Anda di halaman 1dari 16

Nama : Sry hardianti

NIM : 921421084
Kelas : C Akuntansi
Tugas Rangkuman

A. Konsep pendidikan pancasila

Dalam perjalanan sejarh bangsa Indonesia,sesungguhny nilai-nilai pancasila


sebagai pandangan hidup bangsa sudahterwujud dalam kehidupan bermasyarakat
sejak sebelum Pancasila dasar Negara di rumuskan dalam suatu sistem nilai. Sejak
zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh:

 Percaya kepada Tuhan dan toleran


 Gotong royong
 Musyawarah
 Solidaritas atau kesetiakawanan sosial dan sebagainya.

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia


yang profesional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi
budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya
terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran
(mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang
menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya.

Nilai-nilai Pacasila di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat sudah muali


luntur, adapun berbagai permasalahan di negeri kita tercinta ini anatar lain:

 Masalah kesadaran perpajakan


 Masalah korupsi
 Masalah lingkungan
 Masalah disintegrasi bangsa
 Masalah dekadensi moral
 Masalah narkotika
 Masalah penegakan hokum yang berkeadilan
 Masalah terorisme

Dari berbagai permasalahan di atas, maka pentingnya pendidikan Pancasila


untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya diperguruantinggi.
Adapun urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu:

 agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri


 agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir
dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai
Pancasila

Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa


kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk
jalan (Abdulgani, 1979: 14).

B. Pentingnya pendidikan pancasila

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia


yang profesional dan bermoral. Pendidikan Pancasila adalah untuk membangun
generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:

 Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri


 Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
 Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional
 Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
 Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa
 kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum
 Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila
C. Sumber historis, sosiologis, politik pendidikan pancasila
1. Sumber historis pendidikan pancasila
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah
mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan
lebih bijaksana di masa depan. Materi perkuliahan Pancasila melalui
pendekatan historis adalah amat penting dan tidak boleh dianggap remeh
guna mewujudkan kejayaan bangsa di kemudian hari. Melalui pendekatan
ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari
berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-
bangsa lain.
2. Sumber sosiologis pendidikan pancasila
Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia.
Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi
pertiwi Indonesia. Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari
kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia.
3. Sumber yuridis pendidikan pancasila
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan
salah satu cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu
pemerintahan berdasarkan hukum (rule of law). Hal tersebut berarti
pendekatan yuridis (hukum) merupakan salah satu pendekatan utama
dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pendidikan
Pancasila.
4. Sumber politik pendidikan pancasila
Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah
berasal dari fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Pancasila
dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik, yaitu mengandung
nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib
sosial politik yang ideal

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan


Pancasila.
1. Dinamika Pendidikan Pancasila
Dalam rangka mengintensifkan kembali pembudayaan nilai-nilai
Pancasila kepada generasi penerus bangsa melalui pendidikan tinggi,
pecinta negara proklamasi, baik elemen masyarakat, pendidikan tinggi,
maupun instansi pemerintah, melakukan berbagai langkah, antara lain
menggalakkan seminar-seminar yang membahas tentang pentingnya
membudayakan Pancasila melalui pendidikan, khususnya dalam hal ini
melalui pendidikan tinggi. Di beberapa kementerian, khususnya di
Kementerian Pendidikan Nasional diadakan seminar-seminar dan salah
satu output-nya adalah terbitnya Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Nomor 914/E/T/2011, pada tanggal 30 Juni 2011,
perihal penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di
perguruan tinggi. Dalam surat edaran tersebut, Dirjen Dikti
merekomendasikan agar pendidikan Pancasila dilaksanakan di perguruan
tinggi minimal 2 (dua) SKS secara terpisah, atau dilaksanakan bersama
dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dengan nama Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga)
SKS.

2. Tantangan Pendidikan Pancasila

Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi,


misalnya faktor ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi
yang makin tajam (yang menyebabkan kekurangtertarikan sebagian
mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila). Adapun tantangan yang
bersifat eksternal, antara lain adalah krisis keteladanan dari para elite
politik dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam masyarakat.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa


Depan

Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang


meliputi:
 Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
 Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai dasar negara
 Pencasila sebagai ideologi negara
 Pancasila sebagai sistem filsafat
 Pancasila sebagai sistem etika
 Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi,
misalnya yang berkaitan dengan tugas menyusun/membentuk peraturan
perundangundangan.

Referensi

Abdulgani, Roselan. 1979. Pengembangan Pancasisla Di Indonesia. Jakarta:


Yayasan Idayu.

