Anda di halaman 1dari 20

HIMPUNAN BAB

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Menggunakan konsep himpunan dan  Memahami pengertian dan notasi
diagram Venn dalam pemecahan himpunan, serta penyajiannya.
masalah.  Memahami konsep himpunan
bagian.
 Melakukan operasi irisan,
gabungan, kurang (difference), dan
komplemen pada himpunan.
 Menyajikan himpunan dengan
diagram Venn.
 Menggunakan konsep himpunan
dalam pemecahan masalah.

George Cantor (1845 -1918) - George Cantor adalah ahli


matematika Jerman, penemu teori himpunan, penemu
konsep bilangan lewat terhingga (transfinit), doctor,
guru besar dan pengarang. Ia lahir di St Patersburg
sekarang Leningrad Rusia, pada tangal 3 Maret 1845
dan meninggal di Halle, Jerman, pada tanggal 6 Januari
1918 pada umur 73 tahun karena sakit jiwa, sebab
teorinya ditentang para ahli matematika sezamannya.
Ayahnya saudagar kaya-raya dan beragama Protestan.
Ibunya berasal dari keluarga pemusik dan beragama
Katolik. Sejak kecil ia bersekolah di SD Swasta. Ayahnya
menginginkan Cantor jadi insinyur.

1.1
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Pengantar teori himpunan


A.

A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan dari suatu obyek yang terdefinisi dengan jelas. Obyek-
obyek dalam himpunan itu dapat berupa benda konkrit atau benda abstrak, seperti: bilangan,
abjad, orang sungai, negara. Obyek-obyek ini disebut anggota atau elemen dari himpunan itu.
Contoh: Kumpulan siswa perempuan jurusan pendidikan matematika dalam kelas VII A.

Syarat tertentu dan jelas dalam menetukan himpunan itu menyebabkan kita dapat
membedakan obyek yang merupakan anggota himpunan. Himpunan yang mempunyai syarat
tertentu dan jelas sehingga kita dapat menentukan obyek mana yang menjadi anggota
himpunan itu dan obyek mana yang bukan anggota himpunan itu disebut himpunan yang
terdefinnisi dengan baik (well defined).

Misalnya : Kumpulan orang kaya, kumpulan ini bukan suatu himpunan. Tetapi kumpulan
orang yang kekayaannya melebihi satu triliyun rupiah adalah suatu himpunan.

Lainnya adalah :

 Kumpulan orang-orang yang berkepribadian menarik dikelasku.


 Kumpulan mata pelajaran penting pada kelas ini.
 Kumpulan guru-guru terbaik di kelasku.

Contoh himpunan:
1. Himpunan bilangan 1, 2, dan 3.
2. Himpunan vokal a, e, i, o, u.
3. Himpunan penyelesaian persamaan 𝑥 2 -2𝑥 − 3 = 0
4. Himpunan negara-negara Asia Tenggara.
5. Himpunan manusia yang hidup dibumi.

Simbol dalam Himpunan


𝜖 Elemen Anggota himpunan
∉ Unelemen Bukan anggota himpunan
∪ Union Gabungan anggota himpunan
∩ irisan Anggota Himpunan ... dan ...
∁ subset Himpunan Bagian
⊄ Un subset Bukan Himpunan Bagian
∅ Himpunan kosong Himpunan Kosong

B. Notasi Himpunan
I.F.R. 2
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf kapital A, B, C, K, ... dan sebagainya.


Sedangkan anggota suatu himpunan dinyatakan dengan huruf kecil a, b, c, d, ... dan
sebagainya.

