Teknik operasi:
1. Pasien dibaringkan diatas meja operasi pkl 12.05, dilakukan anestesi spinal pk. 12.14.
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan sekitarnya,
kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
3. Dilakukan incisi pfannenstiel 10 cm pada pk 12.22, kemudian sayatan diperdalam
lapis demi lapis hingga peritoneum, lalu peritoneum dibuka.
4. Tampak uterus membesar
5. Ligamentum rotundum kanan dan kiri diklem, lalu digunting dan dijahit.
6. Kedua ligamentum suspensorium uteri diklem, dipotong, dan diikat.
7. Kedua ligamentum infundibulopelvicum diklem, dipotong, dan diikat
8. Plica vesicouterina dipotong, dan disisihkan, kemudian vesica uterina dilindungi.
9. Ligamentum sacrouterina diklem, dipotong, lalu dijahit.
10. Ligamentum cardinale diklem, digunting, lalu dijahit.
11. Portio diidentifikasi, puncak vagina (1/3 superior) dipotong kemudian dijahit.
12. Uterus, tuba, ovarium, adnexa, cervix diangkat.
13. Dilakukan penjahitan lapis demi lapis sampai kulit.
14. Operasi selesai pukul 13.25
15. Perdarahan 200 cc, urin 200 cc
Post operasi
TD : 90/60 mmHg
N : 70 x/mnt
S : 36,5oC
R : 20 x /menit
Tanggal OP : 14 Maret 2017
Nama : Ny. Nining
Umur : 39 tahun
Operator : dr. Erik D Saiman., Sp.OG
Anestesi : dr. Yohanes, Sp.An
Asisten I : Br. Sabarkin
Instrument : Zr. Sondang
Dokter anak : dr. Ricki, Sp.A
Perawat Clemens : Zr. Sita
D/ pre operasi : G3P2A0 gravida aterm + bekas
sc 2 kali
D/ Postoperasi : P3A0 partus maturus sc a/i bekas sc 2 kali
Teknik operasi:
1. Pasien dibaringkan di atas meja operasi pkl 18.15, dilakukan anestesi spinal pkl. 18.24
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada abdomen dan sekitarnya kemudian
ditutup dengan duk steril kecuali lapang operasi.
3. Dilakukan insisi pfannenstiel sepanjang ±10 cm pkl 18.38, kemudian insisi
diperdalam lapis demi lapis hingga peritoneum.
4. Peritoneum dibuka tampak uterus gravid sebesar kehamilan aterm.
5. Identifikasi plica vesicourinaria, bebaskan plica vesicouterina secara perlahan dan
gunakan hak untuk memisahkan dan melindungi vesica urinaria dari uterus yang akan
diinsisi.
6. Dilakukan insisi SBR ±10 cm diperbesar tumpul dari kiri ke kanan. Selaput ketuban
dipecahkan, keluar cairan ketuban berwarna bening.
7. Pukul 18.41, dilahirkan bayi laki-laki dengan menarik kepala. BB: 2555 gram, PB: 46
cm APGAR 9-10.
8. Pukul 18.42, dilahirkan plasenta lengkap.
9. SBR dijahit dengan teknik jahitan interlocking dan jelujur, eksplorasi adneksa dari
uterus.
10. Abdomen ditutup lapis demi lapis hingga lapisan kutis dengan jahitan subkutikuler.
11. Luka operasi dibersihkan dengan kasa + betadine lalu ditutup dengan kasa steril +
hipafix.
12. Operasi selesai pkl 19.20
13. Perdarahan 400 cc, urin 200 cc
Teknik operasi:
1. Pasien dibaringkan diatas mejao perasi pkl. 09.10, dilakukan anestesi umum pkl.
09.15, setelah teranestesi pasien diposisikan litotomi
2. Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada vulva vagina dan labia mayora
3. Vagina dibuka dengan menggunakan speculum SIMS, lalu dilakukan sondase (AF,
9S)
4. Portio dijepit menggunakan tenakulum
5. Dilakukan kuretase dengan kuret no. 6 jaringan yang terkumpul dibuang
6. Portio, vulva, vagina dibersihkan
7. Dilakukan pembersihan daerah labia mayor
Operasi selesai pkl 09.40
Post operasi
TD : 100/60 mmHg
N : 60 x/menit
S : 36 OC
R : 24 x/menit
Tanggal OP : 16 Maret 2017
Nama : Ny. Siti Mariam
Umur : 31 tahun
Operator : dr. Hj. D. Dian Indahwati, Sp.OG
Anestesi : dr. Joseph, Sp.An
Instrument : Zr. Kristin
Tindakan : Kuretase
D/ Preoperasi : G3P2A0 gravida 9-10 minggu + Abortus Inkompit
D/ Postoperasi : P2A1 post kuretase a/i Abortus Inkomplit
Teknik Operasi:
1. Pasien dibaringkan diatas meja operasi pkl 12.00, dilakukan anestesi umum pkl 12.04,
setelah teranestesi pasien litotomi.
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada vulva vagina dan labia mayora.
3. Vagina dibuka dengan menggunakan spekulum SIMS, lalu dilakukan sondase (AF, 9
cm)
4. Portio dijepit menggunakan tenakulum pada arah jam 11.
5. Dilakukan kuretase dengan kuret no. 6, kemudian jaringan yang terkumpul
dimasukkan ke dalam tabung PA..
