Pengertian sehat merupakan interaksi antara jasmani, rohani dan spiritual. Pelayanan
kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit , tidak hanya aspek jasmani melainkan juga aspek
rohani dan spiritual. Keterbatasan gerak pasien yang disebabkan oleh kondisi fisik yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit , tidak perlu menghalangi keinginan pasien untuk tetap
mendapatkan pelayanan rohani dan spiritual oleh para pemuka agama masing-masing.
Rumah Sakit diharapkan dapat mengambil bagian dalam pelayanan rohani atas pasien
yang sedang dirawat inap di Rumah Sakit , mengingat hak pasien untuk tetap dapat
melaksanakan kewajiban dan keinginannya untuk beribadah dan mendapatkan
pendampingan rohani dan spiritual dari pemuka agama.
Panduan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan pelayanan rohani kepada
pasien yang sedang dirawat inap di Rumah Sakit . Ketenangan batin dan kesehatan rohani
dan spiritual, diharapkan mampu mendukung kemampuan fisik pasien dalam mencapai
kesembuhannya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................. 11
3.1 Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan internal) .......... 12
3.2 Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan eksternal) ........ 12
BAB IV ................................................................................................................................. 15
iii
4.4 Doa agama hindu .................................................................................................. 17
BAB V .................................................................................................................................. 18
DOKUMENTASI .................................................................................................................. 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan sesuai dengan
konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya termasuk tujuan hidup, harapan, dan
niatnya.
Menurut larsoniv berbagai penelitian tentang relevansi klinis dari agama dan
spiritualis dapat dikategorikan ke dalam empat golongan antar lain: 1) mengenai
pencegahan penyakit (illness prevention), 2) mengenai penyusuaian terhadap penyakit
(coping with illness),3) mengenai kesembuhan dari operasi(recorvey from surgery) dan
4) meningkatkan hasil pengobatan (improving treatment outcomes).
Penelitian clark, firedman dan martin dikutip dari subandi dan hasnat menjelaskan
bahwa pasien yang cenderung religius memiliki perasaan bahagia dibanding dengan
pasien yang kurang religius. Kemudian javis northcott dalam wood dan irosonv
menyatakan pelayanan rohani memungkinkan mengurangi resiko sakit dan kematian.
Pargement, cole, vandevreek, belavick, brant dan perezvi menyatakan bahwa beberapa
pengaruh religius dapat menumbuhkan perilaku koping untuk menjalani atau mengatasi
sumber-sumber stres pada keadaan normal atau sakit (illness).
B. Tujuan
1) Sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam kepedulian terhadap hak pasien
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Agar kebutuhan pasien untuk melaksanakan ibadah dapat dipenuhi sehingga
mempunyai kekuatan dan ketenangan jiwa.
3) Terlaksananya pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Mitra Sehat Medika .
4) Terwujudnya pelayanan doa yang optimal berdasarkan agama dan kepercayaan
yang resmi.
5) Setiap pasien mendapatkan doa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
6) Setiap staf Rumah Sakit mengerti dan memahami pelayanan yang bisa diberikan
oleh tim pelayanan kerohanian.
5
C. Pengertian agama
1) Agama menurut agama islam ialah, kata islam berasal dari kata: salam yang artinya
selamat, aman sentosa, sejahtera: yaitu aturan hidup yang dapat menyelamatkan
manusia di dunia dan di akhirat.
2) Agama menurut agama kristen ialah segala bentuk hubungan manusia dengan yang
suci. Terhadap yang suci ini manusia tergantung, takut karena sifatnya yang
dahsyat dan manusia tertarik karena sifat-sifatnya yang mempesonakan.
3) Agama menurut agama hindu ialah satya, arta, diksa, tapa, brahma dan yajna.
Satya berarti kebenaran yang absolute. Arta adalah dharma atau perundang-
undangan yang mengatur hidup manusia. Diksa adalah penyucian. Tapa adalah
semua perbuatan suci. Brahma adalah doa atau mantra-mantra. Yajna adalah
kurban. Pengertian lain ialah dharma atau kebenaran abadi yang mencakup seluruh
jalan kehidupan manusia. Sehingga Agama menurut agama hindu ialah
kepercayaan hidup pada ajara-ajaran suci dan diwahyukan oleh sang hyang widi
yang kekal abadi.
