Anda di halaman 1dari 12

Bab II

Sistem Koordinat Kartesius

Sistem koordinat kartesius terbentuk dari dua garis bilangan yang tegak lurus satu
sama lain sehingga titik nol nya berpotongan. Garis horizontal dinamakan sumbu x dan
garis vertikal dinamakan sumbu y. Titik yang saling berpotongan di tengah- tengah
garis tersebut dinamakan titik pangkal.

7
II 6
I
5
4 P(4, 4)
3
2
1
x’ x
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 O 1 2 3 4 5 6 7
-1
-2
-3
Q(-4, -4) -4
-5
-6
III -7 IV

Gambar 1.
Sebuah titik berada pada suatu grafik dengan koordinat- koordinatnya, dengan
berbagai jarak dari sumbu koordinat. Absis atau nama lain dari koordinat x dari sebuah
titik adalah jaraknya dari sumbu y, sedangkan ordinat atau nama lain dari sumbu y
adalah jaraknya dari sumbu x.
Saat menentukan koordinat sebuah titik, koordinat x ditentukan terlebih dahulu
kemudian menentukan koordinat y. Oleh karena itu pada gambar 1. Koordinat P dapat
ditulis P (4, 4) dan Q (-4, 4 ). Sedangkan kuadran dari grafik dibagi menjadi empat
bagian yang dipotong oleh sumbu x dan sumbu y yaitu kuadran I, II, III, dan IV.

A. Letak titik- titik pada sebuah grafik


Tentukan koordinat dari Gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 2.

1 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


a. A d. D g. G
b. B e. E h. H
c. C f. F i. I

Jawaban

 1 
a. (2,2) d. ( -4, -3) g. (0, 3) j.  2 ,0 
 2 
 1 1
b. (-3, 3) e.   1 ,  h. ( -2, 0)
 2 2
 1 1  1
c. (-4, -3) f. 1 ,2  i.  0,1 
 2 2  2

1.1 Koordinat titik- titik pada empat daerah kuadran


Bagaimanakah ciri- ciri koordinat suatu titik (a) di kuadran I ; (b) di kuadran II;
(c) di kuadran III; (d) di kuadran IV ? tunjukkan mana koordinat yang memiliki
ciri dimana titik nol dari titik tersebut berada di (e) kuadran IV dan I; (f) I dan II;
(g) II dan III; (h) III dan IV.

Jawaban
(a) (+, +) (c) ( - , - ) (e) ( +, 0) (g) ( -, 0)
(b) (- ,+ ) (d) (+, - ) (f) (0, +) (h) (0, -)

1.2 Grafik Segiempat


Jika garis vertikal dari suatu persegi panjang memiliki koordinat A (3, 1), B (-5,
1), C (-5, -3) , dan D (3, -3) tentukan keliling dan luasnya !
Jawaban
Panjang dan lebar dari persegi panjang tersebuat adalah 8 dan 4 satuan ( lihat
gambar 3). Oleh karena itu kelilingnya adalah 2b  2h  28  24  24 dan
luasnya adalah bh  84  32 .

Gambar 2.3 Gambar 2.4

1.3 Grafik Segitiga


 1   1 
Jika titik- titik yang membentuk suatu segitiga adalah A 4 ,2 , B  2 ,2 
 2   2 
dan C 1,5 tentukan luasnya.