Ada 4 cara untuk mendefinisikan suatu himpunan, yaitu:

1. Dengan mendaftarkan anggota-anggotanya.


Biasanya dinyatakan dengan adanya huruf kurawal “{ }”
Contoh : A = {2, 3, 4, 5}
B = {a, e, i, o, u}
2. Dengan menyatakan sifat-sifat yang dipenuhi anggota-anggotanya.
Biasannya tidak menggunakan kurung kurawal tetapi menyatakan anggota-
anggotanya dengan huruf kapital.
Contoh : A = himpunan bilangan asli antara 1 dengan 7.
B = himpunan huruf vokal dalam abjad.
3. Dengan menggunakan notasi pembentukan himpunan.
Contoh : A = { 𝑥 | 1 < 𝑥 < 7, 𝑥 ∈ 𝐴 }
B = { 𝑥 | 𝑥 adalah huruf vokal dalam abjad }
Simbol “ = ” berarti “ adalah nama lain dari ”
4. Dengan menggunakan diagram Venn

C. Jenis – Jenis Himpunan

1. Himpunan Kosong

Definisi : Himpunan Kosong adalah suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Himpunan kosong biasanya dinyatakan dengan notasi Ø atau { }.

Contoh :

1. A adalah himpunan manusia dibumi yang berumur lebih dari satu abad. Sepanjang
pengetahuan kita , tidak ada manusia dibumi yang berumur lebih dari satu abad. Oleh
karena itu, A = Ø
2. B = { 𝑥 |𝑥 2 = -1 , 𝑥 bilangan nyata}. Maka B = { }.

2. Himpunan Semesta

Definisi : Himpunan Semesta adalah himpunan yang mempunyai anggota semua obyek yang
sedang dibicarakan. Himpunan semesta dnyatakan dengan notasi S dan U (S
singkatan dari semesta dan U singkatan dari universil)

Contoh : Semesta pembicaraan dari K = {a, i, e, o, u} = himpunan huruf hidup dalam abjad
latin, atau S = { abjad latin}.

I.F.R. 3
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

3. Himpunan Berhingga (finit)

Definisi : Suatu himpunan dikatakan berhingga jika himpunan itu beranggotakan elemen –
elemen yang berbeda dan banyaknya tertentu (anggotanya berhingga atau bisa
dijumlahkan).

Contoh : P = {1, 2, 3, 4, 5}

J = himpunan pasir digerobak


Karena proses membilang banyak anggota himpunan J, walaupun sukar, pada
suatu saat akan berhenti.

4. Himpunan tak Berhingga (infinit)

Definisi : Proses membilang yang dilakukan untuk menghitung banyak anggota himpunan
tersebut tidak akan berakhir disebut himpunan tak berhingga (anggotanya tak
berhingga atau tidak bisa dijumlahkan.

Contoh : Q = himpunan bilangan asli.

1.2
Relasi Antara himpunan

1. Himpunan Bagian (Subset)

Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika setiap anggota
himpunan A juga merupakan anggota himpunan B.

Relasi ini dinyatakan dengan notasi A ⊂ B (baca A himpunan bagian atau subset dari B) atau B
supersupset dari A jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan anggota
himpunan B,
dilambangkan A ⊂ B atau B ⊃ A. Jika ada anggota A yang bukan anggota B, maka A
bukan himpunan bagian dari B, dilambangkan dengan A ⊄ B.

Contoh : 1. C = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari Q = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1, 3, 5 yang


anggota C juga menjadi anggota Q. Dapat ditulis C ⊂ Q.

I.F.R. 4
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

2. Diketahui D = {a, i, o, e} dan E = {i, a, e, o}. Karena a, i, o, e yang menjadi


anggota D juga menjadi anggota E, dapat ditulis D ⊆ E.
3. Diketahui G = {bilangan bulat genap} dan B = {bilangan bulat}. Maka G ⊂ B.

Sifat : Himpunan kosong merupakan bagian dari semua himpunan.

Diagram Venn Himpunan Bagian (subset)

2. Himpunan yang Sama

Definisi : Himpunan A dan himpunan B adalah sama (A = B) jika dan hanya jika A ⊂ B dan B ⊂
A.
Contoh :
1. A = {a, b, e, d} dan B = {b, d, a, e } maka himpunan A = B karena setiap anggota
himpunan A juga menjadi anggota himpunan B, dan anggota himpunan B juga
menjadi anggota himpunan A. Dengan demikian urutan dari dua himpunan tidak
diperhatikan.
2. Ditentukan himpunan K = {𝑥 | 𝑥 2 + 2𝑥 - 3 = 0} dan L = {-3, 1, 1} serta M = {1, -3}.

