TINJAUAN PUSTAKA
kemudian hari sebagai akibat neurodegenarif dan proses serebrosvaskuler (Killin, 2016).
Demensia merupakan penyakit degeneratif yang sering menyerang pada orang yang
berusia diatas 60 tahun. Demensia terjadi akibat kerusakan sel-sel otak dimana sistem
saraf tidak lagi bisa membawa informasi ke dalam otak, sehingga membuat kemunduran
pada daya ingat, keterampilan secara progresif, gangguan emosi, dan perubahan perilaku,
penderita demensia sering menunjukkan gangguan perilaku harian (Pieter and Janiwarti,
menghalangi hubungan sosial dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Demensia bukan
merupakan bagian dari proses penuaan yang normal dan bukan sesuatu yang pasti akan
terjadi dalam kehidupan mendatang, demensia dapat juga di sebabkan pleh bermacam-
macam kelainan otak. Hampir 55% penderita demensia disebabkan oleh Alzheimer, 25-
35% karena strokedan 10-15% karena penyebab lain, banyak demensia yang diobati
meskipun sangat sedikit darinya yang dapat disembuhkan (Asrori dan putri, 2014).
Menurut Pieter et al (2011). Awalnya demensia bukan sekedar penyakit biasa, melaikan
suatu penyakit yang terdiri dari beberapa gejala dari suatu penyakit sehingga membentuk
perubahan kepribadian dan tingkah laku. Demensia timbul secara perlahan dan
menyerang orang yang usia diatas 60 tahun. Demensia bukan merupakan bagian proses
7
8
penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan dalam otak
menyebabkan hilangnya beberapa ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan
penurunan kamampuan. Perubahan normal pada lansia tidak akan mempengaruhi fungsi.
Orang yang lanjut usia lupa pada usia bukan merupakan pertanda dari demensia atau
penyakit Alzheimer stadium awal. Pada penuaan normal, seseorang dapat lupa pada hal
detail, kemuadian akan lupa secara keseluruan peristiwa yang baru terjadi.
Menurut Pieter et al (2011), menyebutkan ada beberapa gejala antara lain : Gejala
awal yang dialami demensia adalah kemunduran fungsi kognitif ringan, kemudian terjadi
peristiwa jangka pendek, kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.
Pada tahap lanjut, gejala yang diamali demensia antara lain sulit mengenali benda, tidak
dapat bertindak sesuai dengan berancana, tidak bisa mengenakan pakaian sendiri, tidak
bisa memperkirakan jarak dan sulit mengordinasinakan anggota tubuh. Gejala demensia
selanjutnya yang muncul biasanya berupa depresi yang dialami pada lansia, dimana orang
yang mengalami demensia sering kali menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif.
Kondisi seperti ini dapat saja di ikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan
memperparah kondisi lansia. Pada saat ini mungkin saja lansia menjadi sangat ketakutan
bahkan hingga berhalusinasi. Disinilah peran keluarga sangat penting untuk proses
keluarganya.
Pada tahap lanjut demensia menimbulkan perubahan tingkah laku yang semakin
mengkhawatirkan, sehingga perlu sekali keluarga mengetahui perubahn tingkah laku yang
9
dialami lansia pada demensia. Mengetahui perubahan tingkah laku pada demensia dapat
memuculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan anggota keluarga, yakni harus dengan
sabar merawat dan lebih perhatian terdapat anggota keluarga yang demensia. Perubahan
perilaku lyang dialami lansia pada penderita demensia bisa menimbulkan delusi,
melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara
Menurut Asrori dan putri (2014), menyebutkan ada beberapa tanda dan gejala
1. Kehilangan memori
Tanda awal yang dialami lansia yang menderita demensia adalah lupa
tentang informasi yang baru di dapat atau di pelajari, itu merupakan hal biasa
yang diamali lansia yang menderita demensia seperti lupa dengan pentujuk yang
diberikan, nama maupun nomer telepon, dan penderita demensia akan sering
yang tepat, mengeluarkan kat-kata yang tidak biasa dan sering kali membuat
Demensia lupa dengan hari atau diaman dia berada, namun dengan lansia yang
mengalami Demensia akan lupa dengan jalan, lupa dengan dimana mereka berada
dan baimana mereka bisa sampai ditempat itu, serta tidak mengetahui bagaimana
kebali kerumah.
sempurna dalam setiap waktu seperti memakai pakaian tanpa melihat cuaca atau
maupun senang atau mengalami perubahan perasaann dari waktu ke waktu, tetapi
dengan sangat cepat, misalnya menangis dan marah tanpa alasan yang jelas.
