Anda di halaman 1dari 44

Sistem Kristal Heksagonal

dan Trigonal

Page  1
Sistem Kristal Heksagonal/Trigonal
 Memiliki 4 sumbu kristalografis: a1, a2, a3, dan c.
 Panjang sumbu a1 = a2 = a3 ≠ c
 Sumbu a1, a2, dan a3 tegak lurus dengan sumbu c.
 Sudut antara a1-a2, a2-a3, dan a1-a3 adalah 120o.
 Memiliki 1 buah sumbu rotasi 6 atau 1 buah sumbu rotasi 3.

Page  2
Sistem Kristal Heksagonal/Trigonal
 Penarikan sumbu horisontal a1, a2, dan a3 yang sama panjang dapat
melalui:
– Rusuk (orde 1)
– Tengah bidang kristal (orde 2)
– Posisi antara rusuk dan tengah bidang (orde 3)

orde 1 orde 2

bentuk/habit prismatik

bentuk/ habit dipyramid

Page  3
Page  4
a
b=a


120°
90° 90°

c>a

Quartz, Beryl (Emerald),


Apatite, Graphite,
Corumdum (Ruby, Sapphire)
Sistem Kristal Heksagonal/Trigonal

Unique Symmetry:
One 6-fold axis
Contoh Mineral dengan Sistem Kristal Heksagonal

Prism Pyramid
Calcite Faces Faces

Dolomite
Hanksite

Page  5
Contoh Mineral dengan Sistem Kristal Trigonal

Quartz Turmaline

Page  6
Sistem Kristal Ortorombik
 Memiliki 3 sumbu kristalografis: a, b, dan c.
 Panjang sumbu a ≠ b ≠ c
 Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus, a  b  c.
 Sebagai patokan, biasanya sumbu b (kanan – kiri) dipilih yang paling
panjang, sedangkan sumbu c (atas – bawah) yang paling pendek.
 Memiliki 3 buah sumbu rotasi 2.

c
b
a

Barite
(BaSO4)
Page  7
Sistem Kristal Ortorombik

Sulfur, Barite,

Olivine, Topaz

90°
90° 90°
 

ORTHORHOMBIC

ca  =  =  = 90° a ba


abc

Unique Symmetry:

Three 2-fold axes


Page  8
Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Ortorombik

Rhombic prism {011}


and pinacoid {100
Prism {110} and
pinacoid {001}

Prism {101} and


pinacoid {010}

Page  9
Contoh Mineral dengan Sistem Kristal Ortorombik

Topaz Barite Marcasite

Chrysocolla

Aldermanite

Page  10
Sistem Kristal Monoklin
 Memiliki 3 sumbu kristalografis: a, b, dan c.
 Panjang sumbu a ≠ b ≠ c
 Sudut sumbu a-b () dan sudut sumbu b-c () adalah 90o, sedangkan
sudut sumbu a-c () > 90o.
 Memiliki 1 buah sumbu rotasi 2.


b

Page  11
Sistem Kristal Monoklin


90°
90° 90°
 

MONOCLINIC

 =  = 90°,   90°
ca abc a ba

Unique Symmetry:
One 2-fold axis

Page  12
Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Monoklin

Page  13
Contoh Mineral dengan Sistem Kristal Monoklin

Orthoclase

Top View

Page  14 Mica
Sistem Kristal Triklin
 Memiliki 3 sumbu kristalografis: a, b, dan c.
 Panjang sumbu a ≠ b ≠ c
 Sudut sumbu a-b (), sudut sumbu b-c (), dan sudut sumbu a-c () tidak
sama dengan 90o.
 Tidak memiliki sumbu rotasi.

a b

Page  15
Sistem Kristal Triklin Unique Symmetry:
None

a
90° 
90°

 90°

ba

TRICLINIC
      90°
abc

Page  16
Contoh Mineral dengan Sistem Kristal Triklin

Microcline, variety Amazonite

Polyhalite

Page  17
Rangkuman Sistem Kristal
System Axes Angles Unique Symmetry Diagram Examples

