Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM LIMNOLOGI 1

Oleh:
Tim pengampu mata kuliah limnologi

Dr. Ir Jusri Nilawati, M.Sc


19670613 199103 2 001

Dr. Ir. Fadly Y. Tantu, M.Si


19621128 199403 1 001

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
LAPORAN PRAKTIKUM 1
(LIMNOLOGI)

KAJIAN FISIK, KIMIAWI, DAN BIOLOGI PERAIRAN TAWAR


STUDI KASUS DANAU DAN LAHAN BASAH SIBILI
KELURAHAN PANTOLOWAN KOTA PALU

NAMA MAHASISWA

ARJAN O271 13 037


Lubasmarabunta016@gmail.com
ANANDA ARABANI O271 18 002
Anandhambadillah@gmail.com
DEWI ARDANI O271 18 003
Dewiardani2010@gmail.com
ENDANG SAKINA O271 18 004
Endangsakina30@gmail.com
CHINDY NATHASIA O271 18 006
natashiachindy@gmail.com
DWI YULIANA 0271 18 007
Dwi.yuliana629@gmail.com
MUH. ILHAM IKSAN 0271 18 095
Ilhamathena01@gmail.com
ABSTRAK

Praktek lapang limnologi dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 23 februari

2019, dimulai pada pukul 09:00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di

Danau sibili kelurahan Pantoloan Kota Palu.


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limnologi adalah disiplin ilmu yang membahas mengenai aspek fisika,

kimia, biologi, suatu perairan. Limnologi membahas dinamika kehidupan di

dalam ekosistem perairan darat, bagaimana memanfaatkan potensi peraian

darat secara berkelanjutan artinya mengambil manfaat tetapi ekosistem

tersebut tetap berada pada potensi lestari atau manusia sebagai makhluk

paling mulia, dengan akal dan kepandaiannya mampu memanfaatkan

teknologi dengan tetap menjaga keseimbangan (Barus, 2002). Perairan danau

merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan tawar yang ada di

permukaan bumi. Danau merupakan perairan umum daratan yang memiliki

fungsi penting bagi pembangunan dan kehidupan manusia. Danau memiliki

tiga fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya, dan sosial ekonomi. Dilihat

dari aspek ekologi, danau merupakan tempat berlangsungnya siklus ekologis

dari komponen air dan kehidupan akuatik di dalamnya. Keberadaan danau

akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, sebaliknya

kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya. Sedangkan

dilihat dari aspek budidaya, masyarakat sekitar danau sering melakukan


budidaya perikanan jala apung dan dari aspek sosial ekonomi, danau

memiliki fungsi yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan

masyarakat sekitar danau.


II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Lokasi Praktikum

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 23 februari 2019 betempat di danau

sibili. Analisis sampel dilakukan di Laboratorim Budidaya perairan, Fakultas

Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako.

(Gambar 1. Danau Sibili, kecamatan Pantoloan)

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah plankton net

untuk menyaring plankton, termometer untuk mengukur suhu, seser untuk

menankap ikan, pukat dan jaring angkat untuk menangkap ikan, secchi disk untuk

mengukur kecerahan, plastik sampel dan botol sampel untuk menyimpan sampel,

milimeter block untuk mengukur sampel, dan formalin untuk mengawetkan

sampel.
2.3. Metoda

Koleksi ikan, Ikan kepala tima (Aplocheilus panchax) dan ikan nila

(Oreochromis mossambicus) diambil di lokasi bagian utara disekitar danau sibili.

Dengan menggunakan alat tangkap pukat dan jaring angkat, dioprasikan ditengah

danau oleh dua orang yaitu dengan cara membentangkan pukat dari tengah

menuju ketepian danau.

koleksi plankton : asterionellnformosn dan surirelln ovnlis,

koleksi bentos : Gasrtopodae.

Kondisi fisik kimia perairan : Suhu 31˚C, Tingkat kecerahan 57 cm dan

kedalaman 50 cm.

(Gambar 2. Peta danau sibili pantoloan)


2.4 Analisis data
Pengukuran kecerahan

Pengukuran kecerahan di lakukan dengan menggunakan Secchi disk

dengan cara di turunkan ke dalam air danau dengan menggunakan tali yang

terpasang pada secchi disk hingga lempengan secchi disk hilang dari pengamatan

mata kemudian disk dinaikan sampai muncul kembali. Pembacaan secchi disk ini

di lakukan pada ke dalaman air di mana disk hilang dan muncul kembali. Tingkat

kedalaman di baca dengan mengukur tali secchi disk mulai dari permukaan air

danau pada saat lempengan tidak terlihat hingga nampak kembali dan hasil

pengukuran kami, tingkat kecerahan di danau sibili yaitu 57 cm.

Pengukuran suhu

Pengukuran suhu air danau di lakukan dengan menggunakan termometer

dengan cara menyelupkan termometer ke dalam air danau hingga parameternya

stabil. Pada hasil pengukuran kami suhu di danau sibili yaitu 33oc.

Pengukuran kedalaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Parameter Biologi Perairan dan Parameter Fisika Perairan

Parameter biologi didapat dengan mencari organisme-organisme di sekitar


perairan Danau Sibili kemudian mengidentifikasinya serta mengambil gambar
dokumentasi.

- Suhu
Suhu adalah parameter fisika yang dipengaruhi oleh kecerahan dan
kedalaman. Air yang dangkal dan daya tembus cahaya yang tinggi dapat
meningkatkan suhu perairan (Erikarianto, 2008). Stumdalam Eva, dkk (2016)
menyatakan bahwa stratifikasi suhu di suatu perairan berperan penting dalam
proses ekologis badan air. Lebih lanjut (Ambrosetti dan Barbanti, 2001
dalamKatsev et al., 2014) menyebutkan, profil suhu secara vertikal di danau
diperlukan untuk menentukan kandungan panas di perairan, lapisan termoklin dan
percampuran massa air di perairan.
Pengukuran suhu dilakukan dengan termometer raksa yakni pada jam
11.48 WITA.

- Kedalaman
Kedalaman merupakan parameter fisika yang mendasar dan berpengaruh
pada aspek lainnya seperti kecerahan, suhu, dan kelarutan oksigen. Kedalaman
dalam suatu ekosistem perairan dapat bervariasi dari suatu tempat ke tempat yang
lain (Erikarianto, 2008).
Kedalaman danau diukur pada suatu titik menggunakan tali kemudian
yang diberi beban kemudian ditenggelamkan dan diukur panjang tali yang
tercelup kedalam air.
- Kecerahan

Kecerahan merupakan ekspresi sifat optik air yang disebabkan oleh

adanya bahan padatan yang tersuspensi berupa partikel liat, lumpur, dan partikel

organik lainnya. Menurut Kordi dan Tanjung dalam Maniagasi dkk. (2013)

kecerahan ialah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air serta dinyatakan

dengan persen (%), dari beberapa panjang gelombang di daerah spektrum yang

terlibat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, jatuh agak lurus pada

permukaan air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai ke dasar

perairan dipengaruhi oleh kekeruhan suatu perairan. Dengan mengetahui nilai

kecerahan suatu perairan, berarti dapat mengetahui pula sampai dimana masih ada

kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam perairan. Berkaitan dengan keadaan

nilai kecerahan yang diamati dapat dikatakan bahwa memiliki nilai kecerahan

yang agak tinggi.Kecerahan menurut Patang (2009) merupakan gambaran

banyaknya partikel-partikel koloid dan jasad renik yang terdapat dalam suatu

perairan.

Kecerahan diukur menggunakan Secchi disk dan dicatat nilai kecerahan 57


cm pada pukul 11.48 WITA.

4.2 Keragaman fauna nekton


Nekton merupakan kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom

perairan baik tawar maupun laut.m Nekton ini ialah jenis organisme yang dapat

bergerak aktif dan berenang sendiri dalam air sehingga tidak bergantung pada arus
atau gerakan aair oleh angin. Contohnya adalah ikan, cumi-cumi, udang, dan lain-

lain (Alfiah, 2011).

Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax)

(Gambar 3. Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax))

Ikan kepala timah dapat ditandai dengan adanya bintik putih dibagian
kepala, ada yang menyebut ikan ini dengan ikan mata tiga. Ikan ini berukuran
cukup kecil, dari yang kami temukan, ikan ini berukuran sekitar 3,3 cm.
Klasifikasi ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Aplocheilidae
Genus : Aplocheilus
Spesies :Aplocheilus panchax
Udang putih atau udang vaname (Litopenaeus vannamei)

(Gambar 4. Udang kaki putih (Litopenaeus vannamei))


Udang putih memiliki habitat asli di daerah asli dengan kedalaman 27

meter. Udang putih dapat ditemukan di perairan pasif mulai dari meksiko,

amerika tengah, dan Amerika selatan. Pada kondisi budidaya udang putih

mendiami seluruh kolom air, dari dasar hingga lapisan permukaan.

Klasifikasi udang putih

Kingdom : Animalia
Filum : Anthropoda
Class : Crustasea
Ordo : Decapoda
Family : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : litopenaeus vannamei
Ikan nila (Oreochromis niloticus)

(Gambar 5. Ikan nila (Oreochromis niloticuis))


Ikan nila merupakan jenis ikan yang berasal dari sungai nila dan danau-
danau yang menghubungkan sungai tersebut. Ikan ini pada umumnya mempunyai
bentuk tubuh panjang dan ramping, perbandingan antara panjang dan tinggi badan
rata-rata 3:1 sisik-sisik ikan nila berukuran besar dan kasar.

Klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus)

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtes
Sub kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphii
Sub ordo : Percoidae
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Plankton

(Gambar 6. Plankton Oscillatoria sp)

Plankton adalah organism yang hidupnya berada di dalam perairan dengan


cara melayang atau mengapung di dalam air. Plankton merupakan biota yang
beranekaragam dan terdapat di perairan. Kemampuan gerak plankton sangat
terbatas sehingga organisme tersebut selalu terbawa arus. Plankton dibagi menjadi
dua golongan yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan
anggota plankton yang bersifat tumbuhan, sedangkan zooplankton adalah anggota
plankton yang bersifat hewani.
Berdasarkan daur hidupnya , plankton terbagi menjadi dua golongan yaitu
holoplankton yang merupakan organisme akuatik dimana seluruh hidupnya
bersifat sebagai plankton, dan meroplankton yang merupakan organisme akuatik
yang hanya sebagian dari daur hidupnya bersifat sebagai plankton (Nybakken
dalam Agustini dkk, 2014). Menurt Isnansetyo dalam Usman dkk, (2013).
Plankton memiliki peranan yang penting di dalam ekosistem perairan, karena
mempunyai sifat autotrof yang mampu merubah hara anorganic menjadi bahan
organic dan penghasil oksigen yang sangt mutlak di perlukan bagi makhluk hidup
yang klebih tinggi tingkatannya.
Klasifikasi plankton (oscillatoria sp)

Phylum : cyanobacteria

Class : cyanobacteria

Ordo : oscillatoriophcidae

Family : oscillatoriaceae

Genus : oscillatoria

Species : oscillatoria sp

Ciri-ciri : berbentuk filament panjang terdapat rikoma.

4.3 Keragaman fauna benthos

Benthos adalah organisme yang hidup di dasar perairan dengan

melekatkan diri pada substrat atau membenamkan diri pada sedimen (Hakim,

2009). Benthos relatif hidup menetap, sehingga baik digunakan sebagai

lingkungan dimana akandiketahui seberapa besar pencemaran yang terjadi di

suatu perairan (Kimball, 1983).

(Gambar 7. Gastropoda Sulcospira sp)


Gastropoda Sulcospira sp adalah genus siput air tawar yang memiliki

operolum,moluska gastropoda akuatik dalam keluarga Pachychilidae.

Klasifikasi Gastropoda (Sulcospira sp)

kingdom : Animalia

filum : Mollusca

class : Gastropoda

Family : Pachychilidae

Genus : Sulcospira

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan, analisa data dan hasil yang diperoleh selama

pengerjaan praktek lapang maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Suhu merupakan salah satu parameter fisika yang dipengaruhi oleh

kecerahan dan kedalaman air. Hasil yang diperoleh dari pengamatan suhu

di Danau Sibili ini yakni pada kisaran 31-33oC dan tergolong normal

untuk kehidupan organisme.

2. Semakin dalam suatu perairan maka semakin kecil cahaya yang dapat

menembus kolom air. Hasil pengukuran kedalaman Danau Sibili pada

suatu titik adalah 50 cm.

3. Kecerahan menunjukkan intensitas cahaya yang masuk dalam suatu

perairan sehingga mempengaruhi warna perairan.

4. Hewan yang terdapat di Danau Sibili antara lain adalah udang, ikan kepala

tima, plankton dan ikan nila.

5.2 Saran

Saran yang kami ajukan yaitu agar lebih ditingkatkan lagi kerja sama saat

praktek berlangsung serta alat praktikumnya dimaksimalkan lagi agar waktu

praktikum lebih efisien.

Ucapan Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA
Barus, 2002. Pengantar Limnologi. Jurusan FMIPA. Universitas Sumatera
Selatan.

Erikarianto, 2008. Parameter Fisika dan Kimia Perairan.

Sinaga, Eva Lia R, dkk. 2016. Profil Suhu, Oksigen Terlarut, dan pH secara
Vertikal selama 24 jam di Danau Kelapa Gading Kabupaten Asahan
Sumatera Utara. Omni-Akuatika 12(2): 114-124. Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Erikarianto, 2008. Parameter Fisika dan Kimia Perairan.

Alfiah, T. 2011. Pencemaran Lingkungan. Teknik Lingkungan. ITATS.

Agustini, M., dan Madyowati. S. O. 2014. Identifikasi dan Kelimpahan Plankton


Pada Budidaya Ikan Air Tawar Ramah Lingkungan. Jurnal Agroknow.
Vol. 2 (1) Hal:39-43(39).

Anda mungkin juga menyukai