Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ny.

NN
Usia : 25 tahun
DPJP : .dr.D, Sp.OG
Diagnosis Masuk : G1P0A0 parturien aterm kala 1 fase laten +anak letak lintang
Janin intrauterine, tunggal, letak tunggal

Diagnosis Keluar : P1A0 partus maturus dengan SCTP a/I letak lintang

Pembahasan
Anamnesis Teori :
Pasien G1P0A0 (29 tahun) gravida 37-38 a. Definisi
minggu datang ke poli kandungan untuk • Merupakan kelainan letak anak
melakukan check-up. Dari hasil pemeriksaan yaitu dimana sumbu Panjang anak
USG didapatkan anak letak lintang. 2 minggu tegak lurus atau hamper tegak lurus
yang sebelumnya, pasien periksa lewat USG sumbu Panjang ibu.
dan didapatkan anak letak sungsang dan ada • Pada presentasi bahu, bahu menjadi
lilitan tali pusat. bagian terendah (presentasi
Pasien juga mengeluhkan mulas semenjak 3 acromion), bila pungung menjadi
hari yang lalu, semakin sering dan semakin presentasi terendah (presentasi
kuat dirasakan. Mulas dirasakan dari belakang dorsoanterior), dan bila punggung
ke depan, tidak terus-menerus, dan tidak pada posisi belakang (presentasi
membaik saat jalan. Pasien menyangkal dorsoposterior).
adanya keluar cairan, darah, maupun jaringan b. Etiologi :
1. Dinding perut kendur
dari jalan lahir, mual dan muntah, pusing, dan
2. Multiparitas
nyeri perut. BAB & BAK dalam batas normal
3. Plasenta previa
HPHT : 29 September 2018
4. Prematuritas
TTP : 6 juli 2019
5. Kelainan bentuk Rahim
Riwayat menstruasi : Teratur, siklus tiap 28
6. Mioma uteri
hari, selama 5-6 hari, nyeri (-)
7. Kehamilan ganda
Riwayat PNC :dr SpOG. Tiap bulan
Riwayat KB : belum pernah pakai KB
c. Pemeriksaan Penunjang
RPD : Asma (-), hipertensi (-), DM (-
 USG
)
RPK : Asma (-), hipertensi (-), DM (-
d. Pengelolaan
)
RPO : -  Dalam kehamilan
Riwayat operasi : (-) Dilakukan versi luar pada
Golongan darah :O kehamilan > 34 minggu
Menikah, Lamanya : 1x, 3 tahun
R. Kebiasaan : merokok (-), minum  Dalam persalinan
alkohol (-), suka makan buah dan sayur, suami bila syarat terpenuhi dan tidak ada
merokok kontraindikasi dilakukan versi luar
Pemeriksaan Fisik → Bila berhasil, persalinan
Keadaan umum: Baik, compos mentis pervaginam
→ Bila tidak berhasil :
Tanda vital :
(1) Partus pervaginan bila <26
– TD : 110/70 mmHg minggu
– R :20x/menit (2) Section cesar bila >26
– N :82x/menit minggu
– S :36,4°C Pada janin mati bila:
Kepala : Bentuk/ukuran simetris, Conjunctiva a) TBBJ <1700 gr : persalinan
anemis -/-, Sklera ikterik -/- pervaginam dengan
conduplication corporae dan
Leher : KGB TTM, JVP 5+0 cmH2O
evolusi spontan dan bias
Thorax : Bentuk/pergerakkan simetris dibantu dengan traksi
Cor BJM, regular, murmur (-) beban.
Pulmo VBS ka=ki, Rh -/-, Wh -/- b) TBBJ >1700 gr : dilakukan
Abdomen: Cembung gravid,BU (+) normal, embriotomi bila syarat
kaku , terpenuh dan eksplorasi
jalan lahir
Ekstremitas : Oedem (-), akral hangat, CRT
c) TBBJ > 2500 gr dan bagian
<2”, reflex KPR +/+ (kuat) terendah janin mati masih
tinggi dilakukan section
Pemeriksaan Luar
cesar.
TFU : 33 cm d) Letak lintang kasip
dilakukan embriotomi
LP : 108 cm
dengan eviserasi
Letak janin : lintang Pada retensi gemelli anak 2 :
His : 3x/10’,15-20” Syarat terpenuhi dan tidak ada
BJA : 140-144x/menit kontraindikasi, dilakukan versi luar
TBBA : 3000 gr menjadi letak kepala atau letak sungsang
Pemeriksaan Leopold
Leopold 1: teraba bagian keras, tidak bundar, Pada persalinan gemelli dengan anak 2
letak lintang:
melenting
1) Pada pembukaan lengkap dan ketuban
Leopold 2: teraba bagian keras, melenting dan masih utuh dilakukan versi luar, jika
bundar di kiri dan bagian tidak keras, kurang tidak berhasil dilakukan versi ekstraksi
bundar dan tidak melenting di kanan 2) Bila ketuban baru pecah/dipecahkan,
Leopold 3: sulit dinilai dilakukan versi ekstraksi.
Leopold 4:konvergen
Status Obstetrikus
Inspekulo : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Dalam
VT : v/v Tak ada kelainan
Cervix/portio :
Konsistensi : tebal, lunak
Pembukaan : Ø 1-2 cm
Ketuban : (+)
Presentasi : tidak dapat dinilai
Pemeriksaan Lab:
Hematologi Rutin 15/6/2019
Hb 11.3 gr/dl
Ht 37%
Eritrosit 4,2 juta
Leukosit 13.26 x 103/mm3
Trombosit 289 x 103/mm3
MCV 88
MCH 22
MCHC 31
BT 1.30 menit
CT 7.30 menit