Kepribadian seseorang akan berubah sesuai dengan usia, namun dengan yang
1. Penyakit alzheimer
otak, dan sekitar 20% gabungan keduannya serta sekitar 10% disebabkan faktor
2. Serangan Stroke
ulang. Stroke ringan dapat mengakibatkan kelemahan dan secara bertahap dapat
(infark). Demensia multiinfark serasal dari beberapa stoke ringan, sebagian besar
3. Serangan lainnya
hidrocefalus.
otak yang sering ditemukan dan paling ditakuti. Demensia alzheimer, biasanya
12
diderita oleh pasien usia lanjut dan merupakan penyakit yang tidak hanya
2. Demensia vaskuler
demensia Alzheimer. Angka kejadian pada demensia vaskuler tidak beda jauh
keseluruhan. Demensia alzheimer 48% dan demensia oleh penyebab lain 5%.
Kejadian vaskuler pada populasi usia <65 tahun sekitar 1,2-4,2%, dan pada
kelompok usia >65 tahun menunjukkan angkat kejadian 0,7%, dan 8,1% pada
Berlangsung selama 2-4 tahun dengan gejala yang timbul antara lain
memori yang terganggu bisa menyebabkan lupa akan hal baru yang dialami,
lebih berat sehingga penderita pada stadium ini tidak dapat melakukan kegiatan
3. Stadium III
Pada stadium ini berlangsung sekitar 6-12 tahun dengan gejala yang
bantuan orang lain, membisu, daya ingat intelektual srta memori memburuk
sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri, tidak bisa mengendalikan buang air
1. EarlyStage
sulit mengenali persis kapan gejala dimulai. Beberapa perubahan yang sering
dialami sebagai bagian dari proses penuaan yang normal. Dalam tahap ini
2. MiddleStage
Dalam tahap ini, gajala yang cukup jelas terlihat dan mengganggu
berpergian dan tidak dapat kembali ketmpat asal, mendengar dan melihat sesuatu
yang tidak ada, tidak bisa mengatur dirinya sendiri dan bergantung pada orang
lain.
3. LateStage
Pada tahan ini tahap akhir, pasien akan kehilangan fungsi serta lebih
ketergantungan pada orang lain seprtisusah untuk makan, sulit untuk berbicara,
tidak dapat mengenali orang atau obyek, berada di kursi roda ataupun tempat
1) Demensia Buruk
fungsi memori lebih berat sehingga penderita pada kondisi ini tidak dapat
2) Demensia Sedang
15
Demensia yang dikatakan demensia sedang yaitu yang memiliki skor MMSE 18-
23 yang artinya fungsi memori yang terganggu bisa menyebabkan lupa akan hal
Demensia yang dikatakan demensia sedang yaitu yang memiliki skor MMSE lebih
34 yang artinya lansia dalam kondisi ini masih mempunyai daya ingat yang tinggi
(Gluhm et all,2013).
