Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

”Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan


darah diatas normal yang dapat mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian (mortalitas). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh
darah sangat tinggi yang merupakan pengangkut darah dari jantung yang memompa darah
ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh (Anggraini et al. 2009).”
Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya diatas orang pada normalnya,
yaitu melebihi tekanan sistolik 140 mmhg
dan tekanan diastolik melebihi 90 mmhg. Ada 2 stadium untuk darah tinggi yaitu stadium 1
dan stadium 2. Dikatakan stadium 1 jika tekanan sistoliknya mencapai 140 mmhg-159
mmhg, dan tekanan diastoliknya mencapai 90 mmhg-99 mmhg. Dikatakan stadium 2 jika
tekanan sistoliknya melebihi 160 mmhg kemudian tekanan diastoliknya melebihi 100 mmhg.

Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.

Hipertensi menurut etiologinya yaitu

Hipertensi Primer(Esensial), penyebab hipertensi ini yaitu karena genetik, stres, kepekan
terhadap natrium, peningkatan reaktivitas vaskular terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin
dan faktor lingkungan contohnya makan garam berlebihan, stress psikis, dan obesitas .
hipertensi ini yang paling sering terjadi yaitu sampai angka 90%.

Hipertensi Sekunder, Hipertensi ini dapat disebabkan oleh penyakit ginja yang disebut
heprtensi renal, penyakit endokrin yang disebut hipertensi endokrin, obat dan lain-lain.
Hepertensi ini sangat jarang kejadiannya yaitu sekitar 5-8% saja.

TABEL 1.
Menurut kementrian kesehantan republik indonesia, hipertensi
mengalami penurunan dari tahun 2007-2013.ini disebabkan karena banyak
faktor, salah satunya karena ukuran tensi yang berbeda dan mungkin
masyarakat telah sadar akan bahayanya penyakit hipertensi. Kemudian pada
tahun 2007 hipertensi tertinggi terdapat di Kalimantan Selatan(39,6%),
kemudian yang terendah terdapat di Papua Barat(20,1%), kemudian pada
tahun 2013 prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung(30,9%) dan
prevalensi yang terendah terdapat di Papua(16,8%).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Data


diperoleh dari Kementrian Kesehatan RI. Metode penelitian yang digunakan
yaitu menganalisis data tentang pengukuran tekanan darah di setiap provinsi di
Indonesia dari berbagai sumber terkait, dan kemudiaan dijadikan dalam satu
Artikel ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hipertensi merupakan kelainan pada seseorang yang disebabkan oleh genetik,


stres, kepekan terhadap natrium, peningkatan reaktivitas vaskular terhadap
vasokonstriktor, resistensi insulin dan faktor lingkungan contohnya makan
garam berlebihan, stress psikis, obesitas dan beberapa penyakit tertentu. Di
Indonesia sendiri angka kejadian hipertensi pada tahun 2007 dan 2013
mengalami penurunan. Tetapi harus ada tindakan dari pemerintak untuk
mengatasi kasus ini sampai berkurang setiap tahunnya, agar rakyat
indonesia memiliki kehidupan yang sehat dan bahagia. Berikut ini adalah
data prefalensi hipertensi pada tahun 2007 dan 2013:

Prevalensi Hpertensi Berdasarkan Pengukuran Tekanan


Darah.

Sumber: Riskesdas 2007, Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes

Dari data diatas kita dapat lihat bahwa angka kejadian hipertensi
berkurang angka kejadiannya di hampir seluruh kota, hanya saja ada beberapa
kuta yang tidak mengalami penurunan, malah ada yang mengalami
peningkatan yaitu Kota Lampung dan Papua Barat.
PREFALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Sumber: Riskesdas 2007 & 2013, Balitbangkes, Kemenkes

Dari data diatas kita dapat lihat bahwa pada tahun 2007 prefalensi hipertensi pada laki-laki
yaitu 31,3%, kemudian pada tahun2013 menurun hingga 22,8%. Prefalensi hipertensi tahun
2007 pada wanita yaitu 31,9%, kemudian pada tahun 2013 menurun sampai 28,8%. Disini
prefalensi hipertensi pada wanita tetap lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki ditahiu
2007 ,maupun tahun 2013 tetap sama saja, malah penurunan prefalensi lebih banyak laki-laki
dibandingkan perempuan sekitar 5,4%.

Ada juga hipertensi yang diakibatkan oleh penyakit penyakit tertentu, seperti penyakit
jantung koroner(PJK), gagal ginjal dan struk. Berikut ini adalah data-datanya:

Prevalensi PJK Pada Umur ≥ 15 Tahun Berdasarkan Wawancara Menurut


Provinsi.
Sumber: Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes

Dari data di atas kita dapat lihat bahwa Kota Nusa Tenggara Timur memiliki angka
kejadian yang paling banyak yaitu 4,4%, kemudian Kota Riau memiliki angka kejadian
paling sedikit yaitu o,3% .

Prevalensi Gagal Ginjal Kronis Pada Usia ≥ 15 Tahun Berdasarkan Diagnosis Dokter
Menurut Provinsi.

Sumber: Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes

Prevalensi stoke per1000 penduduk Menurut Provinsi


Sumber: Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes

Anda mungkin juga menyukai