Anda di halaman 1dari 5

TIPS LULUS SNMPTN

1. Redam ego dan renungkan mimpimu


careertraining.ed2go.com

Cobalah berdiskusi dengan hati kecilmu terkait mimpi masa depanmu.


Usahakanlah untuk meredam ego sebab iming-iming prestise di
masyarakat jika memilih jurusan tertentu. Ingatlah bahwa yang akan
menjalani suka-duka perkuliahan kelak adalah dirimu dan yang akan terjun
ke dunia kerja lengkap dengan hingar-bingarnya adalah dirimu.

Beranikan diri untuk bermimpi, walau terkadang tampak konyol bagi orang
lain. Lagipula kebahagiaan yang hakiki tidak serta merta dinilai dari
limpahan materi atau seberapa tinggi jabatan seseorang, melainkan
bersumber dari bathin yang alami. Kamulah yang persis tahu seberapa
dalam kemampuanmu.

Jika kamu bahkan merasa terpaksa atau terbebani dalam melakoni suatu
profesi atau mengemban status sebagai mahasiswa di jurusan yang
sesungguhnya tidak kamu kuasai, tentu yang akan menanggung
konsekuensinya adalah dirimu. Gunakan keduanya baik hati maupun
logika, ya.

Oleh sebab itu, bertanyalah pada hati kecilmu terlebih dahulu, berusahalah
menggali potensi terbesarmu. Jangan saling mendiskritkan program studi.
Pada dasarnya, setiap rumpun ilmu berfungsi untuk saling melengkapi satu
sama lain. Semua orang itu hebat dengan potensinya masing-masing,
termasuk kamu.

2. Pantau grafik pencapaian akademikmu


pexels.com

SNMPTN memang lebih memfokuskan pada capaian akademikmu selama


duduk di bangku sekolah. Oleh sebab itu, sepantasnya kamupun awas
dengan perolehan nilai-nilaimu selama sekian semester tersebut.

Misalnya kamu hendak kuliah di program studi Kimia namun nilai-nilai


Kimiamu berada di ambang batas minimum dari KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Agaknya hal ini juga patut kamu pertimbangkan lebih jauh, nih.
Bukan bermaksud mematahkan, akan tetapi mencoba memberi gambaran
realita apa adanya, lho.
Walaupun pada akhirnya bagaimana kriteria penilaian adalah hak mutlak
dari universitas bersangkutan, akan tetapi hal-hal terkait dengan grafik
pencapaian akademik termasuk prestasi non-akademik yang sekiranya
mendukung untuk pilihanmu itu juga layak untuk dipikirkan dengan matang.

Jangan hanya terpaku pada satu hal saja, cobalah lebih memajemukkan
pikiranmu. Kenali peluang lain yang pas dengan capaianmu selama ini.

3. Gali informasi terkait program studi dan


universitas yang dituju
pexels.com

Apabila kamu didera ambigu untuk memilih diantara beberapa jurusan


yang menjadi minatmu, maka cobalah telusuri informasi sebanyaknya
tentang program studi tersebut. Baik melalui media online, tanya-jawab
dengan alumni atau kerabatmu, ataupun sosialisasi kampus yang diadakan
oleh sekolah.

Misalnya, universitas mana yang menawarkan program studi bersangkutan


dengan akreditasi A, sebaran mata kuliah, lokasi dan reputasinya, biaya
hidup dan biaya pendidikan, prospek setelah wisuda, jaringan alumni
hingga peminatan (spesialiasi) yang dapat dipilih dari program studi
tersebut, dan lainnya.

Selain itu, tak ada salahnya pula jika sesekali kamu mengikuti seminar
seputar menyambut perkuliahan atau mengorek info dari alumni sekolahmu
tentang hal-hal trivial dari universitas atau program studi yang ingin kamu
tuju. Termasuk jika kamu juga nyatanya memfokuskan pada jumlah
penerima Bidikmisi di kampus tersebut.

Terkadang ada universitas yang menganut sistem pemeringkatan nilai


secara nasional, ada pula yang mengkotak-kotakkanya berdasarkan
kriteria wilayah asal si pendaftar, ada yang jauh lebih memprioritaskan
calon mahasiswa dari provinsi yang sama dengan universitas tersebut
(sebagai kuota provinsi), hingga yang menyediakan kuota khusus bagi
pendaftar yang berasal dari daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

4. Urutkan beberapa pilihan berdasarkan kriteria


prioritasmu
pexels.com
Wajar saja apabila kamu lantas dihadapkan pada beberapa pilihan yang
membingungkanmu. Masing-masing pilihan memiliki kelebihannya
tersendiri walaupun merupakan satu program studi namun berbeda
universitas.

Oleh sebab itu, cobalah tentukan kriteria utamamu terlebih dahulu untuk
program studi yang sudah kamu canangkan itu. Misalnya, kamu tidak
keberatan jauh dari orangtua asalkan universitas dan program studi
berakreditasi A. Maka urutkan pilihanmu berdasarkan akreditasi atau
reputasi kampus tersebut. Atau justru sebaliknya, atas alasan tertentu
kamu tidak diperkenankan mengambil lokasi di luar pulau tempatmu
berdomisili saat ini. Maka susun urutan berdasarkan lokasi terdekat
dengan domisilimu.

