Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA
KERANGKA ACUAN KERJA

KELAS IBU BALITA

I. LATAR BELAKANG
Melalui SK No, 284/Menkes/SK/III/2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu dan anak (KIA),
Menteri Kesehatan RI memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi yang bersifat
informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak.Sebagai buku resmi buku KIA merupakan
satu satunya alat pencatatan kesehatan ibu dan anak sejak ibu Balita, melahirkan dan
selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun.
Secara umum buku KIA telah memperlihatkan hasil yang berarti dengan
meningkatnya pemahaman ibu terhadap kesehatan anak. Untuk meningkatkan
pemanfaatan buku KIA tersebut perlu diadakan kelas ibu Balita.

Selaras dengan upaya strategis disentralisasi dengan cara meningkatkan


kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu dan
anak melalui penggunaan buku KIA maka dalam kegiatan proyek fase II “ Ensuring MCH
services with the MCH Handbook “ 2006-2009 dikembangkan model peningkatan
penggunaan KIA oleh masyarakat melalui ibu balita.

Kelas ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak usia 0 sampai
dengan 5 tahun secara bersama sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan buku KIA.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran pemberian Asi secara esklusif.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi..
3. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP ASI dan gizi seimbang kepada
Balita.
4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan
stimulasi perkembangan Balita.
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi Balita dan mencuci
tangan yang benar.
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan
perawatan Balita.
Kelas ibu Balita diselenggarakan secara partisipatif artinya para ibu tidak diposisikan
hanya menerima informasi, karena posisi pasif cenderung tidak efektif dalam merubah
perilaku. Oleh sebab itu kelas ibu Balita dirancang dengan metode belajar Partisipatoris
dimana para ibu tidak dipandang sebagai murid, melainkan sebagai warga belajar. Dalam
prakteknya para ibu didorong untuk belajar dari pengalaman sesama, sementara fasilitator
berperan sebagai pengarah kepada pengetahuan yang benar.

III. PELAKSANAAN
Penyelenggaraan kelas ibu Balita dapat dilaksanakan oleh Pemerintah, Swasta LSM dan
Masyarakat
A. Fungsi dan Peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)
Pelaksanaan kelas ibu Balita dikembangkan sesuai dengan fungsi dan peran pada
masing-masing level yaitu : Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas
Provinsi :
 Menyiapkan tenaga pelatih
 Mendukung pelaksanaan kelas ibu Balita (sarana dan prasarana)
 Monitoring dan evaluasi
Kabupaten :
 Menyiapkan tenaga fasilitator kelas ibu Balita
 Bertanggung jawab atas terlaksananya kelas ibu Balita (dana, sarana dan
prasarana)
 Monitoring dan evaluasi
Puskesmas :
 Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir
pelaksanaan kelas ibu Balita di wilayah kerjanya
 Bidan/ tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kelas ibu
Balita (identifikasi calon peserta, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi
pertemuan, monitoring, evaluasi dan pelaporan)
B. Fasilitator dan Nara Sumber
Fasilitator kelas ibu Balita adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat
pelatihan fasilitator kelas ibu Balita (atau melalui on the job training). Dalam
pelaksanaan kelas ibu Balita, fasilitator dapat meminta bantuan nara sumber untuk
menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dibidang tertentu,
misalnya dibidang gizi, gigi, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), penyakit menular, dsb.
C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu Balita adalah :
 Ruang belajar untuk kapasitas 15 orang peserta kira-kira ukuran 4 m x 5 m,
dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup
 Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, balpoin) jika ada
 Buku KIA
 Lembar Balik kelas ibu Balita
 Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu Balita
 Buku pegangan fasilitator
 Alat peraga
 Tikar/ karpet (matras)
D. Tahapan Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
Beberapa tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan kelas ibu Balita :
1. Pelatihan bagi pelatih (TOT)
Pelatihan bagi pelatih Kelas Ibu Balita dipersiapkan untuk melatih para pelatih
Kelas Ibu Balita. Peserta TOT Kelas Ibu Balita adalah bidan atau petugas
kesehatan yang sudah mengikuti sosialisasi tentang Buku KIA dan mengikuti
pelatihan fasilitator. Kegiatan TOT Kelas Ibu Balita bertujuan untuk mencetak para
pelatih Kelas Ibu Balita dan selanjutnya akan melatih fasilitator sehingga fasilitator
mampu melaksanakan serta mengembangkan pelaksanaan kelas ibu Balita.
Pelatihan bagi pelatih dilakukan secara berjenjang dari tingkat provinsi ke tingkat
Kabupaten/ Kota.
2. Pelatihan bagi fasilitator
Pelatihan fasilitator dipersiapkan untuk melaksanakan kelas ibu Balita. Fasilitator
kelas ibu Balita adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapatkan
pelatihan fasilitator kelas ibu Balita atau on the job training. Bagi bidan atau
petugas kesehatan ini, boleh melaksanakan pengembangan kelas ibu Balita di
wilayah kerjanya.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam memfasilitasi kelas ibu Balita, fasilitator
hendaknya menguasai materi yang akan disajikan baik materi medis maupun non
medis. Beberapa materi non medis berikut akan membantu kemampuan fasilitator
dalam pelaksanaan kelas ibu Balita diantaranya :
a. Komunikasi interaktif
b. Presentasi yang baik
c. Menciptakan suasana yang kondusif
Penjelasan materi, lihat pegangan fasilitator.
3. Sosialisasi kelas ibu Balita pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder
Sosialisasi kelas ibi Balita pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder
sebelum kelas ibu Balita dilaksanakan sangat penting. Melalui kegiatan sosialisasi
ini diharapkan semua unsur masyarakat dapat memberikan respon dan dukungan
sehingga kelas ibu Balita dapat dikembangkan dan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Materi sosialisasi antara lain :
a. Buku KIA
b. Apa itu kelas ibu Balita?
c. Tujuan Pelaksanaan kelas ibu Balita
d. Manfaat kelas ibu Balita
e. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder dalam mendukung
pelaksanaan kelas ibu Balita.
Peran apa saja yang dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan
stakeholder untuk mendukung pelaksanaan kelas ibu Balita, misalnya :
- memotivasi ibu Balita dan keluarganya agar mau mengikuti kelas ibu Balita
- memberikan informasi tentang kelas ibu Balita pada masyarakat khususnya
keluarga ibu Balita atau memberikan dukungan fasilitas bagi kelas ibu Balita
dan lain-lain.
E. Persiapan pelaksanaan kelas ibu Balita
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan kelas ibu Balita :
1. Melakukan identifikasi/ mendaftar semua ibu yang mempunyai Balita yang ada di
wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah Balita dan umur
Balita.
2. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu Balita, misalnya di
Puskesmas atau Polindes/ Poskesdes, bidan praktek mandiri, Rumah Sakit, Kantor
Desa/ Balai Pertemuan, Posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat.
Sarana belajar menggunakan tikar/ karpet, bantal dan lain-lain jika tersedia.
3. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu
Balita serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
4. Persiapan peserta kelas ibu Balita, mengundang semua ibu Balita di wilayah kerja.
Siapkan tim pelaksana kelas ibu Balita yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika
diperlukan.

