Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL PENGARUH ROKOK DAN MINUMAN KERAS

TERHADAP PENYAKIT STROKE

Hendi Imam Ramadhan

XI MIPA 2

SMAN 2 CIBINONG
DATA PREVALENSI

DATA PREVALENSI PENYAKIT STROKE

Di Indonesia penyakit stroke salah satu penyakit yang menakutkan karena dapat
menyebabkan kematian. Prevalensi stroke nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
12,1‰, tertinggi di provinsi Sulawesi Selatan (17,9‰) dan terendah provinsi Papua Barat,
Lampung, dan Jambi (5,3‰).

Di Indonesia penyakit stroke salah satu penyakit yang menakutkan karena dapat
menyebabkan kematian. Prevalensi stroke nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
12,1‰, tertinggi di provinsi Sulawesi Selatan (17,9‰) dan terendah provinsi Papua Barat,
Lampung, dan Jambi (5,3‰). Berdasarkan jenis kelamin: Laki-laki sebesar 12,0‰, dan
perempuan sebesar 12,1‰.

dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) pun mengatakan, adapun prevalensi stroke adalah sebagai berikut:
● Berdasarkan kelompok umur: >75 tahun sebesar 67,0‰; 65-74 tahun sebesar 46,1‰;
55-64 tahun sebesar 33,0‰; 45-54 tahun sebesar 16,7‰; 35-44 tahun sebesar 6,4‰;
25-34 tahun sebesar 3,9‰; dan 15-24 tahun sebesar 2,6‰.
● Berdasarkan status ekonomi: tingkat bawah sebesar 13,1‰; menengah bawah sebesar
12,6‰; menengah sebesar 12,0‰; menengah atas sebesar 11,8‰; dan teratas sebesar
11,2‰.
● Berdasarkan tempat tinggal: pedesaan sebesar 11,4‰, dan perkotaan sebesar 12,7‰
● Berdasarkan tingkat pendidikan: tidak sekolah sebesar 32,8‰; tidak tamat SD sebesar
21,0‰; tamat SD sebesar 13,2‰; tamat SMP sebesar 7,2‰; tamat SMA sebesar
6,9‰; dan tamat D1,D3, dan Perguruan Tinggi sebesar 9,8‰.
● Berdasarkan jenis kelamin: Laki-laki sebesar 12,0‰, dan perempuan sebesar 12,1‰.

"Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 menunjukkan stroke merupakan
penyebab kematian utama, yaitu sebesar 21,1% dari seluruh penyebab kematian untuk semua
kelompok umur," ujarnya saat ditemui dalam acara media briefing hari stroke sedunia 2017 di
Jakarta.

Untuk, Data Badan Penyelenggara Kesehatan (BPJS) tahun 2015 menyatakan bahwa stroke
menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar Rp1,15 triliun dan meningkat menjadi
Rp1,27 triliun pada tahun 2016. Hal ini berarti terjadi peningkatan pembiayaan sebesar
10,4% untuk stroke dalam kurun waktu 1 tahun.1

1
​https://m.fimela.com/beauty-health/read/3775051/stroke-mematikan-berikut-data-lengkap-prevalensinya
2

DATA PREVALENSI PEROKOK DI INDONESIA

Di Indonesia, merokok adalah bentuk utama penggunaan tembakau. Secara nasional,


prevalensi merokok adalah sebesar. Provinsi dengan prevalensi perokok tertinggi di
Indonesia adalah Jawa Barat, Sedangkan prevalensi perokok terendah adalah Provinsi Papua,
Terdapat provinsi dari provinsi yang mempunyai prevalensi merokok lebih dari rata-rata
nasional.

Konsumsi jumlah batang rokok yang dikonsumsi di daerah pedesaan lebih banyak
dibandingkan perkotaan, baik pada laki-laki maupun perempuan kecuali pada tahun,
perempuan di perkotaan lebih banyak mengonsumsi rokok dan tembakau dibandingkan
perempuan di pedesaan.

