Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Pengertian sehat merupakan interaksi antara jasmani, rohani dan spiritual. Pelayanan
kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit , tidak hanya aspek jasmani melainkan juga aspek
rohani dan spiritual. Keterbatasan gerak pasien yang disebabkan oleh kondisi fisik yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit , tidak perlu menghalangi keinginan pasien untuk tetap
mendapatkan pelayanan rohani dan spiritual oleh para pemuka agama masing-masing.

Rumah Sakit diharapkan dapat mengambil bagian dalam pelayanan rohani atas pasien
yang sedang dirawat inap di Rumah Sakit , mengingat hak pasien untuk tetap dapat
melaksanakan kewajiban dan keinginannya untuk beribadah dan mendapatkan
pendampingan rohani dan spiritual dari pemuka agama.

Panduan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan pelayanan rohani kepada
pasien yang sedang dirawat inap di Rumah Sakit . Ketenangan batin dan kesehatan rohani
dan spiritual, diharapkan mampu mendukung kemampuan fisik pasien dalam mencapai
kesembuhannya.

Pandaan, 18 Oktober 2016

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I ..................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN.................................................................................................................... 5

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 5

1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 5

1.3 Pengertian agama ................................................................................................... 6

1.4 Pelayanan kerohanian .............................................. Error! Bookmark not defined.

1.5 Pendamping pelayanan ........................................................................................... 6

1.6 Peran agama terhadap kondisi pasien ..................................................................... 7

1.7 Perkembangan spiritual ........................................................................................... 8

1.8 Pasien yang membutuhkan bantuan pelayanan spiritual/kerohanian ....................... 9

BAB II .................................................................................................................................. 11

RUANG LINGKUP ............................................................................................................... 11

2.1 Ruang lingkup pelayanan ...................................................................................... 11

2.2 Unit terkait ............................................................................................................. 11

2.3 Penanggung jawab ................................................................................................ 11

2.4 Fasilitas dan perlengkapan .................................................................................... 11

BAB III ................................................................................................................................. 12

TATA LAKSANA .................................................................................................................. 12

3.1 Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan internal) .......... 12

3.2 Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan eksternal) ........ 12

3.3 Tata laksana permintaan pelayanan kerohanian .................................................... 13

3.4 Alur pelayanan kerohanian .................................................................................... 14

BAB IV ................................................................................................................................. 15

PANDUAN PELAYANAN (DOA) .......................................................................................... 15

4.1 Doa agama islam ................................................................................................... 15

4.2 Doa agama katolik ................................................................................................. 16

4.3 Doa agama kristen................................................................................................. 16

iii
4.4 Doa agama hindu .................................................................................................. 17

4.5 Doa agama budha ................................................................................................. 17

BAB V .................................................................................................................................. 18

DOKUMENTASI .................................................................................................................. 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

kualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan sesuai dengan
konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya termasuk tujuan hidup, harapan, dan
niatnya.

Menurut larsoniv berbagai penelitian tentang relevansi klinis dari agama dan
spiritualis dapat dikategorikan ke dalam empat golongan antar lain: 1) mengenai
pencegahan penyakit (illness prevention), 2) mengenai penyusuaian terhadap penyakit
(coping with illness),3) mengenai kesembuhan dari operasi(recorvey from surgery) dan
4) meningkatkan hasil pengobatan (improving treatment outcomes).

Penelitian clark, firedman dan martin dikutip dari subandi dan hasnat menjelaskan
bahwa pasien yang cenderung religius memiliki perasaan bahagia dibanding dengan
pasien yang kurang religius. Kemudian javis northcott dalam wood dan irosonv
menyatakan pelayanan rohani memungkinkan mengurangi resiko sakit dan kematian.
Pargement, cole, vandevreek, belavick, brant dan perezvi menyatakan bahwa beberapa
pengaruh religius dapat menumbuhkan perilaku koping untuk menjalani atau mengatasi
sumber-sumber stres pada keadaan normal atau sakit (illness).

Melihat pentingnya pelayanan rohani dalam mendukung kesembuhan penyakit


pasien, Rumah Sakit Mitra Sehat Medika sebagai institusi pelayanan kesehatan
melaksanakannya dengan tujuan mencapai kepuasan pasien dalam upaya memenuhi
harapan kerohanian serta menghormati budaya, suku, nilai-nilai kepercayaan serta
agama yang dianut pasien.

