(Skripsi)
Oleh
Oleh
Oleh
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Samiran dan Ibu Afrida Yunita.
Pringsewutahun 2002 dan lulus pada tahun 2008, kemudian dilanjutkan ke SMP
Negeri 1 Pagelaran Kec. Pagelaran Kab. Pringsewu tahun 2008 dan diselesaikan
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada bulan Juli –
Negeri 2 Banjit yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di
Puji syukur ke hadirat Allah SWT selalu terpatri dalam hati, sehingga karena-Nya
skripsi ini dapat terselesaikan, “Alhamdulillahirabbil „alamin”. Dengan rasa
bangga dan tulus hati, ku persembahkan lembaran goresan tinta ini untuk :
Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat, do’a. kasih
sayang. Semoga ALLAH memperkenankan anandauntuk selalu
memberikan lebih banyak kebahagiaandi masa depan
Sahabat dan teman tersayang atas segala pengalaman suka, duka, canda,
tawa, tangis yang telah kita lewati bersama.
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang
mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya
Kau tidak akan pernah mampu menyeberangi lautan sampai kau berani
(Christopher Colombus)
(Henry Ford)
SANWACANA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
SiMaYang dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Kimia Pada Materi Asam
Basa” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi besar Rasulullah Muhammad SAW atas suri tauladan serta syafa’atnya
kepada seluruh umat manusia.
Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala khilaf yang menyakiti. Sedikit
harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Pengaruh .............................................................................................. 11
B. Representasi Kimia ............................................................................. 12
C. Model Pembelajaran SiMaYang .......................................................... 15
D. Literasi Sains (Kimia) .......................................................................... 19
E. Kerangka Pemikiran............................................................................. 21
F. Anggapan Dasar .................................................................................. 24
G. Hipotesis ............................................................................................. 24
A. Subyek Penelitian................................................................................. 25
B. Metode Penelitian ............................................................................... 25
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 26
D. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 28
E. Instrumen Penilaian ............................................................................ 29
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 29
A. Simpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ................................................................................................... 55
LAMPIRAN
Halaman
Halaman
Pembelajaran ................................................................................... 33
Tabel 12. Hasil Uji independent sample T-test dan effect size Kemampuan
Literasi Kimia................................................................................................... 48
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia sebagai cabang dari ilmu sains pun memegang peranan penting dalam
sampai saat ini mata pelajaran kimia masih menjadi salah satu mata pelajaran
belajar dengan cara hanya menghafal materi tanpa memahami materi itu
sendiri tentu saja akan membuat siswa cepat melupakan materi yang telah
dipelajari.
Materi asam dan basa merupakan materi berisi konsep dan hafalan yang
kan materi asam danbasa kepada siswa diperlukan metode pembelajaran yang
sehingga dapat lebih dipahamidan terdapat dalam ingatan jangka panjang. Hal
pembelajaran kimia dapat tercipta melalui interaksi aktif siswa dengan teman
sekitarnya, maka pembelajaran kimia seperti pada materi asam basa seharus-
Proses belajar mengajar untuk mata pelajarankimia sendiri dari dahulu sampai
sekarang masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada peserta didik.
yang mengalami reaksi.Hal ini diduga merupakan salah satu faktor penyebab
kimia maka sangat penting untuk mengetahui proses pembelajaran yang baik.
berikan makna bagi siswa.Kebermaknaan ini dapat terjadi jika siswa dapat
melakukan aktivitas belajar yang dapat dilihatdari suatu tes kognitif, yaitu
Hasil pengukuran literasi sains yang dilaporkan PISA pada tahun 2016
simbolik adalah dua level yang bersifat abstrak dan tidak dialami secara
langsung oleh siswa (Dhindsa dan Treagust, 2009). Salah satu cara yang
level fenomena sains, yaitu level makro, submikro, dan simbolik (Sunyono,
2015).
literasi kimia siswa adalah pada tahap eksplorasi-imajinasi, karena pada fase
efficacy pada materi asam basa, serta hasil penelitian Karimah (2017)
Asam basa merupakan salah satu konsep dasar yang dapat diambil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Siswa
2. Guru
Sebagai alternatif pilihan bagi guru sehingga menjadi lebih kreatif menggu-
siswa.
3. Sekolah
1. Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik
(OECD, 2011).
3. Materi yang akan diujikan pada penelitian ini adalah asam basa,
A. Pengaruh
Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik
dalam arti sesuatu yang dapat membentukatau mengubah sesuatu yang lain
memiliki makna sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
(Depdikbud, 1998).
disebut variabel dependen. Effect size juga dapat dianggap sebagai ukuran
12
muncul- nya statistik dengan nilai tertentu dalam suatu distribusi (Olejnik dan
Algina, 2003). Effect size memeiliki dua cara penggunaan yang berbeda, dan
karena- nya memiliki cara interpretasi yang berbeda pula (Huck, 2008).
