Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 2

MATA KULIAH STATISTIK

DOSEN PENGAMPU: Dr. NI NYOMAN PARWATI, M.Pd.

UJI tUNTUK SAMPEL INDEPENDEN DAN UJI


t UNTUK SAMPEL DEPENDEN

Oleh
Ni Wayan Eka Pratiwi
NIM. 1829071012

PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
I. Uji t untuk Sampel Independen
1. Judul Penelitian
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Kelas XII MIPA di SMA Negeri 1 Bebandem
2. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang
menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan yang
menerapkan Model Pembelajaran Konvensional?
3. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai siswa
yang menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan rata-
rata nilai siswa yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional (μ0

- μ1 =0)
Ho :  0  1
H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai siswa yang
menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan rata-rata nilai
siswa yang yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional (μ0 - μ1
≠ 0)
Ho :  0  1

4. Data Penelitian
No y1 y2
1 82 84

2 75 85

3 85 80

4 81 78

5 82 83

6 82 78

7 84 78

8 81 85

9 80 78
No y1 y2
10 80 80

11 78 78

12 82 80

13 83 78

14 78 84

15 68 78

16 80 78

17 70 78

18 83 80

19 81 82

20 82 81

21 81 80

22 70 82

23 82 78

24 75 83

25 75 80

26 75 78

27 78

28 80

y1= Nilai siswakelas XII MIPA 1 yang menerapkan Model Pembelajaran


Berbasis Masalah
y2= Nilai siswakelas XII MIPA 2 yang menerapkan Model Pembelajaran
Konvensional
5. Uji Homogenitas
Untuk dapat melaksanakan uji t pada sampel indevenden maka sampel
harus homogen. Uji homogen sampel dapat dilakukan secara manual atau
dengan SPSS.
 Dengan SPSS

Hasil uji homogenitas data secara SPSS menunjukkan


signifikansi>0,05 sehingga data terdistribusi normal dan dapat
dilakukan uji t.
6. Uji t Data Penelitian Secara Manual
No y1 y2 y12 y22
1 82 84 6724 7056

2 75 85 5625 7225

3 85 80 7225 6400

4 81 78 6561 6084

5 82 83 6724 6889

6 82 78 6724 6084

7 84 78 7056 6084

8 81 85 6561 7225

9 80 78 6400 6084

10 80 80 6400 6400

11 78 78 6084 6084

12 82 80 6724 6400

13 83 78 6889 6084

14 78 84 6084 7056

15 68 78 4624 6084

16 80 78 6400 6084
No y1 y2 y12 y22
17 70 78 4900 6084

18 83 80 6889 6400

19 81 82 6561 6724

20 82 81 6724 6561

21 81 80 6561 6400

22 70 82 4900 6724

23 82 78 6724 6084

24 75 83 5625 6889

25 75 80 5625 6400

26 75 78 5625 6084

27 78 6084

28 80 6400

2055 2245 162939 180157


Jumlah
79,04 80,18
Rata-rata

( y1 ) 2
y 2
1 
n
s12 
n 1
(2055) 2
162939 
s12  26
26  1
s12 15,6185

( y2 ) 2
y 2
2 
n
s 
2

n 1
2

(2125) 2
161939 
s 22  28
28  1
s 22  24,6918
s12 (n1  1)  s22 (n2  1)
s2 
n1  n2  2

15,6185(26  1)  24,6918(28  1)
s2 
26  28  2

s 2  20,3296
y1  y 2
t
s2 s2

n1 n2
79,54  75,89
t
20,3296 20,3296

26 25
t  2,969
Hasil uji manual menunjukkan hasil:
 Rata-rata y1 = 79,54
 Rata-rata y2 = 75,89
 t hitungnya = 2,969
7. Uji t data penelitian dengan SPPS

Hasil uji SPSS menunjukkan:


- df = 52
- Rata-rata kelas XII MIPA 1 yang menerapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah = 79,54
- Rata-rata kelas XII MIPA 2 yang menerapkan Model Pembelajaran
Konvensional = 75,89
- Standar Deviasi kelas XII MIPA 1 yang menerapkan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah = 3,952
- Standar Deviasi XII MIPA 2 yang menerapkan Model Pembelajaran
Konvensional = 4,969
- Nilai t = 2,969
- Signifikasi (2-tailed) = 0,005
Hasil uji SPSS menunjukkan data yang sama dengan hasil uji manual.
8. Hasil Interpretasi Data Penelitian
a. Nilai Rata-Rata
Rata-rata XII MIPA 1 yang menerapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah = 79,54 dan rata-rata kelas XII MIPA 2 yang
menerapkan Model Pembelajaran Konvensional = 75,89, ini artinya
secara rata-rata nilai kelas yang menerapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah lebih besar dari yang menerapkan Model
Pembelajaran Konvensional.
b. Data Standar Deviasi
Standar Deviasi XII MIPA 1 yang menerapkan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah = 3,952 dan XII MIPA 2 yang menerapkan Model
Pembelajaran Konvensional = 5,66510. Ini menunjukkan nilai kelas
menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih tersebar
dibandingkan dengan menerapkan Model Pembelajaran
Konvensional.
c. Data t
nilai t tabel two-tail untuk df = 52 dan α = 0,05 adalah 1,6747
nilai t hasil pehitungan untuk sampel adalah 2,969
ini artinya: t hitung > t tabel sehingga H0 ditolak .
9. Kesimpulan
H0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah ada perbedaan antara rata-rata
nilai siswa yang menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
dengan rata-rata nilai siswa yang menerapkan Model Pembelajaran
Konvensional.
II. Uji tuntuk Sampel Dependen
1. Judul Penelitian
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Kelas XII MIPA di SMA Negeri 1 Bebandem
2. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan setelah
di terapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah?
3. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum
penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan setelah
penggunaan Model Pembelajaran Konvensional (μ0 - μ1 =0)
H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum
penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan setelah
penggunaan Model Pembelajaran Konvensional (μ0 - μ1 ≠ 0)
Ho diterima jika signifikan > 0,05
Ho ditolak jika signifikan < 0,05
4. Data Penelitian
Nama
NO Pretest Postest
Siswa
1 s1 72 82