WebsiteAcceptPrivacy Policy

Daftar

Gabung

ID

Go ProNew

CEK PLAGIARISME

Untuk menggunakan pendeteksi plagiarisme online ini, harap salin dan tempel
konten Anda di kotak di bawah ini, lalu klik tombol biru besar bertuliskan "Cek
plagiarisme!" lalu duduk dan lihat artikel Anda dipindai untuk menemukan konten
duplikat.
Go Pro

No Ads

Support

Accurate Reports

Get Premium

Nama : Sry hardianti

NIM : 921421084

Kelas : C Akuntansi

Tugas Rangkuman

A. Konsep pendidikan pancasila

Dalam perjalanan sejarh bangsa Indonesia,sesungguhny nilai-nilai pancasila


sebagai pandangan hidup bangsa sudahterwujud dalam kehidupan bermasyarakat
sejak sebelum Pancasila dasar Negara di rumuskan dalam suatu sistem nilai. Sejak
zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh:

* Percaya kepada Tuhan dan toleran

* Gotong royong

* Musyawarah

* Solidaritas atau kesetiakawanan sosial dan sebagainya.

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang


profesional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi
budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya
terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran
(mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang
menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya.

Nilai-nilai Pacasila di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat sudah muali


luntur, adapun berbagai permasalahan di negeri kita tercinta ini anatar lain:

* Masalah kesadaran perpajakan

* Masalah korupsi

* Masalah lingkungan

* Masalah disintegrasi bangsa

* Masalah dekadensi moral

* Masalah narkotika

* Masalah penegakan hokum yang berkeadilan

* Masalah terorisme

Dari berbagai permasalahan di atas, maka pentingnya pendidikan Pancasila untuk


diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya diperguruantinggi.
Adapun urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu:

* agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri

* agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila

Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa


kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk
jalan (Abdulgani, 1979: 14).

B. Pentingnya pendidikan pancasila


Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang
profesional dan bermoral. Pendidikan Pancasila adalah untuk membangun
generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:

* Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri

* Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang

* Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional

* Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan

* Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa

* kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum

* Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila

C. Sumber historis, sosiologis, politik pendidikan pancasila

1. Sumber historis pendidikan pancasila

Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan


sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi
penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa
depan. Materi perkuliahan Pancasila melalui pendekatan historis adalah amat
penting dan tidak boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di
kemudian hari. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil
pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional
maupun sejarah bangsa-bangsa lain.

2. Sumber sosiologis pendidikan pancasila


Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Bung Karno
menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia.
Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis
masyarakat Indonesia.

3. Sumber yuridis pendidikan pancasila

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan salah satu
cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan
hukum (rule of law). Hal tersebut berarti pendekatan yuridis (hukum) merupakan
salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata
kuliah pendidikan Pancasila.

4. Sumber politik pendidikan pancasila

Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Pancasila dalam tataran tertentu
merupakan ideologi politik, yaitu mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah
penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial politik yang ideal

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan


Pancasila.

1. Dinamika Pendidikan Pancasila

Dalam rangka mengintensifkan kembali pembudayaan nilai-nilai Pancasila kepada


generasi penerus bangsa melalui pendidikan tinggi, pecinta negara proklamasi,
baik elemen masyarakat, pendidikan tinggi, maupun instansi pemerintah,
melakukan berbagai langkah, antara lain menggalakkan seminar-seminar yang
membahas tentang pentingnya membudayakan Pancasila melalui pendidikan,
khususnya dalam hal ini melalui pendidikan tinggi. Di beberapa kementerian,
khususnya di Kementerian Pendidikan Nasional diadakan seminar-seminar dan
salah satu output-nya adalah terbitnya Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Nomor 914/E/T/2011, pada tanggal 30 Juni 2011, perihal
penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi.
Dalam surat edaran tersebut, Dirjen Dikti merekomendasikan agar pendidikan
Pancasila dilaksanakan di perguruan tinggi minimal 2 (dua) SKS secara terpisah,
atau dilaksanakan bersama dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot
minimal 3 (tiga) SKS.

2. Tantangan Pendidikan Pancasila

Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi, misalnya faktor
ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam (yang
menyebabkan kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap pendidikan
Pancasila). Adapun tantangan yang bersifat eksternal, antara lain adalah krisis
keteladanan dari para elite politik dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam
masyarakat.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan

Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:

* Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila

* Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia

* Pancasila sebagai dasar negara

* Pencasila sebagai ideologi negara

* Pancasila sebagai sistem filsafat

* Pancasila sebagai sistem etika

* Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi, misalnya yang
berkaitan dengan tugas menyusun/membentuk peraturan perundangundangan.
Referensi

Abdulgani, Roselan. 1979. Pengembangan Pancasisla Di Indonesia. Jakarta:


Yayasan Idayu.