Secara ekonomi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan semakin


banyak pula mengonsumsi rokok dan tembakau. Berdasarkan tingkat pendidikan, secara
umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin meningkat
pula jumlah konsumsi rokok dan tembakau, baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun
terjadi perubahan pola konsumsi pada laki-laki di mana terdapat penurunan jumlah konsumsi
rokok dan tembakau sehingga mengakibatkan penurunan total konsumsi di tahun.

Dilihat dari status bekerja, konsumsi rokok dan tembakau banyak pada mereka yang
bekerja baik pada laki laki maupun perempuan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan umur,
jumlah konsumsi terendah berada pada kelompok umur - tahun kemudian meningkat hingga
mencapai puncak di usia antara - tahun dan kembali menurun di usia tahun ke atas.3

2
Riskesdas, 2013
3
​ ttp://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin%20tembakau%20per%20halaman.pdf
h
DATA PREVALENSI PENGONSUMSIAN MINUMAN KERAS DI INDONESIA

Masalah minum alkohol telah menjadi isu masyarakat di beberapa daerah di


Indonesia. SKRT 1995 dan 2001 hanya menunjukkan prevalensi yang rendah pada level
nasional. Pada tahun 2007, Riskesdas yang memakai sampel Susenas 2007 memiliki besar
sampel yang cukup untuk menghasilkan indikator sampai level kabupaten/kota. Pewawancara
Riskesdas 2007 berhasil mengunjungi dun mewawancara ulang 258.284 (93%) dari 277.630
rumah tangga dengan 986.532 (85,9 %) dari 1.148.418 anggota rumah tangga Susenas 2007.
Subset database terdiri dari 664.190 rekord individu umur 15 tahun ke atas; yang menjawab
pertanyaan tentang minum alkohol 660.349 (99,4 %).

Prosedur pendekatan bobot individu dun sampel kompleks diterapkan dalam analisis.
Tujuan penelitian adalah menemukan adanya preferensi peminum alkohol menurut provinsi
dan domisili. Prevalensi minum alkohol 1 bulan terakhir adalah 4,9 % pada laki-laki dan
0,3% pada perempuan; pada laki-laki, 4,5 % di perkotaan dan 5,2 % di pedesaan. Ada 13 dari
33 provinsi, semuanya di Luar Jawa, dengan prevalensi tinggi pada laki-laki.

Prevalensi di perkotaan mulai dari 13,4 % di Sultra sampai 31 % di Sulut, di pedesaan


mulai dari I I,l % di Sulsel sampai 32,9 % di Sulut. Jenis minuman yang dikonsumsi laki laki
di perkotaan adalah 33,6 % bir, 14,4 % likuor, 27,1% wine dun 25,0 % alkohol tradisional; di
pedesaan adalah 18,6 % pir, 6,6 % likuor, 19,4 % wine dun 55,4 % alkohol tradisional.
Proporsi alkohol tradisional yang sebagian besar dikonsumsi di provinsi dengan prevalensi
tinggi bervariasi di perkotaan dari 42,8 % di Sulut sampai 66,2 % di Sumut; di pedesaan dari
41,2 % di Papua sampai 90,7 % di Kalbar. Temuan ini mengkonfirmasi adanya klaster spasial
dan preferensi peminum alkohol.4

4
​https://media.neliti.com/media/publications/20154-ID-preferensi-peminum-alkohol-di-indonesia-menurut-riskesdas-2007.pdf
DASAR TEORI

ANATOMI OTAK MANUSIA

Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:


1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan
nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan
bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat
manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran,
perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ
juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.

Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus
yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus
Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.

● Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada di paling depan dari
Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,
kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi
penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan
kemampuan bahasa secara umum.

● Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor


perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
● Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam
bentuk suara.
● Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa
area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah
ini.

2. Cerebellum (Otak Kecil)

Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan
ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan
pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,
misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam
mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.

3. Brainstem (Batang Otak)


Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan
merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.

Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu,
batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur
“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya akan merasa tidak
nyaman atau terancam ketika orang yang tidak kenal terlalu dekat dengan .
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
● Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Midbrain) adalah bagian
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.
Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan
mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
● Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah
kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla
mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,
pernafasan, dan pencernaan.
● Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur.5

SUMSUM TULANG BELAKANG

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem


saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh
tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal
leher, hingga ke selangkangan.
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7
pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari
segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen
koksigeal.Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan
membentuk daerah tengkuk.

