Anda di halaman 1dari 5

DOKUMENTASI KEGIATAN

PERBAIKAN KINERJA
No. Dokumen : SOP/VI/UKM-001/VI/2016
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 2/2

PUSKESMAS dr. Hendro Harjito


RAWALO NIP. 19700914 200212 1 002

Pengertian Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses konseling pra


testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang
bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang
mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan
pengetahuan tentang HIV & manfaat testing, pengambilan
keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan
dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti
& menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan.
Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting
untuk pencegahan dan perawatan HIV.

Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan Testing


HIV/AIDS secara sukarela di UPTD Puskesmas Rawalo

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Rawalo No. 440/


Tanggal tentang Pendokumentasikan Kegiatan Perbaikan Kinerja
Puskesmas di Puskesmas Rawalo
Referensi Buku Pedoman Pengobatan Dasar di PuskesmasTahun 2007

Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes


Provinsi Jateng, 2013

ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan


penyediaan jasa

Alat dan 1. Alat


Bahan a. Papan nama dan petunjuk
b. Poster HIV/AIDS
c. Leaflet HIV/AIDS
d. Brosur HIV/AIDS
e. Kotak saran
f. Tempat sampah
g. Meja dan kursi
h. Jam kerja layanan, kalender dan kondom.
i. Alat peraga penis dan alat peraga reproduksi wanita
j. Lemari arsip dan dokumen.
2. Bahan
KONSELING HIV/AIDS-VCT
(VOLUNTARY COUNSELING
TEST)
No. Dokumen : SOP/VI/UKM-001/VI/2016
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 2/2

a. Tisu
b. Air minum
c. Persedian air minum

Prosedur 1. KONSELING PRE TESTING

a. Menyiapkan perlengkapan untuk konseling

b. Memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor registrasi)


dan mempersilahkan masuk keruangan.

c. Mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi


yang telah tersedia.

d. Memberi salam dan memperkenalkan diri.

e. Memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir


dokumen pelanggan.

f. Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.

g. Memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang ada


pada cek list untuk konseling pre test (cek list pada lampiran)

h. Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS,


termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS
secara rutin, khususnya pada penasun (IDU)

i. Membantu pelanggan untuk menilai resiko pelanggan

j. Membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk


dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan
dan akibat melakukan tes HIV.

k. Mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan


hasil dan arti dari tes HIV.

l. Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil


test.

m. Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan


memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan
status HIV.
KONSELING HIV/AIDS-VCT
(VOLUNTARY COUNSELING
TEST)
No. Dokumen : SOP/VI/UKM-001/VI/2016
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 2/2

n. Menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi masalah.

o. Melakukan penilaian system dukungan.

p. Memberi waktu untuk berfikir.

q. Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor memberikan


form informed consent kepada pelanggan dan meminta tanda
tangannya setelah pelanggan membaca isi form HIV/.AIDS.

r. Mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan mengisi form


rujukan ke laboratorium.

s. Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu hasil


test.

t. Mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan


menyerahkan form laboratorium kepada petugas pengambilan
darah.

u. Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor


menawarkan kepada pelanggan untuk dating kembali sewaktu-
waktu bila masih memerlukan dukungan dan / atau untuk
dilakukan test.

v. Mengucapkan salam dan mengakhiri proses.

2. KONSELING POST TESTING

a. Memangggil pelanggan dengan menyebutkan nomor regester


seperti prosedur pemanggilan konseling pre-test.

b. Memperhatikan komunikasi non verbal saat pelanggan


memasuki ruang konseling.

c. Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima test.

d. Mengkaji ulang secara singkat dan menayakan keadaan umum


pelanggan.

e. Memperhatikan amplop hasil test yang masih tertutup kepada


pelanggan.

f. Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima hasil test.

1) Apabila pelanggan menyatakan sudah siap / sanggup


KONSELING HIV/AIDS-VCT
(VOLUNTARY COUNSELING
TEST)
No. Dokumen : SOP/VI/UKM-001/VI/2016
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 2/2

menerima hasil test, maka konselor menawarkan kepada


pelanggan untuk membuka amplop bersama konselor.

2) Apabila pelanggan menyatakan belum siap, konselor


meberi dukungan kepada pelanggan untuk menerima hasil
dan beri waktu sampai pelanggan menyatakan dirinya siap.

g. Membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil testing


HIV.

h. Memberi kesempatan pelanggan membaca hasil.

i. Menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil testing HIV yang


telah dibuka dan yang telah dibaca bersama.

j. Memberi kesempatandanventilasikankeadaanemosinya.

k. Menerapkanmanajemenreaksi.

3. BILA HASIL TEST POSITIF

a. Memeriksaapa yang diketahuitentanghasil test.

b. Menjelaskandengantenangartihasilpemeriksaan.

c. Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi.

d. Memfasilitasi coping problem (kemampuan menyelesaikan


masalah).

e. Setelah pelanggan cukup tenang dan konseling dapat


dilanjutkan konselor menyelesaikan informasi sebagai berikut

f. Untuk pelanggan perempuan terdapat fasilitas layanan


pemeriksaan kehamilan dan rencana penggunaan alat
kontrasepsi bagi laki-laki dan perempuan.

g. Memotivasi agar dating ke klinik untuk evaluasi awal secara


medis.

h. Konselor dan pelanggan menyepakati waktu kunjungan


berikutnya.

i. Apabila pada waktu yang ditentukan pelanggan tidak bias


hadir, disarankan untuk menghubungi konselor melalui
KONSELING HIV/AIDS-VCT
(VOLUNTARY COUNSELING
TEST)
No. Dokumen : SOP/VI/UKM-001/VI/2016
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2018
Halaman : 2/2

telepon untuk perjanjian berikutnya.

j. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya


mengenai hal-hal yang belum diketahui.

k. Menawarkan pelayanan VCT pada pasangan pelanggan.

l. Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, maka


konseling pasca-testing ditutup.

m. Memotivasi agar bersama di damping oleh MK.

n. Konselor mengisi form pasca-konseling.

4. BILA HASIL TEST NEGATIF

a. Mendiskusikan kemungkinan pelanggan masih berada dalam


periode jendela.

b. Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai hambatan.

c. Memastikan pelanggan paham mengenai hasil test yang


diterima dan pengertian periode jendela.

d. Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan test ulang dan


pelayanan VCT bagi pasangan.

e. Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan.

f. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya


mengenai hal-hal yang belum diketahuii

g. Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan,


maka konseling pasca-testing ditutup.

h. Memotivasi agar bersedia didampingi oleh MK untuk


mempertanyakan perilaku yang aman

i. Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang apabila


dibutuhkan

j. Mengisi form pasca konseling.

Anda mungkin juga menyukai