IV. KEGIATAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA


Pertemuan kelas ibu Balita dilakukan minimal 4 kali pertemuan atau sesuai dengan hasil
kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu Balita
yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu Balita tetapi tetap
mengutamakan materi pokok
Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau
sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit.
V. SASARAN
Peserta kelas ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0
sampai 5 tahun dengan pengelompokan 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun. Peserta
kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang.
VI. JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Tahun 2017


No Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membentuk tim fasilitator x
2. Identifikasi/mendaftar ibu Balita yang ada di wilayah kerja x
3. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu Balita x
4. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan, dan jadwal pelaksanaan. x
a. Kelurahan Ringin Anom x
b. Kelurahan Banjaran x x
c. Kelurahan Setono Pande x x
d. Kelurahan Kampung Dalem x
e. Kelurahan Setono Gedong x
f. Kelurahan Pakelan x
g. Kelurahan Jagalan x
h. Kelurahan Kemasan x
5. Mengundang semua ibu Balita di wilayah kerja.
a. Kelurahan Ringin Anom x
b. Kelurahan Banjaran x x
c. Kelurahan Setono Pande x x
d. Kelurahan Kampung Dalem x
e. Kelurahan Setono Gedong x
f. Kelurahan Pakelan x
g. Kelurahan Jagalan x
h. Kelurahan Kemasan x
6. Pelaksanaan kelas ibu Balita oleh Tim pelaksana (fasilitator dan narasumber)
a. Kelurahan Ringin Anom x
b. Kelurahan Banjaran x x
c. Kelurahan Setono Pande x x
d. Kelurahan Kampung Dalem x
e. Kelurahan Setono Gedong x
f. Kelurahan Pakelan x
g. Kelurahan Jagalan x
h. Kelurahan Kemasan x
7. Melakukan dokumentasi sesuai kelurahan masing masing x x x x x x x
8. Pencatatan dan pelaporan sesuai kelurahan masing masing x x x x x x x
9. Evaluasi sesuai kelurahan masing masing x x x x x x x
RENCANA KEGIATAN PROGRAM KELAS IBU BALITA

No Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggungjawab Waktu Keterangan