4) Agama menurut agama budha ialah suatu kepercayaan atau perwujudan atau
kepercayaan manusia akan adanya daya pengendalian yang istimewa dan terutama
dari suatu manusia yang harus ditaati dan pengaruh pemujaan tadi atas perilaku
manusia.
Pengertian lain dari agama adalah suatu badan dari ajaran kesusilaan dan filsafat dan
pengakuan berdasarkan keyakinan terhadap pelajaran yang diakui baik yang ajaran
yang budha yang sangat mulia. Dalam pengertian yang lain bahwa agama adalah cara
tertentu untuk pemujaan kepada para dewa, dewa agung yaitu adanya kekuatan gaya
tak terlihat yang menguasai alam semesta.
D. Pelayanan kerohanian pada pasien atau pendampingan orang sakit merupakan salah
satu bentuk layanan konseling untuk membantu pasien yang tengan bergulat dengan
pengalaman batas daya tersebut. Situasi batas daya yang kerap menatapkan pasien
pada fakta kematian (kegelapan maut): harus meninggalkan dunia dan tidak tahu akan
menuju kemana. Dalam proses pendampingan, konselor menunjukkan rasa simpati dan
dukungan empatik kepada pasien supaya dapat “berjumpa” dengan allah yang hadir
dalam situasinya yang terbatas itu. Pasien dibimbing untuk hidup dengan bersandar
pada kebaikan tuhan yang maha esa semata, sehingga daya illahi dapat dijadikan
sumber kekuatannya untuk “meloncat” ke luar dari situasi pengalaman batas daya
menuju kepada tuhan yang maha esa (meskipun dalam kegelapan), karena percaya
Pendamping pelayanan
Kata pendampingan pelayanan adalah gabungan dua kata yang mempunyai makna
pelayanan. Istilah pendampingan berasal dari kata kerja “mendampingi”. Mendampingi
6
merupakan suatu kegiatan menolong orang lain yang karena sesuatu sebab perlu
didampingi. Orang yang melakukan kegiatan mendampingi disebut “pendamping”.
Antara yang didampingi dan pendamping terjadi suatu interaksi sejajar atau relasi timbal
balik.pihak yang paling bertanggung jawab (sejauh mungkin sesuai dengan
kemampuan) adalah pihak yang didampingi.dengan demikian, istilah pendampingan
memiliki arti kegiatan kemitraan, bahu membahu, menemani, membagi atau berbagi
dengan tujuan saling menumbuhkan dan membutuhkan.
Orang yang merasa dirinya dekat dengan tuhan, akan timbul rasa tenang dan
aman. Hal ini merupakan ciri sehat mental, yaitu:
Ada sejumlah penelitian yang dilakukan para ilmuan barat mengenai fenomena
doa dan hubungannya dengan kesehatan jasmani, diantaranya:
7
dengan penelitian harris. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa pasien yang
didoakan membutuhkan obat-obatan dan alat bantu pernapasan yang lebih
sedikit dibandingkan pasien yang tidak didoakan. Dan mereka juga lebih sedikit
mengalami komplikasi
a) Usia anak-anak
b) Pasien kesepian
Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan
membutuhkan bantuan spiritual karena mereka merasakan tidak ada kekuatan
selain kekuatan tuhan, tidak ada yang menyertainya selain tuhan.
10
BAB II
RUANG LINGKUP
11
BAB III
TATA LAKSANA
12
2) Pasien atau keluarga pasien rawat inap di Rumah Sakit membutuhkan pelayanan
kerohanian oleh pemuka agama yang ditunjuk secara langsung dari pihak keluarga
pasien.
3) Pasien atau keluarga pasien mengutarakan maksud tersebut kepada perawat yang
bertugas untuk membantu proses pelaksanaannya.
4) Petugas rawat inap mengakomodir kebutuhan pasien dan memberikan formulir
permintaan pelayanan kerohanian sendiri (dari keluarga pasien) sebagai
permintaan tertulis dari keluarga pasien.