Diagram Venn himpunan yang sama

3. Himpunan yang Berpotongan (Bersekutu)

Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan (A B) jika dan hanya jika ada
anggota A yang bukan anggota B dan ada anggota B yang bukan anggota A.
Contoh : C = {3, 4, 5, 6} dan D = {2, 5, 8} adalah dua himpunan yang berpotongan karena ada
anggota C yaitu 3, 4, 6 yang bukan anggota D.

4. Himpunan yang Lepas

I.F.R. 5
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (A||B) jika dan hanya jika kedua himpunan
itu tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama.

Contoh :
A = {1,3,5,6} dan B = {2,4,8,10}
Maka A // B, dengan diagram Venn:

5. Himpunan yang Ekivalen

Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan ekivalen (A ∞ B) jika dan hanya jika banyak
anggota himpunan itu sama.

Contoh : P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}, maka P ∞ Q karena n(p) = n(Q).

1. OPErasi-operasi pada himpunan


3
1. Irisan (intersection)
2.Irisan himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota semesta yang merupakan
anggota himpunan A dan himpunan B (dilammbangkan ∩).
A ∩ B = {x|x ∈ A dan x ∈ B}
Jika X ∩ Y = ∅ dan X ∩ Y = ∅ disebut bahwa himpunan X saling lepas dengan himpunan
Y.
Sifat : Misalkan A dan B adalah dua himpunan. Jika A ⊂ B, maka A ∩ B = A
Contoh : P = {1, 3, 5, 7, 9}
Q = {2, 3, 5, 7}

A ∩ B = {3, 5, 7}

I.F.R. 6
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Sifat : Misalkan S adalah himpunan semesta. Gabungan himpunan Adan B adalah


himpunan yang anggotanya semua anggota S yang merupakan anggota himpunan
A atau anggota himpunan B, dilambangkan dengan A ∪ B
A ∪ B = {x|x ∈ A atau x ∈ B}

2. Gabungan (union)
Definisi : Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A saja atau B saja
atau kedua-duanya.
Sifat :
 Untuk A dan B himpunan berlaku: n(A ∪ B) = n(A) + n(B) − n(A ∩ B)
 Misalkan A, B dan C adalah himpunan. n(A ∪ B ∪ C) = n(A) +n(B) + n(C) −
n(A ∩ B) − n(A ∩ C) − n(B ∩ C) + n(A ∩ B ∩ C)

Contoh : A = {1,2,3,4}
C = {3,4,5}
A U C = {1,2,3,4,5}

3. Komplemen (Complement)
Misalkan S adalah himpunan semesta dan A adalah suatu himpunan. Komplemen
himpunan A adalah suatu himpunan semua anggota himpunan S yang bukan anggota
himpunan A, dilambangkan dengan A’
A’ = {x|x ∈ S dan x ∉ S}
Hukum de Morgan
 (A ∪ B)’ = A’ ∩ B’
 (A ∩ B)’ = A’ ∪ B’
Sifat
Misalkan A himpunan dan A’ adalah komplemen himpunan A, maka (A’) = A
Contoh :
A’ atau komplemen dari A

I.F.R. 7
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

4. Selisih (difference)
Definisi : Komplemen relatif B terhadap A adalah himpunan semua anggota himpunan A yang
bukan anggota himpunan B, dilambangkan A − B
A − B = {x|x ∈ A dan x ∉ B} = A ∩ B’
Sifat
Untuk sebarang himpunan A dan B, berlaku
 Jika A ∩ B = ∅, maka A − B = A dan B − A = B
 Jika A ⊂ B, maka A − B = ∅