B. Tujuan
1) Sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam kepedulian terhadap hak pasien
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Agar kebutuhan pasien untuk melaksanakan ibadah dapat dipenuhi sehingga
mempunyai kekuatan dan ketenangan jiwa.
3) Terlaksananya pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Mitra Sehat Medika .
4) Terwujudnya pelayanan doa yang optimal berdasarkan agama dan kepercayaan
yang resmi.
5) Setiap pasien mendapatkan doa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
6) Setiap staf Rumah Sakit mengerti dan memahami pelayanan yang bisa diberikan
oleh tim pelayanan kerohanian.

5
C. Pengertian agama

Pengertian agama menurut berbagai agama:

1) Agama menurut agama islam ialah, kata islam berasal dari kata: salam yang artinya
selamat, aman sentosa, sejahtera: yaitu aturan hidup yang dapat menyelamatkan
manusia di dunia dan di akhirat.
2) Agama menurut agama kristen ialah segala bentuk hubungan manusia dengan yang
suci. Terhadap yang suci ini manusia tergantung, takut karena sifatnya yang
dahsyat dan manusia tertarik karena sifat-sifatnya yang mempesonakan.
3) Agama menurut agama hindu ialah satya, arta, diksa, tapa, brahma dan yajna.
Satya berarti kebenaran yang absolute. Arta adalah dharma atau perundang-
undangan yang mengatur hidup manusia. Diksa adalah penyucian. Tapa adalah
semua perbuatan suci. Brahma adalah doa atau mantra-mantra. Yajna adalah
kurban. Pengertian lain ialah dharma atau kebenaran abadi yang mencakup seluruh
jalan kehidupan manusia. Sehingga Agama menurut agama hindu ialah
kepercayaan hidup pada ajara-ajaran suci dan diwahyukan oleh sang hyang widi
yang kekal abadi.
4) Agama menurut agama budha ialah suatu kepercayaan atau perwujudan atau
kepercayaan manusia akan adanya daya pengendalian yang istimewa dan terutama
dari suatu manusia yang harus ditaati dan pengaruh pemujaan tadi atas perilaku
manusia.

Pengertian lain dari agama adalah suatu badan dari ajaran kesusilaan dan filsafat dan
pengakuan berdasarkan keyakinan terhadap pelajaran yang diakui baik yang ajaran
yang budha yang sangat mulia. Dalam pengertian yang lain bahwa agama adalah cara
tertentu untuk pemujaan kepada para dewa, dewa agung yaitu adanya kekuatan gaya
tak terlihat yang menguasai alam semesta.

D. Pelayanan kerohanian pada pasien atau pendampingan orang sakit merupakan salah
satu bentuk layanan konseling untuk membantu pasien yang tengan bergulat dengan
pengalaman batas daya tersebut. Situasi batas daya yang kerap menatapkan pasien
pada fakta kematian (kegelapan maut): harus meninggalkan dunia dan tidak tahu akan
menuju kemana. Dalam proses pendampingan, konselor menunjukkan rasa simpati dan
dukungan empatik kepada pasien supaya dapat “berjumpa” dengan allah yang hadir
dalam situasinya yang terbatas itu. Pasien dibimbing untuk hidup dengan bersandar
pada kebaikan tuhan yang maha esa semata, sehingga daya illahi dapat dijadikan
sumber kekuatannya untuk “meloncat” ke luar dari situasi pengalaman batas daya
menuju kepada tuhan yang maha esa (meskipun dalam kegelapan), karena percaya
Pendamping pelayanan

Kata pendampingan pelayanan adalah gabungan dua kata yang mempunyai makna
pelayanan. Istilah pendampingan berasal dari kata kerja “mendampingi”. Mendampingi
6
merupakan suatu kegiatan menolong orang lain yang karena sesuatu sebab perlu
didampingi. Orang yang melakukan kegiatan mendampingi disebut “pendamping”.
Antara yang didampingi dan pendamping terjadi suatu interaksi sejajar atau relasi timbal
balik.pihak yang paling bertanggung jawab (sejauh mungkin sesuai dengan
kemampuan) adalah pihak yang didampingi.dengan demikian, istilah pendampingan
memiliki arti kegiatan kemitraan, bahu membahu, menemani, membagi atau berbagi
dengan tujuan saling menumbuhkan dan membutuhkan.

