Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 9 :

1. Ariqoh Amjady Anis B04160073


2. Bagas Yusuf F. B04160077
3. Arif Yahya B04160079
4. Rahmalia Dini Hanifa B04160082
5. Muh. Agung Nulhakim B04160086
6. Alvin Valgar Novarino B04160087

1.
Penelitian untuk menduga prevalensi mastitis subklinis akan
dilakukan di kawasan usaha peternakan rakyat Cibungbulang,
Bogor. Penelitian tersebut akan dilakukan dengan menggunakan
sampling acak sederhana. Kerangka penarikan contoh (sampling
frame) penelitian ini adalah data ternak yang tercatat di KPS Bogor.
Rancanglah teknik sampling pada penelitian tersebut. Diketahui
bahwa prevalensi dugaan mastitis subklinis di wilayah tersebut
adalah 30% dan populasi sapi di wilayah tersebut adalah 2000 ekor.
Tingkat kepercayaan pendugaan yang diinginkan adalah 95% dan
tingkat kesalahan maksimum 6%.

a) metode sampling: penarikan contoh acak sederhana


b) diketahui: prevalensi dugaan (p): 30%=0,3
tingkat kesalahan maks (L2): 6% = 0,062 = 0,0036
q=1–p
= 1 – 0,3
= 0,7
pada tingkat kepercayaan 95%:
n = 4pq/L2
n = 4 × 0,3 × 0,7/0,0036
n = 0,84/0,0036
n = 233
sebanyak 233 yang akan diambil sebagai sample secara acak
sederhana

2.
Penarikan sampel menggunakan sampling acak sistematik dilakukan
dengan selang tertentu yaitu:
K =(Ukuran Populasi)/(Ukuran Contoh) = 60/20 = 3
Lalu tentukan individu pertama secara acak, missal pedagang ayam di
pasar anyar yang memiliki nomor 2, maka pedagang kedua yaitu
pedagang ke 5 dst.
Sampel Pedagang nomor Sampel Pedagang nomor
1 2 11 32
2 5 12 35
3 8 13 38
4 11 14 41
5 14 15 44
6 17 16 47
7 20 17 50
8 23 18 53
9 26 19 56
10 29 20 59

Dari soal no. 2, diketahui bahwa pedagang di Pasar Anyar


tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu pedagang yang berjualan di dalam
kios permanen dan pedagang yang tidak memiliki kios permanen.
Dengan demikian maka teknik penarikan contoh yang dilakukan
adalah teknik sampling acak berlapis. Diketahui jumlah pedagang
yang berjualan di dalam kios permanen adalah 40 pedagang dan
yang tidak memiliki kios sebanyak 20 pedagang. Rancanglah teknik
sampling untuk penelitian tersebut.
Diketahui:
Populasi pedagang ayam (N) = 60 orang
Sampel (n) = 20 orang
>> Stratifikasi populasi pedagang ayam berdasarkan kepemilikan kios
Pedagang yang berjualan di dalam kios permanen = 40 orang
Pedagang yang tidak memiliki kios permanen = 20 orang

Ditanyakan: Rancangan teknik sampling dengan teknik sampling acak


berlapis?
Jawab:
Berdasarkan Stratifikasi populasi pedagang ayam berdasarkan
kepemilikan kios
- Pedagang di kios permanen = 40
40
= 20
60
= 13,3 ≈ 13

- Pedagang tidak memiliki kios permanen = 20


20
= 20
60
= 6,7 ≈ 7

4.
Penelitian untuk menduga prevalensi penyakit enzootic bovine leukosis
(EBL) akan dilakukan di Kabupaten Sukabumi. Prevalensi dugaan EBL
di wilayah tersebut adalah 30%. Jika diinginkan tingkat kepercayaan
pendugaan 95% dan tingkat kesalahan maksimum 6% maka berapa
sampel size yang diperlukan?
p= 30%=0.3 q= 1-p = 1-0.3 = 0.7 L= 6%= 0.06

n= 4pq/L^2 =4x0.3x0.7/〖0.06〗^2 = 0.84/0.0036= 233,33= 233 ekor

5.
Penelitian untuk mendeteksi penyakit atropic rhinitis pada babi akan
dilakukan di suatu kawasan peternakan babi. Jika terdapat penyakit
atropic rhinitis di kawasan terebut maka setidaknya terdapat lebih dari
10 ekor babi yang terinfeksi penyakit di kawasan tersebut. Jika di
kawasan itu terdapat 1000 ekor babi dan tingkat kepercayaan yang
diharapkan 95%, berapa sample size yang diperlukan untuk mendeteksi
penyakit di wilayah tersebut?

a= 95%=0.95 N= 1000 D= 10
n= [1-(1-a)1/D] [N-(D-1)/2]
= [1-(1-0.95)1/10] [1000-(10-1)/2]
= [1-0.7411344491] [995.5]
= [0.2588655509] [995.5]
= 257.70 = 258 ekor

6.
10 dari total 1000 ekor ayam petelur di suatu peternakan diambil secara
acak dan setelah diuji diketahui semuanya bebas dari penyakit pullorum.
Berapa dugaan jumlah maksimum ayam yang terkena pullorum di
peternakan tersebut?