USG 14/6/2019
H-, janin intrauterine, tunggal, hidup, letak
tunggal

Data bayi:
Jam lahir: 14.53
Jenis kelamin: perempuan
BBL: 2675
PBL: 49 cm
APGAR: 9/10
Pembahasan :
Pada anamnesis didapatkan pasien G1P0A0 mengaku hamil 37-38 minggu datang poli
kandungan untuk melakukan check-up. Keluhan juga disertai mulas dan pasien menyangkal
adanya keluar cairan, darah, maupun jaringan dari jalan lahir, mual dan muntah, pusing, dan
nyeri perut. BAB & BAK dalam batas normal. Tindakan yang dilakukan ialah SCTP a/I
letak lintang.
Nama : Ny. YT
Usia : 22 Tahun
DPJP : Dr. E, Sp.OG(K)
Diagnosis Masuk : G1P0A0 parturien aterm kala I fase aktif + suspek IUGR
Diagnosis Keluar : P1A0 partus maturus spontanea + IUGR
Pembahasan
Anamnesis : Teori :
IUGR (intrauterine growth restriction)
Keluhan utama: mulas atau dikenal sebagai pertumbuhan janin
Pasien G1P0A0 mengaku hamil 34-35 terhambat (PJT) merupakan kelainan hasil
minggu datang ke IGD dengan keluhan mulas kehamilan dimana berat badan bayi
sejak + 6 jam SMRS, mulas dirasakan hilang dibawah 10 persen dari kurva berat badan
timbul, melingkar dari pinggang ke perut normal.
bagian depan dan bawah dan tidak menjalar dan
semakin lama semakin kuat. Keluhan disertai  Etiologi PJT :
keluarnya darah disertai lendir + sejak 1 hari 1) Factor Ibu :
SMRS, dan terdapat rembesan cairan dari jalan Penyakit hipertensi
lahir sejak + 2 jam SMRS. Pasien juga sempat
Kelainan uterus
mengeluhkan pusing selama mulas. Pasien
menyangkal adanya demam, pandangan kabur, Kehamilan kembar
& nyeri ulu hati. Tidak ada gangguan BAB & Ketinggian tempat tinggal
BAK. Keadaan gizi ibu
Perokok
HPHT : 15 Oktober 2018 2) Factor anak :
Taksiran persalinan : 23 Juli 2019 Kelainan kongenital
Siklus menstruasi : teratur, 28 hari
Kelainan genetic
Sekali haid : 5-6 hari
Riwayat PNC: bidan, rutin 1x sebulan Infeksi janin
Riwayat KB: - 3) Faktor plasenta :
Riwayat penyakit dahulu: : TB paru 3 tahun Insufisiensi plasenta
yang lalu, tapi sudah sembuh dengan Tumor plasenta
pengobatan lengkap
Pemeriksaan Fisik :  Jenis PJT :
 PJT tipe 1 atau simetris : terjadi
 KU : Baik pada kehamilan 0-20 minggu.
 Kesadaran : CM Gangguan hyperplasia sel pada
 TTV :T: 120/80 mmHg
janin. Umumnya karena infeksi
R: 20x/menit
N: 118x/menit dan kelainan kromosom. Prognosis
S: 36,5⁰C buruk
 Kepala: Conjuctiva hiperemis -/-  PJT tipe 2 atau asimetris : terjadi
Sklera ikterik -/- pada kehamilan 28-40 minggu.
 Leher : KGB tidak teraba membesar Gangguan hipertrofi sel pada
 Thorax : Cor : BJM S1S2, Murmur (-) janin. Umumnya karena hipertensi
Pulmo: VBS ka=ki, Rh -/- , Wh -/- dalam kehamilan disertai
 Abdomen : cembung gravida, soepel, nyeri
tekan (-) insufisiensi plasenta. Prognosisnya
 Ekstremitas: akral hangat, CRT <2”, oedem baik.
-/-, Turgor kembali cepat  PJT tipe 3 : kelainan pada
kehamilan 20-28 minggu.
Status Obstetrikus
Kombinasi gangguan hyperplasia
Pemeriksaan Luar
• TFU: 24 cm dan hipertrofi sel akibat malnutrisi
• LP: 88 cm ibu, kecanduan obat dan rokok,
• His : (+) 2-3x/10’/30-35”, keracunan. Prognosisnya dubia
• DJJ : 12-12-12(144x/menit)
• Letak Janin: memanjang  Diagnosis PJT :
• TBBJ: 2235 gram
1. Dalam kehamilan :
• Leopold I : lunak, kurang bundar, kurang
melenting pemantauan melalui
• Leopold II : teraba tahanan terbesar di gravidogram. Diagnose PJT
kanan melalui TFU dan LP
• Leopold III : keras, bundar, melenting dibandingakn usia kehamilan.
• Leopold IV : divergen BB ibu meningkat atau malah
Inspekulo: tidak dilakukan tidak juga membantu.
Pemeriksaan Dalam : vulva vagina tidak ada
Pemantauan secara serial;
kelainan, portio tipis lunak, ketuban (+),
pembukaan 8 cm, H-II-III dilakukan 2 kali pemeriksaan
Pemeriksaan Panggul : tidak dilakukan didapatkan hasil kurva
dibawah normal, kita menduga
Data bayi: kuat terjadi PJT.
Jam lahir: 09.05 PP:
Jenis kelamin: laki-laki
 USG biometri
BBL: 2235
PBL: 47 cm  Gangguan kadar estriol
APGAR: 8/9 dalam urin
Pemeriksaan Penunjang  Amniocentesis
Hb: 11.8 g/dL  kardiotokografi
Ht: 36% 2. setelah lahir : bayi terlihat
Leukosit: 10.970/mm3 kurus dan Panjang, kulit
Trombosit: 503.000/mm3
kering, lapisan lemak tipis,
Eritrosit: 4,6 juta/mm3
MCV: 78fL dan otot hipotrofi. BB kurang
MCH: 26pg/mL dari yang seharusnya menurut
MCHC: 33g/dL usia kehamilan. Hipoglikemia
BT/CT: 2”/8” merupakan gejala penting
yang menimbulkan gangguan
USG : didapatkan bayi letak memanjang, dan saraf dan pernafasan-> infus
kepala merupakan bagian terbawah. taksiran glukosa. Umur sebenarnya
PB : 46-57 dan BB : 2235 gram ditentukan melalui
Tatalaksana: pemeriksaan neurologis
Dilakukan terminasi kehamilan dengan seperti tonus otot dan reflex.
persalinan pervaginam EEG melengkapi.
Infuse RL1500cc/24 jam 3. Dibandingkan BBLR, bayi
Amoxicillin 500mg 3x1 PJT memperlihatkan sifat-
As. Mefenamat 500mg 3x1 sifat :
 Pengaturan suhu tubuh lebih
baik dari PJT tipe 2
 Icterus dan edema jarang
 Kehilangan BB setelah lahir
hanya sedikit
 Gangguan pernafasan jarang
terjadi.