2 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


Jawaban
Panjang sisi BA  7 satuan. Tinggi CD  7 . Oleh karena itu
A  bh  7 7   24 satuan luas
1 1 1
2 2 2

B. Titik tengah dari segmen garis


Koordinat x m , y m  dari M yang merupakan titik tengah segmen garis Px1 , y1 
to Qx2 , y 2  adalah

xm 
1
x1  x2  dan y m  1  y1  y 2 
2 2
Pada gambar 2.5 segmen garis y m merupakan pertengahan dari trapesium
CPQD yang memiliki basis di y1 dan y 2 . Karena panjang dari median adalah

setengah dari jumlah basis- basis tersebut, maka y m 


1
 y1  y 2  . Serupa
2
dengan itu, segmen garis x m merupakan titik tengah dari trapesium ABQP yang

memiliki basis di x1 dan x 2 sehingga x m 


1
x1  x 2 
2

y
x2 Q
B

xm M
y2
x1 P
A ym
y1
x’ x
O C D

y’
Gambar 2.5

1.4 Penerapan rumus titik tengah


Jika M adalah titik tengah dari PQ , temukan koordinat- koordinat dari (a) M
Jika P dan Q adalah P 3,4 dan Q 5,8 ; (b) Q Jika koordinat- koordinat P dan
Q adalah P 1,5 dan M 3,4 .
Penyelesaian
(a) x m  x1  x 2   3  5  4; y m   y1  y 2   4  8  6.
1 1 1 1
2 2 2 2
(b) x m  x1  x 2 , so 3  1  x 2  and x 2  5; y m   y1  y 2 , so  y1  y 2 , and y 2  3
1 1 1 1
2 2 2 2

3 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


1.5 Penjelasan mengenai garis yang saling berpotongan satu sama lain
Jika titik- titik sudut dari bidang empat adalah A 0,0, B0,3, C4,3, D4,0 .
a. Tunjukkan bahwa ABCD adalah persegi panjang.
b. Tunjukkan bahwa titik tengah dari AC juga merupakan titik tengah dari BD
c. Apakah kedua diagonal tersebut saling memotong satu sama lain? Mengapa?

Penyelesaian

a. Dari gambar 2.6 AB  CD  3 dan BC  AD  4 . Oleh karena itu ABCD


adalah sebuah jajaran genjang. Karena BAD siku- siku maka ABCD
adalah sebuah persegi panjang.

Gambar 2.6

b. Koordinat titik tengah dari AC adalah x 


1
0  4  2, y  1 0  3  1 1
2 2 2
Koordinat titk tengah dari BD adalah x  0  4  2, y  3  0  1
1 1 1
2 2 2
 1
Oleh karena itu  2, 1  adalah titik tengah dari AC dan BD
 2
c. Ya , karena titik tengah dari kedua diagonalnya merupkan titik yang sama.

1.6 Jarak diantara dua titik

ATURAN 1 : Jika dua titik mempunyai ordinat (nilai y) yang sama maka
jarak antara dua titik tersebut adalah nilai mutlak dari selisih
dua titik absisnya. (Oleh karena itu jarak antara dua titik
haruslah positif).

Dengan demikian jarak antara titik P 6, 1 dan Q 9, 1 adalah 9  6  3

ATURAN 2 : Jika dua titik mempunyai absis ( nilai x) yang sama maka jarak
antara antara dua titik tersebut adalah nilai mutlak dari selisih
dua titik ordinatnya.
Dengan demikian jarak antara titik P 2, 1 dan Q 2,4 adalah 4  1  3

ATURAN 3 : Jarak d  antara titik P1 x1 , y1  dan P2 x2 , y 21  adalah

4 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


d x2  x1 2   y 2  y1 2 atau d  x2  y 2
Selisih dari x2  x1 ditunjukkan dengan simbol x , selisih dari y 2  y1
ditunjukkan dengan simbol y . Delta   adalah huruf Yunani yang digunakan untuk
menggantikan d . Nilai dari x dan y bisa positif maupun negatif.