E. Peran agama terhadap kondisi pasien


1) Peran agama terhadap kondisi psikologis

Orang yang merasa dirinya dekat dengan tuhan, akan timbul rasa tenang dan
aman. Hal ini merupakan ciri sehat mental, yaitu:

a. Mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat.

b. Membiasakan persepsi ke arah positif.

c. Memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik.

d. Mengembangkan emosi positif.

2) Peran agama terhadap kondisi sosial

Umumnya kegiatan ibadah atau kegiatan sosial lainnya dilakukan secara


bersama-sama (berjamaah) dan dilaksanakan secara berulang, sehingga dapat
menimbulkan rasa kebersamaan dan meningkatkan rasa solidaritas antar jemaah.
Orang dengan kondisi religiusnya tinggi pada umumnya dapat membina
keharmonisan keluarga dan dapat membina hubungan yang baik antar manusia.

Ada sejumlah penelitian yang dilakukan para ilmuan barat mengenai fenomena
doa dan hubungannya dengan kesehatan jasmani, diantaranya:

a) Harris melakukan penelitian terhadap 990 pasien di sebuah Rumah Sakit di


Amerika. Ia meminta sekelompok orang untuk berdoa bagi sebagian pasien itu
setiap hari selama empat minggu berturut-turut. Namun, peneliti sengaja tidak
mempertemukan kelompok orang yang sakit itu dengan kelompok orang yang
mendoakan mereka. Kelompok orang yang diminta berdoa itu tidak mengenali
pasien yang mereka do’akan. Mereka hanya diberi tahu nama-nama pasien
tersebut. Sebaliknya, para pasien yang sakit pun tidak tahu bahwamereka
sedang didoakan oleh sekelompok orang. Ternyata hasil penelitian itu
menunjukkan bahwa kelompok pasien yang didoakan oleh kelompok orang itu
merasakan kemajuan dan perbaikan kondisi badannya, karena serangan
penyakit yang mereka derita berkurang sepuluh persen dibanding kelompok
pasien yang tidak didoakan.
b) Penelitian lain dilakukan terhadap 393 pasien yang menderita berbagai
penyakit berat seperti jantung dan paru-paru. Langkah penelitiannya sama

7
dengan penelitian harris. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa pasien yang
didoakan membutuhkan obat-obatan dan alat bantu pernapasan yang lebih
sedikit dibandingkan pasien yang tidak didoakan. Dan mereka juga lebih sedikit
mengalami komplikasi

c) Majalah “psychomatic medicine” melakukan penelitian yang melibatkan dua


kelompok responden, yaitu 78 orang pasien kulit hitam dan 77 orang pasien
kulit putih, yang usianya bervariasi antara 25 hingga 45 tahun. Kedua kelompok
itu dipisahkan dalam studi tersebut karena orang afro-Amerika dianggap
cenderung lebih religius dan lebih taat menjalankan doa dan shalat
dibandingkan kelompok pasien kulit putih. Para pasien itu kemudian diminta
untuk menjalankan perintah-perintah agama lebih taat dan lebih khusyuk,
terutama doa dan shalat. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa ternyata
shalat dan doa yang banyak mereka lakukan itu dapat menurunkan darah
tinggi, terutama pada para pasien kulit hitam. Penyakit yang diderita para
pasien kulit putih tidak mengalami perubahan yang berarti karena mereka lebih
malas menjalankan shalat dan doa.
3) Perkembangan spiritual

Perkembangan spiritual seseorang menurut westerhoff’s dibagi ke dalam empat


tingkatan berdasarkan kategori umur, yaitu:

a) Usia anak-anak

Merupakan tahap perkembangan kepercayaan berdasarkan pengalaman.


Perilaku tahap yang didapat, antara lain: adanya pengalaman dari interaksi
dengan orang lain dengan keyakinan atau kepercayaan yang dianut. Pada
masa ini, anak belum mempunyai pemahaman salah atau benar.kepercayaan
atau keyakinan yang ada pada masa ini mungkin hanya mengikuti ritual atau
meniru orang lain, seperti berdoa sebelum tidur dan makan, dan lain-lain.pada
masa prasekolah, kegiatan keagamaan yang dilakukan belum bermakna pada
dirinya, perkembangan spiritual mulai mencontoh aktivitas keagamaan orang
sekelilingnya, dalam hal ini keluarga. Pada masa ini anak-anak biasanya sudah
mulai bertanya tentang pencipta, arti doa, serta mencari jawaban tentang
kegiatan keagamaan.

b) Usia remaja akhir

Merupakan tahap perkumpulan kepercayaan yang ditandai dengan adanya


partisipasi aktif pada aktivitas keagamaan. Pengalaman dan rasa takjub
membuat mereka semakin merasa memiliki dan berarti akan keyakinannya.
8
Perkembangan spiritual pada masa ini sudah mulai pada keinginan akan
pencapaian kebutuhan spiritual seperti keinginan melalui meminta atau berdoa
kepada penciptanya, yang berarti sudah mulai membutuhkan pertolongan
melalui keyakinan atau kepercayaan. Bila pemenuhan kebutuhan spiritual tidak
terpenuhi akan timbul kekecewaan.

c) Usia awal dewasa

Merupakan masa pencarian kepercayaan dini, diawali dengan proses


pertanyaan akan ke yakinan atau kepercayaan yang dikaitkan secara kognitif
sebagai bentuk yang tepat untuk mempercayainya. Pada masa ini, pemikiran
sudah bersifat rasional dan keyakinan atau kepercayaan terus dikaitkan dengan
rasional.segala pertanyaan tentang kepercayaan harus dapat dijawab secara
rasional. Pada masa ini, timbul perasaan akan penghargaan terhadap
kepercayaannya.

d) Usia pertengahan dewasa

Merupakan tingkatan kepercayaan dari diri sendiri. Perkembangan ini


diawali dengan semakin kuatnya kepercayaan diri yang dipertahankan
walaupun menghadapi perbedaan keyakinan yang lain dan lebih mengerti akan
kepercayaan dirinya.

4) Pasien yang membutuhkan bantuan pelayanan spiritual/kerohanian


a) Pasien fase sakratul maut.

Pasien yang secara medis sudah memasuki fase terminal/sakratul maut.


Pada keadaan ini keluarga pasien akan membutuhkan bantuan spiritual karena
mereka merasakan tidak ada kekuatan selain kekuatan tuhan, tidak ada yang
menyertainya selain tuhan.

b) Pasien kesepian

Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan
membutuhkan bantuan spiritual karena mereka merasakan tidak ada kekuatan
selain kekuatan tuhan, tidak ada yang menyertainya selain tuhan.

c) Pasien ketakutan dan cemas

Adanya ketakutan atau kecemasan dapat dapat menimbulkan perasaan


kacau, yang dapat membuat pasien membutuhkan ketenangan pada dirinya,
dan ketenangan yang paling besar adalah bersama tuhan.

5) Pasien menghadapi pembedahan

Menghadapi pembedahan adalah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan karena


akan timbul perasaan antara hidup dan mati. Pada saat itulah keberadan pencipta
dalam hal ini adalah tuhan sangat penting sehingga pasien selalu membutuhkan
bantuan spiritual.
9
6) Pasien yang harus mengubah gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat membuat seseorang lebih membutuhkan keberadaan


tuhan (kebutuhan spiritual). Pola gaya hidup dapat membuat kekacauan keyakinan
bila ke arah yang lebih buruk. Akan tetapi bila perubahan gaya hidup kearah yang
lebih baik, maka pasien akan lebih membutuhkan dukungan spiritual

10
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang lingkup pelayanan


1) Pelayanan kerohanian pemeluk agama islam
2) Pelayanan kerohanian pemeluk agama kristen katolik
3) Pelayanan kerohanian pemeluk agama kristen protestan
4) Pelayanan kerohanian pemeluk agama hindu
5) Pelayanan kerohanian pemeluk agama budha
B. Unit terkait
1) Instalasi Rawat Inap
2) Kerohanian rumkitban
3) Rohaniawan internal (yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Mitra Sehat Medika)
C. Penanggung jawab
1) Kanit kamar jenasah
2) Koordinator kerohanian
3) Kainstal keperawatan
D. Fasilitas dan perlengkapan
1) Kitab suci masing-masing agama
2) Buku Panduan Kerohanian(tuntunan doa) masing-masing agama
3) Perlengkapan ibadah dari masing-masing agama
4) Ruangan tertentu, apabila dibutuhkan untuk ukuran yang lebih luas atau
tersendiri/terpisah dari pasien yang lainnya.

11
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan internal)


1) Rumah Sakit membantu dan menyediakan pelayanan kerohanian, fasilitas dan
kebutuhan yang sesuai pada saat pelaksanaan kegiatan kerohanian.
2) Setiap pasien mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kerohanian terhadap
dirinya sendiri selama dilakukan perawatan di Rumah Sakit .
3) Kebutuhan akan layanan kerohanian disampaikan oleh pasien atau keluarga
pasien untuk meminta dilakukannya pelayanan/bimbingan rohani sesuai
permintaan pasien atau keluarganya.
4) Kebutuhan pelayanan kerohanian disampaikan pasien dan atau keluarga kepada
staf pelayanan keperawatan yang dinas.
5) Pelayanan kerohanian dapat di sampaikan staf pelayanan keperawatan kepada
pasien dan keluarganya, berdasarkan dari hasil asesmen kebutuhan pasien akan
pelayanan kerohanian.
6) Perawat akan menanyakan dan meminta kesediaan pasien dan keluarga pasien
untuk mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian. Instalasi Rawat
Inapwajib menerangkan poin-poin dalam form tersebut.
7) Form permintaan pelayanan kerohanian harus ditanda tangani oleh pembuat
pernyataan dan adanya saksi dari pihak keluarga ataupun pasien.
8) Pelayanan kerohanian kepada pasien dilakukan oleh pemuka agama yang
disediakan/sudah ada kerjasama dengan Rumah Sakit .
9) Pemuka agama yang sesuai dengan agama pasien akan segera dihubungi oleh
perawat/bidan yang bertugas pada saat itu..
10) Instalasi Rawat Inap yang bersangkutan bertanggung jawab untuk menjamin
ketertiban pelayanan rohani dengan memberikan pengertian kepada pasien dan
keluarga pasien yang satu ruangan dengan pasien dan keluarga pasien peminta
pelayanan bimbingan kerohanian.
11) Setelah melaksanakan pelayanan kerohanian, petugas pelayanan mengisi data
pelayanan dan memberi tanda tangan pada lembaran form permintaan pelayanan
kerohanian dan buku pelayanan sebagai tanda pelayanan telah selesai
dilaksanakan.
B. Tata laksana pelayanan kerohanian keluarga pasien (rohaniawan eksternal)
1) Rumah Sakit membantu dan menyediakan pelayanan kerohanian, fasilitas dan
kebutuhan yang sesuai pada saat pelaksanaan kegiatan kerohanian kepada pasien
yang dilakukan oleh pemuka agama yang didatangkan sendiri oleh pasien/keluarga
dari luar Rumah Sakit .

12
2) Pasien atau keluarga pasien rawat inap di Rumah Sakit membutuhkan pelayanan
kerohanian oleh pemuka agama yang ditunjuk secara langsung dari pihak keluarga
pasien.
3) Pasien atau keluarga pasien mengutarakan maksud tersebut kepada perawat yang
bertugas untuk membantu proses pelaksanaannya.
4) Petugas rawat inap mengakomodir kebutuhan pasien dan memberikan formulir
permintaan pelayanan kerohanian sendiri (dari keluarga pasien) sebagai
permintaan tertulis dari keluarga pasien.
5) Petugas menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan demi kelancaran proses
kerohanian pasien.
6) Pemuka agama yang didatangkan oleh pihak keluarga pasien dapat membantu
dalam proses pemberian pelayanan kerohanian terhadap pasien selama waktu
yang dianggap cukup.
7) Dalam proses pelayanan kerohanian yang dilakukan, pihak keluarga tetap menjaga
ketertiban dan sopan santun dengan pasien yang terdapat pada ruangan tersebut.
8) Pelaksanaan pelayanan kerohanian dilakukan di ruangan perawatan yang
diupayakan sedemikian rupa sehingga tidak akan menggangu keberadaan pasien
lainnya di ruangan tersebut .
9) Setelah melaksanakan pelayanan kerohanian, petugas pelayanan mengisi data
pelayanan dan memberi tanda tangan pada lembaran form permintaan pelayanan
kerohanian dan buku pelayanan sebagai tanda pelayanan telah selesai
dilaksanakan.
C. Tata Laksana Permintaan Pelayanan Kerohanian
1) Pelayanan kerohanian pasien baik yang dilakukan secara internal maupun
eksternal diakomodasi oleh Rumah Sakit , dalam memberikan ketenangan dan
kenyamanan bagi pasien.
2) Prosedur pemberian pelayanan kerohanian pasien rawat inap diakomodir oleh
perawat ruangan yang pada saat itu berjaga/dinas.
3) Asesmen kebutuhan pasien akan pelayanan kerohanian harus dilakukan dan
diketahui oleh perawat/staf medis yang dinas dan tercatat pada formulir asesmen
pasien ke dalam berkas rekam medis pasien.
4) Ruang lingkup pelayanan kerohanian yang disediakan oleh Rumah Sakit adalah
islam, kristen, katolik, hindu dan budha, selain itu Rumah Sakit belum dapat
mengakomodir kebutuhan terkait pelayanan kerohaniannya.

13
D. Alur pelayanan kerohanian

PERMINTAAN
BIMBINGAN
KEROHANIAN

PERAWAT IRNA
MENYERAHKAN FOMULIR
PERMINTAAN KE
KELUARGA PASIEN

PERAWAT IRNA

MENGUBUNGI MOD

MOD MENJELASKAN
PROSEDUR PELAYANAN
KEROHANIAN KE
KELUARGA PASIEN

MOD MENGHUBUNGI DAN


MENGANTAR ROHANIAWAN
KE RUANGAN

ROHANIAWAN MEMBERIKAN
PELAYANAN KEROHANIAN &
ROHANIAWAN MENGISI BUKU
KUNJUNGAN

PELAYANAN
KEROHANIAN
SELESAI

14
BAB IV
PANDUAN PELAYANAN (DOA)

A. Doa agama islam

Membaca surat yasin, ada sebuah hadist yang menyebutkan bahwa “yasin lima
quriat lahu” artinya surat yasin dibaca sesuai niat si pembaca. Yasin dapat dibaca saat
kita mengharap rezeki tuhan, meminta sembuh dari penyakit, menghadapi ujian,
mencari jodoh, dan lain-lain.

Lebih dari itu, surat yasin sudah menjadi kebiasaan masyarakat bila salah satu
keluarga ada yang kritis.surat yasin dibaca dengan harapan jika bisa sembuh semoga
cepat sembuh, dan jika allah menghendaki yang bersangkutan kembali kepada-nya,
semoga cepat diambil oleh-nya dengan tenang.

Ada kalanya yasin dibaca sendirian, ada juga bersamaan dengan tetangga yang
lain. Yang jelas, orang yang sakit sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh karena
tanda-tanda akan diakhirinya kehidupan ini sudah jelas. Dan surat yasin menjadi
pengantar kepulangannya ke kehadirat allah.

Surat yasin adalah jantung al-quran. Siapa yang membacanya semata-mata


karena allah dan berharap kebahagiaan akhirat maka ia akan diampuni. Maka
bacakanlah yasin di samping saudaramu yang sekarat.

Diriwayatkan juga, jika seorang muslim dan muslimah dibacakan surat yasin etika
mendekati ajal maka akan diturunkan 10 (sepuluh) malaikat berkat dari huruf-huruf
yasin yang dibaca. Para malaikat itu berdiri berbaris di samping yang sakit,
membacakan shalawat dan istigfar kepadanya dan ikut menyaksikan saat dimandikan
dan mengantarkan ia ke makam. (tafsir yasin lil hamamy, halaman 2)

Dalam kitab audhaul ma’ani riyadh as shalihin disebutkan bahwa bacaan surat
yasin untuk yang sedang mendekati ajal akan menjadi bekal dia, seperti halnya ia
membawa susu kental dalam perjalanan. Dan surat yasin pada dasarnya dapat dibaca
untuk seseorang setelah meninggal di rumah atau bahkan di makam. (audhaul ma’ani,
halaman:376)

Doa untuk orang sakit

assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil alamin

wassolatuwassalamu ala asrofi ambiyai wal mursalin

Syaiddina wamaulana Ya allah yang maha pengasih dan penyayang aku berkumpul
dihadapanmu untuk menjalankan tugas kami.

Bukalah hati dan pikiran kami agar tetap berada dijalanmu

15
Berkatilah tangan kami, agar kami mampu menolong sesama kami.

Berikanlah ketegaran dan kekuatan agar kami mampu menjalankan profesi kami.

Sembuhkanlah orang-orang sakit yang kami rawat dengan rahmat hidayah dan
inayahmu, semoga tugas yang kami jalankan pada hari ini, hari esok, dan hari yang
akan datang tetap membawa keselamatan bagi sesama kami. Semoga tugas yang
kami jalankan dapat meningkatkan pengabdian kami pada sesama kami.

Wassallahu ala syaidina muhammadin waalalihi washobihi wassalam wal hamdulillahi


robbil alamin

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

B. Doa agama katolik

Teks doa bapa kami (terjemahan misionaris di malaka, malaysia)

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-mu

Datanglah kerajaan-mu, jadilah kehendak-mu, di atas bumi seperti di dalam surga.

Berikanlah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun
mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat.

Amin

(doksologi: sebab tuhanlah raja yang mul dan berkuasa untuk selama-lamanya)

Doa untuk orang sakit

Tuhan allah kami, penderita sakit ini telah datang kepada-mu untuk memohon apa
yang ia dambakan dan ia yakin sebagai yang terpenting baginya. Sangatlah penting
bahwa jiwa rohani kita sehat berilah ya tuhan agar kata-kata itu melekat dalam hatinya
Semoga kehendak-mu yang kudus terlaksana padanya dalam segala hal, apabila
engkau ingin agar ia disembuhkan tetapi andaikata kehendak-mu lain semoga ia
mampu meneruskan memikul salib-nya.

Bagi kami yang mendoakannyabersihkanlah hati kami agar kami pantas menerima
anugrah belas kasih-mu, lindungilah dan ringankanlah penderitaannya, tolonglah dia
memikul salib-nya dengan berani.

Sudilah engkau mengajar mereka.semua ini kami mohon demi kristus tuhan dan
pengantara kami. Amin.

C. Doa agama kristen

Teks doa bapa kami (tertulis pad injil matius versi terjemahan baru)

16
Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namamu.

Datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakmu, di bumi seperti di surga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, dan ampunilah kami akan
kesalahan kami seperti kamu juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada
kami.

Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaab, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat.

(karena engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa kemudian sampai selama-
lamanya). Amin

Karena kami semua percaya bilur-bilutmu telah menyembuhkan aku. Demikianlah seru
doa kami yang jauh dari sempurna, hanya kami alaskan dalam namamu yang kudus.
Amin

D. Doa agama hindu

Doa waktu sakit

Om swastyastu

Om tryambakani yajamahe sugandhini pusti wardanam urvakum iva bandhanat

Mrtyor muksiya mamrat

Kami memuja hyang rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak


makanan. Semoga ia melepaskan kami, seperti buah mentimun dari batangnya. Dari
kematian dan bukan dari kekekalan.

Om santih santih santih

Doa belasungkawa

Om swastyastu

Om vayur anilam amrtam

Athedam bhasmantam sariram

Ya tuhan penguasa hidup, pada saat kematian ini semoga ia mengingat vijaksara suci
om, semoga ia mengingat engkau yang mana nasa dan kekal abadi.

Ingat pula kepada karmanya. Semoga ia mengetahui bahwa atma adalah abadi dan
badan ini akhirnya hancur menjadi abu.om santih santih santih.

E. Doa agama budha

Doa keselamatan

Semoga segala malapetaka jauh menyisih, semua penyakit menjadi sembuh tiada mara
bahaya yang menimpa diriku.
17
Berdasarkan gaya-gaya kekuatan perlindungan ini,semoga tiada malapetaka yang
mengganggu berkat kemampuan paritta ini. Semoga semua kesukaranku lenyap.

Semoga berkat gaya-gaya pancaran budha gaya-gaya pancaran pacceka budha dan
gaya-gaya pancaran para arabat ku mendapatkan perlindungan sekokoh mungkin.

BAB V
DOKUMENTASI

A. Proses Dokumentasi

Proses dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengisian data dari formulir yang
telah diisi dan diitanda tangani oleh pasien atau keluarganya. Bukti dokumentasi dapat
dilampirkan pada lembar berkas rekam medis dan lembar/catatan khusus petugas
kerohanian dari Rumah Sakit , meliputi :
18
1) Formulir permintaan pelayanan kerohanian
2) Buku pencatatan pelaksanaan pelayanan kerohanian
3) Lembar asesmen pasien/dokumen pengkajian keperawatan yang mencantumkan
pengkajian agama/kepercayaan
4) Mou kerjasama dengan rohaniawan internal

19

Anda mungkin juga menyukai