B. Representasi Kimia
struktur yang berarti dari sesuatu: suatu kata untuk suatu benda, suatu kalimat
13
untuk suatu keadaan hal, suatu diagram untuk suatu susunan hal-hal, suatu
laborato- rium menjadi bentuk makro yang dapat diamati, dimensi kedua
Dimensimakroskopismenjelas-
kandanmenerangkanyangdapatdiamatisehinggamenjadisesuatuyangdapatdipa
hami.Dimensiiniterdiridaritingkatpartikularyangdapatdiguna-
kanuntukmenjelaskanpergerakan elektron,
molekul,partikelatauatom,dimensiyangterakhiradalahsimbolikyangmenggamb
arkantandaataubahasa sertabentuk-
bentuklainnyayangdigunakanuntukmengomunikasi- kanhasilpengamatan.
Dimensiiniterdiridariberbagairepresentasigambar,aljabardanbentukkomputasir
epresentasimikroskopik.
sebagaiberikut:
Makroskopis
Ketiga level representasi tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam
pemebelajaran. Hal tersebut didukung oleh Tasker Dan Dalton (2004) bahwa
laboratorium, namun dalam hal perubahan yang tidak dapat diamati dengan
level molekular suatu materi, termasuk partikel seperti elektron, atom, dan
molekul.
15
(Sunyono, 2015). Ada tiga dari tujuh konsep yang telah diidentifikasi oleh
penalaran darifitur ER itu sendiri, faktor C-M adalah faktor interaktif yang
padaGambar2 berikut:
Orientasi Fase I
Evaluasi Fase IV
Pada fase I ada orientasi, yaitu peninjauan untuk menentukan sikap dan
tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Fase II ada eksplorasi
pemasukan nilai pada seorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam
melihat makna realitas pengalaman, dan fase IV ada evaluasi, yaitu me-
Yulianti, 2014)
Literasi sains terbentuk dari dua kata, yaitu literasi dan sains. Secara harfiah
objek dan fenomena alam yangdiperoleh dari pemikiran dan penelitian para
ilmiah ( Prakasa dan Aznam, 2016). Kemam- puan literasi kimia peserta didik
Menurut Bybee (dalam Odja & Payu, 2014) tiga kompetensi ilmiah yang
isu-isu (masalah) ilmiah, dimana hal ini mengenai masalah yang mungkin
fenomena ilmiah, dimana dalam hal ini menerapkan ilmu pengetahuan dalam
21
Salah satu kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Millers (Odja, 2014)
yang berhubugan dengan literasi sains menyatakan literasi sains secara global
E. Kerangka Pemikiran
kimia siswa pada materi larutan asam basa.Materi asam basa menuntut
Kom- petensi ini sedikit sulituntuk dapat dimiliki oleh siswa, sehingga
dari empat fase yaitu fase orientasi, fase eksplorasi-imajinasi, fase interna-
Tahap awal pada pembelajaran SiMaYang adalah tahap orientasi dimana guru
pengalaman peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih termoti- vasi
yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas yang berkaitan dengan
mengenai materi asam basa. Pada tahap orientasi ini hendaknya sudah
muncul interaksi antara guru dengan peserta didik dan interaksi antar sesama
peserta didik.
23
perta- nyaan atau bahkanjawaban terkait abstraksi yang diberikan. Pada tahap
mereka. Pada tahap ini, siswa akan dilatih agar kemampuan literasi kimianya
gapi presentasi dari kelompok lain. Pada tahap ini siswa juga akandiberikan
sumatif.
24
materi asam basa akan dapat meningkatkan kemampuan literasi kimia siswa.
F. Anggapan Dasar
hampir sama.
literasi kimia siswa pada materi asam basa selama penelitian diabaikan.
G. Hipotesis
A. Subyek Penelitian
2017/ 2018 yang tersebar dalam lima kelas. Sampel diambil secara
B. Metode Penelitian
kimia siswa pada dua kelas yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukandengan
Keterangan:
untukmelaksanakanpenelitian
a. Tahap persiapan
postes.
c. Tahap penelitian
kelas penelitian.
penelitian.