Penyelesaian Masalah

1.7 Pembuktian dan penggunaan rumus jarak antara dua titik


(a) Buktikan rumus jarak antara dua titik
(b) Gunakan untuk menentukan jarak antara A 2, 5 dan B 6, 8

Penyelesaian
(a) Lihat gambar 2.7, dengan menggunakan aturan 1, P1 S  x2  x1  x .
Dengan aturan 2, P2 S  y 2  y1  y . Pada segitiga P1 SP2 ,

P1 P2 2  P1 S 2  P2 S 2


 x1  x 2    y 2  y1 
2 2
d2

d  x2  x1 2   y 2  y1 2

Gambar 2.7
(b) Jarak antara A2,5 ke B6,8 dapat ditentukan sebagai
x' y  berikut :

B6,8  x2  6, y 2  8
A2,5  x1  2, y1  5
d 2  x 2  x1    y 2  y1 
2 2

d 2  6  2  8  5  4 2  3 2  25 dan d  5
2 2

5 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


1.8 Menentukan jarak diantara dua titik
Tentukan jarak diantara titik- titik berikut ini (a)  3,5 dan 1, 5 ; (b) 3 ,  2
dan 3 , 4 , (c) 3 , 4 dan 6 , 8 ;(d) 9 ,  3 .
Penyelesaian
(a) Karena kedua titik mempunyai ordinat yang sama ( nilai y sama),
d  x2  x1  1   3  4
(b) Karena kedua titik mempunyai absis yang sama ( nilai x sama),
d  y2  y1  4   2  6
(c) d  x2  x1 2   y2  y1 2  6  32  8  42  32  4 2  5

(d) d  x2  x1 2   y2  y1 2  9   32   3  22  12 2   5  13


2

1.9 Penerapan rumus jarak pada segitiga


(a) Tentukan panjang dari sisi- sisi sebuah segitiga yang titik- titik puncaknya
adalah A 1,1, B 1,4 dan C 5,1 .
(b) Tunjukkan segitiga yang memiliki titik- titik puncak G2,10, H 3,2 dan
J 6, 4 adalah segitiga siku- siku.
Penyelesaian
Lihat gambar 2.8

Gambar 2.8

(a) AC  5  1  4 dan AB  4  1  3 ,

BC  5  12  1  42  4 2   3  5
2

(b) GJ   6  2  4  10  52 ; 6  3  4  2  13; GH   2  3  10  2


2 2 2 2 2 2 2 2

 65 . Karena GJ   HJ   GH  , GHJ adalah sebuah segitiga siku-


2 2 2

siku.
1.10 Penerapan rumus jarak pada sebuah jajar genjang
Koordinat dari titik- titik puncak dari sebuah segiempat adalah A2,2, B3,5, C6,7
dan D 5,4 . Tunjukkan bahwa ABCD adalah sebuah jajaran genjang.
Penyelesaian

Lihat gambar 2.9 diketahui bahwa

6 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


AB  3  22  5  22  12  32  10
CD  6  52  7  42  12  32  10

BC  6  32  7  52  32  2 2  13

AD  5  22  4  22  32  2 2  13

Oleh karena itu, AB  CD dan BC  AD . Karena sisi yang berhadapan kongruen, ABCD

adalah sebuah jajaran genjang.

Gambar 2.9

1.11 Penerapan rumus jarak pada sebuah lingkaran


Sebuah lingkaran yang menyinggung sumbu x dengan titik pusatnya 6,4 , dengan titik
9,7
Penyelesaian
Karena lingkaran tersebut menyinggung sumbu x , AQ pada gambar 2.10 dapat
dikatakan sebagai jari- jari. Dengan menggunakan aturan 2, AQ  4 .

Dengan menggunakan aturan 3, BQ  9  62  7  42  32  32  18


Karena 18 lebih besar dibanding 4, BQ lebih besar daripada jari- jarinya, sehingga
titik B ada di luar lingkaran.