5
​http://pirantiasmaya.blogspot.com/2017/04/anatomi-otak-dan-fungsinya.html?m=1
● Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan
membentuk bagian belakang thorax atau dada
● Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan
membentuk daerah lumbal atau pinggang.
● Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan
membentuk os sakrum (tulang kelangkang).
● Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan
membentuk tulang koksigeus (tulang tungging)

Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.


● Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron
sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron (impuls saraf dari dan
ke otak).
● Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum
tulang belakang juga biasa disebut saraf refleks.
● Mengurusi persarafan tubuh, anggota badan dan kepala6

SARAF OTONOM

saraf otonom atau tak sadar adalah saraf yang dapat melakukan perintah atau
bekerja tanpa kita sadari dan bergerak secara otomatis yang tidah di kehendaki
saraf pusat terlebih dahulu. Saraf ini dapat berkerja tanpa harus di atur terlebih
6
​https://www.psychologymania.com/2012/04/sumsum-tulang-belakang-medulla-spinalis.html?m=1
dahulu. Contoh dari saraf ini adalah denyut jantung, perubahan pada pupil mata,
mengeluarkan keringat, gerak alat pencernaan, dan lain-lain. Sistem saraf ini
terdiri dari 12 pasang saraf otak yaitu kranial dan terdiri dari 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang atau spinal.
Saraf spinal dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Sistem Saraf Simpatik


Sistem syaraf ini berdada di ddepan tulang rusuk bagian tulangbelakang yang
memiliki pangkal pada sumsum tulang belakang atau medula spinalis yang
berada di bagian dada dan pinggang. Saraf tersebut di sebut juga dengan saraf
torakolumbar, karena saraf preganglion keluar yang berasal dari tulang belakang
toraks dari ke 1 sampai ke 12. Pada sistem saraf simpatik memiliki 25 pasang
ganglion atau yang merupakan simpul di sumsum tulang belakang.

2. Sistem Saraf Parasimpatik


Sistem saraf parasimpatik adalah suatu saraf yang memiliki pangkal di sumsum
tulang belakang lanjutan atau medula oblongata. Sistem ini disebut sebagai
sistem saraf kraniosakral dikarenakan saraf preganglion keluar dari otak dan
dari sakral. Saraf parasimpatik ini terdiri dari jaring-jaring yang memiliki
keterhubungan dengan ganglion yang telah tersebar ke seluruh tubuh.7

SARAF KRANIAL

Saraf kranial atau dalam bahasa latin disebut dengan Nervus Craniales adalah
12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/08/pengertian-macam-serta-fungsi-saraf-otonom-lengkap
.html
Berbeda halnya dengan saraf spinal yang mencuat dari tulang belakang
manusia. Pasangan saraf kranial diberikan nomor sesuai dengan letaknya dari
depan sampai belakang. Dari 12 pasang saraf kranial, terdapat 3 saraf kranial
yang berperan sebagai saraf sensoris, 5 pasang sebagai saraf motorik, dan 4
pasang saraf sebagai saraf gabungan (motorik dan sensorik).

FAKTOR RESIKO STROKE

Faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan


kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak (nonmodifiable, modifiable,
atau potentially modifiable) dan bukti yang kuat (well documented atau less
well documented) (Goldstein,2006).

1. Non modifiable risk factors :


a. Usia
Insidensi stroke sebanding dengan meningkatnya usia di atas umur 55 th,
insidensinya meningkat 2 kali lipat. Hal ini berkaitan dengan adanya proses
penuaan (degenerasi) yang terjadi secara alamiah dan pada umumnya pada
orang lanjut usia pembuluh darahnya lebih kaku karena adanya plak
(atherosclerosis).
b. Jenis kelamin
Insidensi pada pria 19% lebih tinggi daripada wanita. Hal ini mungkin terkait
bahwa laki-laki cenderung merokok. Dan, rokok ternyata dapat nerusak lapisan
dari pembuluh darah tubuh.
c. Berat badan lahir rendah
Risiko stroke meningkat dua kali pada orang dgn berat badan yg rendah (< 2500
g) ketika lahir
d. Ras/etnis
e. Genetik / Hereditas