5) Petugas menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan demi kelancaran proses
kerohanian pasien.
6) Pemuka agama yang didatangkan oleh pihak keluarga pasien dapat membantu
dalam proses pemberian pelayanan kerohanian terhadap pasien selama waktu
yang dianggap cukup.
7) Dalam proses pelayanan kerohanian yang dilakukan, pihak keluarga tetap menjaga
ketertiban dan sopan santun dengan pasien yang terdapat pada ruangan tersebut.
8) Pelaksanaan pelayanan kerohanian dilakukan di ruangan perawatan yang
diupayakan sedemikian rupa sehingga tidak akan menggangu keberadaan pasien
lainnya di ruangan tersebut .
9) Setelah melaksanakan pelayanan kerohanian, petugas pelayanan mengisi data
pelayanan dan memberi tanda tangan pada lembaran form permintaan pelayanan
kerohanian dan buku pelayanan sebagai tanda pelayanan telah selesai
dilaksanakan.
C. Tata Laksana Permintaan Pelayanan Kerohanian
1) Pelayanan kerohanian pasien baik yang dilakukan secara internal maupun
eksternal diakomodasi oleh Rumah Sakit , dalam memberikan ketenangan dan
kenyamanan bagi pasien.
2) Prosedur pemberian pelayanan kerohanian pasien rawat inap diakomodir oleh
perawat ruangan yang pada saat itu berjaga/dinas.
3) Asesmen kebutuhan pasien akan pelayanan kerohanian harus dilakukan dan
diketahui oleh perawat/staf medis yang dinas dan tercatat pada formulir asesmen
pasien ke dalam berkas rekam medis pasien.
4) Ruang lingkup pelayanan kerohanian yang disediakan oleh Rumah Sakit adalah
islam, kristen, katolik, hindu dan budha, selain itu Rumah Sakit belum dapat
mengakomodir kebutuhan terkait pelayanan kerohaniannya.
13
D. Alur pelayanan kerohanian
PERMINTAAN
BIMBINGAN
KEROHANIAN
PERAWAT IRNA
MENYERAHKAN FOMULIR
PERMINTAAN KE
KELUARGA PASIEN
PERAWAT IRNA
MENGUBUNGI MOD
MOD MENJELASKAN
PROSEDUR PELAYANAN
KEROHANIAN KE
KELUARGA PASIEN
ROHANIAWAN MEMBERIKAN
PELAYANAN KEROHANIAN &
ROHANIAWAN MENGISI BUKU
KUNJUNGAN
PELAYANAN
KEROHANIAN
SELESAI
14
BAB IV
PANDUAN PELAYANAN (DOA)
Membaca surat yasin, ada sebuah hadist yang menyebutkan bahwa “yasin lima
quriat lahu” artinya surat yasin dibaca sesuai niat si pembaca. Yasin dapat dibaca saat
kita mengharap rezeki tuhan, meminta sembuh dari penyakit, menghadapi ujian,
mencari jodoh, dan lain-lain.
Lebih dari itu, surat yasin sudah menjadi kebiasaan masyarakat bila salah satu
keluarga ada yang kritis.surat yasin dibaca dengan harapan jika bisa sembuh semoga
cepat sembuh, dan jika allah menghendaki yang bersangkutan kembali kepada-nya,
semoga cepat diambil oleh-nya dengan tenang.
Ada kalanya yasin dibaca sendirian, ada juga bersamaan dengan tetangga yang
lain. Yang jelas, orang yang sakit sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh karena
tanda-tanda akan diakhirinya kehidupan ini sudah jelas. Dan surat yasin menjadi
pengantar kepulangannya ke kehadirat allah.
