TINJAUAN PUSTAKA
3
Universitas Sriwijaya
4
Tambang Air Laya (TAL) merupakan site terbesar pada UPTE PT.
BA,dengam luas WIUP 7621 Ha. Pada lokasi tambang air laya (TAL), PT Bukit
Asam Tbk, Tanjung Enim menggunakan BWE System (Bucket wheel excavtor) dan
metode shovel and truck (menggunakan excavator dan dump truck). Pada metode
BWE system ini sepenuhnya dilaksanakan oleh pihak PT.BA sedangkan pada
metode shovel and truck dilaksanakan oleh pihak ketiga (kontraktor) yaitu PT.Pama
Persada Nusantara.
MTB memiliki luas area 3300 Ha. Pada tambang ini, operasi penambangan
dilakukan menggunakan metode shovel-truck dan BWE system. Pada Muara Tiga
Besar dibagi menjadi dua yaitu Muara Tiga Besar Utara dan Muara Tiga Besar
Selatan, dimana pada Muara Tiga Besar Utara penambangan dikerjakan oleh PTBA
menggunakan peralatan BWE system dan pada Muara Tiga Besar Selatan dikelola
oleh PT. Pama Persada Nusantara yang diawasi oleh PTBA.
3. Banko Barat
Tambang Banko Barat memiliki Luas WIUP 4500 Ha. Tambang Banko
Barat saat ini terdiri atas 4 lokasi penambangan, yaitu Pit 1 Timur, Pit 1 utara, Pit 2
dan Pit 3 Timur, dimana penambangan tersebut dengan menugggnakan jasa
kontraktor PT, dalam hal peminjaman alat berat dengan sistem sewa per jam. PT.
BKPL dan PT. SBS, dengan sistem contracti mining yang diawasi oleh PTBA.
Proses penambangan yang dilakukan menggunakan metode kombinasi antara
Universitas Sriwijaya
5
shovel dan truck. Nilai kalori batubara yang terdapat di Banko Barat berkisar antara
5000-5200 kkal/kg (adb).
Universitas Sriwijaya
6
Batubara yang akan diambil diberai terlebih dahulu dengan menggunakan bulldozer
(ripping) ataupun dilakukan pemboran dan peledakan jika batubara tersebut terlalu
keras sehingga tidak dapat dilakukan proses ripping, lalu dimuat dengan excavator
yang kemudian dilakukan pengangkutan menggunakan dump truck menuju ke
temporary stock atau dump hopper.
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
9
Pada pengupasan cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang sudah
digali batugampingnya atau ke tempat pembuangan khusus . cara ini ialah dengan
menggunakan Bucket Wheel Exavator (BWE), sistem ini cocok untuk tanah
penutup yang materialnya lunak dan tidak lengket.
d.) Drag Scraper System
Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahan galian setelah
tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya dihabiskan terlabih
dahulu, kemudian baru bahan galiannnya ditambang. Sistem ini cocok untuk tanah
penutup yang materialnya lunak dan lepas (loose).
e.) Cara Konvensional
Cara ini menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis
( alat gali, alat muat, dan alat angkut ) seperti kombinasi antara bulldozer, wheel
loader dan dump truck.
Bila material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan alat
gali muat, sedangkan bila materialnya keras mungkin menggunakan ripper atau
pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, baru kemudian
dimuat dengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat
pembuangan dengan lat angkut.
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Alat muat berhapadan dengan muka jenjang atau front penggalian pada pola
ini memuat pertama kali pada dump truck sebelah kiri sampai penuh dan berangkat
setelah itu dilanjutkan pada dump truck sebelah kanan.
b.) Drive by Cut
Alat muat (backhoe) bergerak melintang dan sejajar dengan front
penggalian. Pola ini diterapkan apabila lokasi pemuatan memiliki dua akses.
c.) Paralel Cut
Terdiri dari dua metode berdasarkan cara pemuatannya, yaitu:
Single Spotting/Single Truck Back Up
Truck kedua menunggu selagi alat muat memuat ke truk pertama, setelah
truk pertama berangkat, truk kedua berputar dan mundur. Saat truk kedua dimuat,
truk ketiga datang melakukan manuver dan seterusnya
Double Spotting / Double Truck Back Up
Truk memutar dan mundur ke salah satu sisi alat muat selagi alat muat
mengisi truk pertama. Begitu truk pertama berangkat, alat muat mengisi truk kedua
dimuati, truk ketiga datang dan langsung berputar dan mundur kearah alat muat,
demikian seterusnya.
Universitas Sriwijaya
13
1) Karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi.
Maka sering dilakukan pengelompokkan sebagai berikut:
2) Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya tanah atas atau top soil,
pasir (sand), lempung pasiran (sandclay).
3) Agak keras atau Medium hard digging, misalnya tanah liat atau lempung (clay)
yang basah dan lengket.
4) Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya batu sabak (slate), material yang
kompak (compacted material).
5) Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh
rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya
batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan segar (fresh metamorphic
rock).
Universitas Sriwijaya
14
2.4.2 Efisiensi
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
Keterangan :
CT = Waktu edar alat angkut (menit)
T1 = Waktu mengambil posisi untuk dimuati (menit)
T2 = Waktu diisi muatan, (menit)
T3 = Waktu mengangkut muatan, (menit)
T4 = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, (menit)
T5 = Waktu pengosongan muatan, (menit)
T6 = Waktu kembali kosong, (menit)
Universitas Sriwijaya
17
c. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang
dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut.
Q=(KB×Eff×FB×SF×3600)/CT.........................................................................(2.1)
Keterangan:
Q = Produktivitas alat gali-muat (bcm/jam untuk tanah atau ton/jam untuk batubara
sesuai density batubara)
KB = Kapasitas bucket (m3)
Eff = Efisiensi kerja
FB = Factor bucket
Universitas Sriwijaya
18
SF = Swell factor
CT= Waktu edar alat gali-muat excavator (detik)
𝑄 = (𝑛 × 𝐾𝐵 × 𝐸𝑓𝑓 × 𝐹𝐵 × 𝑆𝐹 × 3600)/𝐶𝑇.................................................(2.2)
Keterangan:
Q = Produktivitas dump truck (bcm/jam untuk tanah atau ton/jam untuk batubara
sesuai density batubara)
n = Jumlah pengisian
KB = Kapasitas bucket (m3)
Eff = Efisiensi kerja
FB = Factor bucket
SF = Swell factor
CT = Waktu edar alat gali-muat excavator (detik)
Universitas Sriwijaya