Contoh : C = {1,2,3}
D = {3,4}
C - D = {1,2}

1.4 Sifat-sifat dari operasi himpunan

1. Komutatif Gabungan

A ∪ B =B ∪ A
Contoh : A = {a, b, c}
B = {d, e, f}
A∪B=B∪A
{a, b, c} ∪ {d, e, f} = {d, e, f} ∪ {a, b, c}
{ a, b, c, d, e, f} = { a, b, c, d, e, f}
2. Komuniitatif Irisan

A∩B=B∩A

Contoh : A = {1, 2, 3, 4}

B = {3, 4, 5, 6}

A∩B=B∩A
I.F.R. 8
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

{1, 2, 3, 4} ∩ {3, 4, 5, 6} = {3, 4, 5, 6} ∩ {1, 2, 3, 4}

{3, 4} = {3, 4}

3. Asosiatif Gabungan

(A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)

Contoh : A = {a, b, c}

B = {d,e, f }

C = {g, h, i}

(A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)

({a, b, c} ∪ {d, e, f}) ∪ {g, h, i} = {a, b, c} ∪ ({d, e, f} ∪ {g, h, i})

{ a, b, c, d, e, f} ∪ {g, h, i} = {a, b, c} ∪ {d, e, f, g, h, i}

{ a, b, c, d, e, f, g, h, i} = {a, b, c, d, e, f, g, h, i}

4. Asosiatif Irisan
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

Contoh : A = {1, 2, 3, 4}
B = {3, 4, 5, 6}
C = {4, 7, 8}
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
({1, 2, 3, 4} ∩ {3, 4, 5, 6}) ∩ {4, 7, 8} = {1, 2, 3, 4} ∩ ({3, 4, 5, 6}∩ {4, 7, 8})
{3, 4} ∩ {4, 7, 8} = {1, 2, 3, 4} ∩ {4}
{4} = {4}

5. Distributif Gabungan terhadap Irisan

A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)

Contoh : A = {a, b, c, d}
B = {c, d, e, f}
C = {e, f, g, h}
A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
{a, b, c, d} ∪ ({c, d, e, f} ∩ {e, f, g, h}) = ({a, b, c, d} ∪ {c, d, e, f}) ∩ ({a, b, c, d} ∪ {e, f, g,
h})
{a, b, c, d} ∪ {e, f} = {a, b, c, d, e, f} ∩ {a, b, c, d, e, f, g, h}
{a, b, c, d, e, f} = {a, b, c, d, e, f}

6. Distribusi Irisan terhadap Gabungan

A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
I.F.R. 9
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Contoh : A = {a, b, c}
B = {c, d, e}
C = {e, f, g }
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
{a, b, c} ∩ ({c, d, e} ∪ {e, f,g }) = ({a, b, c} ∩ {c, d, e}) ∪ ({a, b, c} ∩ {e, f,g })
{a, b, c} ∩ {c, d, e, f, g} = {c} ∪ { }
{c} = {c}

7. Sifat Idempoten Irisan

A ∩ A =A

8. Sifat Idempoten Gabungan

A ∪ A =A

9. Identitas Irisan

A∩{}={}
A∩S=A
10. Identitas Gabungan
A∪S=S
A∪{}=A

1.5 Aplikasi Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Contoh
1. Dari survey yang dilakukan disuatu kelas yang julmah siswanya ada 30 orang, didapatkan
data bahwa ada 21 siswa yang suka pelajaran IPS, ada 19 siswa yang suka pelajaran IPA,
dan ada 15 siswa yang suka pelajaran IPS dan IPA. Berapa orang yang tidak suka pelajaran
IPS danIPA dan gambar diagram vennya?
Penyelesaian:
a. Buat terlebih dahulu diagram ven yang kosong, seperti gambar berikut.

b. Masukan data berapa siswa yang suka IPS dan IPA, dari data diperoleh bahwa ada 15
orang siswa yang suka IPA dan IPS. Maka diagram vennya seperti gambar berikut
(berwarna merah).
I.F.R. 10
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

c. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang suka IPS tetapi tidak suka IPA. Dari data
diperoleh bahwa ada 21 orang siswa yang suka IPS. Karena yang suka IPS dan IPA ada
15 orang, maka ada 6 orang siswa yang IPS tetapi tidak suka IPA (21 orang – 15 orang =
6 orang). Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna biru).

