NIM : 03021381621098
Kelas :B
Kampus : Palembang
1. Dari distribusi ukuran butir dua contoh tanah, didapat harga D10 = 0,085 mm, D30 = 0,12 mm
dan D60 = 0,135 mm. Batas cair dan batas plastis yang lolos ayakan No. 40 adalah sebagai
berikut :
Tanah A Tanah B
Batas cair (LL) 30 26
Batas plastis (PL) 22 20
D30 2 0,122
Cc 1,25 1
D10 D60 0,085 0,135
Dengan batas cair = 30 dan indeks plastis = 30 – 22 = 8 > 7, data tersebut terletak diatas Garis A.
Jadi, klasifikasinya adalah SP-SC.
Tanah B:
61 % dari total tanah ternyata lolos ayakan No. 200 ( > 50 %), oleh karena itu tanah
dikelompokkan sebagai tanah berbutir halus. Dengan batas cair = 26 dan indeks plastisitas = 26 –
20 = 6. Apabila diplotkan pada bagan plastisitas, maka harga tersebut masuk dalam daerah yang
diarsir. Jadi, klasifikasi tanahnya adalah CL-ML.
Untuk Tanah B :
a. Kurang dari 50 % melalui ayakan No. 200, maka tanah adalah berbutir kasar (pasir atau
kerikil).
b. Hitung persentase yang melalui No. 4 dan tertahan diatas ayakan No. 200 sebagai berikut
:
72 – 38 = 34 % (pasir)
100 – 72 = 28 % (kerikil)
maka sudah tentu lebih dari setengah fraksinya adalah pasir.
c. Lebih dari 12 % melalui ayakan No. 200 dan dari batas-batas Atterberg, tanah
digambarkan di bawah garis A dimana LL = 39, PL = 27 dan PI = 39 – 27 = 12, maka
diperoleh ML. Dengan memperhatikan bahwa persentase pasir dan kerikil hampir sama,
maka tanah B adalah coklat kekelabuan, sangat berkerikil, pasir berlanau dengan
sebagian kecil bahan organis, SM.
Untuk Tanah C :
a. Dengan 55 % melalui ayakan No. 200, maka tanah adalah berbutir halus.
b. Mempergunakan LL = 55 %, PL = 24, maka PI = 55 – 24 = 31, tanah digambarkan di atas
garis A dan juga di atas garis dengan LL > 50, maka tanah C adalah biru kelabu, lempung
berpasir, tanah gambut dengan sebagian kecil kerikil, CH.
3. Dari diagram distribusi butiran terdapat 3 (tiga) tanah, dengan data distribusi butiran sebagai
berikut :
a. Tanah A, didapat harga : D10 = 0,02 mm, D30 = 0,60 mm, D60 = 8,5 mm
b. Tanah B, didapat harga : D10 = 0,021 mm, D30 = 0,04 mm, D60 = 1,0 mm
c. Tanah C, didapat harga : D10 = 0,35 mm, D30 = 0,65 mm, D60 = 0,80 mm
Tentukan harga Cu dan Cc untuk setiap tanah.
Penyelesaian :
a. Tanah A :
𝐷60 8,5
𝐶𝑢 = = = 4,25
𝐷10 0,02
(𝐷30 )2 (0,6)2
𝐶𝑐 = = = 2,1
(𝐷10 )(𝐷60 ) (0,02𝑥8,5)
Karena Cu > 15 dan Cc diantara 1 dan 3, tanah termasuk bergradasi baik.
b. Tanah B :
𝐷60 1,0
𝐶𝑢 = = = 47,6
𝐷10 0,021
(𝐷30 )2 (0,4)2
𝐶𝑐 = = = 0,076
(𝐷10 )(𝐷60 ) (0,021𝑥1,0)
Tanah termasuk bergradasi buruk, karena tidak memenuhi criteria koefisien gradasi Cc
< 1 ( 0,076 < 1 ).
c. Tanah C :
𝐷60 0,8
𝐶𝑢 = = = 2,29
𝐷10 0,35
(𝐷30 )2 (0,65)2
𝐶𝑐 = = = 1,51
(𝐷10 )(𝐷60 ) (0,35𝑥0,80)
Tanah termasuk bergradasi buruk; walau Cc > 1, tetapi harga Cu sangat kecil.