Anda di halaman 1dari 11

A.

Perkembangan kurikulum 1947-1952


1. Kurikulum 1947
a. Latar belakang muncul kurikulum 1947
Merupakan kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan,memakai
istilah leer plan(bahasa belanda), yang artinya rencana pelajaran. Disebut dengan
nama rentjna pelajaran terurai sekolah dasar. Rasionalnya pada waktu itu
pendidikan indonesia masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan kolonial
belanda dan jepang sehingga dapat dikatakan hanya meneruskan yang pernah
digunakan sebelumnya. Asas pendidikan adalah pancasila. Oleh karena itu
suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut
kemerdekaan.
b. Struktur program sekolah rakyat menurut rentjana pelajaran 1947
no Mata pelajaran No.mata pelajaran
1 Bahasa indonesia 8888
2 Bahasa daerah 10106444
3 berhitung 667777
4 Ilmu alam ----11
5 Ilmu hayat ---222
6 Ilmu bumi --1122
7 sejarah ---122
8 menggambar ----22
9 menulis 4433--
10 Seni suara 222222
11 Pekerjaan tangan 112222
12 Pekerjaan keputrian ---122
13 Gerak badan 333333
14 Kebersihan dan kesehatan 111111
15 Didikan budi pekerti 112223
16 Pendidikan agama ---222

2. Kurikulum 1952
a.Latar belakang kurikulum 1952

Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di


Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama
Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu
sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari
kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi
pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
b.Struktur kurikulum smp 1952
no. Mata pelajaran Jumlah jam pelajaran dalam seminggu
I II III A III B
1 Kelompok bahasa
1.bahasa indonesia 5 5 6 5
2.bahsa inggris 4 4 4 4
3.bahasa daerah 2 2 2 1
Sub jumlah 11 11 12 10
2 Kelompok ilmu pasti
1.berhitung dan 4 3 2 4
aljabar
2.ilmu ukur 4 3 - 4
Sub jumlah 8 6 2 8
3 Kelompok
pengetahuan alam
1.ilmu alam kimia 2 3 2 2
2.ilmu hayat 2 2 2 2
Sub jumlah 4 5 4 4
4 Kelompok
pengetahuan sosial
1.ilmu bumi 2 2 3 3
2.sejarah 2 2 2 2
Sub jumlah 4 4 5 5
5 Kelompok pelajaran
ekonomi
1.hitung dagang - 1 2 -
2.pengetahuan - - 2 -
dagang
Sub jumlah - 1 4 -
6 Kelompok pelajaran
ekspresi
1.seni suara 1 1 1 1
2.menggambar 2 2 2 2
3.pekerjaan tangan/ 2 2 2 2
pekerjaan wanita
Sub jumlah 5 5 5 5
7 Pendidikan jasmani 3 3 3 3
8 Budi pekerti - - - -
9 agama 2 2 2 2
jumlah 37 37 37 37
B. Kurikulum 1964-1968(masa transisi)
1. Kurikulum 1964
a. Latar belakang
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali
menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana
Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari
kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yang meliputi
pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Hamalik, 2004). Mata
pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan,
emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar
lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
b. Struktur mata pelajar

2. Kurikulum 1968
a. Latar belakang
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan


ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang
sehat dan kuat.

Kurikulum 1975-1984

1.kurikulum 1975
a. Latar belakang
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh kon sep di bidang manejemen,
yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi,
dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu renca na
pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk
umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru
dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
2. Kurikulum 1984
a. Latar belakang

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan


pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa d itempatkan
sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).

Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh


pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu
belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif.
Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama
harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
b. Struktur mapel kurikulum 1984
no. MATA PELAJARAN kelas
I II III
1 Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 2 2 2
2 Pendidikan agama 2 2 2
3 Bahasa indonesia 6 6 6
4 matematika 6 6 6
5 Ilmu pengetahuan alam 6 6 6
6 Ilmu pengetahuan sosial 6 6 6
7 Kerajinan tangan dan kesenian 2 2 2
8 Pendidikan jasmani dan kesehatan 2 2 2
9 Bahasa inggris 4 4 4
10 Muatan lokal 6 6 6
JUMLAH 42 42 42

C. Kurikulum KBK,KTSP,2013
1. KBK
a. Latar belakang

Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi


(KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
standar performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is
education geared toward preparing indivisuals to perform identified
competencies (Scharg dalam Hamalik, 2000: 89). Hal ini mengandung arti
bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu
melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah
perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman
pembelajaran.

Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang
diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman
belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai
dengan kebutuhannya (Puskur, 2002a).

Tujuan yang ingin dicapai menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secara individual maupun klasikal.
b. Karakteristik kurikulum KBK
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum KBK memiliki karakteristik
sbb:
1.menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
2.Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4.Sumber belajar bukan hanya guru,tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur educatif.
5.Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian
kompetensi.
c. Struktur mapel sd,smp,sma
1. Sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah
no Mata pelajaran Alokasi waktu
Kelas 1 dan Kelas 3 dan 4 Kelas 5 dan 6
2
1 Pendidikan agama * 3 3
2 Kewarganegaraan * 2 2
3 Bahsa indonesia * 6 6
4 matematika * 6 6
5 sains * 4 4
6 Pengetahuan sosial * 4 4
7 kesenian * 2 2
8 keterampilan * 2 2
9 Pendidikan jasmani * 2 2
jumlah 27 31 31

2. Sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah


no Mata pelajaran Alokasi waktu
Kelas vii Kelas viii Kelas ix
1 Pendidikan agama 2 2 2
2 kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa dan sastra indonesia 5 5 5
4 matematika 5 5 5
5 sains 5 5 5
6 Pengetahuan sosial 5 5 5
7 Bahasa inggris 4 4 4
8 Pendidikan jasmani 2 2 2
9 kesenian 2 2 2
10 keterampilan
11 Teknologi informasi dan 2 2 2
komunikasi
jumlah 34 34 34

3. Sekolah menengah atas dan madrasah aliyah


no Mata pelajaran Alokasi waktu
Kelas x Kelas xi Kelas xii
SM 1 SM 2 SM 3 SM 4 SM 5 SM 6
1 Pendidikan agama 2 2 2 2 2 2
2 kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa dan sastra indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Bahasa inggris 4 4 4 4 4 4
5 matematika 4 4 5 5 5 5
6 kesenian 2 2 2 2 - -
7 Pendidikan jasmani 2 2 2 2 2 2
8 sejarah 3 - 2 - 2 -
9 geografi - 3 - 2 - 2
10 ekonomi 2 2 - - - -
11 sosiologi 2 2 - - - -
12 fisika 3 3 5 5 5 5
13 kimia 3 3 4 4 4 5
14 biologi 3 3 5 5 5 4
15 Teknologi informasi dan
komunikasi/keterampilan
jumlah 36 36 36 36 34 32

2. KTSP
a. Latar belakang
Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP.
Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh
siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum
2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan
untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa
serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar
kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran,
seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan
(sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. (TIAR)

Tujuan KTSP ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah. Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan
pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

b. Struktur kurikulum sd,smp,sma


1. Struktur kurikulum SD/MI
no komponen Kelas dan alokasi waktu
I II III IV,V,VI
A. Mata pelajaran
1 Pendidikan agama 3
2 Pendidikan 2
kewarganegaraan
3 Bahasa indonesia 5
4 matematika 5
5 Ilmu pengetahuan 4
alam
6 Ilmu pengetahuan 3
sosial 26 27 28
7 Seni budaya dan 4
keterampilan
8 Pendidikan 4
jasmani,olahraga,dan
kesehatan
B. Muatan lokal 2
C. Pengembangan 2*)
diri
jumlah 26 27 28 32

c. Struktur kurikulum SMP/MTs

no komponen Alokasi waktu


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
A. Mata pelajaran
1 Pendidikan agama 2 2 2
2 Pendidikan kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa indonesian 4 4 4
4 Bahasa inggris 4 4 4
5 matematika 4 4 4
6 Ilmu pengetahuan alam 4 4 4
7 Ilmu pengetahuan sosial 4 4 4
8 Seni budaya 2 2 2
9 Pendidikan 2 2 2
jasmani/teknologi informasi
dan komunikasi
10 Teknologi informasi dan 2 2 2
komunikasi/keterampilan
B. Muatan lokal 2 2 2
C. Pengembangan 2*) 2*) 2*)
32 32 32