Isometric a=b=c ===90° Four 3-fold Pyrite, Halite, Galena, Garnet,


Diamond, Fluorite

Tetragonal a=bc ===90° One 4-fold Wulfenite, Rutile, Zircon,


Chalcopyrite

Hexagonal a=bc =120°, ==90° One 6-fold or Quartz, Beryl (Emerald), Apatite,
one 3-fold Corundum (Ruby, Sapphire)

Orthorhombic abc ===90° Three 2-fold Sulfur, Barite, Olivine, Topaz

Monoclinic abc ==90°, 90° One 2-fold Orthoclase, Malachite, Azurite,


Mica, Gypsum , Talc

Triclinic abc 90° None Turquoise, Kyanite, Albite,


Plagioclase

Page  18
Tugas Mandiri
 Cetaklah Bagan 3 hingga Bagan 7 lalu guntinglah pada bagian tepi
mengikuti garis putus-putus!
 Susunlah masing-masing bagan menjadi sebuah model kristal!
 Tentukanlah sistem kristal masing-masing model tersebut!

Bagan dengan resolusi tinggi untuk dicetak berwarna


dapat didownload di http://www.agusharis.net/ac

Page  19
Bagan 3

Page  20
Bagan 4

Page  21
Bagan 5

Page  22
Bagan 6

Page  23
Bagan 7

Page  24
Unsur Simetri

Page  25
Unsur-Unsur Simetri Kristalografi

 Sumbu rotasi (sumbu putar) dengan kode: 1, 2, 3, 4, atau 6


 Titik inversi dengan kode: i
 Sumbu rotoinversi (kombinasi rotasi dan inversi) dengan
kode 1, 2, 3, 4, atau 6
 Bidang cermin dengan kode: m

Page  26
Sumbu Rotasi (Putar)
 Sumbu rotasi 1 : Jika sumbu rotasi 1 diputar 360°,
maka bidang kristal (form) yang bentuk dan
ukurannya sama persis hanya muncul 1 kali.
 Sumbu rotasi 2 (simbol ): Jika sumbu rotasi 2
diputar 360°, maka bidang kristal (form) yang
bentuk dan ukurannya sama persis akan muncul 2
kali dengan arah orientasi yang sama → muncul
setiap putaran 180º

Page  27
Operasi simetri: sumbu rotasi
Sumbu Rotasi (Putar)
 Sumbu rotasi 3 (simbol ): Jika sumbu rotasi 3
diputar 360°, maka bidang kristal (form) yang
bentuk dan ukurannya sama persis akan muncul 3
kali dengan arah orientasi yang sama → muncul
setiap putaran 120º
 Sumbu rotasi 4 (simbol ): Jika sumbu rotasi 4
diputar 360°, maka bidang kristal (form) yang
bentuk dan ukurannya sama presis akan muncul 4
kali dengan arah orientasi yang sama → muncul
setiap diputar 90º

Page  28 Operasi simetri: sumbu rotasi


Sumbu Rotasi (Putar)

• Sumbu rotasi 6 (simbol ):


Jika sumbu rotasi 6 diputar
360°, maka bidang kristal
(form) yang bentuk dan
ukurannya sama presis akan
muncul 6 kali dengan arah
orientasi yang sama → muncul
setiap perputaran 60º .

Operasi simetri: sumbu rotasi

Page  29
Posisi Sumbu Rotasi pada Sistem Isometrik dan
Heksagonal

Page  30
Inversi (i) = Pusat Simetri

 Titik inversi (i) terdapat di pusat


kristal, oleh karena itu disebut juga
center of symmetry

 Suatu kristal dikatakan memiliki titik


inversi jika kita tarik garis khayal
melalui titik pusat kristal, maka pada
ujung-ujung garis tsb yang jaraknya
sama dari titik pusat, akan dijumpai
bidang/motif yang sama pres is,
namun arahnya berlawanan yaitu
bidang /motif asal berpasangan
dengan bidang/motif hasil inversi