Upload File

Limit/Search: 1000 Words

Check Upto 30,000 Words Go Pro

Total Kata: 873

Periksa Plagiarisme melalui URL Halaman Web

Masukkan URL Di Sini

Kecualikan URL tertentu

Masukkan URL Di Sini

Periksa Plagiarisme Periksa Tata Bahasa

Try Other Relevant ToolsArticle Rewriter Grammar Checker Word Counter

Go Pro

No Ads

Support

Accurate Reports

Get Premium
HASIL

100%Selesai: 100% Dicentang

89%Plagiat11%

Unik

Kalimat Hasil Bijak

Tampilan Dokumen

Sumber yang Cocok

Nama : Sry hardianti

NIM : 921421084

Kelas : C Akuntansi

Tugas Rangkuman

A. Konsep pendidikan pancasila

Dalam perjalanan sejarh bangsa Indonesia,sesungguhny nilai-nilai pancasila


sebagai pandangan hidup bangsa sudahterwujud dalam kehidupan bermasyarakat
sejak sebelum Pancasila dasar Negara di rumuskan dalam suatu sistem nilai. Sejak
zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh:

* Percaya kepada Tuhan dan toleran

* Gotong royong

* Musyawarah

* Solidaritas atau kesetiakawanan sosial dan sebagainya.

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang


profesional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi
budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya
terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran
(mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya yang
menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya.

Nilai-nilai Pacasila di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat sudah muali


luntur, adapun berbagai permasalahan di negeri kita tercinta ini anatar lain:

* Masalah kesadaran perpajakan

* Masalah korupsi

* Masalah lingkungan

* Masalah disintegrasi bangsa

* Masalah dekadensi moral

* Masalah narkotika

* Masalah penegakan hokum yang berkeadilan

* Masalah terorisme

Dari berbagai permasalahan di atas, maka pentingnya pendidikan Pancasila untuk


diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya diperguruantinggi.
Adapun urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu:

* agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri

* agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila

Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa


kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk
jalan (Abdulgani, 1979: 14).

B. Pentingnya pendidikan pancasila

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang


profesional dan bermoral. Pendidikan Pancasila adalah untuk membangun
generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:

* Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri

* Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang

* Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional

* Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan

* Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa

* kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum

* Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila

C. Sumber historis, sosiologis, politik pendidikan pancasila

1. Sumber historis pendidikan pancasila

Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan


sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi
penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa
depan. Materi perkuliahan Pancasila melalui pendekatan historis adalah amat
penting dan tidak boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di
kemudian hari. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil
pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional
maupun sejarah bangsa-bangsa lain.

2. Sumber sosiologis pendidikan pancasila

Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Bung Karno


menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi pertiwi Indonesia.
Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis
masyarakat Indonesia.

3. Sumber yuridis pendidikan pancasila


Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan salah satu
cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan
hukum (rule of law). Hal tersebut berarti pendekatan yuridis (hukum) merupakan
salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata
kuliah pendidikan Pancasila.

4. Sumber politik pendidikan pancasila

Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Pancasila dalam tataran tertentu
merupakan ideologi politik, yaitu mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah
penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial politik yang ideal

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila.

1. Dinamika Pendidikan Pancasila

Dalam rangka mengintensifkan kembali pembudayaan nilai-nilai Pancasila kepada


generasi penerus bangsa melalui pendidikan tinggi, pecinta negara proklamasi,
baik elemen masyarakat, pendidikan tinggi, maupun instansi pemerintah,
melakukan berbagai langkah, antara lain menggalakkan seminar-seminar yang
membahas tentang pentingnya membudayakan Pancasila melalui pendidikan,
khususnya dalam hal ini melalui pendidikan tinggi. Di beberapa kementerian,
khususnya di Kementerian Pendidikan Nasional diadakan seminar-seminar dan
salah satu output-nya adalah terbitnya Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Nomor 914/E/T/2011, pada tanggal 30 Juni 2011, perihal
penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi.
Dalam surat edaran tersebut, Dirjen Dikti merekomendasikan agar pendidikan
Pancasila dilaksanakan di perguruan tinggi minimal 2 (dua) SKS secara terpisah,
atau dilaksanakan bersama dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan bobot
minimal 3 (tiga) SKS.

2. Tantangan Pendidikan Pancasila

Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi, misalnya faktor
ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam (yang
menyebabkan kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap pendidikan
Pancasila). Adapun tantangan yang bersifat eksternal, antara lain adalah krisis
keteladanan dari para elite politik dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam
masyarakat.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan

Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:

* Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila

* Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia

* Pancasila sebagai dasar negara

* Pencasila sebagai ideologi negara

* Pancasila sebagai sistem filsafat

* Pancasila sebagai sistem etika

* Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi, misalnya yang
berkaitan dengan tugas menyusun/membentuk peraturan perundangundangan.

Referensi

Abdulgani, Roselan. 1979. Pengembangan Pancasisla Di Indonesia. Jakarta:


Yayasan Idayu.

Anda mungkin juga menyukai