3. Kurikulum 2013
a. Latar belakang
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan ktsp yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013
masuk dalam masa percobaanya di tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah
menjadi sekolah percobaan. Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di
Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X
dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di
dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi
pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat
menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan anis baswedan nyatakan menghentikan
pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan
kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember 2013.

b. Struktur mata pelajaran SD,SMP,SMA


1. Struktur mapel SD
No komponen I II III IV V VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan agama 4 4 4 4 4 4
dan budi pekerti
2 ppkn 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa indonesia 8 8 10 7 7 7
4 matematika 5 6 6 6 6 6
5 ipa 3 3 3
6 ips 3 3 3
KELOMPOK B
7 Seni budaya / 4 4 4 5 5 5
mulok
8 Pndd. 4 4 4 4 4 4
Jasmani/mulok
JUMLAH 30 32 34 36 36 36
2. Struktur mapel SMP
no komponen I II III IV V VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan agama dan budi pekerti 3 3 3
2 ppkn 3 3 3
3 Bahasa indonesia 6 6 6
4 matematika 5 5 5
5 ipa 5 5 5
6 ips 4 4 4
7 Bahasa inggris 4 4 4
KELOMPOK B
8 Seni budaya dan prakarya 3 3 3
9 Pendidikan jasmani 3 3 3
10 Prakarya(termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
3. Struktur mapel SMA
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG
KELAS X KELAS XI KELAS XII
KELOMPOK A SM 1 SM II SM III SM IV SM V SM VI
1 Pendidikan agama 2 2 2 2 2 2
2 Pendididkan pancasila 2 2 2 2 2 2
dan kewarganegaraan
3 Bahasa indonesia 3 3 3 3 - -
4 matematika 6 6 6 6 - -
5 fisika 4 4 4 4 - -
6 kimia 2 2 2 2 - -
7 Tik 2 2 - - - -
8 Bahasa inggris 4 4 4 4 - -
9 Keterampilan/kejuruan 13 13 15 15 40 40
10 Life&carrier skills 2 2 2 2 2 2
KELOMPOK B
1 Seni budaya 2 2 2 2 - -
2 Pendidikan jasmani 2 2 2 2 - -
3 Mulok keterampilan 2 2 2 2 - -
Jumlah alokasi waktu per 46 46 46 46 46 46
minggu

D. Perbedaan KBK,KTSP,2013
1. KBK
Contoh :
kompetensi dan hasil belajar pengetahuan sosial SD KELAS 3
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
1. Kemampuan mengkaji  Mengetahui identitas  Mengidentifikasi
lingkungan,latar diri dan anggota identitas diri
belakang,dan peristiwa keluarga.  Mengidentifikasi
dalam keluarga jumlah anggota keluarga
 Membuat silsilah
keluarga
 Mengerti  Memberi contoh
kebutuhan,pembagian kebutuhan dasar
kerja,dan pekerjaan keluarga
anggota keluarga untuk  Menjelaskan
memenuhi kebutuhan pembagian kerja dalam
keluarga
 Menganalisis
hubungan antara
pekerjaan dengan usaha
untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
 Mengetahui peristiwa  Mengidentifikasi
penting dalam keluarga peristiwa penting
masalalu pribadi dan
keluarga
 Menuturkan
peristiwa masalalu
keluarga secara
berurutan
 Menceritakan salah
satu peristiwa penting
dalam kehidupan
keluarga
2. Kemampuan menghayati  Memahami ciri-ciri  Membedakan
lingkungan ketetanggan lingkungan dan lingkungan alam dan
pengaruh nya terhadap buatan dalam
kehidupan ketetanggan lingkungan
ketetanggaan
 Menjelaskan
pengaruh lingkungan
terhadap kehidupan
ketetanggaan
 Membuat peta
lingkungan
ketetanggaan sesuai
dengan mata angin
 Mengidentifikasi
jenis2 pekerjaan sebagai
pengaruh lingkungan
 Mengetahui jenis jenis  Mengidentifikasi
organisasi sosial dan jenis-jenis organisasi
fungsinya dalam sosial yang ada
lingkungan dilingkungan
ketetanggaan ketetanggaan

Anda mungkin juga menyukai