2015 (96)
▼ Februari (96)
Keracunan
Terapi Cairan
Terapi Oksigen