Anda di halaman 1dari 7

Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

VOL 2 NO 1 (2018) 56-62 E-ISSN : 2550-0406

P ED AG O N AL
Jurnal Ilmiah Pendidikan
http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal

STANDAR SARANA PRASARANA LABORATORIUM IPA


SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH BOGOR
Munarti dan Susi Sutjihati
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP UNPAK
munarti@unpak.ac.id

ABSTRAK
Sarana dan prasarana pada instansi pendidikan merupakan faktor penujang
dalam proses belajar mengajar termasuk di sekolah. Laboratorium merupakan salah
satu sarana dan prasarana yang penting di sekolah karena Laboratorium merupakan
tempat melatih keterampilan siswa dalam hal melakukan praktek demonstrasi,
percobaan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di SMA Negeri
maupun SMA swasta yang ada di wilayah Bogor dan membandingkan dengan
ketentuan standar sarana dan prasarana yang ada di permen No.24 tahun 2007.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan jumlah sampel lima sekolah
yang diambil secara acak yaitu SMA negeri maupun swasta yang ada di Bogor.
Metode pengambilan data berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari luas bangunan laboratorium dan jumlah
siswa maka dari ke lima sekolah yang diobservasi yaitu SMA Al-Nur, SMA PGRI 4,
SMAN 7, SMAN 4 dan SMA PGRI 4 tidak ada yang sesuai dengan permen No.24
tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana laboratorium SMA.yang
mensyaratkan luas laboratorium 2.4 m2 per siswa,
Kata kunci : Sekolah Menengah Atas, Laboratorium, Sarana dan Prasarana

ABSTRACT

Facilitation in education is something that can support teaching learning process at


school. Laboratory is one of the important facilitation because the lab is a place
where students can practice their skill through demonstration, experiment, and
development of knowledge. The aim of this research is to know the availability of
science laboratories in public high school and private high school in Bogor and
compared it with minister regulation No. 24 year 2007. Descriptive method is used
in this research with five schools chosen randomly as sample. Data collection
techniques used in this research is observation and interview. The result of the
finding shows that judging from five schools that has been observed which are SMA
Al-Nur, SMA PGRI 4, SMAN 7, SMAN 4 and SMA PGRI 4 they are all not
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

qualified with the minister regulation No.24 year 2007 about standard issue
facilitation of high school laboratory which requires 2.4 m2 wide per student.

Keyword: Senior High School, Laboratories, Facilitation

PENDAHULUAN komprehensif dan mencakup ketiga ranah


Sarana dan prasarana pada pendidikan yaitu kognitif, afektif dan
instansi pendidikan merupakan faktor psikomotorik, demikian pula sains
penujang belajar mengajar di sekolah sebagai produk dapat terimplementasi
salah satunya adalah laboratorium. melalui kegiatan praktikum (Thantris,
Laboratorium merupakan tempat melatih 2008).
keterampilan siswa dalam hal melakukan Penentuan standar sarana dan
praktek demonstrasi, percobaan dan prasarana merupakan acuan mutlak bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Di setiap sekolah. Menurut Hudha (2011)
samping itu laboratorium memiliki dalam penelitian analisis Pengelolaan
peranan yang sangat penting dalam Pratikum Biologi di Laboratorium
pembelajaran sains di sekolah karena Biologi Universitas Muhammadiyah
dengan kegiatan laboratorium diharapkan Malang bahwa peralatan praktikum yang
dapat menumbuhkan ketertarikan siswa tidak berfungsi dengan baik tetapi tetap
dalam kegiatan laboratorium. digunakan akan mengganggu dalam
Laboratorium merupakan tempat proses kegiatan praktikum sehingga
untuk mengaplikasikan teori keilmuan, praktikum tidak efektif dan efisien.
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, Efektivitas pembelajaran salah satunya
penelitian, dan sebagainya dengan dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki
menggunakan alat bantu yang menjadi sekolah (Christoper 2002).
kelengkapan dari fasilitas dengan Laboratorium yang baik
kuantitas dan kualitas yang memadai disamping harus memenuhi kelengkapan
(Depdiknas, 2002). Dalam konteks peralatan juga harus memperhatikan
pendidikan di sekolah laboratorium IPA fasilitas penunjang meliputi fasilitas
(Ilmu Pengetahuan Alam) berfungsi umum dan fasilitas khusus. Fasilitas
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan umum merupakan fasilitas yang dapat
pembelajaran IPA (Kimia, Biologi dan digunakan oleh semua pemakai
Fisika) secara praktek yang memerlukan laboratorium seperti penerangan,
peralatan khusus (Permendiknas, 2007). ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan
Kegiatan praktikum dapat gas. Sedangkan fasilitas khusus berupa
memberikan peran yang sangat besar peralatan yang meliputi meja siswa, meja
terutama dalam membangun pemahaman guru, kursi, papan tulis, lemari alat,
konsep, verifikasi (pembuktian) lemari bahan, perlengkapan P3K,
kebenaran konsep, menumbuhkan pemadam kebakaran (Wirjosoemarto et
keterampilan proses (keterampilan dasar al.2004).
bekerja ilmiah) serta afektifitas siswa, Berdasarkan latar belakang
menumbuhkan rasa suka dan motivasi tersebut maka penelitian ini dilakukan
terhadap pelajaran yang dipelajari serta dengan tujuan adalah untuk mengetahui
untuk melatih kemampuan psikomotor ketersediaan sarana dan prasarana
siswa. Melalui kegiatan praktikum laboratorium di SMA Negeri maupun
seluruh kemampuan dan keterampilan SMA swasta yang ada di wilayah Bogor
siswa akan teraktualisasi dan guru dapat dan membandingkan dengan ketentuan
memberikan penilaian secara
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