Gambar 2.10

1.12 Kemiringan Garis


ATURAN 1 : Jika sebuah garis melalui titik P1 x1 , y1  dan P2 x2 , y2  maka

7 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


y 2  y1 y
kemiringan dari P1  P2  
x2  x1 x

ATURAN 2 : Suatu garis yang memiliki persamaan y  mx  b memiliki gradien m

ATURAN 3 : Kemiringan suatu garis adalah tangen dari garis singgungnya

Besarnya i dari sebuah garis di atas sumbu x terbentuk antara garis dan sumbu x positif.
Lihat gambar 2.11

Gambar 2.10

1.13 Kemiringan Positif dan Negatif

ATURAN 4 : Jika suatu garis miring ke atas dari kanan ke kiri, sudut yang
dibentuk adalah lancip , maka kemiringannya positif (Lihat
gambar 2.11).

Gambar 2.11 Gambar 2.12

y  y 
Kemiringan dari PQ    Kemiringan dari PQ   
x  x 

ATURAN 5 : Jika sebuah garis cenderung miring turun dari kiri ke kanan, sudut yang
dibentuk adalah sudut tumpul maka kemiringannya negatif (Lihat
gambar 2.12).
ATURAN 6 : Jika sebuah garis sejajar dengan sumbu x , maka sudut yang dibentuk
adalah 0 0 dan kemiringannya adalah 0.
ATURAN 7 : Jika sebuah garis memotong sumbu x , dan sudut yang dibentuk adalah
90 0 maka garis tersebut tidak memiliki kemiringan.
8 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang
y 0 y 
Kemiringan dari PQ   0 Kemiringan dari PQ   (tak berhingga)
x  x 0
Gambar 2.13 Gambar 2.14

1.14 Kemiringan dari dua garis sejajar dan garis yang saling berpotongan

ATURAN 8 : Garis- garis yag sejajar memiliki kemiringan yang sama.

Pada gambar 2.15 l ║ l ' ; oleh karena itu sudut koresponding dari i dan i ' adalah sama, dan

tan i ' atau m dan m ' adalah kemiringan dari l dan l ' .

ATURAN 9 : Garis yang mempunyai kemiringan yang sama adalah sejajar satu sama lain.

Gambar 2.15

ATURAN 10 : Garis yang saling berpotongan tegak lurus mempunyai kemiringan


yang berlawanan satu sama lain. (Kebalikan negatif dari nilai tersebut,
2 5
dan  , hasil perkalian dari keduanya adalah -1)
misalnya
5 2
Oleh karena itu berdasarkan gambar 2.15, jika l  l ' , maka m  1 / m ' atau mm'  1 dimana
m dan m ' adalah kemiringan dari l dan l ' .
ATURAN 11 : Garis yang kemiringannya kebalikan negatif dari garis garis lain adalah
berpotongan tegak lurus.

1.15 Titik- titik yang segaris (Kolinear)


Titik- titik yang segaris adalah titik- titik yang terletak pada garis lurus yang sama.
Dengan demikian A, B, dan C adalah titik- titik yang segaris.

ATURAN 12 : Kemiringan dari suatu garis lurus adalah konstan.

9 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


Dengan demikian PQ adalah suatu garis lurus, karena kemiringan dari segmen garis A ke
B sama dengan kemiringan segmen garis C ke Q.

ATURAN 12 : Jika kemiringan suatu segmen yang berada diantara titik pertama dan titik
kedua adalah sama dengan kemiringan antara titik lain dengan titik ketiga,
maka titik- titik tersebut adalah segaris (kolinear).

PENYELESAIAN MASALAH
I. Kemiringan dan sudut inklinasi dari suatu garis
(a) Tentukan kemiringan dari suatu garis dengan koordinat  2,  1 dan 4, 3
(b) Tentukan kemiringan suatu garis dengan persamaan 3 y  4 x  15
(c) Tentukan sudut inklinasi dari garis dengan persamaan y  x  4
Jawaban
y 2  y1 3   1 4 2
(a) Dengan menggunakan aturan I, m    
x2  x1 4   2 6 3
4 4
(b) Kita bisa tuliskan 3 y  4 x  15 , y  x  5 sehingga m 
3 3
(c) Karena y  x  4 kita tahu m  1; Olehkarena itu tan i  1 sehingga i  45 0
II. Kemiringan dari garis- garis yang sejajar dan berpotongan