(keterangan: D = [1-(1-a)1/n] [N-(n-1)/2]


a= 95%=0.95 N= 1000 n= 10
D= [1-(1-a)1/n] [N-(n-1)/2]
= [1-(1-0.95)1/10] [1000-(10-1)/2]
= [1-0.7411344491] [995.5]
= [0.2588655509] [995.5]
= 257.70 = 258 ekor

7.
Survey untuk menduga prevalensi kecacingan pada kambing dan
domba akan dilakukan di Kota Bogor. Diketahui bahwa Kota Bogor
memiliki 68 kelurahan dengan distribusi kambing dan domba
sebagai berikut:
No. Villages Total of Goat/Sheep
1 Balungbangjaya 150
2 Bubulak 50
3 Cilendek Barat 200
4 Cilendek Timur 250
5 Curug 300
6 Curugmekar 250
7 Gunungbatu 50
8 Loji 108
9 Margajaya 185
10 Menteng 75
11 Pasirjaya 150
12 Pasirkuda 300
13 Pasirmulya 350
14 Semplak 287
15 Sindangbarang 200
16 Situgede 150
17 Batutulis 1500
18 Bojongkerta 500
19 Bondongan 125
20 Cikaret 800
21 Cipaku 750
22 Empang 550
23 Genteng 200
24 Harjasari 320
25 Kertamaya 150
26 Lawanggintung 0
27 Muarasari 30
28 Mulyaharja 58
29 Pakuan 0
30 Pamoyanan 285
31 Rancamaya 350
32 Ranggamekar 0
33 Babakan 0
34 Babakanpasar 0
No. Villages Total of Goat/Sheep
35 Cibogor 75
36 Ciwaringin 0
37 Gudang 0
38 Kebonkelapa 0
39 Pabaton 0
40 Paledang 0
41 Panaragan 0
42 Sempur 0
43 Tegallega 0
44 Baranangsiang 0
45 Katulampa 150
46 Sindangrasa 75
47 Sindangsari 50
48 Sukasari 100
49 Tajur 50
50 Bantar Jati 0
51 Cibuluh 70
52 Ciluar 50
53 Cimahpar 150
54 Ciparigi 100
55 Kedunghalang 65
56 Tanahbaru 50
57 Tegalgundil 0
58 Cibadak 0
59 Kayumanis 180
60 Kebonpedes 50
61 Kedungbadak 70
62 Kedungjaya 80
63 Kedungwaringin 0
64 Kencana 0
65 Mekarwangi 120
66 Sukadamai 0
67 Sukaresmi 135
68 Tanahsareal 0

Penarikan contoh dilakukan dengan menggunakan sampling acak


bergerombol (cluster sampling). Sampel size yang akan diambil adalah
sebanyak 500 ekor kambing/domba. Jumlah gerombol sebanyak 20
kelurahan, dengan ukuran contoh yang sama untuk setiap kelurahan
yaitu 25 ekor. Rancanglah penarikan contoh untuk penelitian ini dengan
menggunakan teknik probability proportional to size (PPS).
Angka Zi Keputusan No urut Nama
Random Sampel Kelurahan
AR1 AR2
69 (sisa 1) 9 150 Terima 01 Balubangjaya
98 (sisa 3 285 Terima 02 Pamoyanan
30)
76 (sisa 8) 5 108 Terima 03 Loji
73(sisa 5) 7 300 Terima 04 Curug
88 (sisa 9 800 Terima 05 Cikaret
20)
90(sisa 1 550 Terima 06 Empang
22)
82(sisa 4 287 Terima 07 Semplak
14)
79(sisa 6 150 Terima 08 Pasirjaya
11)
99(sisa 8 350 Terima 09 Rancamaya
31)
89(sisa 9 750 Terima 11 Cipaku
21)
97(sisa 2 0 Tolak - -
29)
96(sisa 4 58 Terima 12 Mulyaharja
28)
75(sisa 7) 2 50 Terima 13 Gunungbatu
83(sisa 5 200 Terima 14 Sindangbarang
15)
84(sisa 7 150 Terima 15 Situgede
16)
87(sisa 8 125 Terima 16 Bondongan
19)
91(sisa 9 200 Terima 17 Genteng
23)
92(sisa 2 320 Terima 18 Harjasari
24)
74(sisa 6) 1 250 Terima 19 Curugmekar
78(sisa 3 75 Terima 20 Menteng
10)
AR 1 = 2 digit
AR2 = 1 digit
Keputusan diterima jika AR2 < Zi
Masing-masing dari kelurahan akan diambil 25 sampel

Anda mungkin juga menyukai