Diriwayatkan juga, jika seorang muslim dan muslimah dibacakan surat yasin etika
mendekati ajal maka akan diturunkan 10 (sepuluh) malaikat berkat dari huruf-huruf
yasin yang dibaca. Para malaikat itu berdiri berbaris di samping yang sakit,
membacakan shalawat dan istigfar kepadanya dan ikut menyaksikan saat dimandikan
dan mengantarkan ia ke makam. (tafsir yasin lil hamamy, halaman 2)
Dalam kitab audhaul ma’ani riyadh as shalihin disebutkan bahwa bacaan surat
yasin untuk yang sedang mendekati ajal akan menjadi bekal dia, seperti halnya ia
membawa susu kental dalam perjalanan. Dan surat yasin pada dasarnya dapat dibaca
untuk seseorang setelah meninggal di rumah atau bahkan di makam. (audhaul ma’ani,
halaman:376)
Syaiddina wamaulana Ya allah yang maha pengasih dan penyayang aku berkumpul
dihadapanmu untuk menjalankan tugas kami.
15
Berkatilah tangan kami, agar kami mampu menolong sesama kami.
Berikanlah ketegaran dan kekuatan agar kami mampu menjalankan profesi kami.
Sembuhkanlah orang-orang sakit yang kami rawat dengan rahmat hidayah dan
inayahmu, semoga tugas yang kami jalankan pada hari ini, hari esok, dan hari yang
akan datang tetap membawa keselamatan bagi sesama kami. Semoga tugas yang
kami jalankan dapat meningkatkan pengabdian kami pada sesama kami.
Berikanlah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun
mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat.
Amin
(doksologi: sebab tuhanlah raja yang mul dan berkuasa untuk selama-lamanya)
Tuhan allah kami, penderita sakit ini telah datang kepada-mu untuk memohon apa
yang ia dambakan dan ia yakin sebagai yang terpenting baginya. Sangatlah penting
bahwa jiwa rohani kita sehat berilah ya tuhan agar kata-kata itu melekat dalam hatinya
Semoga kehendak-mu yang kudus terlaksana padanya dalam segala hal, apabila
engkau ingin agar ia disembuhkan tetapi andaikata kehendak-mu lain semoga ia
mampu meneruskan memikul salib-nya.
Bagi kami yang mendoakannyabersihkanlah hati kami agar kami pantas menerima
anugrah belas kasih-mu, lindungilah dan ringankanlah penderitaannya, tolonglah dia
memikul salib-nya dengan berani.
Sudilah engkau mengajar mereka.semua ini kami mohon demi kristus tuhan dan
pengantara kami. Amin.
Teks doa bapa kami (tertulis pad injil matius versi terjemahan baru)
16
Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namamu.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, dan ampunilah kami akan
kesalahan kami seperti kamu juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada
kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaab, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat.
(karena engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa kemudian sampai selama-
lamanya). Amin
Karena kami semua percaya bilur-bilutmu telah menyembuhkan aku. Demikianlah seru
doa kami yang jauh dari sempurna, hanya kami alaskan dalam namamu yang kudus.
Amin
Om swastyastu
Doa belasungkawa
Om swastyastu
Ya tuhan penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat vijaksara suci
om, semoga ia mengingat engkau yang mana nasa dan kekal abadi.
Ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa atma adalah abadi dan
badan ini akhirnya hancur menjadi abu.om santih santih santih.
Doa keselamatan
Semoga segala malapetaka jauh menyisih, semua penyakit menjadi sembuh tiada mara
bahaya yang menimpa diriku.
17
Berdasarkan gaya-gaya kekuatan perlindungan ini,semoga tiada malapetaka yang
mengganggu berkat kemampuan paritta ini. Semoga semua kesukaranku lenyap.
Semoga berkat gaya-gaya pancaran budha gaya-gaya pancaran pacceka budha dan
gaya-gaya pancaran para arabat ku mendapatkan perlindungan sekokoh mungkin.
BAB V
DOKUMENTASI
A. Proses Dokumentasi
Proses dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengisian data dari formulir yang
telah diisi dan diitanda tangani oleh pasien atau keluarganya. Bukti dokumentasi dapat
dilampirkan pada lembar berkas rekam medis dan lembar/catatan khusus petugas
kerohanian dari Rumah Sakit , meliputi :
18
1) Formulir permintaan pelayanan kerohanian
2) Buku pencatatan pelaksanaan pelayanan kerohanian
3) Lembar asesmen pasien/dokumen pengkajian keperawatan yang mencantumkan
pengkajian agama/kepercayaan
4) Mou kerjasama dengan rohaniawan internal
19