I PERSIAPAN
a. Membentuk tim Terbentuk penanggungjawab - Bidan koordinator - Bidan Maret 2017
fasilitator program kelas ibu Balita - Bidan fasilitator koordinator
- Bidan wilayah
b. Pertemuan tim kelas ibu Mendapatkan persamaan - Bidan koordinator - Bidan Maret 2017
Balita persepsi mengenai kelas ibu - Bidan fasilitator koordinator
Balita - Bidan wilayah
c. Menyusun rencana Tersusunnya kegiatan kelas - Bidan koordinator - Bidan April 2017
kegiatan kelas ibu ibu Balita - Bidan fasilitator koordinator
Balita - Bidan wilayah
II PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan kelas ibu Memberikan materi Semua peserta kelas ibu - Bidan fasilitator Menyesuaikan
Balita pertemuan 1 mengenai pemeriksaan Balita jadwal kegiatan tiap
keBalitaan agar ibu dan kelurahan.
janin sehat
b. Pelaksanaan kelas ibu Memberikan materi Semua peserta kelas ibu - Bidan fasilitator Menyesuaikan
Balita pertemuan 2 mengenai persalinan aman , Balita jadwal kegiatan tiap
nifas nyaman, ibu selamat, kelurahan.
bayi sehat.
c. Pelaksanaan kelas ibu Memberikan materi Semua peserta kelas ibu - Bidan fasilitator Menyesuaikan
Balita pertemuan 3 mengenai pencegahan Balita jadwal kegiatan tiap
penyakit, komplikasi kelurahan.
keBalitaan, persalinan dan
nifas agar ibu dan bayi sehat
d. Pelaksanaan kelas ibu Memberikan materi Semua peserta kelas ibu - Bidan fasilitator Menyesuaikan
Balita pertemuan 4 mengenai perawatan bayi Balita jadwal kegiatan tiap
baru lahir agar tumbuh kelurahan.
kembang optimal.
e. Mendokumentasikan Sebagai bukti pelaksanaan Kegiatan kelas ibu Balita - Bidan fasilitator Menyesuaikan
pelaksanaan kelas ibu kelas ibu Balita. jadwal kegiatan tiap
Balita kelurahan.
f. Pencatatan dan pelaporan Sebagai bukti pelaksanaan Kegiatan kelas ibu Balita - Bidan fasilitator Menyesuaikan
kelas ibu Balita. kelas ibu Balita. jadwal kegiatan tiap
kelurahan.
III EVALUASI
Evaluasi hasil kegiatan kelas Untuk memantau Kegiatan kelas ibu Balita - Bidan Menyesuaikan
ibu Balita. perkembangan dan dampak koordinator jadwal kegiatan tiap
pelaksanaan kelas ibu Balita kelurahan.
secara berkala dan
berkesinambungan.
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi akhir dilakukan setelah selesai penyampaian semua materi pertemuan pada setiap
pertemuan kelas ibu Balita. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan
peserta pada akhir pertemuan kelas ibu Balita dengan memberikan pertanyaan kepada
peserta dan peserta diminta untuk menjawab secara bergilir, kemudian bandingakan antara
hasil curah pendapat pertama dengan setelah diberikan materi.

VIII. TATA NILAI DALAM KELAS IBU BALITA


1. Senyum
2. Sapa
3. Sopan
4. Ramah
5. Rapi
6. Disiplin
7. Teliti
8. Jujur
9. Tepat Waktu
10. Tanggung jawab

IX. LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


 Lintas Program
Program Gizi : memberikan penyuluhan tentang gizi ibu Balita
Program HIV AIDS : memberikan penyuluhan tentang HIV AIDS
 Lintas Sektor
Kelurahan : memberikan fasilitas dan dukungan untuk pelaksanaan kelas ibu Balita

X. PELAPORAN
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu Balita sebaiknya dibuatkan
laporan Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu Balita dijadikan sebagai dokumen, sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan kelas ibu Balita.
Isi laporan minimal memuat tentang :
 Waktu pelaksanaan
 Jumlah peserta
 Proses pertemuan
 Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
 Hasil evaluasi
Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari bidan/ tenaga kesehatan pelaksana
kelas ibu Balita ke Puskesmas – Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota – Dinas Kesehatan
Provinsi – Kementerian Kesehatan.
Pelaporan oleh bidan/ pelaksana pertemuan kelas ibu Balita dilakukan setiap selesai
pertemuan atau setiap angkatan pelaksanaan kelas ibu Balita, Kabupaten/ Kota dan
Provinsi. Pelaporan disusun setiap 3 (tiga) bulan sekali dan laporan tahunan.

XI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kelas Ibu Balita dibuat untuk pelaksanaan kelas ibu
Balita
Kediri, 1 Desember 2015

Mengetahui Penanggung Jawab


Koordinator UKM Program KIA

Tri Cahyono Endah Tri Wahyuni, S.ST


NIP. 19671010 199303 1 013 NIP. 19820112 200604 2 026

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara

dr. Endiani Roosiwardhani


NIP. 19710204 200604 2 013

Anda mungkin juga menyukai