standar sarana dan prasarana yang ada di fakta-fakta tentang standar laboratorium
permen No.24 tahun 2007. di SMA mengacu pada lampiran
Manfaat dari hasil penelitian ini Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
adalah sebagai informasi dan masukan Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
mengenai sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana laboratorium untuk
laboratorium, sehingga dapat diketahui SMA.
hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan Subjek penelitian pada penelitian
khususnya laboratorium Biologi dan ini adalah penanggung jawab
laboratorium IPA yang ada di Sekolah laboratorium, karena adanya keterbatasan
Menegah Atas atau yang sederajat. waktu, biaya,dan keterbatasan tenaga,
maka pemilihan subjek penelitian ini
METODE PENELITIAN didasarkan atas pertimbangan-
Penelitian ini dilaksanakan pertimbangan tertentu. Objek penelitian
tahun 2016 dan termasuk penelitian ini adalah daya dukung fasilitas
deskriptif analisis untuk melihat laboratorium IPA, intensitas penggunaan
gambaran kondisi daya sarana-prasarana, laboratorium, alat dan bahan yang ada di
dan tingkat pelaksanaan kegiatan laboratorium. Data yang dikumpulkan
laboratorium dalam menunjang untuk mencapai tujuan penelitian ini
peningkatan kompetensi siswa, dengan adalah daya dukung fasilitas laboratorium
menggunakan pendekatan kualitatif. IPA, intensitas penggunaan laboratorium,
penelitian ini tidak dimaksudkan untuk alat dan bahan laboratorium. Data
melakukan generalisasi terhadap temuan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
atau pengujian hipotesis dan tidak
menguji kebenaran antar variabel, tetapi HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih menekankan pada pengumpulan Berdasarkan hasil wawancara dan
data untuk mendeskripsikan keadaan observasi di Lima Sekolah Menengah
yang terjadi sesungguhnya. Rancangan Atas yang ada di Bogor, diperoleh data
penelitian dalam penelitian ini berupa jenis fasilitas yang diamati, cara
digolongkan ke dalam penelitian ex-post penyimpanan alat dan bahan dan
facto mengingat gejala gejala penelitian keselamatan kerja dalam laboratorium.
sudah ada secara wajar pada subjek Berikut ini data fasilitas laboratorium
penelitian (Sukardi, 2008). Dalam pada tabel 1 :
rangka mengespost dan menganalisis

Tabel 1. Fasilitas yang ada di SMA PGRI 4, SMAN 7, SMAN 4, SMA PGRI dan SMA
Al-Nur

Nama Sekolah (SMA)


Jenis Fasilitas PGRI SMAN SMAN PGRI Al- Permen No 24 Thn 2007
4 7 4 3 Nur
Luas 49 m2 64 m2 35 m2 66 m2 92 m2 2.4 m2/siswa
laboratorium
Ruang - V V - - ruang penunjang
penunjang
Penampungan - V V - - Tempat pengolahan
limbah bahan limbah bahan kimia
kimia
Pemadam v V V - - 1 buah/lab
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

