PENDAHULUAN
Asfiksia neonatorum ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
terdapat pada penderita Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat
morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966)
yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia
berat pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi
kegagalan ini akan sering berlanjut menjadi sindrom gangguan pernafasan pada
1
I.2. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat
a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada
frekuensi jantung kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat
3
II. 2. ETIOLOGI (² ³)
perlukaran gas atau pengangkutang O2 dari ibu kejanin. Gangguan ini dapat
timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Hampir
sehagian hes;ir asfiksia bayi baru lahir meriip;ik;in kcltiniutan asfiksia janin,
karena itu penilaian janin selama kehamilan dan persalinan. memegang peran
penting untuk keselamatan bayi atau kelangsungan hidup yang sempurna tanpa
gejala sisa.
1. Faktor Ibu
pada :
2. Faktor plasenta
4
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan
3. Faktor fetus
pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini
melilit leher kompresi tali pusat antar janin dan jalan lahir dan lain-
lain.
4. Faktor Neonatus
Depresi pusat pernapasan pada bayi baun lahir dapat terjadi karena
5
II.3. PATOFISIOLOGI(¹ ²)
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada
asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini
kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan
mempengaruhi fugsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.
Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversibel/tidak tergantung kepada berat
dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu
pernafasan teratur. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak
dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua (Secondary apnea). Pada
pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama dan
berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa
glikolisis glikogen tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan
6
menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan
pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya
resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem
yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel otak
yang terjadi menimbuikan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi
selanjutnya.
tanda:
Apnea
Pucat '
sianosis
7
II. 6. PROGNOSIS
II. 7. KOMPLIKASI
pun akan menurun, keadaaan ini akan menyebabkan hipoksia dan iskemik
otak yang berakibat terjadinya edema otak, hal ini juga dapat
yang disertai dengan perubahan sirkulasi. Pada keadaan ini curah jantung
akan lebih banyak mengalir ke organ seperti mesentrium dan ginjal. Hal
3. Kejang
8
kesulitan pengeluaran CO2 hal ini dapat menyebabkan kejang pada anak
4. Koma
perdarahan otak.
serebralis.
5. Hematologi.
9
BAB III
PENUTUP
III. 1. KESIMPULAN
Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat
factor,diantaranya:
1. Vigorous Baby
3. Asphyksia berat
III. 2. SARAN
10
Setelah pembaca mengetahui apa pengertian dan etiologi dari asfiksia
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13