1 Udara
kantor dan di tempat kerja dan tempat lainnya. Durasi paparan serta
2 Alumunium
Tingkat konsumsi aluminium dalam air minum lebih dari 0,1 mg per hari
3 Pekerjaan
4 Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, artinya vitamin D dapat di
simpan dan di ambil kembali dari lemak tubuh. Vitamin D merupakan vitamin berbahan
dasar steroid, sehingga vitamin D berkerja dengan suatu reseptor yang berada di dalam
inti sel. (Hermawan,2016). Vitamin D adalah sekelompok senyawa sekosteroid yang larut
usus seperti mineral kalsium, besi, magnesium fosfar dan seng (Sumbono, 2016). Vitamin
D adalah hormon steroid yang melintasi darah otak dan mengikat reseptor yang ada di
neuro dan sel glial bagian saraf pusat seperti hippocampus, korteks yang mengendalikan
Menurut Coates (2018) Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak syang
secara alami terdapat pada makanan yang sangat sedikit, yang di jadikan suplemen
makanan. Penghasil vitamin D yang terbesar dalam tubuh adalah kulit sekitar (80-100%)
setelah terpapar sinar matahrari. Proses hidroksilasi vitamin D memalui Hati dan ginjal
supaya menjadi aktif secara biologis (Vera, 2013). Vitamin D juga di produksi secara
edogen ketika sinar ultraviolet dari sinar matahari yang menyerang kulit dan memicu
sintesis vitamin D. Vitamin D yang di dapat dari paparan sinar matahari, makanan, dan
suplemen bersifat biologis dan harus menjalani dua hydroxylations di dalam tubuh untuk
17
aktivasi. Yang pertama terjadi di hati dan mengubah vitamin D menjadi 26-
hydroxyvitamin D, yang juga dikenal sebagai calcidol. Yang kedua terjadi terutama di
ginjal dan membentuk 1,25 dihydroxyvitamin fisiologis, juga dikenal sebagai calciriol.
1. Sinar Matahari
ada dalam dua bentuk, vitamin D2 diperoleh dari penyinaran sinar UV pada
sterol ergosterol dan di temukan secara alami dibawah sinar matahari berupa
sinar UVB ( Nair and Maseeh, 2012). Menurut Sumbono (2016), Pembentukan
untuk fotolisi 296,5 nm, hasil dari precalciferol mengalami isomerisasi termal
kolekalsiferol dari kulit, karena awan mengurangi intesitas UV-B sekitar 50%.
pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 tidak perlu lama-lama berada di sinar
matahari, cukup antara 10-15 menit ketika berjemur dan kulit sudah mulai
18
cukup. Berjemur bisa dilakukan tiga kali dalam seminggu untuk menjaga kadar
2. Makanan
Sumber vitamin D paling utama bagi tubuh adalah sinar matahari, namun
demikian tubuh tetap memerlukan vitamin D yang berasal dari makanan, karena
Sumber makanan yang mengandung vitamin D antara lain seperti : Minyak ikan,
telur, hati, berbagai jenis ikan, susu, mentega. Sementara vitamin D yang berasal
dari makanan nabati, biasanya terdapat pada minyak sayur, ubi, dan kentang.
Kandungan vitamin D pada makanan nabati sangat rendah. Oleh karena itu,
Dalam darah adanya korelasi positif antara serotonin dan kadar vitamin
D, serotinin adalah hormon yang berkaitan dengan rasa bahagia di otak. Orang
yang kadar vitamin D dalam darah rendah, juga kadar derotoninnya rendah pula,
sehingga mereka cenderung mengalami rasa tidak bahagia dan cenderung depresi.
melaporkan mengalami nyeri atau sakit pada tulang. Dalam kondisi tertentu juga
disertai dengan rasa lelah yang berlebihan dan mudah mengantuk. Hal ini terjadi
Padahal kalsium sangat diperlukan untuk kontraksi otot dan untuk menimbulkan
sinyal pada sel syaraf. Akibatnya tubuh akan mudah lelah dan mudah mengantuk,
3. Kepala berkeringat
diamati adalah kulit kepala cenderung berkeringat terutama saat tidur. Oleh sebab
itu, kepala berkeringat berlebihan pada bayi pada saat tidur merupakan salah satu
indikator bayi kurang vitamin D, sehingga perlu di jemur di sinar matahari pagi.
peningkatan kadar kolesterol dan juga peningktan berat bafan. Oleh karena itu,
peningktan berat badan yang berlebihan atau obesitas dapat dijadikan indikator
dijumpai kasus mudah lapar dan sering mengalami peningkatan gula darah akibat
Pigmen kulit yang bertanggung jawab atas warna kulit, semakin banyak
pigmen kulit, maka kulit akan semakin berwarna gelap. Bahwa semakin gelap
kulit, maka diperlukan waktu yang lebih lama terpapar matahari agar tubuh
sebagai sun block alami, sehingga semakin banyak pigmen kulit, semakin gelap
6. Gangguan neurologis
2015).
1. Orang tua
mendapatkan vitamin D yang memadai dari sinar matahari. Karena luas frekuensi
penggunaan tabir surya tidak diketahui, pentingnya peranan tabir surya dalam
yang lebih gelap dan mengurangi kemampuan kulit untuk menghasilkan vitamin
D dari sinar matahari.tingkat serum yang lebih rendah pada orang yang
vitamin D juga bisa di dapatkan di asupan makanan terutama susu atau ASI.
Hampir semua bayi di Amerika serikat yang rakhitis diberi ASI, sementara
Matahari juga penting karena matahari merupakan sumber utama vitamin D dan
untuk bayi disarankan tetap keluar atau langsung terpapar sinar matahari dan
diberi ASI.
2. Orang tua
Orang dewasa yang lebih tua atau lansia berisiko tinggi mengalami
bnyak waktu di dalam rumag dan lansia juga kekurangan asupan makanan.
plasma calsium, sebab vitamin D merupakan pengatur utama dari penyerapan calsium
dalam tubuhdan vitamin D juga digunakan untuk penyerapan fosfor untuk kekuatan
tulang dan gigi, mengatur Kadar kalsium dalam darah, dan mengatur prokduksi hormon.
Vitamin D dalam peningkatan konsentrasi kalsium dan fosfat dalam darah melalui
pengangkutan zat kapur dan ion fosfat ke epihelium mucosa yang berhubungan dengan
usus kecil pada penyerapannya, mengatur penyerapan calsium dari bagian dalam jaringan,
masalah kesehatan salah satunya fungsi kognitif, kerena seiring bertambahnya usia kulit
tidak dapat mengsintesis vitamin D secara efisien kerena pembentukan Vitamin D dari
paparan sinar matahari di kulit yakni terjadinya pembentukan kolekalsiferol tanpa peran
enzim di kulit dengan adanya radiasi UV, sebab vitamin D merupakan hormon steroid
yang melewati darah menuju otak dan berikatan dengan reseptor yang ada di neuro
mengatur ketegangan calsium sehingga mencegah nekrosis neuro. Hormon neuro juga
memiliki sifat antioksidan yang berfungsi mengurangi oksidatif stres yang disebabkan
oleh glutamatdan dopaminergik neuro karena sifat anti oksidan yang mengatur
hemeostatis kalsium intraneural dan bahwa vitamin D memiliki peran untuk mencegah
penurunan kognitif terkait usia (Gangwar, 2015 ). Menurut Hermawan (2016), terpapar
sinar matahari pagi sekitara jam 07.00 sampai 09.00 selama 10-15 menit, berjemur bisa
dilakukan tiga kali dalam seminggu untuk menjaga kadar vitamin D dalam darah stabil
dan juga tubuh tetap memerlukan vitamin D yang berasal dari makanan, karena tanpa
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anil Kumar Gangwar, Anita Rawat, Sunita
Tiwari,S. C. Tiwari, Jagdish Narayan and Sanchit Tiwari (2015), yang berjudul
penelitian tersebut bertujuan untuk melihat efek dari vitamin D untuk fungsi
kognitif pada lansia. Peran Mikronutrien (vitamin dan Mineral) dalam fungsi
normal dan pertumbuhan jaringan saraf jika fungsi sel hilang karena disebbkan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anindita banerjee, vineet Kumar Khemka, Aniban
ganguly, Debashree Roy, Upasana Ganguly, and Sasanka Chakrabarti (2015, yang
terhadap kekurangan vitamin D sebagai faktor resiko, dan dalam jurnal ini