2. Modifiable risk factors


a. Well-documented and modifiable risk factors
Hipertensi
Hipertensi adalah faktor resiko yang paling penting untuk stroke, terutama
Stroke sumbatan. Stroke yang terjadi paling banyak oleh karena hipertensi
adalah hemoragik.
Paparan asap rokok
Merokok merupakan faktor resiko tinggi terjadinya serangan jantung dan
kematian mendadak, baik akibat stroke sumbatan maupun perdarahan. Pada
meta analisis dari 32 studi terpisah, termasuk studi-studi lainnya, perokok
memegang peranan terjadi insiden stroke, untuk kedua jenis kelamin dan semua
golongan usia dan berhubungan dengan peningkatan resiko 50% secara
keseluruhan, bila dibandingkan dengan bukan perokok. Resiko terjadinya
stroke, dan infark otak pada khususnya, meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah rokok yang dikonsumsi, baik pada laki-laki maupun wanita.
Diabetes
Diabetes meningkatkan kemungkinan aterosklerosis pada arteri koronaria,
femoralis dan serebral, sehingga meningkatkan pula kemungkinan stroke
sampai dua kali lipat bila dibandingkan dengan pasien tanpa diabetes.
Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu
Kelainan jantung merupakan kelainan atau disfungsi organ yang
mempredisposisikan timbulnya stroke.
Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan yang ditandai oleh kelainan baik peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Stenosis arteri karotis
Stenosis arteri karotis adalah penyempitan atau penyempitan permukaan dalam
(lumen) dari arteri karotis, biasanya disebabkan oleh aterosklerosis.

3. Perilaku / Behaviour
o Gunakan Tembakau. Merokok melukai pembuluh darah dan
mempercepat pengerasan arteri. Karbon monoksida dalam asap rokok
mengurangi jumlah oksigen yang dapat membawa darah Anda. Canincrease
asap rokok risiko stroke bagi orang yang tidak merokok.

o Alkohol Gunakan. Minum terlalu banyak alkohol meningkatkan tekanan


darah Anda, yang meningkatkan risiko stroke. Hal ini juga meningkatkan kadar
trigliserida, suatu bentuk kolesterol, yang bisa mengeras arteri Anda.

o Ketidakaktifan fisik. Tidak mendapatkan cukup latihan bisa membuat


Anda mendapatkan berat badan, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan kadar kolesterol. Ketidakaktifan juga merupakan faktor risiko untuk
diabetes.8

ANALISIS DATA

Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk stroke. Namun
ketergantungan nikotin ditambah dengan kebiasaan merokok membuat
kecanduan semakin kuat sehingga banyak perokok yang mengalami kesulitan
yang luar biasa untuk berhenti, bahkan walaupun Anda tahu betapa bahayanya
kebiasaan merokok ini.

Sejumlah bahan kimia yang berbeda diserap ke dalam tubuh melalui asap rokok,
menyebabkan perubahan dalam pembuluh darah otak yang berbahaya untuk
jangka panjang dan jangka pendek.

Kecepatan aliran darah melalui pembuluh darah ke otak mengalami perubahan


selama dan segera setelah merokok. Selain itu, cedera yang terus-menerus pada
lapisan pembuluh darah otak (pembuluh darah yang memasok darah ke otak)
dapat berkontribusi pada penyakit pembuluh darah jangka panjang yang disebut
penyakit serebrovaskular, yang sering terjadi pada penderita stroke. Pembuluh
darah di otak menjadi lebih cenderung untuk mengalami penyumbatan dan
peningkatan pembekuan darah setelah berulang kali terkena paparan bahan
kimia yang dihirup melalui rokok.

8
Sakarinci, Ifmi. 2015. Makalah Stroke.
Asap rokok juga menghasilkan variasi detak jantung dan fungsi jantung yang
pada akhirnya dapat menyebabkan stroke.