Selanjutnya, cobalah periksa ulang kembali. Sebisanya imbangkan antara


kualitas dan lokasinya jika bagimu dua hal ini adalah yang paling krusial.
Mungkin ada universitas yang terdekat dengan rumahmu tapi kurang
secara kualitas, sedangkan ada universitas yang agak jauh dari rumahmu
tapi unggul dalam hal kualitas.

Nah, jangan abaikan pula tentang kuota yang diterima dan peminatnya
pada tahun lalu, ya. Sebab hal ini juga menjadi bahan pertimbangan yang
tak kalah penting. Selain itu, agaknya berkaca pada rekam rerataan nilai
yang diterima di kampus bersangkutan juga dapat dijadikan pedoman.

Misalnya, berdasarkan informasi, universitas tersebut termasuk ke dalam


10 universitas dengan rerata nilai tertinggi nasional baik untuk kelompok
SAINTEK maupun SOSHUM. Dengan kata lain, agaknya seleksi untuk
menembus universitas tersebut terbilang kompetitif.

5. Tentukan pilihan akhir dengan jeli membaca


peluang
pexels.com

Setelah merenungkan mimpi, menyesuaikannya dengan capaian


akademik, minat, dan bakat, serta menggali informasi sebanyaknya, hingga
mengurutkan calon pilihan berdasarkan kriteria prioritas, maka saatnya
kamu menentukan keputusan akhir dalam SNMPTN tersebut.

Misalnya kamu memang berminat di program studi Akuntansi sebab cita-


citamu yang ingin menjadi seorang akuntan handal, kamu juga termasuk
tipikal siswa yang cermat, mengantongi prestasi sebagai wakil provinsi
untuk OSN Ekonomi, dan capaian nilai-nilaimupun mendukung dengan
grafik capaian yang naik di setiap semesternya terutama untuk mata
pelajaran Akuntansi, Ekonomi, dan Matematika. Nah, agaknya dengan
memilih program studi Akuntansi sudah pas untukmu.

Apalagi jika disokong pula dengan jejak rekam sekolahmu yang gemilang
di kampus tersebut melalui prestasi alumni sekolahmu disana, akreditasi
sekolahmu sudah A, rasio antara kuota dan peminat tahun lalu dalam jalur
ini untuk program studi bersangkutan pun tampaknya cukup berdaya saing
bagimu, dan ditambah lagi dengan kualitas universitas dan program studi
yang memang terakui secara nasional. Dengan kata lain, peluangmu untuk
diterima pada pilihan SNMPTN tersebut terbilang cukup bagus.

Lihat dirimu dan lihat juga targetmu, apakah terbuka jalan untuk
mencapainya? Menjadi optimis itu bagus, akan tetapi bersikap realistis juga
tak boleh dilewatkan. Singkatnya, kamu harus jeli membaca peluang untuk
mengisi tiga program studi di dua universitas berbeda tersebut.

6. Tentunya jangan lupa berdoa dan bersyukur


untuk apapun hasilnya nanti
pexels.com

Pastinya, jangan lupa berdoa, ya. Bagaimanapun hasilnya kelak, cobalah


berpikir lebih lapang. Jika kamu dinyatakan lulus, maka bersyukurlah dan
manfaatkan kesempatan ini. Kendatipun sebaliknya, siapa tahu
ketidaklulusanmu bisa jadi adalah kesempatan terbaik yang kamu peroleh.
Percayalah, Tuhan pasti punya rencana indah untukmu.

Misalnya saja, jika kamu lulus SNMPTN maka kamu 'diharuskan' untuk
mengambil kesempatan tersebut sebab ada konsekuensi
berupa blacklist bagi adik-adik kelasmu kelak jika mengambil program studi
bersangkutan. Padahal program studi atau universitas tersebut bukanlah
mimpi terbesarmu.

Sekiranya kamu belum diberi rezeki untuk lulus SNMPTN, siapa tahu kamu
justru lulus di program studi lain yang benar-benar pas dengan minat dan
bakatmu. Atau bahkan memperoleh kesempatan untuk berkecimpung di
jalur lain seperti sekolah kedinasan atau bahkan bergabung dengan
angkatan militer.

Intinya, berjuanglah sekuatnya dan bersyukurlah atas apapun hasil


perjuanganmu tersebut. Petik hikmahnya, sesungguhnya kamu bahkan
sudah menaklukkan seleksi terberat yakni menjadi pemenang atas
ketakutan dari dalam dirimu dalam upaya menghidupkan sebuah mimpi.
Ibarat seperti sebuah perjalanan, jika kamu bahkan tidak berani bermimpi
yang sejatinya adalah sebuah langkah awal, maka kamu tentu tidak akan
pernah bisa sampai pada tujuan perjalananmu tersebut. Dan, kamu sudah
mengawali langkah pertamamu. Percayalah, kamu sudah jauh lebih kuat.
Oleh sebab itu, teruslah melangkah, jangan menyerah kalah pada
keadaan.

Anda mungkin juga menyukai