Kebakaran
Kotak P3K - V V - V 1 buak/lab
Jumlah bak cuci 1 4 2 2 1 1buah/2 kelompok belajar
penampungan limbah bahan kimia dan
bak cuci. Data yang kami peroleh dari
Bangunan laboratorium tidak sama lima sekolah yang diobservasi hanya
dengan bangunan kelas, banyak faktor SMAN 7 dan SMAN 4 yang memiliki
yang harus dipertimbangkan sebelum ruang persiapan, gudang dan tempat
membangun laboratorium. Faktor-faktor penampungan limbah bahan kimia.
tersebut antara lain tata letak ruangan, Kedua sekolah tersebut limbah bahan
umumnya laboratorium sains terdiri dari kimianya di proses terlebih dahulu
ruang utama dan ruang penunjang. sebelum dibuang ke lingkungan agar
Ruang utama merupakan tempat siswa tidak mencemari lingkungan. Pemadam
melakukan praktikum sedangkan ruang kebakaran dan kotak P3K merupakan
pelengkap terdiri dari ruang persiapan fasilitas khusus yang seharusnya ada di
dan ruang penyimpanan/gudang. Ruang setiap laboratorium, SMA PGRI 3 dan
persiapan digunakan untuk menyiapkan SMA Al-Nur tidak terdapat alat
alat-alat dan bahan-bahan yang akan pemadam kebakaran sedangkan tiga
dipakai praktikum atau percobaan untuk sekolah yang lain ada, begitupula dengan
siswa, Ruang penyimpanan atau gudang kotak P3K ada dua sekolah yang tidak
terutama digunakan untuk menyimpan memiliki alat tersebut yaitu SMA PGRI
bahan-bahan persediaan termasuk bahan 4 dan SMA PGRI 3. Sedangkan untuk
kimia dan alat-alat yang jarang jumlah bak cuci yang seharusnya ada di
digunakan. Berdasarkan data yang kami setiap laboratorium biologi apabila
peroleh didapatkan bahwa di SMA merujuk ke permen no.24 tahun 2007
PGRI4 yang jumlah siswanya 40 orang yaitu empat buah, tetapi dari ke lima
seharusnya luas ruang praktikumnya 100 sekolah yang diobservasi hanya SMAN 7
m2 tetapi kenyataannya luasnya hanya 49 yang memenuhi kriteria tersebut
m2 artinya tidak sesuai dengan permen no sedangkan sekolah yang lain tidak
24 tahun 2007 tentang standar luas memenuhi.
laboratorium. Begitupula dengan SMAN Fasilitas sarana dan prasarana dari
7 dengan jumlah siswa 45 orang luasnya lima SMA yang diobservasi masih belum
seharusnya 105 m2, SMAN 4 jumlah memenuhi standar minimal yang telah di
siswa 45 orang, SMA PGRI 3 jumlah tetapkan dalam Permendiknas No. 24
siswa 40 orang dan SMA Al-Nur jumlah Tahun 2007. Hal yang sama juga
sisiwa 50 orang, ke lima sekolah tersebut ditemukan dibeberapa SMA Negeri di
apabilah ditinjau dari luas ruang kota Denpasar bahwa sarana dan
praktikumnya tidak ada yang sesuai prasarana laboratorium Biologi masih
dengan permen no. 24 tahun 2007. jauh dari standar minimal (Mastika dkk.
Laboratorium yang baik seharusnya 2014).
memenuhi kriteria yang ada di permen Dalam pengelolaan laboratorium
no. 24 tahun 2007. setelah proses pengadaan alat dan bahan,
Laboratorium disamping harus hal penting yang harus diperhatikan
memenuhi kriteria tata ruang juga harus adalah cara penyimpanan alat dan bahan
dilengkapi dengan fasilitas yang lain, kimia yang ada di laboratorium. Alat dan
seperti ruang persiapan dan gudang, bahan seharusnya ditata dengan baik
pemadam kebakaran, kotak P3K, tempat sehingga memudahkan pada saat akan
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

