Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA KONSEPTUAL

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


(SAP 1, Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik)

Oleh:

KELOMPOK 1

I Putu Adi Arya Winata 1707531001

I Putu Laksmana Narayana 1707531060

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018
A. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAH
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah adalah konsep dasar penyusunan dan
pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan dan merupakan acuan bagi Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan,pemeriksa, dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
B. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan
Standar Akuntansi Pemerintahan. Tujuannya adalah sebagai acuan bagi:
a. Penyusun standar dalam melaksakan tugasnya.
b. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar
c. Pemeriksa dan memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai standar,
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.
Kerangka konseptual ini berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi yang
belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan.
Ruang lingkup- Kerangka konseptual membahas:
1) tujuan kerangka konseptual;
2) lingkungan akuntansi pemerintahan;
3) pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
4) entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
5) peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hukum;
6) asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
7) unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.
C. LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:
a. bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan;
b. sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antarpemerintah;
c. pengaruh proses politik;
d. hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.
2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
a. anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian;
b. investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan;
c. kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian; dan
d. Penyusutan nilai aset sebagai sumber daya ekonomi karena digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintahan.

1
D. PENGGUNA DAN KEBUTUHAN INFORMASI
Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun tidak
terbatas pada: 1) masyarakat; 2) wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; 3)
pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman; dan 4)
pemerintah.
Kebutuhan Informasi Para Pengguna Laporan Keuangan - Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua
kelompok pengguna.
Entitas Akuntansi - adalah unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan
kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar
akuntansi yang diselenggarakannya.
Entitas Pelaporan - unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang
terdiri atas : 1) Pemerintah Pusat, 2) Pemerintah Daerah, 3) Masing-masing kementerian
negara/lembaga di lingkungan pemerintahan pusat, 4) Satuan organisasi di lingkungan
pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya.
E. PERANAN DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN DAN KOMPONEN
LAPORAN KEUANGAN
Peranan pelaporan keuangan- laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan. Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk
melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
4. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
5. Evaluasi Kerja
Tujuan pelaporan keuangan
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran.
b. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatan
dan mencukupi kebutuhan kasnya.
d. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya.
e. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan.
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan

2
Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan pokok terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);
3. Neraca;
4. Laporan Operasional (LO);
5. Laporan Arus Kas (LAK);
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
F. ASUMSI DASAR
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah anggapan yang
diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat
diterapkan, yang terdiri atas:
1) Asumsi kemandirian entitas; berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit
yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak
terjadi kekacauan antarunit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
2) Asumsi kesinambungan entitas; laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas
pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak
bermaksud melakukanlikuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
3) Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement); Laporan keuangan
entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan
satuan uang.
G. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Terdapat empat
syarat normatif agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
1) Relevan - Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki:
a) Umpan balik (feedback value) - Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan
atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
b) Manfaat Prediktif (predictive value) - Informasi dapat membantu pengguna untuk
memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
c) Tepat waktu - Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
d) Lengkap - Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat
dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan
informasi tersebut dapat dicegah.
2) Andal - Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi
yang andal memenuhi karakteristik:
a) Penyajian jujur - Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

3
b) Dapat Diverifikasi (verifiability) - Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya
tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c) Netralitas - Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan
pihak tertentu.
3) Dapat dibandingkan – Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas
pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal bila entitas
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal
dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.
Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada
kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4) Dapat dipahami – Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan
pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
H. PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
mengemukakan delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
sebagai berikut:
1) Basis akuntansi; 5) Prinsip periodisitas
2) Prinsip nilai historis; 6) Prinsip konsistensi
3) Prinsip realisasi; 7) Prinsip pengungkapan lengkap
4) Prinsip substansi mengungguli bentuk formal; 8) Prinsip penyajian wajar
I. KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN DAN HANDAL
Kendala yang dimaksud adalah setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi
yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan
andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan kepraktisan. Tiga hal yang
menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan laporan keuangan pemerintah, yaitu:
1. Materialitas
2. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
3. Keseimbangan antarkarakteristik
J. UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran – menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih – menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Neraca – Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

4
4. Laporan Operasional – menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara
langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos
luar biasa.
5. Laporan Arus Kas – Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.
Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/Daerah.
Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum Negara/Daerah.
6. Laporan Perubahan Ekuitas – Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi
kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
7. Catatan atas Laporan Keuangan - Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi
penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan
Laporan Arus Kas. CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang
dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk
diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
K. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu
kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang
melengkapi unsur laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan. Kriteria minimum
yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu: 1) terdapat
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut
akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang bersangkutan; 2)
kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat
diestimasi dengan andal.
L. PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai
perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah.

Anda mungkin juga menyukai