TEORI KONFLIK
Oleh
Oleh;
Kelompok tiga(3):
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadiran ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
SOSIOLOGI GENDER dengan tema Teori Konflik. Kami penulis berharap dengan
membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan
teori konflik dalam memahami masalah-masalah tentang gender.
Dalam menulis makalah ini kami penulis menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti sehingga pembaca dapat memahami isi makalah ini dengan mudah. Makalah
ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mohon sumbangan pemikiran dan saran agar
makalah ini menjadi lebih baik.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori konflik................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memahami analisis mengenai gender kita harus berpedoman pada tiga
paradigma besar dalam ilmu sosiologi. Salah satunya adalah teori konflik. Dalam
memahami gender banyak masalah terutama mengenai ketidakadilan gender dan
feminisme dalam sosiologi gender dapat kita analisis dengan teori konflik. Karena
banyak ketidakadilan menyebabkan banyak muculnya konflik dan permasalahan-
permasalahan terutama bagi kaum perempuan, dengan memakai teori konflik kita
bisa melihat fenomena tersebut dengan mengkaji semua masalah-masalah yang ada
dalam ketidakadilan gender.
B. Rumusah masalah
1. Bagaimana paradigma konflik dalam memahami feminisme?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui paradigma konflik dalam feminisme.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok atau aliran penganut teori konflik yang lainnya adalah Feminisme
Marxis. Aliran ini menolak keyakinan kaum Feminisme Radikal yang menyatakan
biologi sebagai dasar pembedaan gender. bagi mereka penindasan perempuan adalah
bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi. Persoalan perempuan selalu
diletakan dalam kerangka kritik atas kapitalisme. Karl Marx sendiri tidak banyak
menjelaskan dalam teorinya tentang posisi kaum perempuan dalam perubahan sosial.
Menurut Karl Marx hubungan antara suami dan istri serupa dengan hubungan antara
proletar dan borjuis, serta tingkat kemajuan masyarakat dapat diukur dari status
perempuannya. Bagi penganut feminisme marxis, penindasan perempuan merupakan
kelanjutan dari system eksploitatif yang bersifat stuktural.
Aliran konflik yang ketiga adalah aliran feminis sosialis. Aliran ini
melakukan sintesa antara meode historis materialis marx dan engels dengan ide “the
personal is political”sebaliknya feminisme tanpa kesadaran kelas juga menimbulkan
masalah. Oleh karena itu analisis patriarki perlu dikawinkan dengan analisis kelas
dengan demikian kritik terhadap eksploitasi kelas harus dilakukan pada saat yang
sama. Teori kapitalis patriarki yang menyamakan antara struktur kelas kapitalis
dengan struktur hirarki seksual. Bahkan dalam analisisnya patriarki sudah muncul
sebelum kapitalisme dan tetap ada pasca kapitalisme. Pandangan ini berbeda dengan
engels yakni pada awal timbulnya private properti yang membawa akibat pada
pendominasian kaum perempuan seperti proletarisasi kaum buruh kaum perempuan
juga di dominasi baik oleh sistem kapitalisme maupun patriarki sehingga
menghalangi mereka untuk mencapai nilai-nilai esensi sebagai perempuan dan
manusia. Penindasan perempuan bagi feminisme juga bisa menimbulkan kesadaran
revolusi, tapi bukan evousi model”women as sexs” yang diungkapkan kaum feminis
radikal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari uraian diatas, kami kelompok tiga menyarankan pada pembaca bahwa
setelah mempelajari mengenai gender ini sebaiknya kita semua memahami mengenai
gender, artinya tidak ada lagi perlakuan-perlakuan dan asumsi dari pembaca yang
masih membedakan gender seseorang terutama dalam rumah tangga dan keluarga.
Serta memahami peran-peran gender yang meski kita tanamkan dalam diri masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA
Fikih, mansour. 1996, menggeser konsepsi gender dan transformasi sosial. Yogyakarta:
pustaka pelajar offset.