Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.
Hipertensi Primer(Esensial), penyebab hipertensi ini yaitu karena genetik, stres, kepekan
terhadap natrium, peningkatan reaktivitas vaskular terhadap vasokonstriktor, resistensi insulin
dan faktor lingkungan contohnya makan garam berlebihan, stress psikis, dan obesitas .
hipertensi ini yang paling sering terjadi yaitu sampai angka 90%.
Hipertensi Sekunder, Hipertensi ini dapat disebabkan oleh penyakit ginja yang disebut
heprtensi renal, penyakit endokrin yang disebut hipertensi endokrin, obat dan lain-lain.
Hepertensi ini sangat jarang kejadiannya yaitu sekitar 5-8% saja.
TABEL 1.
Menurut kementrian kesehantan republik indonesia, hipertensi
mengalami penurunan dari tahun 2007-2013.ini disebabkan karena banyak
faktor, salah satunya karena ukuran tensi yang berbeda dan mungkin
masyarakat telah sadar akan bahayanya penyakit hipertensi. Kemudian pada
tahun 2007 hipertensi tertinggi terdapat di Kalimantan Selatan(39,6%),
kemudian yang terendah terdapat di Papua Barat(20,1%), kemudian pada
tahun 2013 prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung(30,9%) dan
prevalensi yang terendah terdapat di Papua(16,8%).
METODE PENELITIAN
Dari data diatas kita dapat lihat bahwa angka kejadian hipertensi
berkurang angka kejadiannya di hampir seluruh kota, hanya saja ada beberapa
kuta yang tidak mengalami penurunan, malah ada yang mengalami
peningkatan yaitu Kota Lampung dan Papua Barat.
PREFALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Dari data diatas kita dapat lihat bahwa pada tahun 2007 prefalensi hipertensi pada laki-laki
yaitu 31,3%, kemudian pada tahun2013 menurun hingga 22,8%. Prefalensi hipertensi tahun
2007 pada wanita yaitu 31,9%, kemudian pada tahun 2013 menurun sampai 28,8%. Disini
prefalensi hipertensi pada wanita tetap lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki ditahiu
2007 ,maupun tahun 2013 tetap sama saja, malah penurunan prefalensi lebih banyak laki-laki
dibandingkan perempuan sekitar 5,4%.
Ada juga hipertensi yang diakibatkan oleh penyakit penyakit tertentu, seperti penyakit
jantung koroner(PJK), gagal ginjal dan struk. Berikut ini adalah data-datanya:
Dari data di atas kita dapat lihat bahwa Kota Nusa Tenggara Timur memiliki angka
kejadian yang paling banyak yaitu 4,4%, kemudian Kota Riau memiliki angka kejadian
paling sedikit yaitu o,3% .
Prevalensi Gagal Ginjal Kronis Pada Usia ≥ 15 Tahun Berdasarkan Diagnosis Dokter
Menurut Provinsi.