2 s2 71 84

3 s3 69 85

4 s4 78 81

5 s5 69 76

6 s6 69 75

7 s7 70 84

8 s8 71 81

9 s9 71 70

10 s10 75 80

11 s11 74 70

12 s12 79 75

13 s13 71 70

14 s14 72 82

15 s15 74 81
Nama
NO Pretest Postest
Siswa
16 s16 69 75

17 s17 71 80

18 s18 70 83

19 s19 69 75

20 s20 70 82

21 s21 70 81

22 s22 73 82

23 s23 79 82

24 s24 73 78

25 s25 74 70

26 s26 80 81

5. Uji t data penelitian secara Manual


Nama Pretest Postest D
NO D2
Siswa (X1) (X2) (X1-X2)
s1 72 82 -10 100
1
s2 71 84 -13 169
2
s3 69 85 -16 256
3
s4 78 81 -3 9
4
s5 69 76 -7 49
5
s6 69 75 -6 36
6
s7 70 84 -14 196
7
s8 71 81 -10 100
8
s9 71 70 1 1
9
s10 75 80 -5 25
10
s11 74 70 4 16
11
s12 79 75 4 16
12
s13 71 70 1 1
13
Nama Pretest Postest D
NO D2
Siswa (X1) (X2) (X1-X2)
s14 72 82 -10 100
14
s15 74 81 -7 49
15
s16 69 75 -6 36
16
s17 71 80 -9 81
17
s18 70 83 -13 169
18
s19 69 75 -6 36
19
s20 70 82 -12 144
20
s21 70 81 -11 121
21
s22 73 82 -9 81
22
s23 79 82 -3 9
23
s24 73 78 -5 25
24
s25 74 70 4 16
25
s26 80 81 -1 1
26
s1 72 82 -10 100
27
s2 71 84 -13 169
28
s3 69 85 -16 256
29
s4 78 81 -3 9
30
72,4231 78,6538
Rata-rata
3,36063 4,74925
Standar Deviasi
-162 1842
JUMLAH
Hasil uji manual menunjukkan hasil:
 Rata-rata Pre test = 72,4231
 Rata-rata Post test = 78,6538
 Standar Deviasi Pre test = 3,3606
 Standar Deviasi Post test = 4,7492
Menghitung nilai t:

t
D
[N  D 2  ( D ) 2
] /( N  1)
 177
t
[(30)( 2353)  (177) 2 ] /(30  1)

 162
t
865,92
 162
t
29,4265
t   5,505
Nilai t bertanda – (negatif) karena rata-rata pretest lebih rendah
daripada posttest. Sehingga t hitungnya = 5,505

6. Uji tData Penelitian Dengan SPSS

Hasil uji SPSS menunjukkan:


- df = 29
- Rata-rata Pretest = 69,3000
- Rata-rata Post test = 75,2000
- Standar Deviasi Pretest = 8,48995
- Standar Deviasi Post test = 7,13612
- Signifikansi korelasi sampel berpasangan = 0,000
- Nilai t = -4,811
- Signifikasi (2-tailed) = 0,000
Hasil uji SPSS menunjukkan data yang sama dengan hasil uji manual.
7. Hasil Interpretasi Data Penelitian
a. Nilai Rata-Rata
Rata-rata Pretest = 69,3000 dan post test = 75,2000, ini artinya
secara rata-rata nilai post test lebih besar dari pre test.
b. Data Standar Deviasi
Standar Deviasi Pretest = 8,48995 dan Post test = 7,13612. Ini
menunjukkan nilai pre test lebih tersebar dibandingkan dengan nilai
post test
c. DataSignifikansi korelasi sampel berpasangan
Signifikansi korelasi sampel berpasangan = 0,000. Ini lebih kecil dari
0,05, artinya korelasi antar sampel signifikan.
d. Data t
nilai t tabel one-tail untuk df = 29 dan α = 0,05 adalah 1,699
nilai t hasil pehitungan untuk sampel adalah 4,811
ini artinya: t hitung > t tabel sehingga H0 di tolak.
Hasil uji diperkuat oleh uji SPSS yang menunjukkan signifikasi (2-
tailed) = 0,000 artinya Ho ditolak karena signifikan < 0,05

8. Kesimpulan
H0 ditolak sehingga kesimpulannya adalah ada perbedaan yang signifikan
antara nilai siswa sebelum penggunaan strategi flipped learning dengan
setelah penggunaan strategi flipped learning.

Anda mungkin juga menyukai