Tentukan kemiringan dari CD jika (a) AB ║ CD dan kemiringan dari AB


2 3
adalah ; (b) AB  CD dan kemiringan dari AB adalah .
3 4
Jawaban
2
(a) Dengan menggunakan aturan 8, kemiringan CD = kemiringan AB = .
3

(b) Dengan menggunakan aturan 10, kemiringan CD =


1 1 4
    /.
kemiringan AB 3 3
4
III. Penerapan aturan 9 dan 11 pada segitiga dan segiempat
Lengkapi pernyataan berikut ini.
(a) Pada bidang empat ABCD kemiringan masing – masing ruas garis AB , BC ,
1 1
CD dan DA adalah ,  2, , dan  2 maka bidang empt tersebut adalah
2 2
sebuah...........
10 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang
(b) Pada segitiga LMP , jika kemiringan dari ruas garis LM dan MP adalah
sebuah........segitiga.
Penyelesaian
(a) Karena kemiringan dari sisi yang berlawanan adalah sama, ABCD adalah suatu
jajaran genjang. Selain itu, kemiringan dari sisi- sisi yang saling berdekatan
adalah negatif dari kebalikannya, oleh sebab itu sisi –sisinya saling  sehingga
ABCD suatu persegi panjang.
(b) Karena kemiringan dari ruas garis LM dan MP berkebalikan negatif, LM 

MP dan segitiga tersebut adalah segitiga siku- siku.

IV. Penerapan Aturan 12

(c) AB mempunyai kemiringan 2, dan titik A, B dan C adalah kolinear. Bagaimana


kemiringan AC dan BC .
(d) Buktikan y jika G 1,4, 3,2 dan J 9, y  kolinear.
Penyelesaian

(e) Dengan aturan 12, AC dan BC mempunyai kemiringan 2.


y4 24
(f) Dengan aturan 12, kemiringan GJ = kemiringan GH . Karena 
9 1 3 1
y4 2
Oleh karena itu   1 dan y  4 .
8 2
1.16 Tempat Kedudukan Pada Geometri Analitik
Sebuah tempat kedudukan suatu titik adalah himpunan dari titik- titik, dan hanya titik-
titik tersebut yang dapat memenuhi keadaan tersebut. Dalam geometri a garis atau kurva
(atau himpunan garis atau kurva) dalam suatu grafik adalah tempat kedudukan dari titik-
titik analitik yang dapat memenuhi persamaan garis atau kurva.
Ibaratkan bahwa tempat kedudukan sebagai jejak dari sebuah titik yang
berpindah berdasarkan ketentuan yang diberikan sebagai himpunan dari titik- titik yang
memenuhi kondisi tersebut.
ATURAN 1 : Tempat kedudukan titik- titik yang sejajar sumbu y dan memotong sumbu x

di titik k , dengan k adalah konstanta maka persamaannya adalah x  k


ATURAN 2 : Tempat kedudukan titik- titik yang sejajar sumbu x dan memotong sumbu y

Di titik k , dengan k adalah konstata maka persamaannya adalah y  k .

11 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang


Gambar 2.16
ATURAN 3 : Tempat kedudukan titik- titik yang memiliki koordinat sama dengan konstanta
pengalinya dan titik absisnya adalah sebuah garis lurus yang melalui titik pangkal.
Konstanta m adalah kemiringan dari sebuah garis.
ATURAN 4 : Tempat kedudukan dari titik- titik yang yang ordinat dan absisnya
dihubungkan dengan persamaan :
y  y1
y  mx  b atau m
x  x1
dimana m dan b adalah konstanta, maka himpunan titik tersbut adalah garis.

12 | Bahan Ajar Geometri Analitik Bidang dan Ruang

Anda mungkin juga menyukai