Anda di halaman 1dari 2

Bias dan Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan

Manajer tidak hanya menggunakan gayanya sendiri dalam membuat keputusan, mereka juga
menggunakan “aturan umum” atau heuristik. Heuristik sangat berguna karena membantu
menjelaskan informasi yang kompleks, tidak pasti dan tidak jelas. Walaupun manajer dapat
menggunakan aturan umum, tidak berarti aturan tersebut dapat diandalkan. Karena hal tersebut
dapat menimbulkan bias dan kesalahan dalam memroses dan mengevaluasi informasi. Ada 12
bias dan kesalahan yang umumnya dibuat oleh manajer yaitu

1. Bias terlalu percaya diri


Kondisi dimana pembuat keputusan cenderung berfikir bahwa mereka tahu lebih banyak
dari apa yang mereka lakukan atau memiliki pandangan yang positif namun tidak realistis
tentang diri mereka sendiri dan kinerjanya
2. Bias gratifikasi segera
Kondisi dimana pembuat keputusan cenderung menginginkan imbalan segera dan
menghindari biaya segera
3. Efek jangkar
Kondisi dimana pembuat keputusan menetapkan informasi awal sebagai sebagai titik
awal dan kemudian, setelah ditetapkan gagal menyesuaikan secara memadai informasi
berikutnya.
4. Bias persepsi selektif
Situasi dimana pembuat keputusan mengorganisasikan dan menginterpretasikan kejadian
secara selektif berdasarkan persepsinya yang bias.
5. Bias konfirmasi
Kondisi ketika pembuat keputusan yang mencari informasi yang menegaskan lagi
pilihannya yang lalu dan mengurangi informasi yang bertolak belakang dengan penilaian
dimasa lalu.
6. Bias pembingkaian
Kondisi dimana pembuat keputusan memilih dan menyoroti suatu aspek dari situasi
tertentu tetapi membuang yang lain. Memberikan perhatian pada aspek khusus dari
situasi, pada waktu yang bersamaan menolak aspek yang lain, para pembuat keputusan
mendistorsi apa yang mereka lihat dan menciptakan titik referensi yang salah.
7. Bias ketersediaan
Bias ini mendistorsi kemampuannya untuk mengingat kejadian secara obyektif dan
menghasilkan penilaian dan estimasi probabilitas yang terdistorsi.
8. Bias representasi
Kondisi dimana pembuat keputusan menilai kemungkinan terjadinya sebuah kejadian
berdasarkan seberapa miripnya kejadian itu dengan kejadian yang lain.
9. Bias ketidakteraturan
Bias ketidakteraturan muncul ketika pembuat keputusan mencoba mencari arti dari
kejadian yang bersifat acak. Mereka melakukan hal itu karena sebagian besar pembuat
keputusan menghadapi kesulitan terkait dengan kesempatan, walaupun kejadian acak itu
terjadi pada semua orang, dan tidak dapat diperkirakan.
10. Kesalahan biaya tertanam
Pembuat keputusan lupa bahwa pilihan saat ini tidak dapat mengubah masa lalu. Mereka
secara salah berusaha memperbaiki pengeluaran dimasa lalu termasuk waktu, uang dan
usaha dalam menilai pilihan daripada memperhatikan konsekuensi dimasa depan.
11. Melayani diri sendiri
Pembuat keputusan yang cepat memperoleh kredit poin atas keberhasilannya dan
menyalahkan kegagalan pada faktor dari luar.
12. Bias pengamatan
Kecenderungan pembuat keputusan untuk melakukan kesalahan karena percaya bahwa
setelah hasilnya diketahui, mereka dapat secara akurat memprediksikan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai