2017 - 11 - 327
DASAR PENYEARAH TERKONTROL (SCR)
24diankartika@gmail.com
ABSTRAK
DIAN KARTIKA FITRI
2017 - 11 - 327
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TEORI DASAR
SCR (lengkap satu arah) membutuhkan sinyal gate positif, dengan akibat
berpengaruh pada polaritas katoda. Gambar-1 memperlihatkan arus mengalir pada
sebagaian penampang chip SCR. Untuk mengunci SCR hidup, arus anoda ke katoda (IT)
harus melebihi arus pengunci (IL) yang disyaratkan. Sekali arus IL mengunci hidup, maka
SCR akan tetap hidup sampai dimatikan ketika arus anoda ke katoda berada dibawah ini
arus hidup (Holding Current, IH) yang disyaratkan TRIAC (alat dua arah) dapat dihidupkan
melalui gate dengan satu salah polaritas sinyal gate, namun demikian perbedaan polaritas
mempunyai beda persyaratkan dari IGT dan VGT. Gambar-2 berikut ini memperlihatkan
mengalir dari chip TRIAC dalam berbagai modus penyalaan berdasarkan modus cara
penyalaan, TRIAC dapat dinyalakan dari 4 (empat) kwadran dasar modus penyalaan yang
diperlihatkan pada gambar-2 pada umumnya penyalaan TRIAC dilakukan dalam kwadran
I dan II dimana, suplai gate disinkronkan dengan terminal utama suplai daya, misalnya :
gate positip, MT2 positip, gate negatif MT2. Kepekaan (sensitivitas) paling optimum gate
TRIAC dicapai ketika bekerja pada kwadran I dan III hal ini disebabkan kontruksi dalam
chip thyristor. Jika operasi kwadran II dan III dimana suplai gate negatif masing- masing
dengan terminal utama disuplai AC. Kepekaan gate kwadran I dan II, hamper sama
walaupun pada kwadran II dan III mempunyai kepekaan arus pengunci terendah. Namun
demikian untuk TRIAC mengunci hidup dalam kwadran II sukar jika suplai arus terminal
utama terlalu kecil. Table pada gambar-3 memberi pengertian terbaik bagaimana modus
penyalaan berhubungan dengan setiap arus yang disyaratkan menyalakan gate
TRIAC.Kwadran IV mempunyai kepekaan site terkecil dari keempat kwadran. Rangkaian
penyalaan pada kwadran I dan IV dipakai dalam penggunaan khusus
DIAN KARTIKA FITRI
2017 - 11 - 327
Contoh untuk TRIAC 10Amper, jika IGT (I) = 10a pada 250C maka IGT (II) = 20Ma
pada-40 0C dalam pemakaian dimana di/dt tinggi, surja tinggi dan menghidupkan sangat
cepat maka arus alat. Gate harus naik tajam (kenaikan waktu 1µs) dan paling sedikit dua
kali IGT atau lebih tinggi minimum sinyal dengan waktu 3µs. namun jika besarnya aus
pengerak gate sangat tinggi maka waktu harus dibatasi untuk menghindari dan Ovestress
(melebihi batas penyerapan daya) gate junction
Perlihatkan pada gambar 2.6 bahwa alat tetap hidup untuk setengah gelombang
sampai dengan arus dasar jatuh dibawah level arus holding.
DIAN KARTIKA FITRI
2017 - 11 - 327
Hal yang sama ketika menyalakan gate, arus mengunci diperlukan TRIAC tidak
sama untuk setiap kwadran. Definisi modus mengunci kwadran adalah sama seperti modus
menyalakan gate, gambar-2 dapat digunakan untuk menjelaskan dengan baik tentang
modus mengunci kwadran gambar-6 memperlihatkan perbedaan modus mengunci
kwadran dan hubungannya dengan kwadran lainya. Dalam penjelasan terdahulu kwadran
II mempunyai kepekaan arus terkecil terhadap kwadran lain.
Dengan percobaan ini dipelajari bagaimana cara mematikan SCR. Catatan : Sekali
menyala, penunjuk meter arus gate terbalik. Untuk ini pengamatan nilai arus A-meter harus
sebelum SCR hidup.
DIAN KARTIKA FITRI
2017 - 11 - 327
2.2.2 TRIAC
TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi sebagai
pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan singkatan dari TRIode for Alternating
Current (Trioda untuk arus bolak balik). Sama seperti SCR, TRIAC juga tergolong
DIAN KARTIKA FITRI
2017 - 11 - 327
sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai pengendali atau Switching. Namun, berbeda
dengan SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah (unidirectional), TRIAC
memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah (bidirectional)
ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif rendah untuk
dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari dua arah terminalnya. TRIAC
sering juga disebut dengan Bidirectional Triode Thyristor.Pada dasarnya, sebuah TRIAC
sama dengan dua buah SCR yang disusun dan disambungkan secara antiparalel (paralel
yang berlawanan arah) dengan Terminal Gerbang atau Gate-nya dihubungkan bersama
menjadi satu. Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC merupakan komponen elektronika yang
terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga Terminal tersebut diantaranya
adalah MT1, MT2 dan Gate. MT adalah singkatan dari Main Terminal.
Jika sejenak flashback ke era 1950-an, pada waktu itu transistor telah mulai dibuat
secara fabrikasi dari sejak ditemukannya pada tahun 1948.
Orang ramai pun mulai mengenal transistor, dan transistor yang awal dibuat itu adalah
transistor bi-polar. Orang kemudian menyebut transistor bi-polar dengan sebutan
“transistor” (tanpa embel-embel).
Tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi jenis parts baru yang tergolong ke
dalam keluarga transistor. Nampaknya, keadaan serupa terjadi pula pada thyristor.
Belakangan, dengan kemajuan perkembangan parts elektronik, termasuk pula ke dalam
thyristor : AGT (Anode Gate Thyristor), ETO (Emitter Turn-Off thyristor), GTO (Gate
Turn-Off thyristor), LASCR (Light Activated SCR), MCT (MOS-Controlled Thyristor),
SCS (Silicon Controlled Switch), SUS (Silicon Unilateral Switch), SBS (Silicon Bilateral
Switch) dan lain-lain. Mungkin saja akan muncul lagi jenis-jenis parts baru yang termasuk
ke dalam golongan thyristor selanjutnya. Thyristor sudah semakin beragam. Tetapi di
antara para pakar kelistrikan ternama tidak ada yang berani mengingkari sejarah bahwa
awalnya istilah thyristor itu memang untuk SCR. Sampai hari ini mereka masih mengakui
dengan masih menyebutkannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.