Merokok dapat berkontribusi pada risiko stroke serta serangan transient


ischemic (TIA), yang merupakan stroke kecil yang dapat sembuh. Beberapa
orang yang menderita stroke mengalami tanda-tanda peringatan TIA pada
awalnya, sementara itu beberapa orang secara tiba-tiba mengalami stroke
permanen yang parah tanpa ada tanda-tanda peringatan ataupun TIA
sebelumnya. TIA selalu merupakan indikasi dari risiko stroke yang serius yang
mungkin akan terjadi di kemudian hari.

Banyak perokok juga menderita silent stroke, yang merupakan stroke kecil yang
tidak mengakibatkan keluhan neurologis yang jelas. Masalah silent stroke yang
terjadi dari waktu ke waktu dapat mengganggu kemampuan otak untuk
berfungsi dengan baik dan pada akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya
masalah neurologis mendadak yang serius, seperti demensia.

Perokok yang menderita TIA, stroke, atau silent stroke pasti berisiko stroke-nya
kambuh kembali atau lebih parah jika mereka terus merokok. Dengan demikian,
kondisi TIA merupakan pertanda yang jelas untuk perokok bahwa ada
kerusakan akibat stroke yang berkembang di tubuhnya. Adanya satu atau lebih
kejadian silent stroke juga harus diwaspadai oleh perokok untuk adanya cedera
yang cukup besar yang muncul dalam otak.

Merokok memiliki dampak yang dramatis pada kejadian stroke sepanjang masa
hidup perokok. Namun, studi penelitian ilmiah juga telah menunjukkan bahwa
risiko stroke pada perokok pasif juga meningkat.

Ditetapkan bahwa semakin tinggi paparan asap pada perokok pasif, semakin
tinggi kemungkinan stroke. Pasangan dari seseorang yang merokok, meskipun
ia sendiri tidak merokok, namun sering terkena konsentrasi tinggi dari asap
rokok selama bertahun-tahun, memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada
orang dengan kondisi kesehatan yang sama namun tidak terpapar asap rokok
secara teratur.
Minum minuman beralkohol dalam takaran yang wajar dapat menyehatkan
tubuh. Tapi kalau terlalu sering menenggak minuman beralkohol sampai mabuk,
awas bahaya penyakit stroke mengintai.

Para peneliti dari Karolinska Institute, Swedia dan University of Cambridge,


Inggris mengungkap dampak buruk kebiasaan menenggak minuman beralkohol
berlebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peminum berat 1,6 kali berisiko
mengalami pendarahan intraserebral (stroke iskemik) dan 1,8 kali berisiko
menderita pendarahan subarachnoid (jenis stroke hemoragik).

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang terjadi ketika ada gumpalan darah yang
memblokir arteri serebral yang rusak. Sedangkan stroke hemoragik terjadi bila
pembuluh darah melemah, membengkak, pecah di dalam otak (intraserebral)
atau di ruang antara dua membran yang mengelilingi otak (subarachnoid).

KESIMPULAN

Kesimpulan dari artikel yang penulis susun ini adalah bahwa penyakit stroke
memiliki banyak penyebab diantaranya dari kebiasaan merokok. Rokok ini
menyebabkan Kecepatan aliran darah melalui pembuluh darah ke otak
mengalami perubahan selama dan segera setelah merokok. Selain itu, cedera
yang terus-menerus pada lapisan pembuluh darah otak (pembuluh darah yang
memasok darah ke otak) dapat berkontribusi pada penyakit pembuluh darah
jangka panjang yang disebut penyakit serebrovaskular, yang sering terjadi pada
penderita stroke.

Ditambah lagi dengan pengonsumsian minuman beralkohol yang tinggi maka


akan meningkatkan resiko stroke karena minuman beralkohol dapat
meningkatkan plak dalam pembuluh darah serta meningkatkan intensitas dan
kecepatan aliran darah yang masuk ke otak menyebabkan pecahnya pembuluh
darah di otak yang berujung pada penyakit stroke.

Oleh karena itu, agar kita semua dapat mengurangi resiko penyakit stroke, kita
harus meninggalkan rokok dan minuman beralkohol mulai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai