Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK PELAKSANAAN

SISTEM IDENTIFIKASI PASIEN


RS MITRA SEHAT MEDIKA PANDAAN

I. Pendahuluan
Sistem identifikasi pasien adalah cara melakukan identifikasi terhadap pasien dan
identifikasi terhadap dokumen rekam medis yang mutlak diperlukan untuk mempermudah
dan mempercepat pencarian berkas rekam medis.

II. Tujuan
Tujuan dari sistem identifikasi adalah mempermudah dan mempercepat pencarian berkas
rekam medis.

III. Kebijakan
Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib di buatkan identifikasi
selengkap mungkin dan disesuaikan dengan KTP/KSK/SIM/Paspor.

IV. Petunjuk Pelaksanaan


1. Pasien/keluarga pasien diterima ditempat penerimaan pasien ( TPPRJ, TPPRI ) akan
diwawancarai oleh petugas guna mendapat data identitas yang akan diisikan pada
formulir dokumen rekam medis. Data identitas yang akan di isikan terdiri dari 2 macam:
a. Data Indentitas sosial anatara lain :
 Nomor Rekam Medis
 Nama pasien
 Alamat lengkap
 Umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan
 Nama ayah/suami/isteri/marga/keluarga/baptis
 Status perkawinan
 Nama penanggung biaya
b. Data Identitas Medis yang berisi minimal :
 Nama dokter yang memeriksa
 Anamnese
 Diagnosa
 Therapy / tindakan

48
2. Petugas Pendaftaran mengentrikan formulir pendaftaran yang telah diisi pasien ke
dalam program komputer dengan ketentuan identifikasi sebagai berikut :
a. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap dan memberikan nomor RM
tunggal.
b. Untuk pemberian nama, dengan menggunakan nama asli secara lengkap (sesuai
dengan kartu identitas yang masih berlaku : KTP/SIM/KSK ).
c. Bila pasien seorang wanita dan sudah bersuami bisa menggunakan nama suaminya
yang ditulis dibelakang nama asli/nama lengkap pasien. Jika belum bersuami bisa
menggunakan nama orang tuanya ( ayah ) yang juga ditulis dibelakang nama
aslinya.
d. Bila seseorang biasa menggunakan nama marga dapat dituliskan didepan nama
aslinya.
e. Nama ditulis dengan huruf cetak dengan ejaan yang disempurnakan.
f. Bila pasien seorang perempuan setelah ditulis Ny. Jika sudah bersuami dan Nn. Jika
belum bersuami baru diikuti dengan nama lengkapnya.
g. Pencantuman gelar harus ditulis sesudah penulisan nama lengkap.
h. Tidak perlu menggunakan tulisan Bp./Sdr. diawal nama lengkap tetapi cukup
dengan Tn. apabila pasien berjenis kelamin laki-laki dan berumur lebih dari 14
tahun.
i. Khusus bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum mempunyai nama, maka
penulisannya memakai nama ibu yang melahirkan. Dan dalam dokumen rekam
medis untuk bayi yang baru lahir harus ada cap kaki bayi kanan kiri, dan cap ibu jari
tangan dari ibu yang melahirkan serta pemberian gelang nama kepada bayi, warna
merah untuk perempuan dan biru untuk laki-laki.
3. Setelah petugas pendaftaran mengentrikan data pasien ke dalam program komputer,
secara otomatis KIUP terbentuk dan sudah bisa digunakan.
4. Hasil dari proses inilah yang di gunakan sebagai acuan oleh dokter, perawat/bidan, juga
tenaga medis dan nonmedis yang lain yang berkewenangan untuk melakukan
pengidentifikasian, baik identifikasi untuk pasien ataupun terhadap dokumen rekam
medisnya.

V. Penutup
Petunjuk pelaksanaan ini dibuat untuk dipedomani oleh seluruh bagian yang terkait, dengan
harapan dapat dilaksanankan dengan sebaik-baiknya.

49

Anda mungkin juga menyukai