 Terapi PJT :
1. Menghindari/ mengobati
penyebabnya bila diketahui
2. Meminta ibu istirahat rebah agar
fungsi plasenta baik
3. Memperbaiki gizi ibu bila perlu
4. Mengakhiri kehamilan dengan
induksi persalinan atau seksio
sesar.

Keputusan cukup sulit oleh karena


itu jangan terlalu lekas bertindak
untuk menghindarkan kelainan anak
yang sangat kecil, tapi janganlah pula
terlambat untuk menghindari
gangguan pertumbuhan berat yang
mengakibatkan kematian janin dalam
Rahim (IUFD).

 Prognosis PJT :
Prognosis PJT tipe 2 lebih baik
dibandingkan bayi lahir kurang
bulan/premature, tetapi sering terjadi
gangguan pertumbuhan setelah lahir.
PJT tipe 1 buruk.

Pembahasan
Dari anamnesis diatas, G1P0A0 mengaku hamil 34-35 minggu dengan keluhan mulas
sejak + 6 jam SMRS, mulas hilang timbul darah disertai lendir + sejak 1 hari SMRS, dan
terdapat rembesan cairan dari jalan lahir sejak + 2 jam SMRS. Pasien juga sempat
mengeluhkan pusing selama mulas. Pasien menyangkal adanya demam, pandangan kabur, &
nyeri ulu hati. Tidak ada gangguan BAB & BAK.dari hasil USG didapatkan berat badan
janin 2235 gram. Tindakan yang dilakukan ialah terminasi kehamilan secara pervaginam.

Anda mungkin juga menyukai