Page  31
Bidang Cermin
 Bidang cermin adalah bidang khayal yang membagi kristal menjadi dua
bagian yang simetris; pada jarak yang sama dari bidang cermin akan
dijumpai motif yang sama presis seperti bayangan cermin

bidang cermin pada


Operasi simetri bidang cermin m kristal hexagonal

Page  32
bidang cermin pada kupu-kupu
Sumbu Rotoinversi

 Sumbu 1 + i = i
 Sumbu 2 + i = m
 Sumbu 3 + i = 3, simbol
 Sumbu 4 + i = 4, simbol
 Sumbu 6 + i = 6, simbol

Page  33
Operasi Sumbu Rotoinversi
1

Sumbu rotoinversi 1
 Sumbu rotoinversi 1 = 1 + i = i (titik
inversi itu sendiri)
 Bidang asli bidang berpasangan
dengan bidang hasil inversinya

Page  34
Operasi Sumbu Rotoinversi
2=m
Sumbu rotoinversi 2 ( 2 )
 Sumbu rotoinversi 2 adalah
kombinasi sumbu rotasi 2+ i =
ekivalen dengan cermin m.
 Bidang asli dan bidang hasil inversi
muncul bergantian tiap putaran
180°, hasil operasinya 2 bidang
seperti yang dihasilkan oleh bidang
cermin m

Page  35
Operasi Sumbu Rotoinversi
Sumbu rotoinversi 3 ( 3 )
 Sumbu rotoinversi 3 adalah
kombinasi sumbu rotasi 3 + i.
 3 bidang yang sama persis muncul
tiap putaran 120°, masing-masing
disertai dengan bidang lawannya
(hasil inversi), sehingga total
bidang yang dihasilkan adalah 6
bidang, terdiri dari 3 pasang
bidang yang arahnya berlawanan.

Contoh: sumbu pada kristal trigonal rombohedral


berimpit dengan sumbu c kristalografis (sb vertikal).
Bidang rombohedron yang muncul terdiri 3 pasang
bidang yang terdiri dari bidang asli + bidang hasil
inversinya, sehingga total jumlah bidang
rombohedron adalah 6.

Page  36
Operasi Sumbu Rotoinversi

Sumbu rotoinversi 4 ( 4 )
 Sumbu rotoinversi 4 adalah
kombinasi sumbu rotasi 4 + i.
 4 bidang yang sama akan muncul
tiap putaran 90°, bergantian
antara yang asli dengan hasil
inversinya.

Contoh :
sumbu pada kristal tetragonal terletak pada sumbu c
kristalografis. Bidang yang sama muncul bergantian
antara yang asli dengan hasil inversinya tiap putaran
90° sehingga jumlah total bidang yang sama hanya 4,
yaitu 2 bidang asli dan 2 bidang hasil inversi, tidak
berpasangan, yang dikenal dengan nama Form:
disphenoid
Tetrahedron
(Isometrik)
Page  37 Disphenoid
(Tetragonal)
Operasi Sumbu Rotoinversi
Sumbu rotoinversi 6 ( 6 )
 Sumbu rotoinversi 6 adalah
kombinasi sumbu rotasi 6 + i atau
ekivalen dengan sumbu rotasi 3
yang tegak lurus dengan bidang
cermin.
 Operasi simetri sumbu ini akan
menghasilkan 6 bidang yang
muncul bergantian antara yang asli
dengan inversinya tiap putaran 60°,
hasilnya berupa 3 bidang di atas
dan 3 bidang di bawah yang
setangkup seperti yang dihasilkan
oleh sumbu rotasi 3  m
 Contoh: bidang / form trigonal
dipyramid
Page  38
Tugas Mandiri
 Cetaklah Bagan 8 hingga Bagan 12 lalu guntinglah pada bagian tepi
mengikuti garis putus-putus!
 Susunlah masing-masing bagan menjadi sebuah model kristal!
 Tentukanlah unsur-unsur simetri yang terdapat dalam masing-masing
model kristal tersebut!
 Tentukan pula unsur-unsur simetri yang terdapat dalam model kristal 1
hingga 7!

Bagan dengan resolusi tinggi dapat didownload di


http://www.agusharis.net/ac

Page  39
Bagan 8

Page  40
Bagan 9

Page  41
Bagan 10

Page  42
Bagan 11

Page  43
Bagan 12

Page  44

Anda mungkin juga menyukai