Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan belajar 7

KONSEP EVALUASI

TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah Menyelesaikan Pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu memahami
Konsep evaluasi

TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan Pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian evaluasi
b. Menjelaskan tujuan evaluasi keperawatan
c. Menjelaskan proses evaluasi keperawatan
d. Membedakan macam- macam evaluasi
e. Menjelaskan kerangka waktu dalam evaluasi keperawatan
f. Membedakan komponen SOAP/ SOAPIER
g. Menyusun dokumentasi

Uraian Materi
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian dengancara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil
yang diamati) dengan tujuan dan criteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

B. Tujuan Evaluasi
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan.
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan.
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan.

C. Proses Evaluasi
1. Mengukur Pencapaian Tujuan
a. Tujuan dari aspek kognitif. Pengukuran perubahan kognitif dapat dilakukan
dengan dua cara :
 Interview/Tanya Jawab
 Menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh perawat
untuk mengklarifikasi pemahaman klien/keluarga terhadap pengetahuan
yang telah diberikan. Pengukuran pengetahuan ini penting untuk menjamin
bahwa apa yang telah disampaikan benar-benar telah dipahami dengan
baik dan benar. Perawat sering menganggap bahwa ketika klien/keluarga
sudah menganggukkan kepala, menandakan ia sudah paham, padahal
belum tentu. Bisa jadi karena klien takut untuk bertanya kembali atau
karena alas an yang lain klien seolah-olah memahami penjelasan perawat.
Oleh karena itu, perawat harus selalu menanyakan kembali segala sesuatu
yang telah dijelaskan sehingga pemahaman dan kesalahpahaman bisa
diidentifikasi secara langsung. Pertanyaan yang diajukan pada
klien/keluarga berpedoman pada tujuan dan kriteria evaluasi yang telah
ditetapkan.
 Komprehensif
Pertanyaan komprehensif adalah pertanyaan yang diajukan berdasarkan
pemahaman klien terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
tubuhnya. Contoh : cirri apa yang Anda rasakan ?
 Aplikasi Fakta
Pertanyaan berdasarkan aplikasi fakta adalah pertanyaan yang ditujukan
untuk mengidentifikasi pemahaman klien pada tingkat aplikasi. Perawat
mengajukan beberapa situasi atau kondisi yang mungkin terjadi pada klien
dan klien diminta untuk menentukan alternative pemecahan masalahnya.
Contoh : apa yang akan Anda lakukan bila ketika Anda berjalan, kemudian
ada perasaan sesak ?
 Tulis
Teknik yang kedua digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan kognitif
adalah dengan mengajukan pertanyaan tertulis. Pertanyaan-pertanyaan ini
sudah disiapkan sebelumnya dan berdasarkan tujuan dan kriteria evaluasi yang
telah ditetapkan. Teknik evaluasi tertulis ini jarang digunakan untuk
mengevaluasi tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan secara
berkelompok dengan topik yang sama sehingga dapat menghemat waktu.
b. Tujuan aspek afektif. Untuk mengukur pencapaian tujuan aspek afektif, dapat
dilakukan dengan dua cara :
 Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap perubahan
emosional klien : apakah klien telah kooperatif, apakah mekanisme koping
telah efektif.
 Feed back dari Staf kesehatan Lain
Umpan balik, masukan, dan pengamatan dari staf yang lain dapat juga di pakai
sebagai salah satu informasi tentang aspek afektif klien.
c. Psikomotor
Pengukuran perubahan aspek psikomotor dapat dilakukan melalui observasi
secara langsung terhadap perubahan perilaku klien.
d. Perubahan Fungsi Tubuh
Perubahan fungsi tubuh merupakan komponen yang paling sering menjadi kriteria
evaluasi. Dari pengamatan di rumah sakit, pada umumnya dari daftar diagnosis
keperawatan yang ada kebanyakan bersifat fisik sehingga kriteria hasil yang ingin
dicapai mengacu pada aspek perubahan fungsi tubuh. Mengingat begitu
banyaknya aspek perubahan fungsi tubuh, untuk mengukur perubahannya dapat
dilakukan dengan tiga cara, antara lain :
 Observasi;
 Interview;
 Pemeriksaan fisik.

2. Penentuan Keputusan
 Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam tujuan. Kondisi ini dicapai
apabila semua data yang ditentukan dalam kriteria hasil sudah terpenuhi.
 Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Kondisi ini dicapai
apabila sebagian saja dari kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi.
 Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.
Kondisi ini ditentukan apabila hanya sebagian kecl atau tidak ada sama sekali dari
kriteria hasil yang dapat dipenuhi. Dapat juga terjadi kondisi klien semakin buruk
sehingga timbul masalah yang baru.
D. Macam Evaluasi
1. Evaluasi Proses (Formatif)
 Evaluasi yang dilakukan setiap selesai tindakan.
 Berorientasi pada etiologi
 Dilakukan secara terus-menerus sampai tujuan yang telah ditentukan tercapai.
2. Evaluasi Hasil (Sumatif)
 Evaluasi yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna.
 Berorientasi pada masalah keperawatan.
 Menjelaskan keberhasilan/ketidakberhasilan.
 Rekapitulasi dan kesimpulan status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu
yang ditetapkan.

E. Kerangka Waktu dalam Evaluasi


Pertanyaan yang sering diajukan, yaitu kapan sebenarnya evaluasi itu dilakukan ?
Evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan sudah
dicapai atau belum. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan sesuai dengan kerangka waktu
penetapan tujuan (evaluasi hasil), tetapi selama proses pencapaian tujuan perubahan yang
terjadi pada klien juga harus selalu dipantau (evaluasi proses). Dari pernyataan di atas,
dapat diketahui bahwa evaluasi prose situ dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan
perubahan klien dan evaluasi hasil dilakukan pada akhir pencapaian tujuan. Beberapa
rumah sakit menetapkan kebijakan yang berbeda, evaluasi hasil diukur tiap shift jaga,
sedangkan rumah sakit lain evaluasi proses ditetapkan tiap 24 jam sekali, kecuali untuk
kasus gawat darurat dan intensive care. Pada prinsipnya, semakin atau penurunan,
semakin sering evaluasi prose situ dilakukan.
F. Komponen SOAP/SOAPIER
Untuk memudahkan perawat mengevaluasi atau memantau perkembangan klien,
digunakan komponen SOAP/SOAPIE/SOAPIER. Penggunaannya tergatung dari
kebijakan setempat. Pengertian SOAPIER adalah sebagai berikut.
 S : Data Subjektif
Perawat menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan
keperawatan
 O : Data Objektif
Data objektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara
langsung kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
 A : Analisis
Interpretasi dari data subjektif dan data objektif. Analisis merupakan suatu masalah
atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat dituliskan
masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan klien yang
telah teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan objektif.
 P : Plainning
Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau
ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Tindakan yang telah menunjukkan hasil yang memuaskan dan tidak memerlukan
tindakan ulang pada umumnya dihentikan. Tindakan yang perlu dilanjutkan adalah
tindakan yang masih kompeten untuk menyelesaikan masalah klien dan
membutuhkan waktu untuk mencapai keberhasilannya. Tindakan yang perlu
dimodifikasi adalah tindakan yang dirasa dapat membantu menyelesaikan masalah
klien, tetapi perlu ditingkatkan kualitasnya atau mempunyai alternative pilihan yang
lain yang diduga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Sedangkan,
rencana tindakan yang baru/sebelumnya tidak ada dapat ditentukan bila timbul
masalah baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak kompeten lagi untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
 I : Implementasi
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan instruksi
yang telah teridentifikasi dalam komponen P (perencanaan). Jangan lupa menuliskan
tanggal dan jam pelaksanaan.
 E : Evaluasi
Evaluasi adalah respons klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
 R : Reassesment
Reassessment adalah pengkajian ulang yang dilakukan terhadap perencanaan setelah
diketahui hasil evaluasi, apakah dari rencana tindakan perlu dilanjutkan, dimodifikasi,
atau dihentikan ?
CONTOH FORMAT EVALUASI
PARAF
MASALAH KEP/KOLABORATIF TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN

PEDOMAN PENGISIAN FORMAT EVALUASI/CATATAN


PERKEMBANGAN
1. Masalah Keperawatan/Masalah Kolaboratif
Tulislah masalah keperawatan/masalah kolaboratif (hanya problem saja).
2. Tanggal/Jam
Tulislah tanggal, bulan, tahun, dan jam waktu evaluasi dilakukan
3. Catatan Perkembangan (Menggunakan SOAP)
 Tulislah data perkembangan yang diperoleh dari catatan tindakan keperawatan.
 Tulislah data dalam kelompok data subjektif dan objektif (S-O).
 Tulislah data perkembangan hanya data yang bersesuaian dengan kriteria hasil, jadi
jangan menuliskan data yang tidak perlu atau meniadakan data yang diperlukan.
 Tulislah masalah keperawatan/kondisi masalah keperawatan dalam analisis (A)
untuk evaluasi proses. Contoh : nyeri akut/nyeri akut berlanjut/nyeri akut masih
terjadi.
 Tulislah dalam analisis (A) tujuan teratasi, teratasi sebagian, tidak teratasi untuk
evaluasi hasil.
 Bila ditemukan masalah yang baru, tuliskan masalah dalam bentuk diagnosis
keperawatan dengan formulasi yang tepat.
 Tulislah dalam perencanaan (P) nomor dari rencana tindakan keperawatan untuk
rencana tindakan yang dikehendaki untuk dilanjutkan/dipertahankan atau
dihentikan.
 Tuliskan rencana tindakan baru bila dikehendaki sebagaimana teknik penulisan
rencana tindakan.
 Bila menggunakan SOAPIE/SOAPIER, tulislah pelaksanaan tindakan dalam item
I/implementasi dan respons klien dituliskan dalam item E/evaluasi, kemudian
tentukan rencana berikutnya pada item R/reassessment.
4. Paraf
Tulislah paraf dan nama terang.

Contoh Evaluasi dengan menggunakan SOAP


EVALUASI
PARAF
MASALAH KEP/KOLABORATIF TANGGAL/PUKUL CATATAN PERKEMBANGAN

Diare 8-8-2007 / 07.30 WIB S : - Masih mengeluh “mencret 4x Walid


semalam, perut masih agak
melilit”
O : - BAB pagi pk 07.00, cair,
berampas, tanpa darah, bau khas,
BU nada tinggi 12x/menit
A : - Diare
P : - Rencana tindakan 1, 2, 3, dan 4
dilanjutkan
Tabel 34. Contoh Evaluasi dengan Menggunakan SOAP

Contoh Evaluasi dengan menggunakan SOAPIE


EVALUASI
MASALAH PARAF
TANGGAL/PUKUL CATATAN PERKEMBANGAN
KEP/KOLABORATIF
Nyeri akut 8-8-2007 / 07.30 WIB S : - Masih mengeluh “nyeri kepala, malah
bertambah hebat, skala 8.”
O : - Tensi meningkat 160/100mmHg, Nadi
100x/menit, kuat. Memegangi kepala sambil
meringis menahan sakit.
A : - Nyeri akut, atau nyeri akut masih berlanjut
P : - Rencana tindakan 1 dihentikan
- Rencana tindakan 2, 3, dan 4 dilanjutkan.
- Lakukan modifikasi relaksasi dan massage di
daerah tengkuk dan oksipital.
08.00 I : - Membatasi pengunjung dengan memberitahu
keluarga tentang pentingnya ketenangan
untuk klien dan member tulisan di depan
08.15 pintu.

09.00 - Melakukan massage dan meminta klien untuk


09.10 melakukan teknik relaksasi.
- Mengukur tekanan darah dan nadi.
- Mengukur skala nyeri.
E : - Keluarga mampu menyebutkan tujuan
pembatasan kunjungan.

- Klien dapat menerapkan teknik.