6. Portio, vulva, vagina dibersihkan dengan NaCl.
7. Dilakukan pembersihan daerah labia mayor
8. Operasi selesai pkl 12.10.
Post operasi
TD : 120/64 mmHg
N : 72 x/menit
S : 36,2°C
R : 18 x/menit
Tanggal : 16 Maret 2017
Nama : Ny. Atin
Umur : 30 tahun
Operator : dr. Erik D. Saiman, Sp.OG
Asisten I : Koas Margaret
Instrumen : Zr. Nyland
Anestesi : dr. Joseph, Sp.An
Tindakan : Kuretase
D/ pre operasi : G1P0A0 gravida 8-9 minggu Abortus Insipien
D/ Postoperasi : P0A1 post kuretase ec. Abortus Insipien
Teknik operasi:
1. Pasien dibaringkan diatas meja operasi pkl. 11.14, dilakukan anestesi umum pkl.
11.18, setelah teranestesi pasien diposisikan litotomi
2. Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada vulva vagina dan labia mayora
3. Vagina dibuka dengan menggunakan speculum SIMS, lalu dilakukan sondase (AF,
9S)
4. Portio dijepit menggunakan tenakulum
5. Dilakukan kuretase dengan kuret no. 6 jaringan yang terkumpul dibuang
6. Portio, vulva, vagina dibersihkan
7. Dilakukan pembersihan daerah labia mayor
Operasi selesai pkl 11.35
Post operasi
TD : 113/60 mmHg
N : 72 x/menit
S : 36 OC
R : 16 x/menit
Tanggal OP : 14 Maret 2017
Nama : Ny. Nisa
Umur : 35 tahun
Operator : Dr. dr. Roni Rowawi, Sp.OG(K)
Anestesi : dr. Listiani, Sp.An
Asisten I : Koas Ridwan
Instrument : Zr. Nylan
Tindakan : kuretase a/i abortus inkomplit
D/ Preoperasi : Abortus Inkomplit
D/ Postoperasi : Abortus Inkomplit
Teknik Operasi:
1. Pasien di baringkan diatas meja operasi pkl 07.11 dilakukan anestesi umum pkl 07.20,
setelah teranestesi pasien litotomi .
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada vulva vagina dan labia mayora.
3. Vagina dibuka, dilakukan pemasangan spekulum SIMS.
4. Vagina dibuka dengan menggunakan spekulum SIMS, lalu dilakukan sondase (AF,
9cm)
5. Portio dijepit menggunakan tenakulum pada arah jam 11
6. Dilakukan kuretase dengan sendok kuret no. 8, kemudian jaringan yang terkumpul
sebanyak ± 200 gram.
7. Portio, vulva, vagina dibersihkan dengan NaCl.
8. Dilakukan pembersihan daerah labia mayor
9. Operasi selesai pkl 07.30
Post operasi :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Respirasi: 16x/menit
Suhu : 36,3 C
Tanggal OP : 15 Maret 2017
Nama : Ny. Juliwati
Umur : 41 thn
Operator : dr. Robiyanto, Sp.OG
Anestesi : dr.Joseph , SpAn
Anak : dr. Ricky R.,Sp.A
Asisten I : Br. Sabarkin
Asisten II : koas Ridwan
Instrument : Zr. Fitri
Tindakan :SC a/i PEB+ bekas SC
D/ Preoperasi : G3P2AO gravida 38-39 minggu + PEB
D/ Postoperasi :P3A0 partus maturus SC a/i PEB
Teknik operasi:
1. Pasien dibaringkan di atas meja operasi pkl 15.07, dilakukan anestesi spinal pkl.
15.10.
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada abdomen dan sekitarnya kemudian
ditutup dengan duk steril kecuali lapang operasi.
3. Dilakukan insisi pfannenstiel sepanjang ±10 cm pkl 15.20, kemudian insisi
diperdalam lapis demi lapis hingga peritoneum.
4. Peritoneum dibuka tampak uterus gravid sebesar kehamilan aterm.
5. Identifikasi plica vesicourinaria, bebaskan plica vesicouterina secara perlahan dan
gunakan hak untuk memisahkan dan melindungi vesica urinaria dari uterus yang akan
diinsisi.
6. Dilakukan insisi SBR ±10 cm diperbesar tumpul dari kiri ke kanan. Selaput ketuban
dipecahkan, keluar cairan ketuban berwarna bening.
7. Pukul 15.34, dilahirkan bayi perempuan dengan menarik kepala. BB: 3155 gram,
PB: 49 cm APGAR 8.
8. Pukul 15.40, dilahirkan plasenta lengkap.
9. SBR dijahit dengan teknik jahitan interlocking dan jelujur, eksplorasi adneksa dari
uterus.
10. Abdomen ditutup lapis demi lapis hingga lapisan kutis dengan jahitan subkutikuler.
11. Luka operasi dibersihkan dengan kasa + betadine lalu ditutup dengan kasa steril +
hipafix.
12. Operasi selesai pkl 15.52
13. Perdarahan 500 cc, urin 200 cc.
Oleh :
Margaret Yosephine 1215178
Ajeng Miranti 0915178
Ridwan Ramadhan 1215066
BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2017