Izin penelitian
Tahap
Pendahuluan
Menentukan subjek
penelitian
Tahap
Pelaksanaan Validasi intrumen tes
penelitian
Analisis data
Kesimpulan
D. Perangkat Pembelajaran
dimodifikasi dari Safitri (2015) pada materi asam basa. LKS yang
E. Instrumen Penilaian
1. Soal tes literasi kimia berupa soal pretes dan postes yang dimodifikasi dari
Hasanah (2015)
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis validitas
data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu
valid danreliabel (Arikunto, 2010). Berdasarkan hasil uji coba tersebut makan
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesa-
valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakukan
menggunakan rumus product moment dengan angka kasar seperti yang dike-
b. Reliabilitas
evaluasi disebut reliabel jika alat tersebut mampu memberikan hasil yang
dikatakan reliabel jika r11 ≥ rtabel. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan
1. Menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk setiap aspek
Keterangan:
Persentase Kriteria
80,1% - 100% Sangat Tinggi
60,1% - 80 % Tinggi
40,1% - 60% Sedang
20,1% - 40% Rendah
0,0% - 20% Sangan Rendah
(Sudjana, 2005)
Keterangan :
Persentase Kriteria
80,1%-100% Sangattinggi
60,1%-80% Tinggi
40,1%-60% Sedang
20,1%-40% Rendah
0,0%-20% Sangat rendah
Gain, yaitu selisih antaraskor postes dan skor pretes, dan dihitung
n-Gain =
sains pada materi asam basa. Teknik pengujian hipotesis yang digunakan
dalam pene-litian ini adalah uji perbedaan dua rata-rata dan uji pengaruh
34
(effect size). Sebelum dilakukan uji perbedaan dua rata-rata, harus dilakukan
uji prasyarat telebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dua
varians.
a. Uji Normalitas
uji hipotesisdapat dilakukan. Rumusan hipotesis pada uji ini adalah sebagai
berikut:
Dalam hal ini analisis dilakukan dengan menggunakan statistic SPSS 17.0
penelitian ini adalah terima H0apabila nilai signifikan > 0.05 atau dengan kata
b. Uji Homogenitas
Dalam hal ini analisis uji homogenitas dilakukan dengan uji One Way
adalah terima H0apabila nilai signifikan > 0.05 atau dengan kata lain sampel
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai varians yang
digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata skor n- Gain literasi kimia pada
kelas eksperimen dengan rata-rata skor n-Gain literasi kimia pada kelas
kelas kontrol
Keterangan:
= Rata-rata nilai pretes (x) pada materi reaksi asam basa eksperimen
= Rata-rata nilai pretes (x) pada materi reaksi asama basa kontrol
= Literasi kimia
36
statistic SPSS 17.0.Kriteria uji dalam penelitian ini adalah terima H0apabila
Jika kedua sampel tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka
yaitu uji-t, melainkan menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji
nakan uji-t dan uji effect size. Uji-tdilakukan terhadap perbedaan rata-rata
antara nilai rata-rata pretes dan postes, yaitu nilai rata-rata literasi kimia.
Statistics 17.0.
Keterangan:
= effect size
= t hitung dari uji-t
= derajat kebebasan
37
No Interval Kriteria
1 ≤ 0,15 Efek diabaikan (sangat kecil)
2 0,15 < ≤ 0,40 Efek kecil
3 0,40 < ≤ 0,75 Efek sedang
4 0,75 < ≤ 1,10 Efek tinggi
5 > 1,10 Efek sangat tinggi
55
A. Simpulan
bahwa :
model SiMaYang.
B. Saran
pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S dan Ahmadi, I.K. 2010.Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam
Kelas.Jakarta : Prestasi Pustaka
Anisa, D.N. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Poe (Predict, Observe, And
Explanation)Dan Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa PadaMateri
Asam, Basa Dan Garam Kelas VII Semester 1 SMPN 1 JatengTahun
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia,(2)2: 16-23
Johnstone, A. H. 1982. Macro and Micro Chemistry. School Science Review, 227
(64): 377-379. Tesedia
di:http://www.rsc.org/images/chittleborough%20finaltcm18-94350.pdf. (28
November 2017).
Odja, A.B. dan Payu, C.S. 2014. Analisis Kemampuan Awal Literasi Sains Siswa
pada Konsep IPA. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Surabaya:
JurusanKimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
OECD. 2016. Programme for International Student Assessment and Non OECD
Countries. EOCD Piblishing Online. Tersedia di:
http://www.oecd.org/edu/school/programmeforinternationalstudentassessme
ntpisa/33690591.pdf (20 november 2017).
Olejnik, S., dan J. Algina. 2003. Measures of Effect Size for Comparative Studies:
Applications, Interpretations, and Limitations Designs.
PsicologycalMethods, 8 (4): 434-447.
Prakasa, M., & N. Aznam. 2016. Pengembangan SSP Kimia Berbasis Pendidikan
Berkelanjutan untuk Meningkatkan Literasi Kimia dan KesadaranTerhadap
Lingkungan. Inovasi Pendidikan IPA, 2, 46-57.
Wang, C.Y. 2007. The role of mental-modeling ability, content knowledge, and
mental models in general chemistry students’ understanding about
molecular polarity. Doctoral dissertation. University of Missouri
Columbia.