- Relaksasi dengan irama pernapasan lambat.
- Tekanan darah 150/100mmHg, nadi 88
kali/menit.
- Skala nyeri 6.
Tabel 35. Contoh Evaluasi dengan Menggunakan SOAPIE
Contoh Evaluasi dengan menggunakan SOAPIER
EVALUASI
MASALAH KEP/ TANGGAL/ PARAF
CATATAN PERKEMBANGAN
KOLABORATIF JAM
Hipertermi 8-8-2007 / S : - “Pak, setelah 2 hari ternyata anak saya tambah panas, saya merasa perawatan d
10.00 WIB sini tidak ada hasilnya, lebih baik anak saya, saya bawa pulang.”
O : - Suhu 40℃, suhu tertinggi dalam kurva suhu.
- Nadi 108 kali/menit, regular.
- Kulit hangat dan kering
- RR 20 kali/menit
- Delirium.
- Ibu meminta anak pulang atas permintaan.
- Ibu menolak tindakan kompres pada anaknya
A : - Hipertermi berlanjut, timbul masalah baru, ketdakefektifan koping keluarga.

P : - Tujuan : koping keluarga efektif setelah diberikan penjelesan yang memadai


tentang perjalanan penyakit anaknya.
- Kriteria hasil
- Suhu tubuh turun 1℃ dalam 1 jam.
- Keluarga dapat menjelaskan kembali proses perjalanan penyakit dan
perawatan yang dibutuhkan
- Keluarga dapat menerma dan menyadari keadaan yang terjadi pada anaknya.
- Keluarga dapat bekerja sama dengan petugas.
- Keluarga menandatangani infored consent tndakan keperawatan insentif
- Rencana tindakan 1 dihentikan
- Jelaskan pada keluarga tentang proses penyakit dan perawatannya
- Jelaskan kebutuhan perawatan yang lebih insentif
- Rencana tindakan 2 dan 3 dilanjutkan
- Tenangkan ibu/keluarga, beri kesempatan untuk ungkapkan perasaan,
dengarkan penuh perhatian
- Lakukan kolaborasi pemberian
- Antipiretik injeksi
- Transfusi plasma
- Lakukan observasi keadaan umum, tngkat kesadaran, suhu, nadi, RR, dan
akral tiap 30 menit
I : - Menenangkan ibu, mendengarkan semua keluhan ibu

- Menjelaskan pada keluarga tentang proses penyakit dan perawatannya serta


kebutuhan perawatan yang lebih intensif
- Meminta persetujuan pemindahan di unit perawatan intensif
- Memindahkan klien ke UPI
10.15 - Memasang monitor tekanan darah, nadi suhu, RR.
10.30 - Mengobservasi keadaan umum, tingkat kesadaran dan akal.
- Melakukan kolaborasi pemberian:
- Xylomidon 1 cc IM
E : - Keluarga dapat menjelaskan kembali proses perjalanan penyakit dan perawatan
yang dibutuhkan.

- Keluarga dapat menerima dan menyadari keadaan yang terjadi pada anaknya.
- Keluarga dapat bekerja sama dengan petugas.
10.45
- Keluarga menandatangani informed consent tindakan keperawatan intensif
11.00 - Keadaan umum : sakit berat.
11.10 - Kesadaran : komposmentis.
- Suhu 38,5℃ .
11.15 - Nadi 88 kali/menit.
11.20 - RR 16 kali/menit.
- Tekanan darah 105/90 mmHg.
- Akral hangat.
R : Tujuan tercapai sebagian, rencana tindakan ikuti protap perawatan intensif.

Tabel 36. Contoh Evaluasi dengan Menggunakan SOAPIER

LATIHAN
1. Buatlah evaluasi dar masing-masing diagnosis keperawatan yang telah Saudara buat
minimal dengan menggunakan SOAP.
2. Diskusikan dalam kelompok kecil (4-5 orang) evaluasi yang telah Anda buat.
3. Buat kesimpulan dari hasil diskusi.

Anda mungkin juga menyukai