Anda di halaman 1dari 7

STUDY KASUS

LUKA BAKAR

Oleh:
A.Kurniawan
M. Rijal
Ainun Naima Maharani Putri
Nuraeni. A
Erlinda
Rizky

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
 Contoh kasus :

Seorang balita laki-laki berumur 1 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama
luka bakar. Luka bakar tersebut dialami sejak ± 2 jam sebelum masuk rumah sakit
akibat tersiram air panas. Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Mekanisme trauma :
Pasien sedang bermain-main di depan rumah ketika ibunya sedang memasak sop konro
dengan menggunakan kayu bakar. Kemudian pasien berjalan mundur dan menabrak
panci yang digunakan ibunya untuk memasak. Pasien terjatuh dengan posisi telungkup
dan berusaha berdiri lagi dengan berpegangan pada batu bata yang disusun untuk
meletakkan panci. Panci tersebut miring dan isinya tertumpah mengenai pasien. Pasien
tersiram pada daerah perut, punggung, bokong, tungkai, dan alat kelamin.
.
ASUHAN KEPERAWATAN

I. Identitas
Nama : Muh. Anugrah M
JK : Laki-laki
Umur :1 tahun, 4 bulan, 24 hari
RM : 650850
MRS : 12-02-2014
Jaminan : JKN
Ruangan : Lontara 3
Keluhan utama : Luka Bakar

II. Pemeriksaan Fisik


Primary Survey
 Airway:
Bebas, trakea di tengah (paten)
 Breathing:
Dada simetris, Pernapasan: 28x/menit, krepitasi (-), BP:
Bronchovesikuler, BT: Rh-/-, Wh-/-
 Circulation:
Tensi: 100/60 mmHg,
Nadi: 90x/menit regular, kuat angkat
 Disability:
GCS 15 (E4M6V5), pupil: isokor, diameter 2,5mm/2,5mm
 Environment:
Suhu axilla: 36,5°C

Secondary Survey
 Status Regional
Kepala : Anemis (-), ikterus (-)
Leher : DVS+2cmH2O, massa tidak teraba
Thorax :
I : Simetris kiri = kanan
P : MT (-), NT (-)
P : Sonor, batas paru hepar ICS V kanan
A : BP: bronchovesikuler, BT: Rh-/- , Wh-/-
Jantung :
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis tidak teraba teraba
P : Pekak, batas jantung kesan normal
A : BJ I/II murni reguler, bising jantung (-)
Abdomen :
I : Perut datar, ikut gerak napas.
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba
P : Timpani (+)
Ekstremitas : Edema -/-
 Status Lokasi luka bakar
Bagian perut
I : tampak luka bakar grade IIB luas 10%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Costovertebra Dextra et Sinistra
I: tampak luka bakar grade IIB luas 10%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Gluteus Dextra et Sinistra
I : tampak luka bakar derajat IIB luas 5%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Femoralis (D), anterior et posterior
I : tampak luka bakar derajat IIB luas 6%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Cruris (D)
I : tampak luka bakar derajat IIB luas 5%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Pedis (D)
I : tampak luka bakar derajat IIB luas 2%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
Regio Genitalia Eksterna
I : tampak luka bakar derajat IIB luas 1%, hiperemis (+)
P: Nyeri tekan (+)
III. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera kimiawi d.g klien tampak meringis
2. Gangguan rasa nyaman b.d geala penyakit d.g luka bakar pda tubuh klen
3. Gangguan integritas kulit b.d penurunan mobilitas d.g kerusakan kulit
4. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.g enggan melakukan pergerakan
IV. Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri akut b.d -Pemantauan nyeri - Merupakan hal yang
agen amat penting untuk
pencedera memilih intervensi yang
kimiawi d.g cocok dan untuk
klien tampak mengevaluasi keefektifan
menangis dari terapi yang
diberikan.
-pemberian obat topical -Mengurangi rasa nyeri
dan mempercepat
penyembuhan pada area
area luka
-edukasi manajemen nyeri -menejemen nyeri :
Pemahaman yang cukup
pada pasien dan keluarga
pasien tentang nyeri
memungkinkan pasien
untuk mendapatkan rasa
kontrol terhadap nyeri

2. Gangguan -manajemen nyeri akut -Membantu pasien


rasa nyaman mengontrol lokasi nyeri
b.d geala sesuai lokasi nyeri yang
penyakit d.g dialami dan mengetahui
intervensi selanjutnya
luka bakar pda
tubuh klen -dukungan pengungkapan -Memberi ruang bagi
kebutuhan pasien untuk
mengungkapkan
kebutuhan yang membuat
pasien merasa nyaman

3. Gangguan -pemberian obat topical -Mempercepat


integritas kulit penyembuhan
b.d penurunan peradangan yang terjadi
mobilitas d.g pada kulit
kerusakan
kulit -perawatan luka bakar -Menjaga kebersihkan
luka bakar dari
mikroorganisme yang
memperlambat susunan
jaringan-jaringan baru
pada luka

-Senantiasa pasien
-edukasi perawatan kulit menjaga kebersihan kulit
sekitar area luka agar
tidak memperlama
penyembuhan luka bakar

Anda mungkin juga menyukai