Yang berwarna biru tersebut menunjukan jumlah siswa yang suka IPS, tetapi tidak
suka IPA.

d. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang suka IPA tetapi tidak suka IPA. Dari data
diperoleh bahwa ada 19 orang siswa yang suka IPA. Karena yang suka IPA dan IPS ada
15 orang, maka ada 4 orang siswa yang IPA tetapi tidak suka IPS (19 orang – 15 orang =
4 orang). Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna ungu).

Yang berwarna ungu tersebut menunjukan jumlah siswa yang suka IPA, tetapi tidak
suka IPS.

e. Langkah terakhir, masukan ke diagram venn berapa siswa yang tidak suka IPA dan IPS.
Dari soal diketahui bahwa seluruh siswa berjumlah 30 siswa, sedangkan yang suka IPA
atau IPS ada 20 orang (dengan menjumlahkan semua orang yang ada dalam lingkaran)
maka ada lagi 10 orang yang tidak suka IPS dan IPA (30 orang – 25 orang = 5 orang).
Maka diagram vennya seperti gambar berikut (ditulis diluar lingkaran, tetapi masih di
dalam kotak)

I.F.R. 11
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Setelah selesai langkah-langkah di atas maka kembali menjawab pertanyaan. Berapa


orang yang tidak suka pelajaran IPS dan IPA dan gambar diagram vennya?
Dengan menggunakan diagram venn yang telah dibuat sebagai berikut.

maka jumlah orang yang tidak suka pelajaran IPS danIPA ada 5 orang dan diagram vennya
seperti gambar di atas ini.

2. Dari pada awal tahun ajaran siswa diberikan angket untuk memilih ekstrakurikuler yang
diminatinya. Dari 36 siswa diperoleh data sebagai berikut. Yang memilih ekstrakurikuler
basket ada 12 orang, catur ada 16 orang, sepak bola ada 16 orang, basket dan catur ada 6
orang, catur dan sepak bola ada 8 orang, basket dan sepak bola ada 7 orang, yang
memilih ketiganya (catur, basket dan sepak bola) ada 5 orang, dan sisanya memilih
ekstrakurikuler yang lain (selain catur, basket dan sepak bola). Dari data tersebut:

1. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler basket saja?


2. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler catur saja?
3. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler sepak bola saja?
4. Berapa jumlah siswa yang tidak memilih ekstrakurikuler basket, catur dan sepak
bola?

Untuk mengerjakan contoh soal 2 tersebut ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Buat terlebih dahulu diagram ven yang kosong, seperti gambar berikut.

I.F.R. 12
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

2. Masukan data berapa siswa yang memilih ketiga ektrakurikuler tersebut, dari data
diperoleh bahwa ada 5 orang siswa yang memilih basket, catur dan sepakbola. Maka
diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna merah).

Yang berwarna merah tersebut merupakan jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler
basket, catur dan sepakbola.

3. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler basket dan catur
tetapi tidak memilih sepak bola. Dari data diperoleh bahwa ada 5 orang siswa yang
memilih basket, sepakbola dan catur. Karena yang memilih basket dan catur ada 8
orang, maka ada 1 orang siswa yang memilih basket dan catur tetapi tidak memilih
sepak bola. Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna kuning).

Yang berwarna kuning tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih


ekstrakurikuler basket dan catur, tetapi tidak memilih sepakbola.
I.F.R. 13
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

4. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler catur dan sepak
bola tetapi tidak memilih basket, dari data diperoleh bahwa ada 5 orang siswa yang
memilih basket, catur dan sepak bola. Karena yang memilih catur dan sepak bola ada 8
orang, maka ada 3 siswa yang memilih ektrakurikuler catur dan sepak bola tetapi tidak
memilih basket. Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna biru).

Yang berwarna biru tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler
sepakbola dan catur, tetapi tidak memilih basket.

5. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler basket dan sepak
bola tetapi tidak memilih catur dari data diperoleh bahwa ada 5 orang siswa yang
memilih basket, catur dan sepak bola. Karena yang memilih catur dan sepak bola ada 7
orang, maka ada 2 siswa yang memilih ektrakurikuler basket dan sepak bola tetapi
tidak memilih catur. Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna abu-
abu).

Yang berwarna abu-abu tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih


ekstrakurikuler sepakbola dan basket, tetapi tidak memilih catur.

6. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler basket saja, dari
data lingkaran basket (warna abu-abu, merah dan kuning) ada 8 orang yang memilih
basket tetapi memilih ekstra yang lain juga. Akan tetapi dari soal diketahui bahwa
yang memilih basket ada 12 orang maka ada 4 orang yang memilih basket saja (tidak
memilih ekstra yang lain). Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna
hijau).

I.F.R. 14
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Yang berwarna hijau tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler
basket saja.

7. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler sepak bola saja,
dari data lingkaran sepak bola (warna abu-abu, merah dan biru) ada 10 orang yang
memilih sepakbola tetapi memilih ekstra yang lain juga. Akan tetapi dari soal diketahui
bahwa yang memilih sepak bola ada 16 orang maka ada 6 orang yang memilih sepak
bola saja (tidak memilih ekstra yang lain). Maka diagram vennya seperti gambar
berikut (berwarna ungu).

Yang berwarna ungu tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler
sepak bola saja.

8. Masukan ke diagram venn berapa siswa yang memilih ektrakurikuler catur saja, dari
data lingkaran catur (warna kuning, merah dan biru) ada 9 orang yang memilih catur
tetapi memilih ekstra yang lain juga. Akan tetapi dari soal diketahui bahwa yang
memilih catur ada 16 orang maka ada 7 orang yang memilih catur saja (tidak memilih
ekstra yang lain). Maka diagram vennya seperti gambar berikut (berwarna cokelat).

I.F.R. 15
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

Yang berwarna cokelat tersebut menunjukan jumlah siswa yang memilih


ekstrakurikuler catur saja.

9. Langkah terakhir, masukan ke diagram venn berapa siswa yang tidak memilih
ektrakurikuler catur, sepak bola maupun basket. Dari soal diketahui bahwa seluruh
siswa berjumlah 36 siswa, sedangkan yang memilih ekstra catur, sepak bola maupun
basket ada 28 orang (dengan menjumlahkan semua orang yang ada dalam lingkaran)
maka ada lagi 8 orang yang tidak memlih ekstrakurikuler basket, sepakbola dan catur
(36 orang – 28 orang = 8 orang). Maka diagram vennya seperti gambar berikut (ditulis
diluar lingkaran, tetapi masih di dalam kotak)

Setelah selesai langkah-langkah di atas maka kembali menjawab pertanyaan.

1. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler basket saja?


2. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler catur saja?
3. Berapa jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler sepak bola saja?
4. Berapa jumlah siswa yang tidak memilih ekstrakurikuler basket, catur dan sepak bola?

Dengan menggunakan diagram venn yang telah dibuat sebagai berikut.

Maka soal tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut.

1. jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler basket saja ada 4 orang


2. jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler catur saja ada 7 orang
3. jumlah siswa yang memilih ekstrakurikuler sepak bola saja ada 6 orang
4. jumlah siswa yang tidak memilih ekstrakurikuler basket, catur dan sepak bola ada 8
orang

I.F.R. 16
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

UJI KOMPETENSI BAB I

1. Diketahui himpunan
A = {b, u, n, d, a}
B = {i, b, u, n, d, a}
C = {lima bilangan asli yang pertama}
D = {bilangan cacah kurang dari 6}

Pasangan himpunan yang ekivalen adalah...


a. A dengan B saja
b. C dengan D saja
c. A dengan B dan C dengan D
d. A dengan C dan B dengan D