digunakan. Alat dan bahan kimia Adapun data cara penyimpanan Alat dan
sebaiknya disimpan pada lemari yang Bahan Kimia di beberapa sekolah
berbeda dan tidak boleh dicampur. terdapat pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Cara penyimpanan Alat dan Bahan Kimia di SMA PGRI 4, SMAN 7, SMAN 4,
SMA PGRI dan SMA Al-Nur
Cara Nama Sekolah
Penyimpana SMA PGRI SMAN 7 SMAN 4 SMA PGRI SMA Al-
n 4 3 Nur
Mikroskop disimpan di disimpan di disimpan di disimpan di disimpan di
meja lemari meja lemari lemari
Alat Gelas Sebagian di Alat gelas disimpan di Alat gelas Alat gelas
lemari disimpan lemari dan disimpan dan alat
sebagian di dilemari disusun satu rak lain dalam
meja tetapi tidak berdasarkan dengan satu lemari
disusun jenisnya bahan kimia
berdasarkan
jenisnya
Bahan Kimia Disimpan disimpan di disimpan Bahan kimia disimpan di
dimeja lemari dirak/ tanpa dilemari lemari
pintu
dilakukan oleh SMAN 4 dan SMA PGRI
Berdasarkan hasil observasi dari 3, sedangkan tiga sekolah yang lain
lima sekolah ternyata masih ada sekolah belum memperhatikan tentang cara
yang tempat penyimpanan alat dan bahan penyimpanan bahan kimia yang
kimia kurang memadai sehingga alat dan semestinya.
bahan kimia disimpan di atas meja seperti Pengeloaan bahan dan alat dalam
di SMA PGRI 4 sebagian alat dan bahan laboratorium sangat penting karena
kimianya disimpan di meja. Seharusnya menyangkut keselamatan kerja dalam
hal ini tidak terjadi apabila pengelolaan laboratorium. Sebaiknya alat dan bahan
laboratorium sudah bagus. Menurut yang akan digunakan saat praktikum
Lubis (1997 ) Penyimpanan alat disiapkan sebelumnya oleh asisten
hendaknya berdasarkan atas berat alat, laboratorium tetapi masih banyak sekolah
bahan alat, spesifikasi alat dan frekuensi yang tidak memiliki asisten laboratorium
penggunaan alat serta penyimpanan sehingga guru yang harus mempersiapkan
bahan kimia berdasarkan golongan, sifat, semuanya. Hal tersebut sejalan dengan
dan wujudnya. penelitian Hamidah dkk (2013)
Bahan kimia merupakan materi menunjukkan bahwa Pelaksanaan
belajar yang harus ada dalam kegiatan laboratorium (praktikum) di
laboratorium, pada dasarnya semua bahan tujuh SMA swasta di kota Jambi Dalam
kimia itu beracun, namun dengan pelaksanaannya guru menyiapkan sendiri
pengeolaan dan penyimpanan bahan alat dan bahan yang akan digunakan saat
kimia yang tepat dan benar, maka tingkat praktikum.
bahaya sebagai beracun dapat dikurangi Kegiatan praktikum di lima
dan ditanggulangi. Dari hasil yang sekolah tempat penelitian dilakukan
diperoleh mengenai cara penyimpanan menunjukkan bahwa kegiatan praktikum
bahan kimia yang seharusnya hanya disesuaikan dengan materi dan
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

ketersediaan alat dan bahan praktikum Hamidah A.,Sari N.,Budianingsih RS.


baik praktikum biologi, kimia ataupun 2013. Manajemen laboratorium
fisika, jadi tidak setiap minggu ada biologi beberapa SMA swasta di
praktikum untuk mata pelajaran tersebut. kota Jambi. Jurnal Sainmatika
Penelitian yang serupa pada beberapa Vol 7 No 1 2013 ISSN 1979-
SMA swasta di kota Jambi ternyata 0910.
pelaksanaan praktikum tidak sesuai
dengan program semester dan program Lubis, M. H. 1997. Pengelolaan
tahunan (Hamida dkk. 2013). Laboratorium IPA. Jakarta
:Depdikbud
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat Mastika IY., Adnyana .I.B.P., Setiawan
disimpulkan bahwa dari lima sekolah I.G.N.A., 2014. Analisis
SMA (SMA PGRI 4, SMAN 7, SMAN 4, standarisasi laboratorium biologi
SMA PGRI dan SMA Al-Nur) yang dalam proses pembelajaran di
diobservasi ternyata sarana dan prasarana SMA Negeri kota Denpasar. e-
dari sekolah tersebut apabila ditinjau Journal Program Pascasarjana
secara keseluruhan masih belum Universitas Pendidikan Ganesha
memenuhi standar seperti yang Program Studi IPA Volume 4
ditetapkan dalam Permen Nomor 24 Tahun 2014.
Tahun 2007.
[Permendiknas] Peraturan Menteri
SARAN Pendidikan Nasional. 2007.
Untuk mengetahui secara umum standar Peraturan Menteri Pendidikan
sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Nasional Republik Indonesia
Menengah Atas (SMA) sebaiknya Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
menggunakan sampel yang lebih banyak Standar Sarana Dan Prasarana
yang dapat mewakili SMA Negeri dan Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
SMA swasta sehingga kesimpulannya Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
bias lebih akurat. Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS), dan
DAFTAR PUSTAKA Sekolah Menengah
Christopher. 2002. Developing Teachers Atas/Madrasah Aliyah
The Challenges of Life Long (SMA/MA). Jakarta : Menteri
Learning. London: Falmer Press. Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Sukardi. 2008. Metodologi penelitian


Belajar Mengajar. Jakarta: pendidikan: kompetensi dan
Depdiknas. praktiknya. Penerbit: Jakarta:
Bumi Aksara.
Hudha. 2011 analisis pengelolaan
praktikum biologi di laboratorium Thantris KN. 2008. Pengelolaan
biologi universitas Laboratorium dan Sistem
muhammadiyah malang. Jurnal Evaluasi Kegiatan Praktikum
Penelitian Dan Pemikiran Fisika dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan, Volume 1, Nomor 1. (Studi Kasus pada SMA Negeri di
Kabupaten Buleleng): 938-954.
Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018)

Laboratorium. FPMIPA.
Wirjosoemarto K, YH Adisendjaja, B Universitas Pendidikan Indonesia.
Supriatno & Riandi. 2004. Teknik

Anda mungkin juga menyukai