2. Diketahui :
A = {x | 1 < x < 20, x bilangan prima}
B = { y | 1 ≤ y ≤ 10, y bilangan ganjil}
Hasil dari A ∩ B adalah....
a. {3, 5, 7}
b. {3, 5, 7, 9}
c. {1, 3, 5, 7}
d. {1, 3, 5, 7, 9}
3. Jika K = { x | 5 ≤ x ≤ 9, x bilangan asli } dan L = { x | 7 ≤ x < 13, x bilangan cacah},
K ∪ L =....
a. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13}
b. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
c. {6, 7, 8, 9, 10}
d. {7, 8, 9, 10}
4. Jika K = { x | 5 ≤ x ≤ 9, x bilangan asli } dan L = { x | 7 ≤ x < 13, x bilangan cacah},
K ∪ L =....
a. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13}
b. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
c. {6, 7, 8, 9, 10}
d. {7, 8, 9, 10}
5. Diketahui:
A = {x | 1 < x ≤ 5, x bilangan bulat}
B = {x | x ≤ 15, x bilangan prima}

Hasil A ∪ B adalah....
a. {2, 3, 5, 7, 11, 13}
b. {2, 3, 4, 5, 7, 11, 13}

I.F.R. 17
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

c. {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13}


d. {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13, 15}
6. Banyaknya himpunan bagian dari Q adalah 64, maka n(Q) adalah ....

a. 5 c. 7

b. 6 d. 8

7. Diketahui S = {x|x < 15, x  bilang- an cacah},

A = {kelipatan persekutu an dari 4 dan 6},

B = {faktor dari 48}.

Pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....

a. B  A c. n(B) = 14

b. A B d. n(A B) = 8

8. Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada diagram Venn di atas, notasi yang sesuai untuk daerah yang diarsir adalah ....

a. P (R Q)

b. R (P Q)

c. (R Q) (P Q)

d. P Q R

9. Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Dari diagram Venn di atas, nilai dari n(Q) dan n(R) adalah ....

a. n(Q) = 4 dan n(R) = 3

b. n(Q) = 4 dan n(R) = 5

c. n(Q) = 6 dan n(R) = 3

I.F.R. 18
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

d. n(Q) = 6 dan n(R) = 5

10. Diketahui N = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}.

Himpunan semesta yang mungkin dari N adalah ....

a. {x|x bilangan cacah}

b. {x|x bilangan prima}

c. {x|x bilangan komposit}

d. {x|x bilangan bulat positif}

1. Diketahui: A = {1, 2, 3, 5, 7}
B = {4, 5, 6, 7, 9}
C = {3, 7, 8, 9, 10, 11}
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan :
a. A ∪ B
b. b. A ∪ C
c. c. B ∪ C
d. gambarkan masing-masing gabungan dengan menggunakan diagram Venn.
2. Diketahui: P = {x| x adalah bilangan asli}
Q = {x| 0 < x < 7, x ∈ bilangan asli}
R = {x| 3 < x < 8, x ∈ bilangan asli}
a. Dengan cara mendaftar anggotanya carilah
1) P ∩ Q
2) P ∩ R
3) Q ∩ R
b. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal tersebut.
3. Nyatakanlah himpunan berikut dengan notasi.
a. A = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
b. B = {1, 3, 5, 7, 9}

4. Jika banyaknya himpunan bagian dari A adalah 128, berapakah banyak anggota
himpunan A?

5. Diketahui n(A’) = 20, n(B’) = 30, dan n (A  B) = 50. Jika n(S) = 60, tentukan n(A 
B).

I.F.R. 19
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah Himpunan

DAFTAR PUSTAKA

http://bertanyamatematika.blogspot.com/2014/08/rangkuman-materi himpunan-
dalam.html?m=1

https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-7-pengertian-dan-istilah-istilah-dalam-
himpunan?hs_amp=true

Kemendikbud. 2014. Matematika Kelas VII Semester 1. Jakarta :Kementrian Pendidikan


dan Kebudayaan

I.F.R. 20

Anda mungkin juga menyukai